Kamis, 30 September 2021

PT Equity World | Wall St beragam, S&P 500 dan DOw naik di tengah kekhawatiran inflasi

PT Equity World | Wall Street beragam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dalam rebound parsial dari aksi jual luas sehari sebelumnya, dengan pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan debat plafon utang yang sedang berlangsung membatasi kenaikan.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 90,73 poin atau 0,26 persen, menjadi menetap di 34.390,72 poin. Indeks S&P 500 menguat 6,83 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir di 4.359,46 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 34,24 poin atau 0,24 persen menjadi 14.512,44 poin.

Bursa Saham Asia Bergerak Campuran, Investor Menunggu Data Aktivitas Pabrik China | PT Equity World

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor utilitas terangkat 1,3 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor teknologi berada di bawah tekanan dengan layanan komunikasi dan kelompok teknologi masing-masing turun 0,21 persen dan 0,1 persen.

Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average menguat, tetapi Indeks Komposit Nasdaq ditutup lebih rendah karena imbal hasil obligasi pemerintah menghentikan kenaikan mereka. Sektor-sektor defensif memimpin karena investor mencari stabilitas di pasar yang bergejolak.

Tetapi, ketiga indeks utama tetap berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan, dengan S&P 500 yang menjadi penentu menghentikan kenaikan beruntun tujuh bulan.

“Kisah yang sama telah kita lihat selama beberapa minggu,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Wealthspire Advisors, di New York.

"Investor khawatir tentang tiga hal: pengurangan pembelian obligasi oleh The Fed, inflasi yang sedang berlangsung dengan Ketua Powell mengatakan hal itu akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan, dan masalah plafon utang yang sedang dihadapi kongres."

Powell, berbicara di acara Bank Sentral Eropa, menyatakan frustrasi atas gangguan rantai pasokan yang terus-menerus yang dapat membuat inflasi meningkat lebih lama dari yang diharapkan.

Pasar saham menguat setelah sambutannya.

“Powell telah sangat baik dalam menyampaikan beritanya secara resmi yang semua orang tahu akan datang,” kata Pursche.

Perselisihan berlanjut di Capitol Hill atas pendanaan pemerintah saat batas waktu Jumat (1/10/2021) untuk mencegah penutupan semakin dekat, dengan meningkatnya kekhawatiran atas gagal bayar kredit AS.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS berhenti menguat setelah kenaikan dalam beberapa hari terakhir saat debat plafon utang berlangsung di Washington.

Boeing Co memberikan dorongan terbesar terhadap Dow setelah regulator penerbangan China berhasil menguji pesawat 737 MAX. Saham pembuat pesawat itu melonjak 3,2 persen.

Produsen obat Eli Lilly & Co juga melonjak 4,0 persen setelah Citigroup menaikkan peringkatnya menjadi "beli" dari "netral."

Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,42 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,45 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

PT Equity World | Bursa Saham Asia Bergerak Campuran, Investor Menunggu Data Aktivitas Pabrik China

PT Equity World | Wall Street beragam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dalam rebound parsial dari aksi jual luas sehari sebelumnya, dengan pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan debat plafon utang yang sedang berlangsung membatasi kenaikan.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 90,73 poin atau 0,26 persen, menjadi menetap di 34.390,72 poin. Indeks S&P 500 menguat 6,83 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir di 4.359,46 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 34,24 poin atau 0,24 persen menjadi 14.512,44 poin.

Bursa Saham Asia Bergerak Campuran, Investor Menunggu Data Aktivitas Pabrik China | PT Equity World

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor utilitas terangkat 1,3 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor teknologi berada di bawah tekanan dengan layanan komunikasi dan kelompok teknologi masing-masing turun 0,21 persen dan 0,1 persen.

Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average menguat, tetapi Indeks Komposit Nasdaq ditutup lebih rendah karena imbal hasil obligasi pemerintah menghentikan kenaikan mereka. Sektor-sektor defensif memimpin karena investor mencari stabilitas di pasar yang bergejolak.

Tetapi, ketiga indeks utama tetap berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan, dengan S&P 500 yang menjadi penentu menghentikan kenaikan beruntun tujuh bulan.

“Kisah yang sama telah kita lihat selama beberapa minggu,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Wealthspire Advisors, di New York.

"Investor khawatir tentang tiga hal: pengurangan pembelian obligasi oleh The Fed, inflasi yang sedang berlangsung dengan Ketua Powell mengatakan hal itu akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan, dan masalah plafon utang yang sedang dihadapi kongres."

Powell, berbicara di acara Bank Sentral Eropa, menyatakan frustrasi atas gangguan rantai pasokan yang terus-menerus yang dapat membuat inflasi meningkat lebih lama dari yang diharapkan.

Pasar saham menguat setelah sambutannya.

“Powell telah sangat baik dalam menyampaikan beritanya secara resmi yang semua orang tahu akan datang,” kata Pursche.

Perselisihan berlanjut di Capitol Hill atas pendanaan pemerintah saat batas waktu Jumat (1/10/2021) untuk mencegah penutupan semakin dekat, dengan meningkatnya kekhawatiran atas gagal bayar kredit AS.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS berhenti menguat setelah kenaikan dalam beberapa hari terakhir saat debat plafon utang berlangsung di Washington.

Boeing Co memberikan dorongan terbesar terhadap Dow setelah regulator penerbangan China berhasil menguji pesawat 737 MAX. Saham pembuat pesawat itu melonjak 3,2 persen.

Produsen obat Eli Lilly & Co juga melonjak 4,0 persen setelah Citigroup menaikkan peringkatnya menjadi "beli" dari "netral."

Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,42 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,45 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Rabu, 29 September 2021

PT Equity World | Rabu Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Ambyar

PT Equity World | Saham di kawasan Asia Pasifik pada perdagangan Rabu (29/9/2021) dibuka ambyar, mengikuti rontoknya saham-saham AS di Bursa Wall Street. Pasar khawatir dengan kenaikan yield obligasi AS, sementara pembahasan anggaran oleh anggota parlemen di Washington kembali buntu.

Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 1,83% di awal perdagangan sementara indeks Topix turun 1,91%.

Emas jatuh 14,5 dolar terseret kenaikan "greenback" dan imbal hasil | PT Equity World

Kospi Korea Selatan turun 1,77%.

S&P/ASX 200 di Australia turun 0,32%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,32% lebih rendah.

Investor mencermati pergerakan imbal hasil (yield) Treasury 10-tahun, yang melewati batas 1,5% pada hari Senin dan terus meningkat sejak itu, terakhir di level 1,5478%. Yield bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Yield yang melonjak telah memukul saham teknologi di Wall Street, dengan Nasdaq Composite turun 2,83% menjadi 14.546,68 untuk hari terburuk sejak Maret. Saham teknologi terpukul karena kenaikan suku bunga membuat arus kas masa depan mereka kurang berharga, dan pada gilirannya membuat saham populer tampak dinilai terlalu tinggi.

S&P 500 turun 2,04% menjadi 4.352,63 sementara Dow Jones Industrial Average turun 569,38 poin menjadi 34.299,99.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,717 setelah kenaikan baru-baru ini dari bawah 93,6.

Yen Jepang diperdagangkan pada 111,53 per dolar, lebih lemah dari level di bawah 111,2 terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berada di $0,7242 setelah kemarin turun dari atas $0,729.

Selasa, 28 September 2021

PT Equity World | Harga emas terkoreksi pada perdagangan Selasa (28/9) pagi

PT Equity World | Harga emas melemah pada perdagangan Selasa (28/9) pagi. Pukul 07.17 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.750,90 per ons troi, turun 0,06% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.752,00 per ons troi.

Harga emas berfluktasi karena para trader mempertimbangkan potensi pengesahan tagihan belanja infrastruktur di AS dan kenaikan imbal hasil US Treasury.

Wall Street mixed, S&P 500 dan Nasdaq tergelincir imbas kenaikan yield US Treasury | PT Equity World

Mengutip Bloomberg, Ketua DPR Nancy Pelosi berjanji untuk meloloskan anggaran infrastruktur senilai US$ 550 miliar pekan ini dan mengisyaratkan bahwa jumlah utama pada paket pengeluaran dan pajak yang lebih besar akan diturunkan dari US$ 3,5 triliun.

Senat akan melakukan pemungutan suara pada Kamis. 

Di sisi lain, aksi jual US Treasury membuat imbal hasil US Treasury benchmark 10 tahun naik di atas 1,5% pada Senin.

"Kenaikan imbal hasil ini pasti akan lebih banyak memukul logam mulia, tetapi tidak cukup untk berubah menjadi kerugian," kata analis TD Securities yang dipimpin Bart Melek dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg.