Kamis, 08 Oktober 2020

PT Equity World | Daftar Harga Emas Hari Ini, 8 Oktober 2020 di Pegadaian - Logam Mulia Antam, Retro, Batik dan UBS

 PT Equity World | Daftar Harga Emas Hari Ini, 8 Oktober 2020 di Pegadaian - Logam Mulia Antam, Retro, Batik dan UBS

PT Equity World
| Emas atau logam mulia saat ini dianggap sebagai salah satu investasi yang menguntungkan.

Meskipun ada banyak jenis investasi, namun emas tetap menjadi pilihan banyak kalangan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Hal ini dikarenakan emas menjadi barang yang harganya cenderung terus naik tiap tahunnya dan jarang terjadi penurunan secara signifikan.

Setiap LM memiliki sertifikat resmi, menjamin keaslian, yang dikeluarkan oleh ANTAM.

Karena bentuknya dan kwalitasnya yang standard, harga emas batangan LM menjadi standard. Setiap hari harganya dipublikasikan oleh ANTAM yang menjadi dasar jual – beli di pasar.


Harga Emas Hari Ini, Kamis 8 Oktober 2020 | PT Equity World


Kemungkinan pemalsuan juga lebih kecil dengan adanya sertifikat resmi. Tidak ada pula tambahan ongkos pembuatan, yang umum di perhiasan, sewaktu membeli LM.

Dengan karakteristik seperti ini, LM menjadi cocok dijadikan investasi. Barangnya, standard, ada patokan harga dan mudah diperjualbelikan.

Saat ini, emas batangan ANTAM cukup mudah didapatkan. Beberapa tempat yang menjual emas batangan produksi ANTAM antara lain butik ANTAM, pegadaian, bank syariah, hingga toko-toko emas di pasar.

Mengutip situs Pegadaian, harga pecahan 1 gram emas Antam pada 1 Oktober 2020 berada di Rp 1.067.000.

Dikutip Ringtimes Bali melalui laman resmi Pegadaian Rabu, 7 Oktober 2020.


2 gram: Rp 2.077.000

3 gram: Rp 2.997.000

5 gram: Rp 5.036.000

10 gram: Rp 10.027.000

25 gram: Rp 24.010.000
50 gram: Rp 49.843.000

100 gram: Rp 99.848.000

250 gram: Rp 246.327.000

500 gram : Rp 493.674.000

1000 gram : Rp 972..257.000

Rabu, 07 Oktober 2020

PT Equity World | Harga Emas Jatuh 11,3 Dolar AS, Tertekan Optimisme The Fed, Perak dan Platinum Melandai

 PT Equity World | Harga Emas Jatuh 11,3 Dolar AS, Tertekan Optimisme The Fed, Perak dan Platinum Melandai

PT Equity World | Harga emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi Waktu Indonesia Barat (WIB). Hal itu dipicu aksi ambil untung dari kenaikan sehari sebelumnya, setelah para pelaku pasar bereaksi terhadap pernyataan Ketua Dewan Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell.

Dilansir Jurnal Gaya dari Kantor Berita Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terpangkas 11,3 dolar AS atau 0,59 persen, ditutup 1.908,80 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Senin, 5 Oktober 2020, emas berjangka terangkat 12,5 dolar AS atau 0,66 persen menjadi 1.920,10 dolar AS, setelah merosot 8,7 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.907,60 dolar AS pada akhir pekan lalu.


Harga Emas Berjangka Tertekan Pernyataan Optimistis The Fed | PT Equity World



Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara dengan nada optimis di Pertemuan Tahunan Virtual Asosiasi Ekonomi Bisnis Nasional pada Selasa kemarin. Powell mencatat bahwa pemulihan ekonomi telah berlangsung lebih cepat dari yang diharapkan.

Dia juga mencatat bahwa prospeknya masih sangat tidak pasti karena tergantung pada pengendalian penyebaran Covid-19.

Namun penurunan emas lebih lanjut tertahan oleh meningkatnya ekspektasi bahwa anggota parlemen AS akan menyetujui undang-undang stimulus baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.

Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari pemerintah dan bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Selasa, 06 Oktober 2020

PT Equity World | Bursa Asia Dibuka Beragam, Investor Menunggu Suku Bunga Australia

 PT Equity World | Bursa Asia Dibuka Beragam, Investor Menunggu Suku Bunga Australia

PT Equity World | Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Selasa pagi karena investor masing menunggu keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh Reserve Bank of Australia atau Bank Sentral Australia.

Mengutip CNBC, Selasa (6/10/2020), di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,42 persen pada awal perdagangan karena saham Softbank Group melonjak 1,69 persen. Sedankan untuk indeks Topix juga naik 0,4 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,73 persen.

Sementara itu, bursa saham di Australia tergelincir dengan S&P/ASX 200 turun 0,25 persen. Data perdagangan Australia untuk Agustus akan dirilis sekitar pukul 8.30 pagi waktu Singapura pada hari Selasa.



Harga emas naik 12,5 dolar didorong ekspektasi stimulus AS, pelemahan dolar | PT Equity World


Sedangkan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang yang merupakan indeks yang jadi patokan bursa Asia diperdagangkan 0,17 persen lebih tinggi.

bursa saham China tutup pada hari Selasa untuk liburan.

Fokus investor tertuju pada kesehatan Presiden AS Donald Trump, ketika dia meninggalkan rumah sakit untuk kembali ke Gedung Putih. Trump masih akan terus dirawat karena diagnosis positif virus corona pada minggu lalu.

Presiden Trump mengatakan bahwa dia akan segera kembali untuk kampanye, dengan waktu kurang dari sebulan jelang pemilihan presiden pada November.


Senin, 05 Oktober 2020

PT Equity World | Harga Emas Pekan Ini Tergantung Kondisi Kesehatan Donald Trump

 PT Equity World | Harga Emas Pekan Ini Tergantung Kondisi Kesehatan Donald Trump

PT Equity World | Ada banyak ketidakpastian di pasar setelah Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif covid-19. Namun, analis tetap bullish pada pergarakan harga emas pekan ini, diluar dari sejumlah hal yang harus diwaspadai.

"Berita Trump mengalahkan segalanya. Data ekonomi, paket stimulus, dan lainnya. Harga emas mundur sedikit. Tapi dengan semua uang di luar sana, logam kuning seharusnya lebih tinggi,” kata Presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady.

Dilansir dari laman Kitco, Senin (5/10/2020), saat ini Grady melihat emas tertahan karena diperdagangkan di sekitar USD 1.900 per ons. Menurutnya, kabar Trump yang positif Covid-19 seharusnya mendorong orang ke arah emas karena meningkatnya ketidakpastian.

Namun karena harga emas saat ini diperdagangkan bersama-sama dengan saham, banyak hal bergantung pada reaksi pasar terhadap perkembangan yang terjadi pekan depan.

"Emas dan saham diperdagangkan bersama-sama. Akan ada banyak ketidakpastian, dan ada risiko investor akan memilih untuk melikuidasi posisi mereka hanya untuk melindungi diri jika terjadi sesuatu yang buruk selama akhir pekan," katanya.

Sementara Direktur Perdagangan Global Kitco, Metals Peter Hug menjelaskan, semua akan tergantung pada perkembangan kasus covid-19 Trump. Di sisi lain, kabar ini juga dinilai akan mempengaruhi upaya pemerintah AS dalam menghimpun stimulus lanjutan.


Harga Emas Hari Ini, 5 Oktober 2020 | PT Equity World


"Mengingat apa yang kita ketahui tentang Trump, akankah pemerintah dapat mengumpulkan paket stimulus sebelum pemilihan? Pasar membutuhkannya. Jika mereka tidak mendapatkannya, itu bermasalah untuk pasar ekuitas dan logam juga,” kata Hug.

Hug menilai, Partai Republik memiliki peranan yang krusial untuk mendapatkan stimulus guna membantu menstabilkan pasar sebelum pemilihan. “Jika tidak, dengan gelombang kedua datang dan ekonomi melambat, akan ada penurunan,” kata dia.

Hug juga menyebutkan skenario terburuk untuk perdagangan emas pekan depan, melihat dari perkembangan Covid-19 pada Trump. Dimana implikasi yang lebih serius bagi presiden akan menjadi skenario terburuk.

”Ini berpotensi termasuk likuidasi di pasar ekuitas. Orang-orang sudah takut, jadi naluri pertama bisa saja lari ke uang tunai, yang akan merugikan komoditas dan ekuitas. Harga emas bisa diperdagangkan turun hingga USD 1.850, yang merupakan garis yang cukup solid. Jika kita kehilangan itu, kita bisa menguji ke USD 1.800 yang rendah,” jelas Hug.

Sementara skenario terbaiknya adalah, jika Trump memiliki gejala dan keadaannya membaik, atau setidaknya tidak memburuk. Juga, jika paket stimulus disahkan dan pasar ekuitas menjadi stabil.

"Potensi harga emas adalah penutupan di atas USD 1.925 dan kemudian USD 1.975," tambah Hug.

Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam perdagangan pekan depan adalah risalah rapat Federal Reserve bulan September, yang juga akan dirilis pada hari Rabu.

"Ada sedikit prospek kenaikan suku bunga dalam beberapa tahun mendatang dengan pejabat dan titik plot FOMC; diagram menunjukkan itu bisa terjadi pada 2024 sebelum kita melihat kenaikan suku bunga," kata Kepala Ekonom Internasional ING James Knightley.