Selasa, 31 Maret 2020

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Turun

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Turun

Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali turun pada akhir perdagangan Senin (30/3/2020) waktu setempat, (Selasa pagi). Penurunan logam mulia ini seiring dengan menguatnya dollar AS di tengah para pelaku pasar mengukur potensi dampak ekonomi global dari krisis Covid-19. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni jatuh 10,9 dollar AS atau 0,66 persen, ditutup pada 1.643,2 dollar AS per ounce. Logam mulia diperdagangkan di bawah tekanan karena indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,9 poin atau 0,91 persen, menjadi 99,26 pada pukul 17.55 GMT.

Kenaikan dollar AS membuat emas yang dihargakan dalam dollar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Masalah rantai pasokan yang mengganggu emas dan menaikkan harga pada minggu-minggu sebelumnya telah dapat diselesaikan dan tidak lagi mempengaruhi harga perdagangan logam mulia, para analis mencatat. Emas juga berada di bawah tekanan karena indeks Dow Jones Industrial Average naik 376,42 poin atau 1,74 persen menjadi 22.013,20 poin pada pukul 18.00 GMT.


Cukup Sudah! Emas Global Merosot, Harga Emas Antam Melorot | Equityworld Futures


Namun demikian, prospek logam kuning masih tetap berkilau. Suku bunga yang lebih rendah dan kebijakan ekonomi yang lebih longgar cenderung menguntungkan emas karena mereka mengurangi potensi kerugian memegang aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil. "Resesi akibat wabah Covid-19 pada ekonomi global menunjukkan bahwa investor cenderung untuk terus mencari tempat berlindung di emas," sebut analis di BNP Paribas dalam sebuah catatan. "Kami memperkirakan permintaan emas tetap kuat, setidaknya sampai kondisi ekonomi mulai stabil," tambah dia. Sementara logam mulai lainnya, seperti perak untuk pengiriman Mei turun 40,2 sen atau 2,77 persen menjadi 14.132 dollar AS per ounce. Sedangkan, platinum untuk pengiriman Juli melemah 17,8 dolar AS atau 2,4 persen, ke posisi 723,8 dollar AS per ounce.


Senin, 30 Maret 2020

Equityworld Futures | Perhatian! Mulai Hari Ini, Butik Emas Logam Mulia Antam Tutup

Equityworld Futures | Perhatian! Mulai Hari Ini, Butik Emas Logam Mulia Antam Tutup

Equityworld Futures | PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) resmi menutup sementara operasional seluruh Butik Emas Logam Mulia, mulai 30 Maret - 4 April 2020 seiring dengan upaya perusahaan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Tanah Air.

"Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan bersama, terutama untuk sobat mulia yang mimin sayangi dari penyebaran COVID-19. Mimin mau kasih informasi bahwa layanan transaksi seperti transaksi pembelian, buyback, pendaftaran BRANKAS LM dan pembelian online di Seluruh Butik Emas LM sementara waktu tidak beroperasi, mulai tanggal 30 Maret - 4 April 2020," tulis akun Instagram @antamlogammulia, dikutip CNBC Indonesia, Senin (30/3/2020).

Namun investor masih bisa melakukan transaksi pembelian dan penjualan melalui www.brankaslm.com.

"Eits jangan khawatir, bagi kamu yang sudah memiliki akun BRANKAS kamu masih bisa lho melakukan transaksi pembelian dan penjualan melalui www.brankaslm.com. Oh iya, untuk sementara waktu pencairan dana hanya bisa ditransfer ya sobat," tulis Antam.

"Pantengin terus sosial media PT ANTAM Tbk UBPP Logam Mulia ya biar tau perkembangan dan informasi selanjutnya."

Penutupan sementara seluruh butik logam mulia ini adalah lanjutan dari langkah Antam sebelumnya yang menutup sementara layanan operasional Butik Emas LM di Pulau Jawa dan Balikpapan pada 25-4 April 2020.

Pada netizen pun bertanya soal update harga emas Antam jika butik logam mulia tutup, namun pihak Antam dalam jawaban di Instagam menyatakan harga akan terus diperbaharui di situs logammulia.

Adapun harga emas logam mulia emas Antam pada perdagangan Sabtu lalu (28/3/2020) stagnan, sama dengan posisi Jumat dan Kamis di harga Rp 875.000/gram.

Harga emas Antam mengalami stagnasi saat harga emas dunia mengalami koreksi pada Jumat. Investor tampaknya beralih ke pasar saham dan berburu aset berisiko yang tampak dari melonjaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat pekan lalu ditutup menguat 4,76% di 4.545,571.

Sepanjang pekan lalu IHSG total mencatat penguatan 10,72%, cukup bagi IHSG membukukan persentase kenaikan terbesar dalam 21 tahun terakhir atau tepatnya sejak sejak 8 Juni 1999. Sementara rekor persentase kenaikan terbesar IHSG tercatat pada 2 Februari 1998 ketika melesat 14,03%, berdasarkan data Refinitiv.

Aset safe haven seperti logam mulia emas masih menjadi daya tarik tersendiri, sehingga kenaikan pada IHSG tidak mengikis harga logam mulia acuan Antam.

Kamis pekan lalu (26/3), harga emas dunia di pasar spot naik 0,97% ditutup di US$ 1.613,29/troy ons kala pasar saham AS ditutup menguat tetapi rilis data ekonomi AS justru menunjukkan hal yang buruk. Namun Jumat pagi, harga emas di pasar spot turun 0,34% ke level US$ 1.623,46/troy ons.

Emas Dunia Bisa Tembus US$ 3.000, Emas Antam Bisa Berapa? | Equityworld Futures



Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam pada Sabtu (29/3), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram tetap di Rp 87,5 juta dari harga Jumat dan Kamis Rp 87,5 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Adapun harga khusus 1 gram emas Antam, juga masih stagnan di level Rp 924.000/gram, stagnan dari Kamis dan Jumat.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam ditetapkan pada Rp 835.000/gram, turun sedikit 0,24% sebesar Rp 2.000 dari posisi sebelumnya Rp 837.000/gram.

Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Jumat, 27 Maret 2020

PT Equity World | Investor Ambil Untung, Harga Emas Antam Stagnan Setelah Cetak Rekor

PT Equity World | Investor Ambil Untung, Harga Emas Antam Stagnan Setelah Cetak Rekor

PT Equity World | Harga emas dunia turun 0,28% pada hari ini (27/3) di tengah pandemi corona. Meski begitu, harga logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam) stagnan di posisi Rp 924 ribu per gram, setelah mencetak rekor. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot turun 0,28% menjadi US$ 1.626 per ons per Pukul 9.23 WIB. Sedangkan harga emas berjangka di bursa comex terkoreksi 0,7% menjadi US$ 1.648 per ons.

"Harga emas melemah karena beberapa investor mengambil keuntungan setelah harganya mencapai level tertinggi selama dua minggu terakhir," demikian dikutip dari Reuters, Jumat (27/3). Harga logam mulia ini meningkat 8,2% dalam sepekan, atau merupakan yang tertinggi sejak 2008.

Analis menilai, harga emas berpotensi terus menguat di tengah pandemi corona. Apalagi, jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) melonjak karena operasional bisnis terdampak kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona. "Lebih banyak negara diprediksi merilis semacam paket stimulus yang merupakan peristiwa besar bagi emas. Selain itu, klaim pengangguran melonjak. Itu memberi tahu para investor bahwa pelonggaran kuantitatif (Quantitave Easing/QE) akan lebih lama," kata Head trader di US Global Investors Michael Matousek dikutip dari Reuters, Jumat (27/3).

Bank sentral di banyak negara menerapkan QE, atau pembelian obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya secara besar-besaran. Hal ini untuk mendorong perekonomian. Peluang emas untuk terus meningkat juga ditopang jumlah pengangguran di AS yang meningkat. "Ini mengindikasikan bahwa segala sesuatunya melambat secara dramatis," kata Matousek. Ahli strategi Goldman Sachs Jeffrey Currie mengatakan, ada beberapa alasan harga emas naik berkelanjutan. Pertama, penurunan harga emas jangka pendek sebenarnya bukan hal biasa saat terjadi gejolak ekonomi global.

Harga emas yang turun di tengah pandemi corona disebabkan oleh pasar yang kekurangan uang tunai. Beberapa bisnis operasinya melambat atau bahkan berhenti karena virus corona. Alhasil, mereka terpaksa menjual aset likuid termasuk saham, emas, dan komoditas lainnya untuk menghasilkan uang tunai. Utamanya, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka. Penurunan harga minyak yang tajam juga menciptakan kekurangan uang tunai yang signifikan. Eksportir minyak seperti Rusia terdampak. Kondisi itu membuat investor yang biasanya membeli emas, justru menjual komoditas tersebut. “Untuk mempertahankan cadangan kas mereka,” kata Currie, dikutip dari Nasdaq.com.


Jika Emas Dunia US$ 2.000, Emas Antam Bisa Rp 1 Juta/gram Nih | PT Equity World



Perilaku investor tersebut serupa dengan krisis keuangan pada 2008 lalu. Harga emas turun sekitar 20% karena dolar terlalu perkasa dan pasar kesulitan mendapat uang tunai. Setelah Federal Reserve mengumumkan rencana QE US$ 600 miliar pada November 2008, harga emas kembali menguat. Karena itu, Currie optimistis harga emas akan menguat pada minggu ini. Bahkan, harganya bisa menyentuh US$ 1.800 per ons dalam setahun ke depan. Di dalam negeri, berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam stagnan pada perdagangan hari ini. Sedangkan harga emas penjualan kembali (buyback) turun Rp 2.000 menjadi Rp 835 ribu per gram.

Harga emas batangan Antam di Butik Logam Mulia berdasarkan data logammulia.com pada Jumat (27/3) sebagai berikut:
Emas batangan 0,5 gram Rp 486.500
Emas batangan 1 gram Rp 924.000
Emas batangan 2 gram Rp 1.797.000
Emas batangan 3 gram Rp 2.674.000
Emas batangan 5 gram Rp 4.440.000
Emas batangan 10 gram Rp 8.815.000
Emas batangan 25 gram Rp 21.930.000
Emas batangan 50 gram Rp 43.785.000
Emas batangan 100 gram Rp 87.500.000
Emas batangan 250 gram Rp 218.500.000
Emas batangan 500 gram Rp 436.800.000
Emas batangan 1.000 gram Rp 873.600.000

Kamis, 26 Maret 2020

PT Equity World | Harga Emas Merosot 1% Lebih, Pegang Tunai atau ke Saham?

PT Equity World | Harga Emas Merosot 1% Lebih, Pegang Tunai atau ke Saham?

PT Equity World | Harga emas merosot pada perdagangan hari ini setelah reli dalam tiga hari perdagangan terakhir. Emas kembali dilikuidasi setelah melesat signifikan sembari menunggu paket stimulus Amerika Serikat (AS) untuk meredam dampak wabah corona (COVID-19).

Pada perdagangan Kamis (26/3/2020), harga emas dunia di pasar spot turun 0,96% ke level 1.597,8/troy ons. Sejak 20 Maret lalu hingga perdagangan kemarin, harga emas meroket 9,76%.

Harga emas meroket setelah bank sentral AS, The Fed mengumumkan program pembelian aset atau quantitative easing (QE) dengan nilai tak terbatas. Pada QE kali ini, The Fed tak hanya membeli obligasi pemerintah dan efek beragun aset (EBA) properti saja, tetapi juga akan membeli obligasi korporasi dengan rating 'investment grade' dan exchang traded fund (ETF)-nya.

Langkah The Fed ini merupakan terobosan baru yang diambil guna meredam dampak wabah COVID-19 yang kini terus merebak terhadap perekonomian Paman Sam. Langkah The Fed ini membuat dolar yang tadinya perkasa jadi loyo.

Keperkasaan dolar tercermin dari indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar di hadapan enam mata uang lainnya. Pada 20 Maret 2020, indeks dolar berada di level 102,81. Namun setelah The Fed mengumumkan program QE dengan nilai tak terbatas pada Senin (23/3/2020), indeks dolar langsung jatuh dan hari ini berada di level 100,86.

Pelemahan dolar jadi sentimen yang bagus untuk harga emas. Logam mulia emas memang dibanderol dalam dolar, sehingga pelemahan dolar membuat harga emas menjadi lebih murah. Kebetulan harga emas juga terus anjlok dan terkulai, jadi investor mulai berburu emas lagi dan membuat harga meroket.

Namun, setelah menyentuh level psikologis US$ 1.600/troy ons, kali ini emas kembali dilikuidasi sembari menunggu keputusan stimulus AS senilai US$ 2 triliun untuk melawan COVID-19.

Pemerintah AS saat ini tengah memperjuangkan proposal paket stimulus sebesar US$ 2 triliun, dan kini kongres sudah semakin dekat untuk mengesahkannya. Berikut adalah rincian proposal stimulus yang diajukan pemerintah Negeri Adidaya:

    
Bantuan tunai US$ 1.200 per kepala bagi mereka yang membutuhkan. Untuk keluarga yang memiliki anak, jumlahnya bisa meningkat menjadi US$ 3.000. Anggarannya adalah US$ 500 miliar.

    Bantuan kepada usaha kecil-menengah. Anggarannya adalah US$ 350 miliar.

    Bantuan likuiditas kepada maskapai penerbangan. Anggarannya adalah US$ 500 miliar.

    Bantuan kepada rumah sakit dan sektor kesehatan. Anggarannya adalah US$ 75 miliar.

    Perluasan program tunjangan pengangguran. Anggarannya adalah US$ 250 miliar.
6. Pengembangan obat serta pengadaan masker, sarung tangan, dan ventilator. Anggarannya adalah US$ 4 miliar.

Di tengah kondisi dengan penuh ketidakpastian tinggi seperti ini, apalagi wabah COVID-19 masih terus merebak, investor masih memilih cash untuk berjaga-jaga. Volatilitas yang tinggi di pasar saham telah membuat harga emas juga berfluktuasi tinggi.


Harga Emas Global-Emas Antam, Unstoppable! | PT Equity World


Emas yang diyakini sebagai aset safe haven ini, sekarang lebih berperan dalam menyediakan likuiditas untuk menutup kerugian pada investasi lain. Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi, harga emas bergerak liar.

Pada periode 11-26 Maret, harga emas bergerak di rentang US$ 1.469,8/troy ons di level terendah dan US$ 1.634,52/troy ons di level tertinggi. Rentang pergerakan harga emas mengacu pada posisi penutupan ini jauh lebih lebar dari perdagangan periode sebelumnya saat COVID-19 belum disahkan jadi pandemi.

Kini wabah terus merebak. Hampir semua negara di dunia sudah terjangkit. Data teranyar John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah kasus COVID-19 kini sudah mencapai 470.973 dengan total angka kematian mencapai 21.276.