Senin, 30 September 2019

Equityworld Futures | Dolar AS Naik, Harga Emas Antam Ogah Bergerak dari Rp 712.000

Equityworld Futures  | Dolar AS Naik, Harga Emas Antam Ogah Bergerak dari Rp 712.000

Equityworld Futures | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stabil pada Rp 712.000 per gram pada perdagangan Senin ini (30/9/2019) dari posisi pada akhir pekan lalu, Sabtu (28/9).

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram berada pada Rp 712.000 juta per batang dari harga akhir pekan lalu.

Stabilnya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang juga turun akhir pekan lalu karena penguatan dolar AS. Penguatan greenback, sebutan lain bagi dolar AS, dipicu oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang AS-China yang mereda dan mendorong penguatan dolar AS.

Menguatnya dolar AS membuat harga emas global menjadi lebih mahal bagi investor asing yang tidak memegang greenback. Pasalnya emas global dibanderol dalam dolar AS dan ketika harga emas menjadi mahal maka cenderung mengerek turun permintaan.

Equityworld Futures


Sempat Jatuh di Sabtu, Akankah Harga Emas Antam Bangkit Lagi? | Equityworld Futures



Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 1.000 per gram hari ini menjadi Rp 683.000 per gram dari Rp 684.000 per gram akhir pekan lalu.

Jumat, 27 September 2019

Equity World | Trump Terancam Dicopot dari Kursi Presiden, Wall Street Merah

Equity World | Trump Terancam Dicopot dari Kursi Presiden, Wall Street Merah

Equity World | Wall Street ditutup memerah pada penutupan perdagangan Kamis (26/9/2019). Kekhawatiran akan internal politik Amerika Serikat, terkait rencana impeachment (pemakzulan) parlemen terhadap Presiden Donald Trump, menjadi penyebab.

Meski demikian, penurunan lebih dalam bisa dicegah dengan berita baik dari negosiasi dagang antara AS dan China. Seiring pernyataan dari pejabat China yang akan mempertimbangkan membeli produk pertanian AS.


Equity World

Sempat Amblas, Akankah Harga Emas Anjlok di Bawah US$ 1.500 | Equity World



Dow Jones ditutup turun 79,59 poin atau 0,3% ke 26.891,12. Sementara S&P turun 7,25 poin atau 0,2% menjadi 2.977,62 dan Nasdaq turun 46,73 poin atau 0,6% menjadi 8.030,66.

Sebagaimana ditulis Reuters, upaya pelengseran Trump dari kursi presiden yang diinisiasi parlemen AS membuat volatilitas pada pasar. "Ini menjadi lebih ke bagaimana pasar merespon ini. Tanpa itu, mungkin volatilitas hanya singkat dan tidak banyak," kata ahli investasi setempat Willie Delwiche.

Kamis, 26 September 2019

Equity World | Harga Emas Dunia Meredup, Jangan-jangan Emas Antam Ikutan

Equity World | Harga Emas Dunia Meredup, Jangan-jangan Emas Antam Ikutan

Equity World | Harga emas dunia melemah di pasar spot saat memasuki perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) Rabu tadi malam (25/9/2019), setelah mencatat kenaikan dalam 4 hari berturut-turut.

Dolar AS yang perkasa pada Rabu kemarin membuat harga emas tertekan, sementara rencana pemakzulan Presiden AS Donald Trump belum memberikan dampak kenaikan harga emas lagi.

Pada pukul 20:30 WIB Rabu malam, harga emas melemah 0,27% ke level US$ 1.527,40/troy ons, berdasarkan data Refinitiv.

Jebloknya performa euro dan poundsterling membuat dolar perkasa pada perdagangan Rabu kemarin. Indeks dolar berada menguat 0,37% ke level 98,70. Euro sedang tertekan dan melemah 0,29% akibat potensi resesi di Jerman, sementara poundsterling anjlok 0,86% akibat situasi politik Inggris yang membingungkan.

Emas merupakan aset yang dibanderol dengan dolar AS, ketika dolar menguat maka harga emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, permintaan bisa menurun.

Sementara itu rencana pemakzulan Presiden Trump yang membuat harga emas sempat melesat naik pada Selasa kemarin belum lagi memberikan dampak menaikkan harga emas Rabu kemarin. Hal tersebut tidak lepas dari sejarah yang menunjukkan pemakzulan di AS tidak pernah berhasil.

Ketua House of Representative (DPR) AS, Nancy Pelosi Selasa waktu setempat secara resmi mengumumkan akan memulai proses dan penyelidikan untuk memakzulkan Presiden AS ke-45 Donald Trump.

Partai Demokrat AS menuduh Trump melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Hal terkait komunikasi yang dilakukan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Juli lalu. Trump dituduh menekan Ukraina untuk menggali informasi yang bisa merusak saingan politiknya Joe Biden, terkait putra Biden, Hunter.

Ketua House of Representative (DPR) AS, Nancy Pelosi Selasa waktu setempat secara resmi mengumumkan akan memulai proses dan penyelidikan untuk memakzulkan Presiden AS ke-45 Donald Trump.

Partai Demokrat AS menuduh Trump melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Hal terkait komunikasi yang dilakukan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Juli lalu. Trump dituduh menekan Ukraina untuk menggali informasi yang bisa merusak saingan politiknya Joe Biden, terkait putra Biden, Hunter.

"Tindakan Presiden Trump mengungkapkan fakta yang tidak terhormat dari pengkhianatan presiden atas sumpah jabatannya, pengkhianatan terhadap keamanan nasional, dan pengkhianatan integritas pemilu kita," kata Pelosi dalam pidatonya sebagaimana dilansir CNBC International.

"Karena itu, hari ini, saya mengumumkan Dewan Perwakilan Rakyat sedang bergerak maju dengan penyelidikan pemakzulan resmi. Saya mengarahkan keenam komite kami untuk melanjutkan penyelidikan mereka di bawah payung undang-undang pemakzulan" tegas Pelosi.

Sepanjang sejarah AS, ada tiga kali proses pemakzulan dan belum pernah ada Presiden yang dilengserkan dari jabatannya. Andrew Johnson dan Bill Clinton merupakan dua presiden yang pernah mengalami proses pemakzulan, tetapi mereka tetap menduduki jabatannya sebagai Presiden AS hingga akhir masa jabatan.

Ada lagi Richard Nixon yang mengalami proses sama akibat skandal Watergate tapi Nixon mengundurkan diri sebelum proses pemakzulan masuk ke tahap voting.


Equity World



Pemakzulan Presiden di AS Tak Pernah Sukses, Emas Meredup | Equity World


Proses pemakzulan yang diinisiasi oleh DPR AS nantinya di-voting oleh Senat. Partai Republik masih menguasai Senat AS sehingga kemungkinan Trump lengser dari jabatannya cukup kecil.

Merespon proses pemakzulan tersebut, Presiden Trump mengatakan akan membuka transkrip pembicaraannya dengan Presiden Zelensky. Trump sangat yakin dirinya tidak bersalah seperti yang dituduhkan oleh Pelosi.

Kecilnya kemungkinan Trump lengser dari orang nomer satu di Negara Adikuasa membuat kilau emas meredup pada perdagangan Rabu kemarin.

Rabu, 25 September 2019

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat

Equityworld Futures | Saham Hong Kong berakhir dengan keuntungan pada Selasa untuk mengakhiri enam hari penurunan beruntun dengan investor mengawasi perkembangan dalam perdagangan China-AS.
Indeks Hang Seng menambahkan 0,22 persen, atau 58,60 poin, ke level 26.281,00.
Indeks Shanghai Composite menguat 0,28 persen, atau 8,26 poin, ke level 2.985,34 dan Indeks Shenzhen Composite, yang menelusuri saham-saham di bursa kedua China, naik 0,33 persen, atau 5,50 poin, ke level 1.665,56.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (24/9/19), terdorong optimise akan berlanjutnya perundingan dagang AS dengan China.
Pada pukul 20:50 WIB, indeks Dow Jones menguat 0,3%, begitu juga dengan S&P 500 dan Nasdaq yang naik 0,31% dan 0,42%, berdasarkan data Revinitiv. 
Pada akhir pekan lalu, pelaku pasar sempat dibuat cemas akibat negosiator China membatalkan kunjungan ke wilayah pertanian AS di Nebraska, tanpa ada keterangan lebih lanjut. Pelaku pasar menerka-nerka jika hubungan kedua negara kembali memanas, dampaknya Wall Street jeblok di perdagangan Jumat (20/9/19).
Namun kini kabar baik terus berdatangan, batalnya kunjungan delegasi China ke wilayah pertanian ternyata memang memang diminta oleh AS. Bukan karena hasil perundingan dagang yang buruk.

Hal tersebut juga dikuatkan oleh Menteri Perdagangan China yang mengatakan pada pekan lalu diskusi AS dan China mengenai ekonomi dan dagang berlangsung "konstruktif", dan kedua negara sepakat untuk tetap mempertahankan hubungan, sebagaimana dilansir CNBC International.
Kabar bagus lainnya kini datang dari Washington. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dalam wawancara di Fox Business mengatakan perundingan dagang antara AS dengan China akan dilanjutkan lagi dalam dua pekan ke depan, sebagaimana dilansir CNBC International.

Equityworld Futures



Isu Resesi Ketutup Asa Damai Dagang, Emas Amblas  | Equityworld Futures


Mnuchin menambahkan, negosiator level wakil menteri telah membuat beberapa kemajuan dalam pertemuan awal yang berlangsung pada pekan lalu.
Selain kabar bagus tersebut, pelaku pasar saat ini juga menanti pidato Presiden AS Donald Trump di PBB hari ini. Trump diprediksi memberikan pernyataan terkait dengan Iran, begitu juga dengan hubungan dagang dengan China.

Hubungan AS dengan Iran sedang memanas setelah serangan drone terhadap dua fasilitas minyak Arab Saudi. AS dan sekutu menempatkan lebih banyak pasukannya di kawasan minyak mentah tersebut, dan Iran menjadi tersangka serangan tersebut. Komentar keras dari Presiden Trump tentunya bisa membuat sentimen pelaku pasar memburuk lagi, tetapi, jika Trump kembali menyatakan tidak berminat untuk berperang, Wall Street dapat terus menghijau.