Selasa, 16 Juli 2019

Equity World | Investor Tunggu Data Ekonomi AS, Bursa Asia Menguat Terbatas

Equity World | Investor Tunggu Data Ekonomi AS, Bursa Asia Menguat Terbatas

Equity World | Sebagian besar pasar saham Asia menguat terbatas pada perdagangan Selasa (16/7/2019) karena investor menunggu data penjualan ritel dan pendapatan perusahaan AS.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang bertahan menguat 0,3 persen, dengan pelemahan di bursa saham China membatasi kenaikan di bursa lain di regional.

Indeks CSI300 China melemah 0,3 persen karena investor cemas perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan dampak dari perang perdagangan dengan  AS, bahkan ketika data baru menyoroti upaya Beijing untuk meningkatkan pengeluaran.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen dan saham di Taiwan naik 0,1 persen. Pasar Australia merosot 0,1 persen, tidak tergerak oleh rilis risalah yang dovish dari pertemuan Reserve Bank of Australia.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang melemah masing-masing 0,69 persen dan 0,48 persen.

Data ekonomi China yang dirilis Senin memberikan beberapa bantuan kepada investor yang khawatir tentang prospek ekonomi, tetapi tekanan pada bisnis global dan investasi serta perang perdagangan dan perlambatan pertumbuhan dunia memperkuat harapan pelonggaran kebijakan oleh bank sentral utama.

"Pemotongan suku bunga AS akan membuat bank sentral di Asia lebih mudah untuk melonggarkan kebijakan mereka, sehingga mendorong permintaan domestik di kawasan itu," kata Yukino Yamada, analis senior di Daiwa Securities, seperti dikutip Reuters.

"Kami masih tidak tahu apa yang diharapkan dari perang perdagangan AS-China... Tetapi ada harapan yang tidak jelas bahwa Trump akan diam selama musim panas dan masalah ini akan dikesampingkan hingga mendekati Hari Nasional China (di awal Oktober)," lanjutnya.

Kemarin malam, Presiden AS Donald Trump tidak menunjukkan tanda-tanda melunakkan sikapnya terhadap China, setelah memperingatkan bahwa Washington dapat memberikan lebih banyak tekanan jika pembicaraan perdagangan terhenti.

Equity World


AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Menghijau | Equity World


Data ekonomi AS pada hari Selasa diperkirakan menunjukkan bahwa penjualan ritel naik 0,1 persen pada bulan Juni, menurut estimasi median ekonom yang disurvei Reuters. Tetapi penurunan marjin bunga bersih yang dilaporkan oleh Citigroup dalam laporan triwulanan menggarisbawahi risiko bagi perusahaan keuangan di lingkungan dengan suku bunga yang lebih rendah.

Penurunan tersebut sebagian dibayangi angka laba yang lebih baik dari perkiraan, yang memicu jatuhnya saham bank di tengah kekhawatiran bahwa hal itu akan menurunkan laba di seluruh industri.

"Jelas risiko terbesar untuk reli terbaru adalah musim pendapatan," kata Ryan Felsman, ekonom senior di CommSec di Sydney.

Equityworld Futures | Musim Laporan Keuangan Tiba, Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Musim Laporan Keuangan Tiba, Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Wall Street ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (15/7/2019) waktu setempat. Investor bersikap hati-hati menatap musim laporan keuangan emiten kali ini. Faktor perlambatan ekonomi China juga menjadi sentimen penggerak bursa.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 27,13 poin atau 0,1% ke level 27.359,16. Kemudian S&P 500 berada pada level 3.014,30. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,2% menjadi 8.258,19.

Citigroup memulai earning seasons dengan melaporkan keuntungan pada kuartal II-2019. Hal itu melampaui ekspektasi analis. Imbasnya, saham perseroan sempat diperdagangkan lebih tinggi sebelum ditutup melemah tipis 0,1%. Bank-bank besar lainnya seperti J.P. Morgan Chase, Morgan Stanley, Bank of America, dan Goldman Sachs dilaporkan akan melaporkan kinerja keuangannya pada akhir pekan ini.

Sentimen lain berasal dari China. Biro Statistik Negeri Tirai Bambu mengumumkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal kedua tahun ini ada di 6,2% secara tahunan atau sesuai ekspektasi analis. Capaian tersebut menandai laju pertumbuhan ekonomi kuartalan terlemah setidaknya dalam 27 tahun atau sejak 1992, dilansir dari Reuters.

Meskipun demikian, data ekonomi China lainnya terbilang menggembirakan. Pasalnya produksi industri dan penjualan barang-baran ritel bulan Juni tumbuh di atas konsensus pasar dengan perolehan masing-masing 6,3% dan 9,8% year-on-year (YoY), dilansir Trading Economics.

Equityworld Futures

Gara-gara China, Harga Emas Bisa Jeblok? | Equityworld Futures


Lebih lanjut, Presiden AS Donald Trump mengomentari data ekonomi China lewat cuitan di akun pribadi Twitter-nya mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi China "adalah alasan mengapa China ingin membuat kesepakatan", dikutip dari CNBC International.

Sementara itu, Bursa Eropa pada perdagangan Senin (15/7/2019) ditutup di teritori positif. Selama perdagangan kemarin, pergerakan bursa begitu dinamis lantaran perlambatan ekonomi China sebagai dampak perang dagang dengan AS. The pan-European Stoxx 600 rebound dan ditutup menguat 0,48%. Investor juga masih mencermati data ekonomi terbaru dari Negeri Tirai Bambu tersebut.



Senin, 15 Juli 2019

Equity World | Wacana Penurunan Suku Bunga AS Menguat, Wall Street Cetak Rekor

Equity World | Wacana Penurunan Suku Bunga AS Menguat, Wall Street Cetak Rekor

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mencatat rekor tertinggi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Investor terus berharap agar Federal Reserve (The Fed) bisa menurunkan suku bunga acuannya di akhir bulan ini.

Dilansir Reuters, Senin (15/7), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 243,95 poin atau 0,9 persen menjadi 27.332,03, indeks S&P 500 (SPX) naik 13,86 poin atau 0,46 persen menjadi 3.013,77 dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 48,10 poin atau 0,59 persen menjadi 8.244,14.

Selama sepekan, indeks S&P 500 naik 0,8 persen, Dow menambahkan 1,5 persen, dan Nasdaq naik 1 persen.

Indeks S&P 500 ditutup di atas level 3.000 untuk pertama kalinya, dengan rata-rata saham industri, konsumen, dan material masing-masing membukukan kenaikan 1 persen.

Dalam kesaksiannya selama dua hari di depan Kongres AS, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi AS masih di bawah ancaman dari aktivitas pabrik yang mengecewakan. Inflasi yang jinak dan perang dagang yang memanas, mendorong bank sentral siap untuk 'bertindak sebagaimana mestinya'.

"Jelas pesannya mengarahkan apa yang akan dilakukan The Fed pada pertemuan berikutnya untuk menjaga ekspansi ekonomi tetap utuh. Itu telah membawa pasar ke posisi tertinggi baru," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey.

Selain harapan penurunan suku bunga, fokus investor juga mulai beralih ke musim pendapatan perusahaan. Sebab bank-bank besar AS, termasuk Citigroup Inc (C.N) dan JPMorgan Chase & Co (JPM.N), akan melaporkan kinerjanya selama kuartal II di pekan ini.

Equity World


Sentimen The Fed Makin Kuat, Harga Emas Naik Tipis | Equity World

Analis memperkirakan bahwa perusahaan S&P 500 akan melaporkan penurunan 0,4 persen di pendapatan kuartal II 2019, menurut data Refinitiv IBES.

Saham Ford Motor Co (F.N) naik 2,65 persen setelah pembuat mobil dan Volkswagen AG (VOWG_p.DE) mengatakan mereka akan bergabung untuk mengembangkan mobil listrik.

Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) turun 4,1 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS mengejar penyelidikan kriminal apakah konglomerat kesehatan berbohong tentang risiko kanker potensial dari bedak anak tersebut.

Merosotnya saham Johnson & Johnson menyeret sektor kesehatan S&P 500 turun 1,2 persen, dan tercatat sebagai penurunan yang terbesar di antara sektor lainnya.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 5,68 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jumat, 12 Juli 2019

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 701 Ribu per Gram

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 701 Ribu per Gram

Equityworld Futures | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam dibanderol Rp 701 ribu per gram pada perdagangan Jumat (12/7/2019), hari ini. Harga tersebut turun Rp 10 ribu dari perdagangan Kamis (11/7/2019), kemarin.

Demikian juga harga buyback emas Antam juga turun Rp 10 ribu per gram menjadi Rp 630 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 630 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.27 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 7.250.000. Sedangkan ukuran 20 gram dijual Rp 13.950.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Equityworld Futures

Data Inflasi AS Membaik, Harga Emas Tergelincir Tipis | Equityworld Futures


* Pecahan 0,5 gram Rp 375.000

* Pecahan 1 gram Rp 701.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.351.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.005.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.325.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.585.000

* Pecahan 25 gram Rp 16.355.000

* Pecahan 50 gram Rp 32.635.000

* Pecahan 100 gram Rp 65.200.000

* Pecahan 250 gram Rp 162.750.000

* Pecahan 500 gram Rp 325.300.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 650.600.000