Jumat, 05 Juli 2019

Equity World | Emas Stabil Imbas Wall Street Melonjak

Equity World | Emas Stabil Imbas Wall Street Melonjak

Equity World | Harga emas stabil didorong reli bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street. Hal ini membuat data tarik komoditas logam berkurang.

Sementara itu, kekhawatiran pertumbuhan global dan prospek kebijakan moneter yang dovish terus mendukung harga emas.

Harga emas di pasar spot stabil di posisi USD 1.416,98 per ounce pada pukul 1.33 PM EDT (17.33 GMT). Sebelumnya harga emas sentuh posisi USD 1.435,99 yang merupakan level tertinggi sejak 25 Juni. Harga emas berjangka AS naik satu persen ke posisi USD 1.420,90 per ounce.

Bursa saham AS menguat dengan masing-masing indeks saham menguat ke posisi tertinggi. Hal ini seiring harapan tumbuh kalau the Federal Reserve atau bank sentral AS lebih lembut karena serangkaian data memberikan lebih banyak bukti perlambatan ekonomi.

Harga emas berbalik arah setelah bursa saham AS dibuka, tetapi kemudian stabil. "Harga emas memiliki kinerja cukup kuat dalam dua hari terakhir dan penurunan ini hanya ikuti arus," ujar Analis TD Securities, Daniel Ghali, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/7/2019).

Analis mengatakan, harga emas masih positif meski pekan lalu mencapai level tertinggi dalam enam tahun di kisaran USD 1.438,63 per ounce. Hal ini didorong dari pandangan dovish dari bank sentral utama dan eskalasi ketegangan antara AS dan Iran.

Para pemimpin Uni Eropa mencalonkan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde sebagai pengganti Mario Draghi di pucuk pimpinan bank sentral Eropa setelah diskusi marathon yang telah mengungkap perpecahan mendalam di blok tersebut.

"Imbal hasil  obligasi 10 tahun Jerman berada di level terendah dan imbal hasil obligasi AS juga turun seiring kebijakan moneter pemerintah yang memberikan dorongan pasar saham dan menghilangkan minat investor dari emas," ujar Analis Kitco.com, Jim Wyckoff.

Equity World

Perdagangan Sepi, Harga Emas Turun Tipis | Equity World


Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam 2,5 tahun karena imbal hasil zona euro jatuh pada rekor terendah karena Bank Sentral Eropaakan tetap lembut untuk membantu ekonomi zona euro.

Imbal hasil obligasi pemerintah global juga turun setelah Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney menandai ketidakpastian Brexit dan konflik perdagangan yang mendorong spekulasi bank sentral akan turunkan suku bunga.

Melihat pergerakan harga emas secara teknikal, Ghali menuturkan, harga emas dapat sentuh level resistance USD 1.440 dan support sekitar USD 1.418.

Sementara itu, harga logam lainnya yaitu harga perak sedikit lebih rendah ke posisi USD 15,30 per ounce. Harga platinum naik 1,3 persen menjadi USD 838,50 per ounce. Sementara itu, harga palladium naik 0,8 persen menjadi USD 1.570,27.

Kamis, 04 Juli 2019

Equity World | Maaf Tak Jadi Cuan! Harga Emas Antam Turun Rp 3.000/gram

Equity World | Maaf Tak Jadi Cuan! Harga Emas Antam Turun Rp 3.000/gram

Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini turun tahta dari rekor tertinggi sepanjang masa kemarin.

Hari ini, harga logam mulia tersebut turun Rp 3.000 (0,45%) menjadi Rp 662.000 per gram, dari Rp 665.000 per gram kemarin.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (4/7/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 66,2 juta dari harga kemarin Rp 66,5 juta per batang. 


Turunnya harga emas Antam itu tidak sejalan dengan harga emas di pasar spot global yang masih menguat tipis kemarin, dan lebih mengekor pergerakan rupiah yang menguat terhadap dolar AS kemarin.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun menjadi Rp 640.000 per gram dari Rp 643.000 per gram kemarin. 

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.418,54 per troy ounce, naik 0,02% dari US$ 1.418,19 per troy ounce pada hari sebelumnya.

Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,08% menjadi US$ 1.419,65 per troy ounce.

Dari pasar valas, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menguat kemarin, melanjutkan tren penguatan yang relatif berlanjut sejak 18 Juni.

Kemarin, rupiah menguat menjadi Rp 14.115 per dolar AS dari Rp 14.120 per dolar AS. Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar. 

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.

Equity World

Harga Emas Stabil Imbas Wall Street Melonjak | Equity World


Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko yang melemah kemarin, tetapi kali ini komoditas menguat karena harganya yang dianggap murah seiring dengan pelemahan dolar AS sehingga bukan karena kapasitasnya sebagai instrumen yang dianggap lebih aman. 

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga. 

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. 

Rabu, 03 Juli 2019

Equity World | Masih Awal Pekan, Wall Street Sudah Akan Tancap Gas!

Equity World | Masih Awal Pekan, Wall Street Sudah Akan Tancap Gas!

Equity World | Walau masih awal pekan, Wall Street ternyata sudah akan tancap gas. Hingga pukul 17:10 WIB, kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 269 poin pada saat pembukaan perdagangan nanti malam, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 31 dan 128 poin.

Wall Street akan mengikuti jejak bursa saham utama kawasan Asia yang sudah lebih dulu membukukan penguatan pada hari ini, di mana indeks Nikkei melesat 2,13%, indeks Shanghai melejit 2,22%, dan indeks Straits Times terapresiasi 1,52%.

Pelaku pasar mengapresiasi jalannya pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir pekan kemarin. Pasca berbincang sekitar 80 menit, Trump dan Xi menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.

Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.

Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat."

Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar.

"Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS)," tutur Trump, dilansir dari CNBC International.

Walau perang dagang masih jauh dari kata usai, gencatan senjata yang disepakati oleh kedua negara bisa dibilang sangatlah krusial. Pasalnya, jika perbincangan dengan Xi tak berjalan sesuai harapan Trump, besar kemungkinan bahwa presiden AS tersebut akan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak oleh perang dagang.


Equity World

Harga Emas Naik 1,5 Persen karena Kekhawatiran Ekonomi Global | Equity World


Pada pukul 21:00 WIB, pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi penting yakni Manufacturing PMI AS periode Juni 2019 yang akan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM).

Rilis data tersebut akan memberikan gambaran kepada pelaku pasar terkait dengan kondisi fundamental perekonomian AS.

Pada hari ini, tidak ada pejabat The Federal Reserve yang dijadwalkan untuk berbicara.

Selasa, 02 Juli 2019

Equityworld Futures | Respons Gencatan Senjata AS-China, Wall Street Melesat

Equityworld Futures | Respons Gencatan Senjata AS-China, Wall Street Melesat

Equityworld Futures | Wall Street ditutup melesat pada perdagangan Senin (1/7/2019) waktu setempat. Hal itu dipicu kesepakatan AS dan China untuk menunda pemberlakuan tarif impor tambahan pada produk masing sekaligus melanjutkan negosiasi dagang.

Indeks S&P 500 naik 0,8% menjadi 2.964,33. Kemudian Dow Jones Industrial Average naik 117,47 poin atau 0,4%, ditutup menjadi 26.717,43 didorong lonjakan saham Nike dan Apple. Indeks Nasdaq Composite melesat 1,1% menjadi 8.091,16 sekaligus membukukan kenaikan beruntun empat hari.

Rentetan data di atas menandakan Wall Street memulai paruh kedua tahun ini dengan posisi yang lebih solid dibandingkan enam bulan awal tahun ini. Indeks S&P 500 menguat lebih dari 17% sepanjang 2019 ini, di mana pada paruh pertama mencatatkan kinerja terbaik dalam lebih dari 20 tahun.

"Ada banyak kegembiraan. Saya tidak tahu apakah itu (kenaikan di Wall Street) merayakan kabar baik atau karena tidak adanya kabar buruk," kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi di Baird seperti dilansir CNBC International.

Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan melonggarkan pembatasan pada perusahaan Amerika dalam penjualan produk ke Huawei, perusahaan telekomunikasi raksasa China. Sebelumnya pada Mei lalu, AS telah melarang perusahaan Negeri Paman Sam untuk menjual produk teknologi ke Huawei dengan alasan masalah keamanan nasional.

Kabar pelonggaran izin itu membuat harga saham perusahaan pembuat chip naik. Saham Skyworks Solutions melejit 6%. Sementara saham Micron Technology melonjak 3,9%. Saham Qualcomm dan Broadcom masing-masing naik 1,9% dan 4,3%. Saham raksasa teknologi Apple juga naik 1,8%.


Selain itu, sentimen baik di pasar juga datang dari Trump dan Presiden China Xi Jinping yang telah setuju untuk tidak mengenakan bea masuk baru terhadap AS dan barang-barang China setelah bertemu di sela-sela KTT G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu lalu.

Equityworld Futures

Dolar Perkasa, Harga Emas Tumbang | Equityworld Futures


Trump mengatakan pertemuan itu berjalan dengan baik. Media milik pemerintah China, Xinhua, mengabarkan kedua pemimpin sepakat untuk "memulai kembali konsultasi perdagangan antara negara mereka berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati."

Trump juga mengatakan China akan "membeli produk pertanian (AS)."