Equityworld Futures | Kemenangan Trump Jadi Teror Baru Buat Pemilik Emas, Harga Ambruk 3%
Equityworld Futures | Harga emas babak belur setelah Donald Trump memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Trump Menang, Mengapa Harga Emas Malah Anjlok 3% Lebih?
Merujuk Refinitiv, harga emas pada perdagangan Rabu (6/11/2024) ditutup di posisi US$ 2.659,24 per troy ons atau jeblok32,07%. Harga ini adalah yang terendah sejak 17 Oktober atau 13 hari perdagangan terakhir.
Pelemahan sebesar 3,07% juga menjadi yang terdalam sejak Juni 2024 atau lebih dari empat bulan.
harga emas sedikit membaik pada hari ini. Pada Jumat (7/11/2024) pukul 07.23 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.662,88 per troy ons atau menguat 0,14%.
Ambruknya emas dipicu oleh kekhawatiran pasar akan dampak kemenangan Trump.
Seperti diketahui, Trump memenangi pilpres AS dengan mengalahkan pesaingnya Kamala Harris. Hingga Kamis pagi (7/11/2024) pukul 07.24 WIB, Trump sudah unggul 295 electoral college sementara Harris 224.
Batas kemenangan electoral college adalah 270.
Analis StoneX, Rhona O'Connell, kemenangan Trump akan membuat dolar menguat. Kondisi ini tentu berdampak buruk kepada emas. Seperti diketahui, pembelian emas dikonversi dalam dolar sehingga dolar yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau untuk dibeli.
Kemenangan Trump juga menghapus adanya risiko dari ketidakpastian politik di AS.
Indeks dolar terbang ke 105,088 pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 9 Juli 2024 atau lebih dari tiga bulan.
"Kemenangan Trump yang sangat siginfikan menghilangkan elemen risiko (ketidakpastian). Sementara penguatan dolar pagi itu turut menurunkan harga emas," tutur O'Connel, dikutip dari Reuters.
Investor memperkirakan kepresidenan Trump akan memperkuat dolar AS, yang dapat menyebabkan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menghentikan siklus penurunan suku bunganya jika inflasi meningkat akibat tarif baru yang diharapkan diberlakukan Trump.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan bahwa risiko inflasi yang meningkat bisa memperlambat laju pemangkasan suku bunga AS seiring dengan penerapan tarif baru.
"Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) kemungkinan masih akan memangkas suku bunga pada hari Kamis, tetapi setelahnya akan diawasi dengan seksama untuk mencari tanda-tanda penundaan," kata Hansen.
Investor tengah menanti hasil rapat The Fed. Hasil rapat akan diumumkan hari ini atau Jumat dini hari waktu Indonesia.
Investor meyakini The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan ini.
Kamis, 07 November 2024
Equityworld Futures | Kemenangan Trump Jadi Teror Baru Buat Pemilik Emas, Harga Ambruk 3%
Rabu, 06 November 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Mulai Balik Arah, Kapan Cetak Rekor Baru?
Equityworld Futures | Harga Emas Mulai Balik Arah, Kapan Cetak Rekor Baru?
Equityworld Futures | Pergerakan harga emas dunia tampak mulai balik arah, semakin mendekati level All Time High-nya.
Equityworld Futures | Hasil Pilpres Amerika Serikat Mulai Terlihat, Harga Emas Naik Tipis
Melansir Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin Selasa (5/11/2024) harga emas dunia (XAU) di pasar spot senilai US$ 2.743,59 per troy ons, dalam sehari telah menguat 0,26%.
Harga emas sudah naik dua hari dan berupaya mendekati level tertinggi sepanjang masa yang dicapai 30 Oktober 2024 lalu di harga penutupan US$ 2.786,50 per troy ons.
Sementara itu, untuk pergerakan harga emas dunia pada hari ini, Rabu (6/11/2024) hingga pukul 06.15 WIB terpantau masih koreksi tipis 0,02%
Harga emas naik tipis pada hari Selasa karena investor bersiap menghadapi ketegangan politik setelah jajak pendapat menunjukkan Donald Trump dan Kamala Harris bersaing ketat dalam pemilihan presiden AS di mana kemungkinan hasil yang diperebutkan sangat tinggi.
Melansir Reuters, Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures mengatakan bahwa harga emas didukung oleh "ketidakpastian pemilu" yang memberikan gambaran kebijakan fiskal beda-beda.
"Sebagian karena apa yang terjadi jika keadaan tidak berjalan mulus, sebagian lagi karena kemungkinan tarif, beberapa jenis perubahan ekonomi," ungkapnya.
Dengan persaingan ketat antara mantan Presiden Trump dari Partai Republik dan Wakil Presiden Harris dari Partai Demokrat serta kendali Kongres AS yang dipertaruhkan, investor khususnya merasa gelisah dengan hasil yang tidak jelas atau diperebutkan, terutama jika hal itu memicu keresahan.
"Jika hasil pemilu tidak pasti selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, emas akan diuntungkan dari ketidakpastian yang diakibatkannya," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Senin, 04 November 2024
Equityworld Futures | Waspada Harga Emas Jatuh ke Level Ini di Tengah Penantian Hasil Pilpres
Equityworld Futures | Waspada Harga Emas Jatuh ke Level Ini di Tengah Penantian Hasil Pilpres
Equityworld Futures | Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas jatuh ke level US$ 2.700 pada pekan ini. Di tengah pasar menantikan hasil pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (5/11/2024) waktu setempat.
Equityworld Futures | Emas Hadapi Guncangan Besar Pekan Ini, Sanggup Bertahan di US$ 2700?
Harga emas ditutup melemah 0,32% menjadi US$ 2,735,1 pada Sabtu (2/11/2024). Sedangkan rekor tertinggi harga emas sepanjang masa (all time high/ATH) sebesar US$ 2.790 yang dicetak pada 31 Oktober 2024.
Ibrahim menjelaskan, harga emas akan jatuh ke level US$ 2.700 pada awal pekan ini. Hal itu terjadi seiring dengan penguatan dolar AS menjelang hasil pilpres AS. Hal itu mengingat data ekonomi AS yang dirilis pada pekan lalu menunjukan hasil yang bagus. “Terutama data ketenagakerjaan AS yang menunjukan pasar tenaga kerja tetap solid,” ungkap Ibrahim kepada Investor Daily, Minggu (3/11/2024).
Namun, Ibrahim menegaskan, berlanjutnya atau tidaknya pelemahan harga emas tersebut akan sangat bergantung pada siapa yang memenangkan hasil pilpres tersebut. Jika hasil Pilpres AS ternyata dimenangkan oleh Donald Trump, harga emas akan bergejolak. Sebab, akan melejit tinggi ke level US$ 2.780.
“Setelah harga emas mencapai level US$ 2.780, investor akan melancarkan aksi profit taking sehingga jatuh ke US$ 2.620. Harga emas akan terus terjun bebas hingga akhirnya akan menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir, yaitu US$ 2.450,” jelas Ibrahim.
Hal ini, lanjut Ibrahim, karena Trump kemungkinan akan menghentikan semua peperangan yang ada di Timur Tengah dan Eropa. Dengan demikian akan terjadi penurunan tensi geopolitik dunia. Padahal, tensi geopolitik dunia merupakan penyebab utama harga emas terus menerus melesat hingga beberapa kali menembus rekor tertinggi dan menyebabkan harga emas melonjak hingga di atas 35% sepanjang 2024.
“Pergerakan harga emas akan berbeda jika Kamala Harris yang memenangkan pilpres AS tersebut. Harga emas akan terus melaju hingga menembus US$ 2.800 karena perang kemungkinan besar akan terus berlanjut seiring dengan adanya serangan balasan dari Iran ke Israel,” paparnya.
Ibrahim menilai, pasar melihat kecenderungan masyarakat AS akan memilih Trump sebagai presiden untuk periode 2025-2029. Terlihat dari beberapa jajak pendapat yang diadakan di negara tersebut menunjukan hasil Trump akan memenangkan pilpres AS. Ditambah lagi, masyarakat AS menilai, Harris adalah pemimpin masa depan, artinya kemungkinan baru akan menjadi presiden pada lima tahun mendatang,
Tidak hanya itu, Ibrahim menambahkan, gejolak harga emas pada pekan ini juga disebabkan oleh pasar menantikan hasil Kongres Rakyat Nasional di China. Dalam kongres ini akan membahas mengenai stimulus fiskal yang lebih banyak lagi dari pemerintah China. “Ada kemungkinan China akan menerbitkan surat utang sebesar US$ 1,4 triliun bertujuan untuk membangkitkan perekonomian mereka,” jelas Ibrahim.
Selain itu, lanjutnya, gejolak geopolitik di Timur Tengah juga masih menjadi fokus investor pekan ini. Terutama mengenai serangan balasan Iran ke Israel. Ditambah lagi, dengan pertemuan The Fed yang terjadi pada 6-7 November, yang diprediksi akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Untuk itu, Ibrahim merekomendasikan kepada investor untuk berhati-hati di pekan ini. Sebab, kemungkinan para hedge fund akan melancarkan profit taking jika harga emas melonjak di harga US$ 2.780. Dengan demikian, aksi tersebut akan mendorong harga emas jatuh ke level US$ 2.450. “Nanti setelah mencapai level US$ 2.450, mereka akan kembali melancarkan aksi pembelian. Mengingat pada 2025, kemungkinan dunia masih akan dihantui dengan suku bunga tinggi,” tutupnya.
Jumat, 01 November 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Berkali-kali Akhiri Tren Deflasi RI
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Berkali-kali Akhiri Tren Deflasi RI
Equityworld Futures | Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,08% sepanjang Oktober 2024. Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, komponen penyumbang inflasi terbesar pada Oktober berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 0,94% dan memberikan andil inflasi sebesar 0, 06%.
Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Pening! Habis Pecah Rekor Langsung Ambles1,5%
"Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06%." katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Kenaikan harga emas pada komoditas pasar internasional sepanjang Oktober disebut ikut tercermin pada pasar dalam negeri. Diketahui sepanjang Oktober, harga emas berkali-kali mencetak rekor tertinggi.
Selanjutnya, komoditas lainnya yang memberikan andil inflasi secara dominan disumbang oleh harga nasi dengan lauk, kopi bubuk, dan minyak goreng.
"Komoditas lain yang memberikan andil inflasi antara lain daging ayam ras dengan inflasi 0,04% bawang merah ambil inflasi 0,03%, tomat nasi dan lauk andil inflasi sebesar 0,02%, kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek mesin, dan telur ayam ras memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%." jelas Amalia.
Inflasi yang tercatat pada Oktober mengakhiri tren deflasi Indonesia pada lima bulan terakhir. Sebanyak 28 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi, sisanya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar 0,65%. Sementara deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara sebesar 1,05%.