Jumat, 20 September 2024

Equityworld Futures | Harga Saham, Obligasi & Emas Sudah Mahal, Telat Masuk Sekarang?

Equityworld Futures | Harga Saham, Obligasi & Emas Sudah Mahal, Telat Masuk Sekarang?

Equityworld Futures
| Reli kenaikan harga aset-aset di pasar keuangan domestik masih berlanjut hari ini pasca keputusan historis Federal Reserve, memastikan dimulainya siklus penurunan suku bunga acuan global. Optimisme bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) berpeluang mendarat mulus alias softlanding, memberi energi besar bagi aksi beli aset portofolio di berbagai pasar di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia 20 September Dekati $2600, Emas Antam Melompat Tinggi

Para investor makin bersemangat membelanjakan dana untuk ditempatkan di aset-aset investasi, mulai dari saham, surat utang atau obligasi, hingga komoditas seperti emas. Reli pembelian di pasar surat berharga negara (SBN) hari ini telah memasuki hari kelima dan membawa penguatan rupiah makin meyakinkan nyaris ke bawah Rp15.000/US$.

Mengacu data realtime Bloomberg, yield SBN berdenominasi rupiah, INDOGB tenor pendek 2Y terpangkas hingga 14,8 bps ke level 6,09%. Disusul di belakangnya adalah reli harga INDOGB 10Y dengan penurunan imbal hasil sampai 12,3 bps ke level 6,39%.

Tenor 5Y juga sempat turun 8,2 bps disusul tenor 3Y yang terkikis 7,9 bps ke level 6,15%. Penurunan tingkat imbal hasil mengindikasikan kenaikan harga obligasi yang terungkit gelombang beli investor.

Sementara di pasar saham, meski IHSG terpangkas 2% di awal pembukaan perdagangan hari ini karena sentimen saham BREN, mayoritas saham masih mencetak reli kenaikan.

Saham-saham emiten dari sektor yang diperkirakan mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter longgar, kompak melesat. Yang terlihat menonjol di antaranya saham-saham sektor barang konsumsi seperti AMRT yang sudah naik 2,2%, disusul oleh ICBP yang bahkan melesat 3,65%. Sementara saham perbankan sebagian kecil masih naik seperti BBRI.

Di aset non-yielding seperti emas, harganya juga makin 'panas'. Emas Antam hari ini naik Rp13.000 dibanderol di Rp1.443.000 per gram, mendekati level rekor tertinggi sepanjang masa. Di pasar global, harga emas sudah sempat menyentuh level rekor baru di US$2.600 per troy ounce pada Rabu lalu dan hari ini bergerak stabil di kisaran US$2.592,21 per ounce.

Dengan reli harga yang sudah berlangsung saat ini, adakah terlambat bagi para investor yang berniat berburu cuan? Benarkah kenaikan harga sudah terbatas sehingga peluang cuan bagi investor semakin terbatas bila baru masuk belakangan?

demo ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 19 September 2024

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas: Pasca FOMC Siap Menuju $2.600

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas: Pasca FOMC Siap Menuju $2.600

Equityworld Futures | Harga Emas (XAU/USD) mencapai pencapaian tertinggi dalam Sejarah menembus level 2600 disaat rilis FOMC dikeluarkan akan tetapi pasar bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi serta berubah haluan dan kembali jatuh hingga menembus level 2546.25. Hal ini adalah reaksi yang terjadi setelah Jerome Powell menyatakan bahwa The Fed memangkas Tingkat suku bunga sebesar 50 basis poin (bp)

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Dekati Rekor Tertinggi, Mending Jual atau Beli?

Emas bisa dibilang mengalami kegagalan mempertahankan penguatan yang signifikan setelah menembus level ketinggian tertinggi dalam sejarah akibat reaksi yang terjadi pada pasar. Keputusan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bp serta suku bunga berada dalam pada kisaran 4,75%-5,0% dimana The Fed memperkirakan suku bunga akan terus turun hingga akhir tahun ini.

Hal ini membuat penguatan yang signifikan pada Dolar AS sehingga bisa bangkit lagi setelah mengalami pelemahan dan mencapai level terendah semenjak bulan Juli 2023. Sementara itu dot plot yang disepakati oleh para anggota The Fed memprediksikan bahwa suku bunga akan turun hingga 3,4% pada tahun 2025 dan 2,9% pada tahun 2026.

Jerome Powell dalam pernyataannya menyatakan bahwa kemungkinan inflasi menuju 2% kemungkinan besar tidak akan terjadi sebelum tahun 2026. Oleh karena itu pelemahan suku bunga yang akan terjadi di depan belum bisa dipastikan karena akan melihat berbagai data yang dikeluarkan sebagai bahan pertimbangan. Powell juga mengatakan bahwa tidak akan khawatir dengan kemungkinan terjadinya resesi akibat meredanya tekanan inflasi serta penguatan angka tenaga kerja yang sangat kuat.

Sementara itu geopolitik dunia kembali memainkan peranan penting dalam pergerakan pasar. Sikap Iran yang mendukung tindakan yang dilakukan oleh Hizbullah sebagai tindakan balasan atas gelombang ledakan yang terjadi di Libanon. Sementara itu Israel menyatakan bahwa situasi baru dalam peperangan semakin meningkatkan kemungkinan konflik menuju ke arah yang lebih genting dan luas di Timur Tengah. Hal ini sangat menguntungkan pasar Emas karena sebagai aset Safe Haven yang akan selalu menjadi tujuan utama saat terjadinya konflik geopolitik.

Pasar pada hari ini pasar akan bereaksi atas dirilisnya data FOMC dini hari tadi dan kemungkinan besar akan terjadi pergerakan dengan volatilitas yang sangat tinggi. Hal ini juga di topang dengan padatnya kalender ekonomi besar pada hari ini. Harap diperhatikan data yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Inggris tentang Keputusan Tingkat Inflasi (Sep) yang akan di rilis pukul 18.00 WIB.

Selain itu dari Amerika, data yang sangat penting dan diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar yaitu Klaim Pengangguran Awal dan Indeks Manufaktur Fed Philadelphia (Sep) pada pukul 19.30 WIB dan Penjualan Rumah Lama (Ags) pukul 21.00 WIB malam ini.

Secara garis besar, pasar pada minggu ini akan disibukan oleh beberapa agenda besar. Keputusan rapat pertemuan FOMC yang telah diumumkan dini hari tadi, selain itu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Bank Sentral Inggris (BoE) hari ini dan data yang akan dirilis oleh pada jumat besok. Rilis data tersebut harap diperhatikan dengan jelas karena akan mempengaruhi pergerakan yang terjadi di pasar.

demo ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 18 September 2024

Equityworld Futures | ANZ Prediksi Suku Bunga AS Turun Bisa Kerek Harga Emas ke US$2.900, SocGen Alokasi Aset 100%

Equityworld Futures | ANZ Prediksi Suku Bunga AS Turun Bisa Kerek Harga Emas ke US$2.900, SocGen Alokasi Aset 100%

Equityworld Futures | Prediksi bullish harga emas dari analis dan pelaku pasar terus bermunculan didukung tumbuhnya ekspektasi pasar dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang akan menurunkan suku bunga mulai pekan ini. Kali ini dari bank raksasa asal Australia, The Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ Bank) dan perusahaan keuangan asal Prancis, Société Générale S.A (SocGen).

Equityworld Futures | Harga Emas Terus Bersinar, Bisa Tembus USD2.600

Dilansir Kitco News (17/9), ahli Komoditas ANZ, Soni Kumari dan Daniel Hynes dalam risetnya mengungkapkan secara teknikal ketika emas berhasil menembus harga di atas US$2.550, maka akan menarik perhatian para investor untuk bullish, seiring The Fed yang bersiap menurunkan suku bunga. Para analis meramal harga emas bisa naik menjadi US$2.900 per ounce pada akhir 2025, didorong oleh kembali meningkatnya minat investasi investor di logam mulia, setelah pada semester I 2024 sempat meredup. Baru-baru ini, logam kuning mencatat rekor tertinggi barunya mendekati US$2.600 per ounce.

“Turunya suku bunga riil dan pelemahan dolar AS berpeluang mengerek harga emas selama siklus pelonggaran moneter di masa mendatang. Ini akan meningkatkan permintaan emas karena biaya peluang untuk menyimpan emas menurun,” para analis memaparkan.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat 65% peluang The Fed memangkas suku bunga 50 basis poin atau 0,5%. Namun banyak analis menilai ekspektasi itu terlalu agresif, sehingga para ekonom meramal pemangkasan 0,25% dan penurunan lanjutan hingga 2025. Saat ini Fed Rate di level 5,25-5,5%.

Manurut para analis ANZ, pemangkasan suku bunga AS 100 basis poin atau 1% bisa mendorong arus masuk bersih 200-250 ton ke exchange traded fund (ETF) emas dalam beberapa bulan mendatang. Jika pemotongan suku mencapai 200 bps atau 2%, maka berpotensi meningkatkan arus masuk 500 ton ke ETF emas. Selain pemangkasan suku bunga AS, potensi kenaikan harga emas juga akan didukung oleh aksi bank sentral negara-negara di dunia yang terus memborong logam kuning.

"Kami telah menaikkan estimasi pembelian emas oleh bank sentral menjadi 950 ton pada 2024 dan 850 ton pada 2025. Volume ini lebih rendah dari dua tahun terakhir tetapi masih relatif tinggi," kata mereka.

Namun, ANZ juga memperingatkan investor bahwa pasar emas dapat mengalami beberapa gejolak jangka pendek. Meski begitu, mereka meramal emas tetap memiliki momentum solid dengan harga diprediksi bisa segera menuju US$2.640 hingga US$2.650 per ounce, selama harganya masih bertahan di atas US$2.550. Namun jika harga emas turun di bawah US$2.540 akibat tertekan aksi ambil untung, maka secara teknikal harganya bisa menuju support berikutnya di US$2.460 per ounce.

demo ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 17 September 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Catat Rekor Baru US$2.584, Ini Prediksi Logam Mulia Jika Kamala Harris Jadi Presiden AS

Equityworld Futures | Harga Emas Catat Rekor Baru US$2.584, Ini Prediksi Logam Mulia Jika Kamala Harris Jadi Presiden AS

Equityworld Futures | Harga emas hari ini kembali menembus rekor tertinggi barunya sepanjang masa (all time high). Harga logam kuning mencatat rekor terbarunya, menembus US$2.584,09 per ounce pada penutupan perdagangan Senin (16/9) waktu Amerika Serikat (AS). Ini menandai lonjakan sekitar 25% harga emas spot dunia sejak 1 Januari 2024.

Equityworld Futures | Goldman Ramal Emas Bakal Drop Jika The Fed Pangkas Bunga 25 bps

Kenaikan emas seiring keyakinan pasar atas pemangkasan suku bunga AS dalam rapat Federal Reserve (The Fed) pada 17-18 September ini. Ini akan menjadi pemotongan suku pertama kali dalam 4 tahun terakhir. Pelaku pasar memprediksi pemangkasan suku bunga 0,25-0,5% pekan ini. Mencorongnya logam kuning juga didukung oleh melemahnya dolar AS. Sebab melemahnya dolar AS membuat emas jadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang selain dolar AS. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah juga membuat emas jadi lebih menarik karena bukan merupakan instrumen investasi yang memberikan bunga.

Dilansir CBS News (16/9), sejak awal 2024, harga emas terus meroket sehingga mencatat beberapa kali rekor all time highnya. Lonjakan signifikan mulai pada awal Maret, di mana harga logam mulia melesat tembus US$2.160 per troy ounce, atau naik 8% dari rekor sebelumnya pada Desember 2023 di US$2.135. Kemudian pada April, harga emas kembali mencatat rekor baru, yang kemudian rekor baru kembali dicatatkan pada Mei dan Agustus.

demo ewf 

Demo Equityworld