Equityworld Futures | Harga Emas Catat Rekor Baru US$2.584, Ini Prediksi Logam Mulia Jika Kamala Harris Jadi Presiden AS
Equityworld Futures | Harga emas hari ini kembali menembus rekor tertinggi barunya sepanjang masa (all time high). Harga logam kuning mencatat rekor terbarunya, menembus US$2.584,09 per ounce pada penutupan perdagangan Senin (16/9) waktu Amerika Serikat (AS). Ini menandai lonjakan sekitar 25% harga emas spot dunia sejak 1 Januari 2024.
Equityworld Futures | Goldman Ramal Emas Bakal Drop Jika The Fed Pangkas Bunga 25 bps
Kenaikan emas seiring keyakinan pasar atas pemangkasan suku bunga AS dalam rapat Federal Reserve (The Fed) pada 17-18 September ini. Ini akan menjadi pemotongan suku pertama kali dalam 4 tahun terakhir. Pelaku pasar memprediksi pemangkasan suku bunga 0,25-0,5% pekan ini. Mencorongnya logam kuning juga didukung oleh melemahnya dolar AS. Sebab melemahnya dolar AS membuat emas jadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang selain dolar AS. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah juga membuat emas jadi lebih menarik karena bukan merupakan instrumen investasi yang memberikan bunga.
Dilansir CBS News (16/9), sejak awal 2024, harga emas terus meroket sehingga mencatat beberapa kali rekor all time highnya. Lonjakan signifikan mulai pada awal Maret, di mana harga logam mulia melesat tembus US$2.160 per troy ounce, atau naik 8% dari rekor sebelumnya pada Desember 2023 di US$2.135. Kemudian pada April, harga emas kembali mencatat rekor baru, yang kemudian rekor baru kembali dicatatkan pada Mei dan Agustus.
Selasa, 17 September 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Catat Rekor Baru US$2.584, Ini Prediksi Logam Mulia Jika Kamala Harris Jadi Presiden AS
Selasa, 10 September 2024
Equityworld Futures | Pasar Optimis Suku Bunga Turun, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 2.500!
Equityworld Futures | Pasar Optimis Suku Bunga Turun, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 2.500!
Equityworld Futures | Harga emas dunia masih mempertahankan posisi di atas US$ 2.500 per troy ons seiring dengan optimisme the Fed memangkas suku bunga secara soft landing.
Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Atas US$ 2.500 Dengan Sorotan pada Data Inflasi AS
Pada perdagangan kemarin Senin (9/9/2024) harga emas acuan dunia (XAU) di pasar spot bergerak menguat 0,33% dalam sehari menjadi US$ 2.505,25 per troy ons. Apresiasi ini membalikan posisi pembukaan yang sempat melemah ke bawah level US$ 2.500 per troy ons dan mulai bangkit dari pelemahan sehari sebelumnya sebesar 0,77%.
Sementara pada pembukaan pasar Selasa pagi ini (10/9/2024) pukul 05.00 WIB, harga emas terpantau bergerak menguat lagi sebesar 0,04% ke posisi US$ 2.505,86 per troy ons.
Penguatan harga emas terjadi seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) semakin meningkat.
Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan ada peluang 70% untuk pemangkasan 25 basis poin (bps) oleh bank sentral AS bulan ini dan 27% untuk pemangkasan 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.
Optimisme the Fed memangkas suku bunga secara soft landing lebih diprioritaskan saat ini di tengah penantian pelaku pasar terhadap data inflasi konsumen yang akan dirilis tengah pekan ini.
Presiden Fed New York, John Williams, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat bertujuan untuk menjaga keseimbangan pasar kerja.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller juga menyatakan bahwa "waktunya telah tiba" bagi bank sentral AS untuk memulai serangkaian pemangkasan suku bunga, dengan pandangan terbuka tentang ukuran dan kecepatan pemangkasan tersebut.
Penurunan suku bunga dapat mengurangi biaya peluang memegang logam mulia yang tidak memberikan hasil.
Senin, 09 September 2024
Equityworld Futures | Bank Sentral China Stop Beli 4 Bulan, Harga Emas Mulai Koreksi!
Equityworld Futures | Bank Sentral China Stop Beli 4 Bulan, Harga Emas Mulai Koreksi!
Equityworld Futures | Sepanjang pekan lalu harga emas bergerak atraktif, tetapi pada hari ini, Senin (9/9/2024) mulai terpantau koreksi ke bawah US$ 2.500 per troy ons.
Melansir data Refinitiv menunjukkan pada perdagangan akhir pekan, Jumat (6/9/2024), harga emas (XAU) di pasar spot tercatat di US$ 2.516,36 per troy ons, naik tipis sebesar 0,01% dibandingkan hari sebelumnya.
Apresiasi tersebut menjadi yang ketiga hari beruntun pada pekan lalu, dalam sepekan harga emas sudah naik 0,53%, tetapi masih di bawah level tertinggi sepanjang masa yang sempat tersentuh pada 27 Agustus lalu di posisi US$ 2.524,57 per troy ons.
Sementara pada pagi ini, tercatat pukul 06.25 WIB, harga emas dunia terpantau mulai koreksi menjauhi level US$ 2.500 per troy ons, tepatnya turun 0,75% ke posisi US$ 2497,49 per troy ons.
Harga emas yang terpantau koreksi pada pagi ini disinyalir merupakan respon dari sikap Bank sentral China yang menahan pembelian emas untuk cadangannya selama empat bulan berturut-turut pada Agustus.
Mengutip Reuters, cadangan emas Tiongkok mencapai 72,8 juta troy ons pada akhir bulan lalu. Namun, nilai cadangan emas naik menjadi $182,98 miliar dibandingkan dengan $176,64 miliar pada akhir Juli.
Sebelum menghentikan pembeliannya, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) telah membeli emas selama 18 bulan berturut-turut.
Bank sentral China adalah pembeli emas tunggal terbesar di dunia pada sepanjang 2023 dan keputusannya untuk menunda pembelian telah membantu meredam permintaan investor Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.
Meski begitu, Carsten Menke, seorang analis di Julius Baer mengatakan bahwa PBOC diperkirakan akan melanjutkan pembelian di beberapa titik meskipun harga tinggi karena motivasi politik, bukan ekonomi. Bisa dibilang untuk dedolarisasi lantaran ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS sebagai aset cadangan.
Selain itu, permintaan emas ke depan potensi masih akan meningkat lantaran nilai jual yang akan lebih rendah seiring dengan melandai-nya indeks dolar mendekati pemangkasan suku bunga AS setelah rilis data pasar tenaga kerja pada pekan lalu tak sesuai ekspektasi.
Pada akhir pekan lalu, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penambahan lapangan pekerjaan non-pertanian sebanyak 142.000 pada Agustus, di bawah perkiraan 160.000, sementara angka Juli juga direvisi turun menjadi 89.000.
Sementara itu, tingkat pengangguran berada di 4,2%, sesuai dengan ekspektasi namun turun dari 4,3% bulan sebelumnya. Para pelaku pasar kini memperdebatkan apakah Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin atau 25 basis poin pada 18 September, dengan dampak signifikan pada harga emas, kata Aakash Doshi dari Citi Research.
Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan ada peluang 73% untuk pemangkasan 25 basis poin oleh bank sentral AS bulan ini dan 27% untuk pemangkasan 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch. Presiden Fed New York, John Williams, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat bertujuan untuk menjaga keseimbangan pasar kerja.
Senin, 02 September 2024
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Naik Didorong Data Belanja Konsumen di AS Meningkat
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Naik Didorong Data Belanja Konsumen di AS Meningkat
Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (30/8). Pendorong kenaikan tersebut adalah data belanja konsumen AS pada Juli meningkat pesat, menunjukkan perekonomian tetap kuat, sementara harga naik moderat.
Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Awal September 2024, Menguat atau Terjun Bebas?
Dikutip dari Reuters, S&P 500 (.SPX), naik 1,01 persen dan berakhir pada 5.648,40 poin. Nasdaq (.IXIC), naik 1,13 persen menjadi 17.713,62 poin. Sementara Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,55 persen menjadi 41.563,08 poin.
Dow Jones Industrial (DJI) mencetak penutupan tertinggi sepanjang masa, kedua berturut-turut pada Jumat (30/8). Hal ini diiringi dengan kenaikan saham Tesla (TSLA.O) dan Amazon (AMZN.O) masing-masing lebih dari 3 persen, imbas data ekonomi AS terbaru meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga sedikit pada September 2024.
Laporan pengeluaran konsumsi pribadi rilis pada Jumat (30/8) setelah Ketua Fed Jerome Powell minggu lalu menyatakan dukungannya terhadap penyesuaian kebijakan yang akan segera dilakukan.
Data ekonomi pekan ini mencakup laporan pekerjaan Agustus dari Departemen Tenaga Kerja, yang akan dirilis pada hari Jumat (6/8).
Berdasarkan data pasar uang AS, para pedagang sebagian besar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Pedagang yang mulanya yakin the Fed akan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin, menurunkan perkiraannya pada 25 basis poin penurunan suku bunga, setelah data Jumat (30/8).
Perdagangan pada Jumat (30/8) juga mengakhiri perdagangan yang penuh gejolak di Wall Street sepanjang Agustus, setelah tanda-tanda moderasi mendadak di pasar tenaga kerja pada awal Agustus memicu kekhawatiran akan resesi AS. Selain itu, keadaan perdagangan sepanjang Agustus juga diperburuk dengan adanya pengaruh perdagangan yen Jepang.
Saham telah bangkit kembali sejak saat itu, dengan S&P 500 diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.
Menjelang libur pasar saham AS pada hari ini Senin (2/9) untuk Hari Buruh, volume di bursa AS relatif ringan, dengan 11,2 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 11,4 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Seluruh 11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh sektor konsumen diskresioner (.SPLRCD), naik 1,9 persne, diikuti oleh kenaikan 1,1 persen di sektor industri (.SPLRCI).
Sepanjang Agustus, indeks saham andalan S&P 500 naik 2,3 persen Dow naik 1,8 persen dan Nasdaq naik 0,6 persen
Nvidia (NVDA.O), naik 1,5 persen bangkit dari penurunan 6,4 perseb pada hari Kamis (29/8), setelah perusahaan tersebut gagal memenuhi ekspektasi tinggi investor, meskipun hasilnya optimis dan perkiraannya secara umum sesuai harapan.
Novavax (NVAX.O), melonjak 8,6 persen setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk versi terbaru vaksin COVID-nya.
Ulta Kecantikan (ULTA.O), turun 4 persen setelah menurunkan proyeksi kinerja tahunannya, dengan alasan melambatnya permintaan untuk kosmetik dan wewangian berharga tinggi di tokonya.
Broadcom (AVGO.O), melonjak hampir 4 persen, sementara Marvell Technology (MRVL.O), melonjak 9 persen setelah pembuat chip itu meramalkan hasil kuartalan di atas perkiraan.
Intel (INTC.O), melonjak hampir 10 persen menyusul laporan bahwa pihaknya sedang menjajaki opsi yang dapat mencakup merger.
Teknologi Dell (DELL.N), saham terkait AI lainnya, naik 4,3 persen setelah menaikkan perkiraan pendapatan dan laba tahunannya.
Saham Trump Media & Technology Group (DJT.O), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh mantan Presiden AS Donald Trump, anjlok 1,7 persen ke rekor terendah, sehingga nilai pasar sahamnya mencapai USD 3,9 miliar.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada saham yang turun dalam indeks S&P 500 (.AD.SPX), dengan rasio 6,6 banding satu. S&P 500 membukukan 79 titik tertinggi baru dan dua titik terendah baru; Nasdaq mencatat 84 titik tertinggi baru dan 77 titik terendah baru.
demo ewf Demo Equityworld