Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Tengah Kuatnya Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed dan Konflik Timur Tengah
Equityworld Futures | Harga Emas (XAU/USD) pulih di atas $2.440 setelah turun ke dekat $2.410 pada sesi Eropa hari Senin. Logam mulia menghadapi tekanan jual karena aksi profit-taking dimulai saat mencoba merebut kembali tertinggi sepanjang masa di atas $2.480. Prospek keseluruhan harga Emas tetap kuat karena imbal hasil obligasi AS mencatatkan terendah baru tahunan.
Equityworld Futures | Ada Kekhawatiran Resesi, Bagaimana Prediksi Harga Emas Pekan Ini?
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun anjlok ke 3,67% karena spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada bulan September tampaknya pasti. Imbal hasil yang lebih rendah pada aset-aset berbunga mengurangi opportunity cost dari memegang investasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, anjlok ke terendah Maret dekat 102,60.
Menurut FedWatch tool dari CME, data Federal Funds futures 30-hari menunjukkan bahwa para pedagang melihat penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada bulan September sebagai sudah dekat. Data tersebut juga menunjukkan bahwa Fed diprakirakan akan menurunkan suku bunga pinjaman utamanya lebih dari 100 bp tahun ini.
Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga yang lebih besar telah didorong oleh serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah, yang mengarah ke perlambatan ekonomi dan menimbulkan keraguan apakah The Fed akan mencapai 'soft landing'. Soft landing adalah situasi di mana bank sentral mengendalikan inflasi tanpa memicu resesi dalam ekonomi.
Kondisi pasar tenaga kerja yang memburuk dan perlambatan tajam di sektor manufaktur merupakan pemicu utama yang meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga secara besar-besaran. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Juli menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja melambat secara signifikan, dan Tingkat Pengangguran secara tak terduga naik ke level tertinggi sejak November 2021.
Jumlah payrolls baru sebesar 114 ribu secara signifikan lebih rendah dari estimasi 175 ribu dan angka Juni 179 ribu. Tingkat Pengangguran melonjak ke 4,3% dibandingkan ekspektasi dan rilis sebelumnya 4,1%. Sementara itu, aktivitas di sektor manufaktur, yang diukur dengan Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur ISM, kontraksi dengan laju yang lebih cepat ke 46,8 pada bulan Juli.
Harga Emas berfluktuasi dalam kisaran perdagangan Jumat. Logam mulia diperdagangkan dalam formasi saluran pada grafik harian, yang sedikit naik tetapi secara umum menunjukkan kinerja sideways selama lebih dari tiga bulan. Exponential Moving Average (EMA) 50-hari di dekat $2.370 terus menjadi support bagi pembeli Emas.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berfluktuasi dalam kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan keraguan di antara para pelaku pasar.
Kenaikan baru akan muncul jika harga Emas menembus tertinggi sepanjang masa $2.483,75, yang akan membawanya ke wilayah yang belum dipetakan.
Untuk sisi bawah, garis tren menanjak di $2.225, yang diplot dari terendah 6 Oktober di dekat $1.810,50, akan menjadi support utama dalam jangka lebih panjang.
Senin, 05 Agustus 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Tengah Kuatnya Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed dan Konflik Timur Tengah
Jumat, 26 Juli 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok ke Titik Terendah
Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok ke Titik Terendah
Equityworld Futures | Harga emas jatuh ke titik terendah dalam lebih dari dua minggu pada Kamis (25/7/2024). Hal itu akibat aksi profit taking setelah reli baru-baru ini. Sementara itu, traders menantikan data ekonomi AS yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu pemangkasan suku bunga The Fed.
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 1% Lebih Karena Ada Aksi Jual Besar-Besaran
Melansir Reuters, Jumat (26/7/2024), harga emas spot jatuh 1,8% menjadi US$ 2.355,22 per ons pada pukul 17.44 GMT, setelah menyentuh titik terendah sejak 9 Juli. Sedangkan kontrak berjangka emas AS berakhir ambles 2,6% menjadi US$ 2.353,5.
"Ada aksi ambil untung yang terjadi, dipicu oleh kelemahan di pasar ekuitas AS yang lebih dari sekadar penjualan," kata analis Marex, Edward Meir.
Harga emas mencapai rekor tertinggi US$ 2.483,6 pada minggu lalu karena optimisme meningkat terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada September.
Mantan Presiden The Fed New York Bill Dudley mengatakan dalam kolom Bloomberg pada Rabu (24/7/2024) bahwa The Fed seharusnya memangkas suku bunga minggu depan, mengutip data ketenagakerjaan terbaru.
Pasar melihat kemungkinan 100% untuk pemangkasan suku bunga pada September. Daya tarik emas yang tidak memberikan hasil cenderung bersinar dalam lingkungan suku bunga rendah.
Kini, traders menantikan data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, indikator inflasi yang disukai oleh The Fed, yang akan dirilis pada Jumat (26/7/2024).
"Kami telah melihat kenaikan tajam di pasar emas dan perak belakangan ini, sehingga kombinasi likuidasi posisi panjang dan aksi profit taking dari reli baru-baru ini memperburuk tekanan jual," kata Direktur Investasi Alternatif dan Perdagangan High Ridge Futures, David Meger.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot melemah 4,2% menjadi US$ 27,77 per ons, mencapai titik terendah dalam 11 minggu. Platinum turun 1,4% menjadi US$ 934,85, mendekati titik terendah alam tiga bulan. Sementara paladium terpangkas 2,8% menjadi US$ 907,08.
Kamis, 25 Juli 2024
Equityworld Futures | Fenomena Aneh! Amerika Lesu, Harga Emas Ikutan Layu
Equityworld Futures | Fenomena Aneh! Amerika Lesu, Harga Emas Ikutan Layu
Equityworld Futures | Harga emas ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/7/2024) kemarin, meski dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau melandai, dengan fokus investor beralih ke data ekonomi AS yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan lebih banyak sinyal mengenai waktu penurunan suku bunga bank sentral AS.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Didukung Pelemahan Dollar AS
Merujuk data Refinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas global ditutup melemah 0,48% di posisi US$ 2.397,59 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan 0,48% pada Selasa sebelumnya.
Namun pada perdagangan Kamis pagi hari ini pukul 06:00 WIB, harga emas dunia cenderung naik tipis 0,01% ke US$ 2.397,79 per troy ons.
Harga emas melandai meski indeks dolar AS (DXY) cenderung melandai kemarin, indeks dolar AS turun tipis 0,06% ke angka 104,39. Pelemahan dolar AS seharusnya menguntungkan emas karena konversi pembelian yang lebih murah akan meningkatkan permintaan.
Meski kembali melandai, tetapi harga emas masih cukup tinggi hingga kemarin.
"Indeks dolar AS yang lebih lemah, harga indeks saham AS yang lebih rendah, dan harga minyak mentah yang lebih tinggi, mendukung minat beli emas dan perak," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.
Melemahnya dolar AS seharusnya membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Namun kali ini, tampaknya investor masih merealisasikan keuntungannya di emas.
Di lain sisi, turunnya harga emas kemarin sejalan dengan pergerakan indeks Nasdaq Composite yang padat teknologi ambruk parah karena kekecewaan investor akan hasil kinerja Alphabet (Google) dan Tesla.
Investor saat ini menantikan data awal dari produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal II-2024 yang dirilis Kamis hari ini dan data inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS periode Juni 2024 pada Jumat besok, untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur penurunan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Menurut FactSet, PDB diperkirakan akan meningkat sebesar 1,9%. Jika laporan sesuai dengan prediksi, ini akan menandai peningkatan dari kenaikan 1,4% selama kuartal pertama.
Namun, ini akan menjadi perlambatan yang cukup mencolok dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2023, di mana PDB naik 4,9% pada kuartal ketiga dan 3,4% pada kuartal keempat.
Jika PDB AS mengalami peningkatan, maka tendensi untuk terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed di September akan semakin kecil.
Sementara inflasi PCE AS masih diperkirakan melandai Namun masih belum menyentuh level 2% sesuai target The Fed.
"Hal utama yang membantu emas saat ini adalah ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin benar-benar memutuskan untuk melakukan pemotongan lebih awal dari September," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank, dikutip dari Reuters.
"Selain itu, pemotongan pajak impor emas dan perak oleh India juga membantu karena hal itu akan meningkatkan permintaan," tambah Gaffney.
India memotong bea masuk emas dan perak menjadi 6%, dari sebelumnya sebesar 15%.
Meski begitu, pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed masih dapat dimulai pada pertemuan September mendatang.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar memperkirakan The Fed akan memulai memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang mencapai 93,3%.
Namun, dengan suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
demo ewf Demo Equityworld
Selasa, 23 Juli 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Betah di USD2.402/Ons
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Betah di USD2.402/Ons
Equityworld Futures | Harga emas dunia masih sideways pada pembukaan perdagangan hari ini. Secara teknikal, emas dunia masih berusaha bertahan pada posisi USD2.400 per ons.
Equityworld Futures | Harga Emas di Tengah Pengunduran Joe Biden dari Pilpres AS
Emas dunia acuan XAU/USD betah di posisi USD2.402 per ons atau naik 0,24 persen pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia sudah naik 22,77 persen dalam setahun. Emas dunia masih mendekati level tertingginya dalam setahun di USD2.483 per ons.
Praktisi pasar Maurits Wattimena menuturkan dari perspektif teknis, XAU/USD akan terus berupaya untuk tetap berada di level USD2.400 per ons karena. Kondisi pasar yang lebih cenderung ke kebijakan dovish dan data inflasi, menunjukkan kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga akan dilakukan pada September ini.
"Pada awal pekan ini, perdagangan emas dibuka pada level USD2400.94 per ons, kemudian mengalami sedikit penguatan hingga mencapai level USD2413.19 per ons sebelum kembali melemah dan berada di level USD2403.06 per ons," jelas dia dikutip dari Investing, Selasa, 23 Juli 2024.
Dia menuturkan pelemahan ini dipicu oleh keputusan yang diambil oleh Joe Biden untuk membatalkan pencalonan Presiden AS. Pasar bereaksi atas keputusan tersebut sehingga membuat Dolar AS mengalami penguatan dan memberikan tekanan kepada Emas.
"Momentum negatif pada awal minggu ini diperkirakan hanya bersifat sementara karena pasar merespons dengan cepat, dan kecenderungan Bullish diperkirakan akan kembali dimulai pada pertengahan minggu ini" tegas dia.
Fluktuasi harga emas dunia
Fluktuasi harga XAU/USD diperkirakan akan sangat signifikan akibat banyaknya berita ekonomi tingkat tinggi yang akan dirilis selama minggu ini. Potensi ketidakpastian dari situasi geopolitik dan berita fundamental ekonomi akan memainkan peran utama. Oleh karena itu, pernyataan yang disampaikan oleh para pejabat bank sentral akan menjadi fokus perhatian yang besar.
"Dari sudut pandang analisis kami, harga emas saat ini masih dalam sikap wait and see meskipun terdapat potensi kuat untuk tren bullish. Pelemahan yang terjadi pada awal minggu diperkirakan akan mengalami rebound di pertengahan minggu karena data ekonomi penting akan mulai dirilis pada periode tersebut," jelas dia.
Dia memperkirakan harga puncak XAU/USD minggu ini akan berada sekitar level USD2461.06 per ons. Namun, untuk mencapai level tersebut, emas harus melewati level psikologis USD2410 per ons, yang menandai awal dari tren bullish, dan kemudian menguat lebih lanjut hingga mencapai level USD2428 per Ons.