Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?
Equityworld Futures | Harga emas ditutup terkoreksi pada Jumat pekan kemarin, namun harga emas masih berada di jalur kenaikan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir. Kenaikan harga dipicu keyakinan investor bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (the Fed) telah selesai menaikkan suku bunganya, sehingga menyebabkan dolar AS dan imbal hasil Treasury lebih rendah.
Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$1.975,80 pada Senin (20/11) Pagi
Pada perdagangan Jumat (17/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,04% di posisi US$ 1.980,01 per troy ons. Dalam sepekan kemarin, harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 2,23%.
Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Senin (20/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka lebih rendah atau turun 0,16% di posisi US$ 1.976,78 per troy ons.
Dolar berada di jalur penurunan mingguan, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun berada di dekat posisi terendah dalam dua bulan.
Jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu, yang dapat membantu perjuangan The Fed melawan inflasi.
Data tersebut semakin menegaskan jika ekonomi AS mendingin. Terlebih, inflasi AS juga melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September 2023.
Pasar tenaga kerja yang melambat dan data inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan mendorong pelaku pasar untuk merevisi perkiraan mereka mengenai tindakan The Fed di masa depan.
Para pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan 12-13 Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch.
Kondisi ini akan berdampak positif terhadap emas. Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk diburu.
Pekan ini, investor menanti data risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan keluar Rabu pekan ini. Risalah tersebut diharapkan bisa memberi sinyal lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga ke depan.
"Ada potensi besar emas terus rally ke depan tetapi saat ini emas memang perlu melemah sedikit sebelum rally berikutnya. Emas sedang mencoba melewati level US$ 2.000 per troy ons," tutur Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, kepada Reuters.
Senin, 20 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?
Jumat, 17 November 2023
Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street
Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street
Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik turun pada Jumat (17/11/2023). Saham Hong Kong terus memimpin penurunan di kawasan Asia-Pasifik, sementara investor mencerna pembicaraan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Hari Ini Naik Gara-Gara Data Pengangguran Naik
Kekhawatiran investor terhadap kesehatan ekonomi Tiongkok terus berlanjut seiring dengan data terbaru yang menunjukkan penurunan harga rumah selama empat bulan berturut-turut pada bulan Oktober, menandakan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Selain itu, ekspor Jepang yang lemah sebagian disebabkan oleh permintaan yang rendah dari Tiongkok.
Menurut survei Reuters, ekonomi Malaysia kemungkinan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,0% pada periode Juli-September, sedikit lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2,9% di kuartal sebelumnya.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,26% pada pembukaan, indeks Hang Seng Tech yang berfokus pada teknologi turun 1,01%, tertekan oleh saham berat Alibaba yang turun hampir 8% pada perdagangan awal di Hong Kong. Indeks CSI 300 Tiongkok dibuka datar.
Nikkei 225 Jepang juga berada di sekitar garis datar satu jam setelah perdagangan dimulai, sementara Topix menambahkan 0,2%. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,78%, sementara Kosdaq turun 1,44%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,19%.
Semalam, Dow Jones Industrial Average ditutup lebih rendah, karena investor beristirahat dari reli awal bulan ini. Indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham turun 0,13% dan menghentikan empat hari kenaikan. S&P 500 naik 0,12%, sementara Nasdaq Composite naik 0,07%.
Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran di Amerika Serikat mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sementara produksi industri mengalami penurunan paling tajam sepanjang tahun ini. Harga minyak global kembali merosot tajam - kontrak berjangka minyak Brent mencapai level terendah dalam empat bulan dan sekarang mengalami penurunan sebesar 16% secara tahunan.
Kamis, 16 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bergerak Volatil Karena Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bergerak Volatil Karena Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Serangkaian data dari Amerika Serikat (AS) membuat harga emas bergerak volatil. Mengutip Bloomberg, Kamis (16/11), harga emas naik 0,07% ke 1.961 per ons troi pukul 11.11.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Hari Ini Loyo, Sekarang Dipatok Segini
Berdasarkan riset Monex Investindo, Kamis (16/11), data yang mempengaruhi harga emas adalah data penjualan ritel dan producer price index (PPI). Kedua data tersebut menunjukkan penurunan, bahkan kebanyakan di bawah proyeksi pasar.
Namun, data aktivitas manufaktur wilayah New York naik menjadi 9,1 di November dari bulan sebelumnya turun 4,6 dan jauh di atas perkiraan pasar yang turun 3,9. Hal ini membuat dolar AS mendapat tenaga dan menguat. Akibatnya harga emas sempat tertekan kemarin.
Meski demikian belum ada perubahan signifikan terkait proyeksi suku bunga bank sentral AS. Pelaku pasar masih optimistis The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal tersebut masih akan menjadi sentimen yang positif bagi perdagangan emas.
Referensi Teknikal: Buy selama di atas US$ 1.954
- Resisten 1: US$ 1.964
- Resisten 2: US$ 1.970
- Support 1: US$ 1.954
- Support 2. US$ 1.948
Selasa, 14 November 2023
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi AS
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi AS
Equityworld Futures | Wall Street ditutup dengan beragam karena investor bersiap untuk pembacaan inflasi AS agar konsumen bertahan dalam menghadapi biaya pinjaman yang tinggi.
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Naik atau Turun
Dow Jones Industrial Average (DJI) adalah satu-satunya indeks yang ditutup di zona hijau, naik 0,16%, atau lebih dari 50 poin. Itu merupakan penutupan tertinggi indeks sejak 20 September.
Indeks acuan S&P 500 (GSPC) dan Nasdaq Composite (IXIC) yang sarat teknologi ditutup masing-masing turun sekitar 0,1% dan 0,2%.
Fokus utama adalah laporan Indeks Harga Konsumen bulan Oktober yang akan dirilis pada hari Selasa, yang merupakan masukan penting bagi Federal Reserve dalam keputusan suku bunganya. Komentar beberapa pejabat The Fed pekan lalu membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, sehingga mengurangi optimisme pelonggaran pengetatan yang telah membantu mendukung saham.
Menambah nada hati-hati adalah kekhawatiran mengenai keuangan pemerintah AS, setelah Moody's mengubah pandangan utangnya menjadi "negatif" dari "stabil" dan seiring dengan semakin dekatnya batas waktu penutupan pada hari Jumat. Anggota parlemen tidak mempunyai kemauan untuk menyelesaikan krisis fiskal karena situasi utang diperburuk oleh tingginya suku bunga, mantan pejabat Fed Bill Dudley memperingatkan.
Di satu sisi adalah UBS Group AG dan Morgan Stanley, yang masing-masing mengantisipasi penurunan suku bunga besar-besaran pada tahun 2024 ketika inflasi mereda dan perekonomian terhenti. Di sisi lain adalah Goldman Sachs Group Inc., di mana para analis memperkirakan pengurangan yang lebih sedikit dan permulaan yang lebih lambat.
Perbedaan pendapat muncul setelah Departemen Keuangan mengalami kekeliruan dalam beberapa minggu terakhir, dimana para pedagang berusaha memahami data ekonomi terbaru bahkan ketika penjualan utang memicu kekhawatiran pasokan. Obligasi AS merosot tajam pada bulan lalu, mendorong imbal hasil ke level tertinggi dalam beberapa tahun, dan kemudian menguat pada bulan November setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan Ketua Jerome Powell memberi isyarat bahwa siklus pengetatan bank sentral pada akhirnya akan berakhir.
UBS memperkirakan pengurangan akan dimulai segera pada bulan Maret, dengan asumsi bahwa perekonomian AS akan memasuki resesi mulai kuartal kedua. Hal ini pada gilirannya akan mendorong bank sentral untuk menurunkan suku bunga dalam jumlah besar yang biasa terjadi pada siklus pelonggaran kebijakan – lebih besar dari perkiraan The Fed saat ini.
“Kami tidak melihat kondisi mengapa kali ini sangat berbeda,” kata Bhanu Baweja, kepala strategi di UBS Investment Bank. “Inflasi menjadi normal dengan cepat dan saat kita memasuki bulan Maret, The Fed akan memperkirakan tingkat suku bunga riil yang sangat tinggi.”