Selasa, 13 Juni 2023

Equity World | Wall Street Melambung, Indeks S&P 500 Sentuh Level Tertinggi Sejak April 2022

Equity World | Wall Street Melambung, Indeks S&P 500 Sentuh Level Tertinggi Sejak April 2022

Equity World
| Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin, 12 Juni 2023. Indeks S&P 500 menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan seiring pelaku pasar berharap bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini.

Dikutip dari CNBC, Selasa (13/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,93 persen ke posisi 4.338,93. Indeks S&P 500 menguat mencapai level tertinggi dari Agustus 2022 dan mencapai level intraday serta penutupan terbaik sejak April 2022.

Indeks Nasdaq bertambah 1,5 persen ke posisi 13.461,92, dan mencapai level tertinggi sejak April 2022. Indeks Dow Jones menguat 189,55 poin atau 0,56 persen ke posisi 34.066,33.

Pelaku pasar di wall street prediksi the Fed tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini. Pelaku pasar perkirakan sekitar 72 persen kemungkinan tidak ada kenaikan, menurut FedWatch CME Group. The Fed telah menaikkan 10 kali berturut-turut sejak memulai siklus pengetatan kebijakan terbaru pada Maret 2022.

Data inflasi pada Selasa dapat membantu memperkuat perkiraan inflasi mereda. Hal ini seiring ekonom prediksi indeks harga konsumen menunjukkan penurunan inflasi ke tingkat tahunan 4 persen pada Mei 2023. Inflasi itu turun dari bulan sebelumnya 4,9 persen.

Co-chief Investment Officer Dylan Kremer menuturkan, bank sentral pada akhirnya akan memutuskan melewatkan kenaikan suku bunga pada Juni 2023. Namun, the Fed belum selesai menaikkan suku bunga secara keseluruhan.

“Kami tidak selalu percaya tidak ada lagi kenaikan, tetapi kami pikir ini adalah peluang 50:50 dari kenaikan lain yang terjadi dalam siklus ini. Semuanya sama, laporan CPI bisa menjadi penarik jangka pendek,” ujar dia.

Akan tetapi, harapan pasar kalau pejabat the Fed akan menekankan komitmen menjaga inflasi dengan kenaikan suku bunga pada Juli sebelum ditahan selama sisa 2023.

Senin, 12 Juni 2023

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah

Equity World | Wall Street tampil perkasa setelah mendapatkan kembali beberapa momentumnya berkat rebound saham teknologi. Sementara volatilitas turun ke rekor terendah jelang rilis sejumlah data ekonomi dan kebijakan yang penting pada pekan depan.

Kamis (8/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 168,59 poin atau 0,5% menjadi 33.833,61, indeks S&P 500 menguat 26,41 poin atau 0,62% ke 4.293,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 133,63 poin atau 1,02% ke 13.238,52.

Di antara 11 sektor S&P utama, indeks discretionary konsumen memimpin. Sementara indeks real estate dan energi tergelincir, dengan yang terakhir terpukul oleh penurunan harga minyak.

Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun ke rekor terendah baru pasca-pandemi.

"Apa yang sebenarnya Anda lihat di pasar vol adalah keengganan untuk terlibat," kata David Bianco, kepala investasi Amerika untuk manajer aset DWS Group. "Anda baru saja mengalami kelumpuhan pada investor."

Investor duduk di pinggir lapangan menjelang data inflasi dan pertemuan kebijakan Federal Reserve di pekan depan.

Pedagang memperkirakan peluang 73% dari bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% yang ada saat ini, selama pertemuan kebijakan moneter pada 13-14 Juni, menurut alat Fedwatch CMEGroup. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga di bulan Juli.

Imbal hasil US Treasury untuk tenor acuan dua tahun, yang cenderung bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun dari tertinggi satu minggu ke 4,51% setelah lonjakan tajam dalam klaim pengangguran mingguan menandakan pelunakan pasar tenaga kerja.

Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi pada 13 Juni, hari pertama pertemuan The Fed. Angka-angka tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun di bulan Mei tetapi harga inti tetap kaku.

Sementara itu, rebound oleh teknologi dan saham megacap membantu indeks utama mendapatkan kembali pijakannya di tengah volume yang tipis.

Saham kelas berat Amazon.com Inc naik 2,49% karena Wells Fargo memulai liputan pada perusahaan dengan peringkat "overweight". Sementara saham Nvidia Corp, Apple Inc dan Tesla Inc naik antara 1,55% dan 4,58 %.

Saham GameStop Corp merosot 17,89% karena investor miliarder Ryan Cohen mengambil alih sebagai ketua eksekutif setelah pengecer video-game itu memecat CEO-nya dan membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.

Saham Adobe melonjak 4,95% setelah Piper Sandler menaikkan target harganya pada saham menjadi US$ 500. Pembuat perangkat lunak Photoshop mengatakan sedang menawarkan alat AI "Firefly" untuk bisnis besar.

Di sisi lain, saham Lucid Group anjlok 1,88% setelah kepala operasional pembuat kendaraan listrik mewah AS di China, Zhu Jiang, mengatakan perusahaan sedang bersiap untuk memasuki pasar mobil terbesar di dunia.

Jumat, 09 Juni 2023

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah

Equity World | Wall Street tampil perkasa setelah mendapatkan kembali beberapa momentumnya berkat rebound saham teknologi. Sementara volatilitas turun ke rekor terendah jelang rilis sejumlah data ekonomi dan kebijakan yang penting pada pekan depan.

Kamis (8/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 168,59 poin atau 0,5% menjadi 33.833,61, indeks S&P 500 menguat 26,41 poin atau 0,62% ke 4.293,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 133,63 poin atau 1,02% ke 13.238,52.

Di antara 11 sektor S&P utama, indeks discretionary konsumen memimpin. Sementara indeks real estate dan energi tergelincir, dengan yang terakhir terpukul oleh penurunan harga minyak.

Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun ke rekor terendah baru pasca-pandemi.

"Apa yang sebenarnya Anda lihat di pasar vol adalah keengganan untuk terlibat," kata David Bianco, kepala investasi Amerika untuk manajer aset DWS Group. "Anda baru saja mengalami kelumpuhan pada investor."

Investor duduk di pinggir lapangan menjelang data inflasi dan pertemuan kebijakan Federal Reserve di pekan depan.

Pedagang memperkirakan peluang 73% dari bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% yang ada saat ini, selama pertemuan kebijakan moneter pada 13-14 Juni, menurut alat Fedwatch CMEGroup. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga di bulan Juli.

Imbal hasil US Treasury untuk tenor acuan dua tahun, yang cenderung bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun dari tertinggi satu minggu ke 4,51% setelah lonjakan tajam dalam klaim pengangguran mingguan menandakan pelunakan pasar tenaga kerja.

Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi pada 13 Juni, hari pertama pertemuan The Fed. Angka-angka tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun di bulan Mei tetapi harga inti tetap kaku.

Sementara itu, rebound oleh teknologi dan saham megacap membantu indeks utama mendapatkan kembali pijakannya di tengah volume yang tipis.

Saham kelas berat Amazon.com Inc naik 2,49% karena Wells Fargo memulai liputan pada perusahaan dengan peringkat "overweight". Sementara saham Nvidia Corp, Apple Inc dan Tesla Inc naik antara 1,55% dan 4,58 %.

Saham GameStop Corp merosot 17,89% karena investor miliarder Ryan Cohen mengambil alih sebagai ketua eksekutif setelah pengecer video-game itu memecat CEO-nya dan membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.

Saham Adobe melonjak 4,95% setelah Piper Sandler menaikkan target harganya pada saham menjadi US$ 500. Pembuat perangkat lunak Photoshop mengatakan sedang menawarkan alat AI "Firefly" untuk bisnis besar.

Di sisi lain, saham Lucid Group anjlok 1,88% setelah kepala operasional pembuat kendaraan listrik mewah AS di China, Zhu Jiang, mengatakan perusahaan sedang bersiap untuk memasuki pasar mobil terbesar di dunia.

Kamis, 08 Juni 2023

Equity World | Bursa Saham Asia Lesu Ikuti Wall Street, Investor Cermati Data Ekonomi

Equity World | Bursa Saham Asia Lesu Ikuti Wall Street, Investor Cermati Data Ekonomi

Equity World | Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis, (8/6/2023) seiring wall street berhenti reli dan indeks saham acuan fluktuatif.

Di sisi lain, investor di kawasan Asia Pasifik juga menilai lebih lanjut data ekonomi yang rilis pekan ini. Ekspor China turun lebih besar dari yang diprediksi dan bank sentral Australia tetap kerek suku bunga acuan 25 basis poin.

Dikutip dari CNBC, Kamis pekan ini, indeks saham Australia naik tipis jelang rilis neraca perdagangan pada Mei 2023. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat dari koreksi tajam pada Rabu, 7 Juni 2023. Indeks Nikkei dibuka naik 0,12 persen, sedangkan indeks Topix melonjak 0,26 persen.

Jepang mencatat produk domestik bruto (PDB) tahunannya pada kuartal I 2023 direvisi menjadi 2,7 persen dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 1,9 persen. Revisi PDB itu juga lebih tinggi dari rilis awalan 1,6 persen.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,23 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Kosdaq terpangkas 0,43 persen. Indeks Hang Seng juga turun setelah reli singkat pada Rabu kemarin. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 19.116.

Bank sentral India diprediksi bakal umumkan keputusan suku bunga pada Kamis, 8 Juni 2023 dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters prediksi Bank Sentral India pertahankan bunga acuan 6,5 persen untuk kedua kalinya berturut-turut.

Di Amerika Serikat, tiga indeks acuan bervariasi di wall street. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,38 persen dan 1,29 persen. Indeks Dow Jones bertambah 0,27 persen.

Adapun PDB Jepang direvisi naik tajam, dengan tumbuh 2,7 persen pada kuartal I 2023. PDB Jepang tumbuh lebih tinggi dari prediksi 1,6 persen seiring pengeluaran yang terus kuat. Sedangkan ekonom yang disurvei oleh Reuters  prediksi 1,9 persen.

Yen Jepang menguat 0,14 persen menjadi 139,98 terhadap dolar AS. Sementara itu, permintaan swasta naik 1,2 persen dan permintaan domestik bertambah 1 persen. Sedangkan ekspor barang dan jasa turun 4,2 persen. Impor merosot 2,3 persen.