Kamis, 08 Juni 2023

Equity World | Bursa Saham Asia Lesu Ikuti Wall Street, Investor Cermati Data Ekonomi

Equity World | Bursa Saham Asia Lesu Ikuti Wall Street, Investor Cermati Data Ekonomi

Equity World | Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis, (8/6/2023) seiring wall street berhenti reli dan indeks saham acuan fluktuatif.

Di sisi lain, investor di kawasan Asia Pasifik juga menilai lebih lanjut data ekonomi yang rilis pekan ini. Ekspor China turun lebih besar dari yang diprediksi dan bank sentral Australia tetap kerek suku bunga acuan 25 basis poin.

Dikutip dari CNBC, Kamis pekan ini, indeks saham Australia naik tipis jelang rilis neraca perdagangan pada Mei 2023. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat dari koreksi tajam pada Rabu, 7 Juni 2023. Indeks Nikkei dibuka naik 0,12 persen, sedangkan indeks Topix melonjak 0,26 persen.

Jepang mencatat produk domestik bruto (PDB) tahunannya pada kuartal I 2023 direvisi menjadi 2,7 persen dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 1,9 persen. Revisi PDB itu juga lebih tinggi dari rilis awalan 1,6 persen.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,23 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Kosdaq terpangkas 0,43 persen. Indeks Hang Seng juga turun setelah reli singkat pada Rabu kemarin. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 19.116.

Bank sentral India diprediksi bakal umumkan keputusan suku bunga pada Kamis, 8 Juni 2023 dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters prediksi Bank Sentral India pertahankan bunga acuan 6,5 persen untuk kedua kalinya berturut-turut.

Di Amerika Serikat, tiga indeks acuan bervariasi di wall street. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,38 persen dan 1,29 persen. Indeks Dow Jones bertambah 0,27 persen.

Adapun PDB Jepang direvisi naik tajam, dengan tumbuh 2,7 persen pada kuartal I 2023. PDB Jepang tumbuh lebih tinggi dari prediksi 1,6 persen seiring pengeluaran yang terus kuat. Sedangkan ekonom yang disurvei oleh Reuters  prediksi 1,9 persen.

Yen Jepang menguat 0,14 persen menjadi 139,98 terhadap dolar AS. Sementara itu, permintaan swasta naik 1,2 persen dan permintaan domestik bertambah 1 persen. Sedangkan ekspor barang dan jasa turun 4,2 persen. Impor merosot 2,3 persen.