Selasa, 30 Mei 2023

Equity World | IHSG Memerah Saat Bursa Saham Asia Menguat, Ada Apa?

Equity World | IHSG Memerah Saat Bursa Saham Asia Menguat, Ada Apa?

Equity World | IHSG parkir di zona merah pada sesi I, Senin (29/5/2023). Akhirnya, IHSG hari ini ditutup terkoreksi 45,75 poin (0,68%) ke level 6.641,24. IHSG hari ini memerah saat bursa saham Asia menguat. Ada apa?

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, penyebab IHSG memerah karena terpengaruh sentimen dalam negeri, yaitu penerimaan dari setoran pajak industrian pengolahaan tumbuh melambat. Kementerian Keuangan menyebutkan setoran pajak dari industri pengolahan berkontribusi 27,4% dari penerimaan dan berhasil tumbuh 9,5% dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama sebesar 51,0%.

Meski bertumbuh, Pilarmas menyebut melambatnya pertumbuhan tersebut tentunya ini memberikan tekanan di sektor manufaktur. “Dengan industri manufaktur mengalami pelemahan, tentu berimbas pada penerimaan pajak.,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Senin (29/5/2023).

Pilarmas menambahkan, saat IHSG memerah, bursa regional Asia malah menguat. Hal ini sejalan respon pelaku pasar dan investor menyambut baik berita bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin kongres mencapai kesepakatan sementara untuk menaikkan plafon utang pada akhir pekan. Kesepakatan tersebut tentunya akan memberikan efek Amerika Serikat terhindar default.

“Dengan kesepakan tersebut tentunya ini meredakan pasar yang sebelumnya pasar di selimuti kecemasan dan keraguan,” tambah Pilarmas.

Pilarmas merekomendasikan saham ICBP untuk perdagangan di sesi II. “Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 11.025-11.400. Sedangkan PER 8,28 kali dan PBV 2,04 kali,” tutup Pilarmas.

Senin, 29 Mei 2023

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat Dipengaruhi Gagal Bayar Utang AS Temui Titik Terang

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat Dipengaruhi Gagal Bayar Utang AS Temui Titik Terang

Equity World | Wall Street ditutup menguat pada penutupan perdagangan Jumat (26/5). Penguatan itu dipengaruhi masalah gagal bayar utang Amerika Serikat (AS) yang sudah ada titik terang.

Menutup Reuters, Senin (29/5), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 1,00 persen menjadi 33.093,34. Indeks S&P 500 (.SPX) naik 1,30 persen menjadi 4.205,45 poin. Indeks Nasdaq Composite (.IXIC) naik 2,19 poin menjadi 12.975,69.

Sementara itu, saham cip turut melonjak untuk hari kedua berturut-turut di tengah optimisme tentang kecerdasan buatan. Marvell Technology Inc (MRVL.O) berakhir naik lebih dari 30 persen setelah memperkirakan pendapatan kecerdasan buatan (AI) tahunannya akan berlipat ganda.

Indeks ekuitas dunia MSCI (.MIWD00000PUS), yang melacak saham di 49 negara, naik 1,09 persentetapi masih turun 0,51 persen pada minggu ini.

Imbal hasil treasury naik karena investor mempertimbangkan kembali berapa lama suku bunga cenderung terus naik. Negosiator Demokrat dan Republik masih berjuang untuk mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang pemerintah AS dengan tenggat waktu yang semakin dekat.

Data AS menunjukkan belanja konsumen menguat dari perkiraan pada April lalu. Peningkatan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) juga meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi pada Juni atau Juli mendatang.

Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy tampaknya mendekati kesepakatan menjelang tenggat waktu 1 Juni yang dapat menaikkan plafon utang AS senilai USD 31,4 triliun selama dua tahun.

Seorang Republikan terkemuka,mengatakan, ada ketidaksepakatan atas beberapa program tunjangan untuk orang AS berpenghasilan rendah. Sementara itu, setelah penutupan pasar, Menteri Keuangan Janet Yellen memperpanjang batas waktu kenaikan batas utang hingga 5 Juni.

Jumat, 26 Mei 2023

Equity World | Bursa Asia Mayoritas Perkasa, Usai Wall Street Melaju Didorong Reli Sektor teknologi

Equity World | Bursa Asia Mayoritas Perkasa, Usai Wall Street Melaju Didorong Reli Sektor teknologi

Equity World | Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar menguat setelah Wall Street melaju terdorong reli saham teknologi yang dipimpin oleh Nvidia.

Hal lain mempengaruhi Bursa Asia dan AS usai negara ini mendekati kesepakatan plafon utang, seminggu sebelum pemerintah menghadapi potensi gagal bayar.

Melansir laman CNBC, Jumat (26/5/2023), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,43%, melampaui angka 31.000, sementara Topix juga naik 0,24%.

Inflasi utama Tokyo, yang dipandang sebagai ukuran nasional, melambat 3,2% di bulan Mei dari angka April sebesar 3,5%. Inflasi disebabkan kenaikan bahan makanan segar dan bahan bakar sebesar 3,9%, laju tercepat sejak Agustus 1982.

Kospi Korea Selatan naik 0,19%, sedangkan Kosdaq naik 0,24%. Di Australia, S&P/ASX 200 melawan tren dan turun sedikit di atas angka penjualan ritel bulan Mei. Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup untuk liburan, setelah mencapai level terendah tahun ini pada hari Kamis.

Di Bursa AS sebelumnya, tiga indeks utama berakhir beragam. Sementara Nasdaq Composite yang padat teknologi melonjak 1,71% dan S&P 500 naik 0,88%, Dow Jones Industrial Average turun tipis dan kehilangan 0,11%.

Saham Nvidia melonjak 24,4%, sehari setelah perusahaan membukukan panduan pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan.

Permintaan yang melonjak yang terjadi pada chip Nvidia yang digunakan dalam kecerdasan buatan mendukung ketukan triwulanan.

Beberapa analis menaikkan target harga saham mereka menyusul hasil Nvidia. Lonjakan Nvidia membuat pembuat chip itu berada dalam jarak yang sangat dekat dengan kapitalisasi pasar USD 1 triliun.

Saham semikonduktor lain dan produk kecerdasan buatan mengikuti jejak Nvidia. Perangkat Mikro Lanjutan dan Semikonduktor Taiwan melonjak masing-masing 11,1% dan 12%.

Kamis, 25 Mei 2023

Equity World | Wall Street Memerah: Dow Turun 4 Hari Beruntun Dipicu Kekhawatiran AS Bangkrut

Equity World | Wall Street Memerah: Dow Turun 4 Hari Beruntun Dipicu Kekhawatiran AS Bangkrut

Equity World | Wall Street berakhir turun pada perdagangan Rabu (24/5). Terseret pembicaraan berlarut-larut tanpa kesepakatan antara Gedung Putih dan perwakilan Partai Republik tentang peningkatan plafon utang Amerika Serikat (AS).

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 255,59 poin atau 0,77% menjadi 32.799,92, S&P 500 kehilangan 30,34 poin atau 0,73% menjadi 4.115,24, dan Nasdaq Composite turun 76,08 poin atau 0,61% menjadi 12.484,16.

Kurangnya kemajuan dalam meningkatkan batas utang pemerintah AS sebesar US$31,4 triliun menjelang tenggat waktu 1 Juni, telah membuat investor gelisah karena risiko bencana gagal bayar semakin besar.

Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat dan negosiator utama Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy menggelar apa yang disebut Gedung Putih sebagai pembicaraan produktif.

"Sampai kemarin, investor sangat optimis dengan resolusi plafon utang AS," kata Angelo Kourkafas, senior investment strategist di Edward Jones.

"Tapi sekarang saat kita semakin dekat ... ke tanggal 1 Juni, kita melihat beberapa kehati-hatian lagi."

Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan real estat paling banyak jatuh. Energi adalah satu-satunya pemenang sektor.

Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, melayang di sekitar level tertinggi tiga minggu.

Kebijakan Federal Reserve juga menjadi fokus. Saham menahan penurunan mereka setelah rilis risalah dari pertemuan Fed 2-3 Mei menunjukkan bahwa pejabat The Fed "secara umum setuju" bulan lalu bahwa perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut "menjadi kurang pasti."

Investor mengharapkan bank sentral menghentikan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada pertemuan 13-14 Juni.

Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan, prihatin dengan kurangnya kemajuan inflasi dan sementara melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral bulan depan mungkin saja terjadi, akhir kampanye kenaikan tidak mungkin terjadi.

"Ekonomi masih baik-baik saja, dan dari sudut pandang The Fed sebenarnya tidak ada alasan untuk mundur dari kebijakan moneter yang lebih ketat," kata Paul Nolte, senior wealth advisor and market strategist di Murphy & Sylvest Wealth Management.

Sementara itu berita seputar perusahaan, saham Citigroup Inc turun 3,1% karena bank membatalkan penjualan unit konsumen Banamex Meksiko senilai US$7 milia.

Saham Agilent Technologies Inc turun sekitar 6% setelah perusahaan memangkas perkiraan penjualan dan laba tahunannya.

Saham pemilik TurboTax, Intuit Inc turun 7,5% setelah perkiraan laba yang mengecewakan.