Equity World | Bursa saham Amerika Serikat
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 6 April 2022. Imbal hasil obligasi juga melonjak ke level tertinggi baru setelah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) memberi lebih banyak panduan tentang seberapa cepat akan memperketat kebijakan moneter.
Hal ini untuk melawan inflasi dan langkah tersebut meningkatkan kekhawatiran dapat memperlambat ekonomi. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 144,67 poin atau 0,42 persen menjadi 34.496,51.
Indeks S&P 500 merosot 0,97 persen menjadi 4.481,15. Indeks Nasdaq tergelincir 2,22 persen menjadi 13.888,82 setelah jatuh sekitar 2,3 persen pada perdagangan Selasa pekan ini.
"Itu adalah peringatan bagi siapa pun yang berpikir the Fed akan lebih dovish dalam perjuangan mereka melawan inflasi,” ujar Chief Equity Strategist LPL Financial, Quincy Krosby dilansir dari CNBC, Kamis (7/4/2022).
Rilis risalah the Fed mengindikasikan pada Rabu sore pekan ini, pejabat “secara umum setuju” menyusutkan neraca sebesar USD 95 miliar per bulan. Risalah juga menunjukkan pejabat bank sentral sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih besar dari pada kenaikan 25 basis poin. Saham merosot ke posisi terendah setelah rilis risalah, dan kembali sedikit bangkit.
“Banyak peserta mencatat dengan inflasi jauh di atas tujuan komite, risiko inflasi ke atas, dan tingkat dana federal jauh di bawah perkiraan peserta untuk tingkat jangka panjangnya. Mereka lebih suka kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target, untuk tingkat dana federal pada pertemuan ini,” kata risalah.
Sementara itu, imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun melonjak di atas 2,65 persen ke level tertinggi dalam tiga tahun pada Rabu pekan ini. Imbal hasil obligasi tetap mendekati level tertinggi tersebut setelah rilis risalah pertemuan the Fed. Pada Senin, imbal hasil obligasi menyentuh 2,4 persen.
Risalah tersebut berasal dari pertemuan the Fed pada Maret pekan ini dan mengindikasikan kenaikan suku bunga sebanyak enam kali pada 2022.
“Saya pikir pasar saham mendapatkan gagasan USD 60 miliar treasury dan USD 35 miliar hipotek mulai menjadi nyata,” ujar James Caron dari Morgan Stanley Investment Management.
Ia menambahkan, jika the Fed menaikkan 50 basis poin lagi pada Mei 2022, dan 50 basis poin lagi pada Juni, itu mulai menjadi lebih nyata. “Ini tentu bukan penarik untuk saham,” kata dia.
Kamis, 07 April 2022
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat
Rabu, 06 April 2022
Equity World | Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg
Equity World | Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg
Equity World | Harga emas batangan Antam pecahan 1 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Rabu (6/4/2022), dibanderol seharga Rp 1.053.000. Kemudian untuk harga emas batangan pecahan 0,5 gram dibanderol seharga Rp 580.000 dan harga emas batangan Antam 2 gram dipatok Rp 2.040.000. Sementara itu, harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) 1 gram dipatok seharga Rp 998.000. Untuk harga emas hari ini pecahan 0,5 gram UBS dijual seharga Rp 532.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 1.980.000.
Pegadaian juga menyediakan emas batangan Antam versi Antam Retro dan Antam Batik. Berikut harga emas hari ini, 6 April 2022 di Pegadaian:
Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 580.000 Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.053.000 Harga emas Antam 2 gram : Rp 2.040.000 Harga emas Antam 3 gram : Rp 3.033.000 Harga emas Antam 5 gram: Rp 5.018.000 Harga emas Antam 10 gram: Rp 9.978.000 Harga emas Antam 25 gram : Rp 24.810.000 Harga emas Antam 50 gram: Rp 49.535.000 Harga emas Antam 100 gram : Rp 98.986.000 Harga emas Antam 250 gram: Rp 247.181.000 Harga emas Antam 500 gram : Rp 494.139.000 Harga emas Antam 1000 gram: Rp 988.233.000
Selasa, 05 April 2022
Equity World | Bos Pajak Buka-Bukaan Soal Heboh Emas Batangan Kena PPN 11%
Equity World | Bos Pajak Buka-Bukaan Soal Heboh Emas Batangan Kena PPN 11%
Equity World | Polemik mengenai kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masih berlangsung hingga saat ini. Salah satunya adalah PPN untuk pembelian emas batangan.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa emas batangan tidak akan dikenakan PPN. Namun, sejak tarif baru yakni 11% berlaku pada 1 April lalu hingga saat ini pembelian emas batangan masih dikenakan PPN.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo pun buka-bukaan mengenai tarif PPN emas batangan ini. Ia menekankan emas akan masuk dalam barang yang mendapat fasilitas PPN, tapi saat ini masih menunggu aturan teknisnya.
"Walaupun belum terbit PP (Peraturan Pemerintah) nya, tapi secara konteks memang itu yang akan kita berikan insentif, yang tidak dikenakan PPN atau PPN dibebaskan," ujarnya dalam talkshow Memaknai Kebijakan Baru PPN, Selasa (5/4/2022).
Meski belum ada aturan teknis yang mencakup jenis barang dan jasa yang akan dikenakan dan dibebaskan dari PPN. Namun, ia menekankan bahwa tidak ada rencana untuk menunda kenaikan tarif PPN menjadi 11% yang sudah berjalan selama 5 hari ini.
Lanjutnya, saat ini internal Kementerian Keuangan terus melakukan penyusunan aturan sehingga bisa diterbitkan dalam waktu dekat. "Mohon ditunggu kepada masyarakat, kami tetap proses PP-nya, dan akan diberlakukan 1 April 2022," jelasnya.
Selain emas batangan, ia menyebutkan seluruh barang dan jasa yang dibebaskan PPN yang ada di UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) sudah berlaku sejak 1 April 2022. Diantaranya seperti barang sembako, buku tulis hingga jasa kesehatan dan pendidikan.
"Pokoknya tidak ada pengenaan PPN untuk beberapa jenis barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas," pungkasnya.
Senin, 04 April 2022
Equity World | Kinerja pasar saham Amerika Serika
Equity World | Kinerja pasar saham Amerika Serika
Equity World | Kinerja pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri kuartal pertama yang sulit, investor melihat dengan tingkat kas yang tinggi di perusahaan menjadi satu dorongan potensial. Hal itu karena para eksekutif mengerahkan sumber daya untuk pembelian kembali saham, dividen, atau kesepakatan.
S&P 500 membukukan kerugian kuartalan pertama sejak awal pandemi, meskipun rebound pada bulan Maret, mengurangi penurunan indeks benchmark tahun-ke-tahun menjadi sekitar 5% dari sebanyak 12,5% pada titik terendah kuartal tersebut.
Prospek saham masih terancam oleh kenaikan suku bunga karena Federal Reserve memperketat kebijakan moneter, serta oleh lonjakan inflasi dan ketidakpastian atas perang di Ukraina. Kemampuan perusahaan untuk menggunakan uang tunai dapat membantu menenangkan investor tentang beberapa kegelisahan itu.
"Meskipun tingkat kas turun dari level tertinggi tahun lalu, mereka masih jauh di atas tingkat pandemi dan tetap mendukung untuk pembelian kembali, dividen, dan M&A, yang semuanya merupakan kegiatan ramah pemegang saham," kata co-chief investment officer di Truist Advisory, Keith Lerner kepada Reuters, dikutip Minggu (3/4/2022).
Menurut Refinitv IBES, rencana perusahaan untuk menyebarkan uang tunai mereka dapat menjadi lebih jelas dalam beberapa minggu mendatang karena mereka melaporkan hasil kuartal pertama, yang diharapkan menunjukkan peningkatan 6,4% dalam laba perusahaan S&P 500.
Tingkat kas telah meningkat, kata para ahli strategi itu karena perusahaan menjadi pembelanja yang berhati-hati selama pandemi, sementara margin arus kas perusahaan telah meningkat dalam dekade terakhir.
Sejak memuncak pada lebih dari USD2 triliun pada awal 2021, kas pada neraca perusahaan S&P 500 telah turun menjadi sekitar USD1,9 triliun. Namun, hasil itu tetap jauh di atas USD1,5 triliun, di mana ia berdiri pada akhir 2019 sebelum pandemi.
Dalam laporan baru-baru ini berjudul "Kasus bull untuk saham," ahli strategi Credit Suisse mengatakan mereka mengharapkan baik pembelian kembali (buyback) dan dividen meningkat selama 12-24 bulan ke depan, dorongan untuk EPS dan harga saham.
Buyback saham perusahaan S&P 500 mencapai USD881,7 miliar pada tahun 2021, jumlah rekor dan naik hampir 70% dari tahun 2020, menurut Indeks S&P Dow Jones.