Kamis, 26 Agustus 2021

Equity World | Jelang Pidato The Fed, Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 Hari Ini

Equity World | Pergerakan harga emas kembali tertekan, akibat sikap investor yang lebih berhati-hati menanti pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akhir pekan ini. 

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk turun Rp 8.000 ke level Rp 942 ribu per gram pada perdagangan hari ini (26/8). Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau harga jual emas turun Rp 6.000 ke level Rp 829 ribu per gram.

Nasib Nahas Harga Emas Antam: Naik Sekali, Dibanting Dua Kali | Equity World

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2021 naik 0,03% ke level US$ 1.791,6 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) turun 0,07% ke level US$ 1.789,7 per troy ons. 

Sedangkan untuk indeks dolar AS spot naik 0,06% ke 92,88. B Pekan ini The Fed akan menggelar simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming secara virtual. Pertemuan tersebut akan fokus pada pidato Powell terkait kondisi ekonomi AS dan arah kebijakan moneter.

Jelang pertemuan, data AS mencatat pesanan baru untuk barang modal utama bergerak datar atau stagnan sepanjang Juli 2021. Hal itu terjadi karena kendala pasokan dan pergeseran permintaan layanan. Kondisi tersebut sekaligus mencerminkan pengeluaran bisnis untuk peralatan berpotensi lambat di semester kedua tahun ini. 

“Ada dorongan permintaan karena risiko di saat indeks dolar AS juga naik, sehingga menghasilkan konsolidasi pada harga loga mulia,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek, dilansir dari Reuters, Rabu (25/8). 

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sementara kenaikan suku bunga acuan dapat meningkatkan biaya pemegang emas sehingga tidak memberikan imbal hasil.

Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global. 

Selain emas batangan, saat ini sudah banyak platform yang menawarkan investasi secara digital, sehingga mempermudah masyarakat dalam bertransaksi hingga menyimpan emas.

Berikut adalah harga emas batangan di butik Logam Mulia Antam pada Kamis (26/8): 

- Harga emas batangan 0,5 gram                      Rp 521.000

- Harga emas batangan 1 gram                         Rp 942.000 

- Harga emas batangan 10 gram                       Rp 8.915.000 

- Harga emas batangan 25 gram                       Rp 22.162.000 

- Harga emas batangan 50 gram                       Rp 44.245.000 

- Harga emas batangan 100 gram                     Rp 88.412.000

Rabu, 25 Agustus 2021

Equity World | Sihir Wall Street Bikin Bursa Asia Bergairah Pagi Ini

Equity World | Bursa Asia kembali dibuka positif pada perdagangan Rabu (25/8/2021), menyusul penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (24/8/2021) waktu setempat.

Indeks Nikkei Jepang menguat 0,55%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,51%, Shanghai Composite China naik tipis 0,06%, Straits Times Singapura tumbuh 0,42%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,37%.

Bursa Asia Menguat Ikuti Pergerakan Wall Street | Equity World

Bursa Asia cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang juga ditutup positif pada perdagangan Selasa waktu setempat.

Beralih ke Negeri Paman Sam, Wall Street kembali serentak ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/8) waktu setempat, melanjutkan reli pada Senin (23/8/2021) lalu.

Ketiga indeks saham utama AS naik lebih tinggi. S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada penutupan tertinggi sepanjang masa.

Indeks S&P 500 ditutup naik 0,15% ke level 4.486,23, Nasdaq Composite menguat 0,52% ke 15.019,80, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,09% ke posisi 35.366,26.

Penguatan Wall Street terjadi seiring Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS atau FDA memberikan izin penuh penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer Biontech pada hari Senin dan tidak adanya katalis negatif membuat 'selera risiko' investor tetap 'menyala' menjelang Simposium Jackson Hole pada Jumat pekan ini.

"Pasar masih menikmati sentimen positif dari vaksin Pfizer/BioNTech setelah menerima persetujuan peraturan pada Senin lalu, yang membuka jalan bagi organisasi untuk mengamanatkan vaksin bagi pekerja dan dengan demikian meningkatkan tingkat vaksinasi lebih tinggi," kata Tapas Strickland, direktur ekonomi dan pasar di Bank Nasional Australia, dikutip dari CNBC International.

"Wabah Covid-19 varian Delta juga tampaknya terkendali dengan dua hari berturut-turut tidak ada kasus domestik baru ... sementara bank sentral China (PBoC) berjanji untuk meningkatkan dukungan kredit untuk usaha kecil dan ekonomi riil," tambahnya.

Di lain sisi, saham perusahaan China memimpin indeks Nasdaq seiring investor semakin mendapatkan kejelasan tentang prospek peraturan China dan membeli saham perusahaan yang 'digebuk' pemerintah China belakangan ini.

Saham Pinduoduo melonjak 22,2% sementara JD.com naik 14,4%, Tencent Music Entertainment melesat 12,7% dan Baidu menguat 8,6%.

"Ada tindak lanjut dari pembelian di level rendah saham teknologi China setelah beberapa perusahaan kembali melakukan pembelian di saham, tetapi dewan juri masih belum mengetahui apakah bakal ada lebih banyak hukuman terkait tindakan keras pemerintah lebih lanjut di sektor ini," kata Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial Group, kepada CNBC International.

Selasa, 24 Agustus 2021

Equity World | Bursa Wall Street Awal Pekan Capai Rekor, Saham Terkait Vaksin Melonjak

Equity World | Perdagangan saham di bursa Amerika kembali cetak gain memulai perdagangan pekan ini  yang berakhir Selasa dinihari WIB (20/8/2021), melanjutkan keuntungan yang solid akhir pekan lalu. Nasdaq berhasil capai rekor tertingginya, Dow Jones dan S&P500 ditutup pada posisi tertinggi sepekan.

Indeks  Dow Jones menguat 215,63 poin atau 0,61 persen pada 35.335,71, indeks S&P 500 naik 37,86 poin atau 0,85 persen menjadi menetap di 4.479,53 setelah sempat mencapai rekor tengah sesi, sedangkan indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi   menguat 227,99 poin atau 1,55 persen pada 14.942,65.

IHSG Diprediksi Bakal Kembali Menguat di Kisaran 6.176 | Equity World

Sentimen positif investor dipengaruhi oleh berita bahwa regulator obat AS (FDA) memberikan persetujuan penuh untuk vaksin covid Pfizer-BioNTech. Selain itu, rebound harga minyak mentah dari pelemahan 6 sesi berturut memberikan tambahan kekuatan khususnya untuk saham sektor energi.

Dari laporan ekonomi terdapat sinyal yang mixed dengan rilis data flash PMI manufaktur dan service bulan Agustus lebih rendah dari periode sebelumnya. Namun data dari National Association of Realtors (NAR) melaporkan penjualan rumah yang ada di AS meningkat 2% bulan ke bulan menjadi 5,99 juta pada bulan Juli.

Merespon pengumuman FDA tersebut, saham Pfizer melonjak 2,5%, saham BioNTech melonjak 9,6% dan saham Moderna melonjak 7,55%. Kemudian Saham Trillium Therapeutics Inc. meroket hampir 190 persen, setelah perusahaan menandatangani perjanjian bahwa Pfizer akan mengakuisisi Trillium dengan nilai  $2,26 miliar atau $18,50 per saham.

Saham energi yang terangkat oleh rebound harga minyak mentah seperti saham Chevron yang melonjak 2,48% dan saham Exxon Mobil naik 4,06%.   Saham PayPal juga ditutup lebih tinggi karena perusahaan akan mengizinkan pelanggan di Inggris untuk membeli, menjual, dan menahan bitcoin dan mata uang kripto lainnya mulai minggu ini.

Senin, 23 Agustus 2021

Equity World | Isu tapering makin kuat, ini dampaknya bagi pergerakan harga emas

Equity World | Isu tapering off yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, kembali mencuat. Risalah rapat kebijakan moneter The Fed menunjukkan peluang tapering terjadi di tahun ini, sebab inflasi sudah mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja juga hampir sesuai ekspektasi.

Analis Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah mengatakan, sebenarnya tapering dari The Fed memang sudah diproyeksikan akan terjadi lebih awal dibandingkan dengan pernyataan yang sebelumnya, dimana kebijakan moneter  baru akan dilakukan di tahun 2022-2023. 

Pergerakan Harga Emas Dunia Tertahan Penguatan Dolar AS | Equity World

Rencana tapering yang lebih cepat dari yang diperkirakan seiring beberapa indikator ekonomi negeri Paman Sam yang mengalami pemulihan lebih cepat, terutama  dari sisi inflasi dan ketenagakerjaan.

“Karena secara umum proyeksi pasar terhadap kebijakan tersebut akan terjadi tahun depan, sehingga ada kemungkinan berpengaruh terhadap pergerakan market terutama dari emarging market seperti Indonesia,” terang Regina kepada Kontan.co.id, Minggu (22/8).

Regina menilai, tapering ini berpengaruh terhadap harga emas, dan berpotensi membuat harga emas turun, tetapi efeknya tidak signifikan.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, kebijakan tapering dinilai dapat memberikan tekanan pada turunnya harga emas. Namun, Okie melihat penurunan tersebut sifatnya lebih terbatas.

“Hal ini mengacu pada ketidakpastian dari pandemi yang berpotensi masih menyelimuti hingga akhir tahun dan memicu kenaikan dari harga komoditas,” terang Okie.

Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan harga emas tahun ini berada di rentang US$ 1.590- US$ 1.830 per oz.