PT Equity World | Harga Emas Merosot 1% Lebih, Pegang Tunai atau ke Saham?
PT Equity World | Harga emas merosot pada perdagangan hari ini setelah reli dalam tiga hari perdagangan terakhir. Emas kembali dilikuidasi setelah melesat signifikan sembari menunggu paket stimulus Amerika Serikat (AS) untuk meredam dampak wabah corona (COVID-19).
Pada perdagangan Kamis (26/3/2020), harga emas dunia di pasar spot turun 0,96% ke level 1.597,8/troy ons. Sejak 20 Maret lalu hingga perdagangan kemarin, harga emas meroket 9,76%.
Harga emas meroket setelah bank sentral AS, The Fed mengumumkan program pembelian aset atau quantitative easing (QE) dengan nilai tak terbatas. Pada QE kali ini, The Fed tak hanya membeli obligasi pemerintah dan efek beragun aset (EBA) properti saja, tetapi juga akan membeli obligasi korporasi dengan rating 'investment grade' dan exchang traded fund (ETF)-nya.
Langkah The Fed ini merupakan terobosan baru yang diambil guna meredam dampak wabah COVID-19 yang kini terus merebak terhadap perekonomian Paman Sam. Langkah The Fed ini membuat dolar yang tadinya perkasa jadi loyo.
Keperkasaan dolar tercermin dari indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar di hadapan enam mata uang lainnya. Pada 20 Maret 2020, indeks dolar berada di level 102,81. Namun setelah The Fed mengumumkan program QE dengan nilai tak terbatas pada Senin (23/3/2020), indeks dolar langsung jatuh dan hari ini berada di level 100,86.
Pelemahan dolar jadi sentimen yang bagus untuk harga emas. Logam mulia emas memang dibanderol dalam dolar, sehingga pelemahan dolar membuat harga emas menjadi lebih murah. Kebetulan harga emas juga terus anjlok dan terkulai, jadi investor mulai berburu emas lagi dan membuat harga meroket.
Namun, setelah menyentuh level psikologis US$ 1.600/troy ons, kali ini emas kembali dilikuidasi sembari menunggu keputusan stimulus AS senilai US$ 2 triliun untuk melawan COVID-19.
Pemerintah AS saat ini tengah memperjuangkan proposal paket stimulus sebesar US$ 2 triliun, dan kini kongres sudah semakin dekat untuk mengesahkannya. Berikut adalah rincian proposal stimulus yang diajukan pemerintah Negeri Adidaya:
Bantuan tunai US$ 1.200 per kepala bagi mereka yang membutuhkan. Untuk keluarga yang memiliki anak, jumlahnya bisa meningkat menjadi US$ 3.000. Anggarannya adalah US$ 500 miliar.
Bantuan kepada usaha kecil-menengah. Anggarannya adalah US$ 350 miliar.
Bantuan likuiditas kepada maskapai penerbangan. Anggarannya adalah US$ 500 miliar.
Bantuan kepada rumah sakit dan sektor kesehatan. Anggarannya adalah US$ 75 miliar.
Perluasan program tunjangan pengangguran. Anggarannya adalah US$ 250 miliar.
6. Pengembangan obat serta pengadaan masker, sarung tangan, dan ventilator. Anggarannya adalah US$ 4 miliar.
Di tengah kondisi dengan penuh ketidakpastian tinggi seperti ini, apalagi wabah COVID-19 masih terus merebak, investor masih memilih cash untuk berjaga-jaga. Volatilitas yang tinggi di pasar saham telah membuat harga emas juga berfluktuasi tinggi.
Harga Emas Global-Emas Antam, Unstoppable! | PT Equity World
Emas yang diyakini sebagai aset safe haven ini, sekarang lebih berperan dalam menyediakan likuiditas untuk menutup kerugian pada investasi lain. Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi, harga emas bergerak liar.
Pada periode 11-26 Maret, harga emas bergerak di rentang US$ 1.469,8/troy ons di level terendah dan US$ 1.634,52/troy ons di level tertinggi. Rentang pergerakan harga emas mengacu pada posisi penutupan ini jauh lebih lebar dari perdagangan periode sebelumnya saat COVID-19 belum disahkan jadi pandemi.
Kini wabah terus merebak. Hampir semua negara di dunia sudah terjangkit. Data teranyar John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah kasus COVID-19 kini sudah mencapai 470.973 dengan total angka kematian mencapai 21.276.
Kamis, 26 Maret 2020
Selasa, 24 Maret 2020
PT Equity World | The Fed Bikin Dollar AS Melemah, Harga Emas Dunia Melambung 5,9 Persen
PT Equity World | The Fed Bikin Dollar AS Melemah, Harga Emas Dunia Melambung 5,9 Persen
PT Equity World | Harga emas berjangka melonjak lebih dari 5 persen di akhir perdagangan Senin (23/3/(2020) waktu setempa (Selasa pagi WIB). Kenaikan logam mulia ini seiring dengan kebijakan Federal Reserve AS yang mengambil langkah agresif baru untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Bank sentral AS seperti dikutip oleh Reuters mengatakan, akan mulai memperkuat kisaran kredit yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk rumah tangga, usaha kecil, dan pengusaha besar dalam upaya mengimbangi "gangguan parah" yang disebabkan oleh wabah virus corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di Bursa Comex melambung 83 dollar AS atau 5,59 persen, ditutup pada 1.567,60 dollar AS per ons. Di pasar spot, harga emas melonjak 4,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.559,55 dollar AS per ons pada pukul 13.48 waktu setempat (17.48 GMT). "The Fed meluncurkan meriam terbesarnya yang terlihat sampai saat ini, bahkan lebih besar daripada krisis keuangan hebat," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan logam dasar di BMO. Indeks saham berjangka AS melonjak lebih dari tiga persen, sementara dollar AS jatuh lebih dari 1 persen terhadap mata uang utama lainnya setelah pengumuman terbaru The Fed. Setelah secara agresif melonggarkan kebijakan moneter bulan ini, termasuk mengirim suku bunga mendekati nol, bank sentral AS mengatakan sekarang akan memberi kelonggaran pada pinjaman pelajar dan pinjaman kartu kredit serta membeli obligasi perusahaan-perusahaan besar.
Bank-bank sentral utama di seluruh dunia meluncurkan gelombang kebijakan fiskal dan moneter untuk membendung kerusakan ekonomi akibat virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 300.000 di seluruh dunia. Emas telah turun hampir 2 persen sejauh bulan ini, karena jatuhnya pasar saham, mendorong investor untuk melikuidasi emas guna memenuhi margin calls dan menjaga uang mereka dalam bentuk tunai. "Ketika Anda melihat begitu banyak yang terhapus dari pasar saham secara teratur, kekurangan harus dibuat entah bagaimana dan emas tetap menjadi pilihan yang disukai," sebut analis OANDA Craig Erlam.
Harga Emas Melonjak 4 Persen Usai The Fed Umumkan Stimulus Moneter | PT Equity World
Emas mendapat dukungan ketika indeks dollar AS yang turun. Indikator yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya ini turun 0,36 persen menjadi 102,4603 pada akhir perdagangan. Harga emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dollar AS turun maka emas berjangka akan naik. Hal ini karena emas yang diukur dengan dollar AS, akan menjadi lebih murah bagi investor, begitu juga sebaliknya. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0733 dollar AS dari 1,0654 dollar AS pada sesi sebelumnya. Kemudian dollar AS turun menjadi 0,9840 franc Swiss dari 0,9891 franc Swiss. Kemudian dollar AS dibeli 111,50 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,17 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Adapun pound Inggris turun menjadi 1,1528 dollar AS dari 1,1569 dollar AS. Indeks Dow Jones Industrial Average AS yang anjlok 532,51 atau 2,78 persen, menjadi 18.641,47 pada pukul 18.05 GMT, juga menjadi sentimen positif bagi emas. Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 87,6 sen atau 7,07 persen, menjadi 13,261 dollar AS per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman April naik 5 dolar AS, atau 0,8 persen, ke posisi di 627,5 dollar AS per ons.
PT Equity World | Harga emas berjangka melonjak lebih dari 5 persen di akhir perdagangan Senin (23/3/(2020) waktu setempa (Selasa pagi WIB). Kenaikan logam mulia ini seiring dengan kebijakan Federal Reserve AS yang mengambil langkah agresif baru untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Bank sentral AS seperti dikutip oleh Reuters mengatakan, akan mulai memperkuat kisaran kredit yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk rumah tangga, usaha kecil, dan pengusaha besar dalam upaya mengimbangi "gangguan parah" yang disebabkan oleh wabah virus corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di Bursa Comex melambung 83 dollar AS atau 5,59 persen, ditutup pada 1.567,60 dollar AS per ons. Di pasar spot, harga emas melonjak 4,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.559,55 dollar AS per ons pada pukul 13.48 waktu setempat (17.48 GMT). "The Fed meluncurkan meriam terbesarnya yang terlihat sampai saat ini, bahkan lebih besar daripada krisis keuangan hebat," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan logam dasar di BMO. Indeks saham berjangka AS melonjak lebih dari tiga persen, sementara dollar AS jatuh lebih dari 1 persen terhadap mata uang utama lainnya setelah pengumuman terbaru The Fed. Setelah secara agresif melonggarkan kebijakan moneter bulan ini, termasuk mengirim suku bunga mendekati nol, bank sentral AS mengatakan sekarang akan memberi kelonggaran pada pinjaman pelajar dan pinjaman kartu kredit serta membeli obligasi perusahaan-perusahaan besar.
Bank-bank sentral utama di seluruh dunia meluncurkan gelombang kebijakan fiskal dan moneter untuk membendung kerusakan ekonomi akibat virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 300.000 di seluruh dunia. Emas telah turun hampir 2 persen sejauh bulan ini, karena jatuhnya pasar saham, mendorong investor untuk melikuidasi emas guna memenuhi margin calls dan menjaga uang mereka dalam bentuk tunai. "Ketika Anda melihat begitu banyak yang terhapus dari pasar saham secara teratur, kekurangan harus dibuat entah bagaimana dan emas tetap menjadi pilihan yang disukai," sebut analis OANDA Craig Erlam.
Harga Emas Melonjak 4 Persen Usai The Fed Umumkan Stimulus Moneter | PT Equity World
Emas mendapat dukungan ketika indeks dollar AS yang turun. Indikator yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya ini turun 0,36 persen menjadi 102,4603 pada akhir perdagangan. Harga emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dollar AS turun maka emas berjangka akan naik. Hal ini karena emas yang diukur dengan dollar AS, akan menjadi lebih murah bagi investor, begitu juga sebaliknya. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0733 dollar AS dari 1,0654 dollar AS pada sesi sebelumnya. Kemudian dollar AS turun menjadi 0,9840 franc Swiss dari 0,9891 franc Swiss. Kemudian dollar AS dibeli 111,50 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,17 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Adapun pound Inggris turun menjadi 1,1528 dollar AS dari 1,1569 dollar AS. Indeks Dow Jones Industrial Average AS yang anjlok 532,51 atau 2,78 persen, menjadi 18.641,47 pada pukul 18.05 GMT, juga menjadi sentimen positif bagi emas. Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 87,6 sen atau 7,07 persen, menjadi 13,261 dollar AS per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman April naik 5 dolar AS, atau 0,8 persen, ke posisi di 627,5 dollar AS per ons.
Jumat, 20 Maret 2020
PT Equity World | Harga Emas Antam Naik Rp 10.000
PT Equity World | Harga Emas Antam Naik Rp 10.000
PT Equity World | Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Jumat (20/3/2020) berada di angka Rp 824.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 10.000 jika dibandingkan harga emas pada Kamis (19/3/2020). Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 743.000. Harga tersebut naik Rp 11.000 jika dibandingkan kemarin. Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 12.000, Simak Rinciannya Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda. Adapun sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Baca juga: Sempat Anjlok, Harga Emas Antam Melonjak Rp 25.000 Berikut rincian harga emas Antam hari ini.
Harga Emas Melesat 1% Lebih, Kuat Berapa Lama? | PT Equity World
0,5 gram Rp 436.500
1 gram Rp 824.000
2 gram Rp 1.597.000
3 gram Rp 2.374.000
5 gram Rp 3.940.000
10 gram Rp 7.815.000
25 gram Rp 19.430.000
50 gram Rp 38.785.000
100 gram Rp 77.500.000
250 gram Rp 193.500.000
500 gram Rp 386.800.000
1.000 gram Rp 773.600.000
PT Equity World | Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Jumat (20/3/2020) berada di angka Rp 824.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 10.000 jika dibandingkan harga emas pada Kamis (19/3/2020). Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 743.000. Harga tersebut naik Rp 11.000 jika dibandingkan kemarin. Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 12.000, Simak Rinciannya Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda. Adapun sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Baca juga: Sempat Anjlok, Harga Emas Antam Melonjak Rp 25.000 Berikut rincian harga emas Antam hari ini.
Harga Emas Melesat 1% Lebih, Kuat Berapa Lama? | PT Equity World
0,5 gram Rp 436.500
1 gram Rp 824.000
2 gram Rp 1.597.000
3 gram Rp 2.374.000
5 gram Rp 3.940.000
10 gram Rp 7.815.000
25 gram Rp 19.430.000
50 gram Rp 38.785.000
100 gram Rp 77.500.000
250 gram Rp 193.500.000
500 gram Rp 386.800.000
1.000 gram Rp 773.600.000
Kamis, 19 Maret 2020
PT Equity World | Cuma Naik Sehari, Harga Emas Dunia Nyungsep Lagi
PT Equity World | Cuma Naik Sehari, Harga Emas Dunia Nyungsep Lagi
PT Equity World | Harga emas dunia pada perdagangan Selasa lalu menguat 0,95%, setelah mengalami kemerosotan dalam lima perdagangan sebelumnya. Total selama periode tersebut, harga emas dunia ambles nyaris 10%.
Sementara pada perdagangan Rabu kemarin (18/3/2020) harga emas kembali merosot 2,77% ke Rp 1.486/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Namun yang menarik, penurunan harga emas kemarin kembali terjadi saat bursa saham mengalami aksi jual. Bursa saham Asia kembali memerah, indeks Shanghai Composite China dan Nikkei Jepang melemah lebih dari 1,5%, sementara Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan ambles lebih dari 4%.
Kemudian dari Eropa, indeks DAX 20 Jerman memimpin pelemahan sebesar 3,5%, disusul FTSE 100 Inggris nyaris 3%, CAC 40 Perancis nyaris 2%, dan FTSE MIB Italia lebih dari 1%.
Indeks berjangka (futures) Wall Street juga kembali merosot, hingga sore ini, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq futures merosot sekitar 4%. Kembali memerahnya indeks futures tersebut menjadi indikasi Wall Street kembali merosot pada hari ini, setelah Selasa kemarin menguat tajam.
Benar saja, Kamis pagi ini (19/3), Dow Jones ditutup minus hingga 6,30%, juga S&P 500 minus 5,18% dan Nasdaq turun 4,70%.
Pergerakan pasar saham yang memerah tersebut menunjukkan masih buruknya sentimen pelaku pasar akibat pandemi virus corona (COVID-19).
Rekomendasi Harga Emas 19 Maret 2020: Turun Tajam Karena Ketakutan Menyerbu Pasar | PT Equity World
Emas merupakan aset yang dipandang aman (safe haven) dan menjadi buruan pelaku pasar saat bursa saham yang merupakan aset berisiko mengalami aksi jual. Dengan kata lain, ketika bursa saham sedang merosot tajam, harga emas akan melesat naik.
Tetapi hal tersebut tidak terjadi saat ini. Kemerosotan tajam di pasar saham tentunya membuat banyak investor mengalami margin call atau pemberitahuan untuk membayar kekurangan dana.
Sementara harga emas sudah cukup tinggi, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak tahun 2012. Akibatnya, pelaku pasar mencairkan keuntungan dari investasi emas, dan memasukkan kembali di bursa saham untuk menghindari kekurangan dana, dengan harapan bursa saham akan bangkit ketika wabah virus corona berakhir.
Akibatnya harga emas turut merosot mengiringi kejatuhan bursa saham global.
PT Equity World | Harga emas dunia pada perdagangan Selasa lalu menguat 0,95%, setelah mengalami kemerosotan dalam lima perdagangan sebelumnya. Total selama periode tersebut, harga emas dunia ambles nyaris 10%.
Sementara pada perdagangan Rabu kemarin (18/3/2020) harga emas kembali merosot 2,77% ke Rp 1.486/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Namun yang menarik, penurunan harga emas kemarin kembali terjadi saat bursa saham mengalami aksi jual. Bursa saham Asia kembali memerah, indeks Shanghai Composite China dan Nikkei Jepang melemah lebih dari 1,5%, sementara Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan ambles lebih dari 4%.
Kemudian dari Eropa, indeks DAX 20 Jerman memimpin pelemahan sebesar 3,5%, disusul FTSE 100 Inggris nyaris 3%, CAC 40 Perancis nyaris 2%, dan FTSE MIB Italia lebih dari 1%.
Indeks berjangka (futures) Wall Street juga kembali merosot, hingga sore ini, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq futures merosot sekitar 4%. Kembali memerahnya indeks futures tersebut menjadi indikasi Wall Street kembali merosot pada hari ini, setelah Selasa kemarin menguat tajam.
Benar saja, Kamis pagi ini (19/3), Dow Jones ditutup minus hingga 6,30%, juga S&P 500 minus 5,18% dan Nasdaq turun 4,70%.
Pergerakan pasar saham yang memerah tersebut menunjukkan masih buruknya sentimen pelaku pasar akibat pandemi virus corona (COVID-19).
Rekomendasi Harga Emas 19 Maret 2020: Turun Tajam Karena Ketakutan Menyerbu Pasar | PT Equity World
Emas merupakan aset yang dipandang aman (safe haven) dan menjadi buruan pelaku pasar saat bursa saham yang merupakan aset berisiko mengalami aksi jual. Dengan kata lain, ketika bursa saham sedang merosot tajam, harga emas akan melesat naik.
Tetapi hal tersebut tidak terjadi saat ini. Kemerosotan tajam di pasar saham tentunya membuat banyak investor mengalami margin call atau pemberitahuan untuk membayar kekurangan dana.
Sementara harga emas sudah cukup tinggi, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak tahun 2012. Akibatnya, pelaku pasar mencairkan keuntungan dari investasi emas, dan memasukkan kembali di bursa saham untuk menghindari kekurangan dana, dengan harapan bursa saham akan bangkit ketika wabah virus corona berakhir.
Akibatnya harga emas turut merosot mengiringi kejatuhan bursa saham global.
Langganan:
Postingan (Atom)