Selasa, 18 Februari 2020

Equity World | Menabung Emas Mulai dari Rp 10.000 Kini Bisa di Kantor Pos

Equity World | Menabung Emas Mulai dari Rp 10.000 Kini Bisa di Kantor Pos

Equity World | Aplikasi jual beli emas syariah Tamasia menyepakati kerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero).

Kerja sama ini terkait penyediaan produk tabungan emas guna mempermudah masyarakat dalam berinvestasi pada instrumen logam mulia tersebut.

CEO & Co Founder Tamasia Muhammad Assad mengatakan, kolaborasi ini dilakukan untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia dalam menabung emas dan membantu pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan yang ditargetkan mencapai 90 persen pada 2024.

Assad menyebut, Pos Indonesia telah memiliki lebih dari 25.000 titik lokasi di seluruh pelosok Indonesia. Sehingga, jangkauan pelanggan Tamasia semakin meluas.

“Banyak masyarakat Indonesia yang berminat menabung dalam bentuk emas. Kami yakin dengan adanya kerja sama ini membantu calon pelanggan kami berinvestasi emas. Apalagi, jaringan yang dimiliki Pos Indonesia sangat kuat dengan puluhan ribu titik di seluruh Indonesia,” kata Assad dalam keterangannya, Selasa (18/2/2020).


Equity World



3 Negara Terancam Resesi, Siap-siap Harga Emas Berkilau Lagi | Equity World


Menurut Assad, peminat investasi emas di Indonesia masih tergolong sedikit. Berdasarkan data World Gold Council 2018, Indonesia menduduki peringkat 8 dalam permintaan emas terbesar di dunia dengan total 64,1 metrik ton.

Namun, sebenarnya potensi Indonesia untuk permintaan pemesanan emas masih sangat luas. Pertumbuhan harga emas pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Untuk itu, Tamasia dan Pos Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan penjualan serta pelayanan dalam bentuk tabungan investasi emas di Indonesia,” tegas Assad.

Pelanggan tak perlu lagi pusing untuk menabung emas. Sebab, pelanggan bisa mengambil emas fisik di kantor pos terdekat. Pemesanannya pun mudah, melalui aplikasi Tamasia dengan menggunakan rekening Giropos atau Virtual Account. Selain itu, menabung emas di Tamasia sangat terjangkau, mulai dari Rp 10.000. “Setelah proses berhasil, pelanggan bisa mengambil emas fisik di kantor pos yang terdekat dengan domisili tempat tinggal,” tambahnya. Sementara itu, Manajer Business Development Jasa Keuangan Pos Indonesia Agung Prabowo menambahkan, kerja sama ini merupakan terobosan baru yang sarat akan manfaat, yaitu kesempatan memperkenalkan belanja emas secara digital kepada pelanggan yang selama ini belum terpapar dengan baik dalam hal teknologi dan penggunaan aplikasi belanja online. “Kehadiran Tamasia di Kantor Pos juga diharapkan dapat menambah segmen pelanggan baru bagi kami,” terang Agung.

Senin, 17 Februari 2020

Equity World | Awas! Virus Corona Bangkitkan Lagi "Hantu" Resesi

Equity World | Awas! Virus Corona Bangkitkan Lagi "Hantu" Resesi

Equity World | Pasar finansial dalam negeri bergerak bervariasi pada pekan lalu, rupiah stagnan di Rp 13.670/US$, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,21% ke Rp 5.866,945 di saat mayoritas bursa saham utama Asia mencetak penguatan. Dari pasar obligasi, yield harga surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun

Di awal pekan lalu Bank Indonesia (BI) melaporkan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang cukup bagus. tetapi sayangnya belum mampu membuat pasar bergairah.

Pada kuartal IV-2019, NPI membukukan surplus sebesar US$ 4,28 miliar. Jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit US$ 46 juta. Ini membuat NPI untuk keseluruhan 2019 menjadi surplus US$ 4,68 miliar. Juga jauh membaik ketimbang 2018 yang negatif US$ 7,13 miliar.

Dari sisi ekspor-impor barang dan jasa atau transaksi berjalan (current account), masih ada defisit sebesar US$ 8,12 miliar atau 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2019. Sementara untuk keseluruhan 2019, transaksi berjalan membukukan defisit US$ 30,41 miliar (2,72% PDB).

Transaksi berjalan 2019 memang masih defisit, tetapi membaik ketimbang 2018 yang minus US$ 30,63 miliar (2,94% PDB).

Defisit transaksi berjalan tersebut mampu ditutup oleh transaksi modal dan finansial. Pada kuartal IV-2019, transaksi modal dan finansial surplus US$ 12,4 miliar, lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya yaitu US$ 7,4 miliar. Sepanjang 2019, transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$ 36,3 miliar, naik dibandingkan 2018 yakni US$ 25,2 miliar.

Data yang cukup bagus tersebut belum mampu mendongkrak kinerja pasar finansial dalam negeri yang masih terpengaruh kuat oleh penyebaran virus corona atau yang disebut Covid-19. Pada Rabu (12/2/2020) pasar sempat dibuat ceria oleh harapan akan segera berakhirnya wabah corona.

Penasihat medis terkemuka di China mengatakan penyebaran COVID-19 akan mencapai puncaknya di bulan ini. Itu artinya dalam beberapa bulan ke depan, wabah virus yang berasal dari kota Wuhan China tersebut akan berakhir.

Hal tersebut diperkuat oleh Zhong Nanshan, epidemiolog China yang berhasil 'mengusir' SARS pada 2002-2003, memperkirakan penyebaran virus Corona akan selesai dalam sekitar dua bulan mendatang.

"Saya berharap kejadian ini bisa selesai sekitar April," ujar Zhong, sebagaimana diwartakan Reuters Rabu (12/2/2020).

Tetapi nyatanya sehari setelahnya jumlah korban corona justru melonjak Signifikan. Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis, di hari Kamis total korban meninggal akibat virus corona sebanyak 1.367 orang. Dari total tersebut, sebanyak dua orang yang meninggal di luar China. Corona kini telah menjangkiti lebih dari 60.000 orang di seluruh dunia.

Angka tersebut naik signifikan dibandingkan laporan kemarin dimana sebanyak 1.115 orang, dan menjangkiti sekitar 45.000 orang di seluruh dunia.



Equity World


Harga Emas Menguji Level USD 1.600 per Ounce | Equity World



Lonjakan tersebut terjadi setelah pemerintah China mulai menggunakan "diagnosa secara klinis" sehingga terjadi penambahan jumlah korban yang terjangkit lebih dari 13.000 orang.

Sejak saat itu, jumlah korban terus bertambah signifikan, hingga hari Minggu kemarin jumlah korban meninggal dilaporkan sebanyak 1.670 orang berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis dari John Hopkins CSSE. Dari total korban meninggal tersebut, masing-masing 1 orang meninggal di Filipina, Jepang, dan Hong Kong, terbaru masing-masing 1 orang meninggal di Prancis dan Taiwan, sisanya di China. Selain itu, COVID-19 kini sudah menjangkiti nyaris 70.000 orang.

Dampaknya, harapan akan segera berakhirnya wabah COVID-19 kini meredup, pelaku pasar justru dicemaskan akan melambatnya ekonomi China dan berdampak ke global. Maklum saja, China merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS.

Ketika ekonomi China melambat maka negara-negara lain juga akan terseret, termasuk Indonesia.

Masih belum jelas seberapa besar ekonomi China akan tertekan akibat wabah tersebut, hasil riset S&P memprediksi produk domestic bruto (PDB) Negeri Tiongkok akan terpangkas hingga 1,2%.

Kemudian, Reuters melakukan jajak pendapat terhadap 40 ekonom yang hasilnya pertumbuhan ekonomi China kuartal I-2019 diperkirakan sebesar 4,5%. Jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 6%. Untuk pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020, proyeksinya adalah 5,5%. Juga jauh melambat dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar 6,1%.

Sementara itu Bank Dunia mengatakan pelambatan ekonomi China sebesar 1% dapat membuat ekonomi Indonesia melambat 0,3%. Itu artinya, perekonomian Indonesia bisa melambat lebih dari 0,3% di kuartal I-2020, dampaknya pasar finansial dalam negeri mendapat tekanan.

Jumat, 14 Februari 2020

PT Equityworld | Harga Emas Dunia Terus Meroket

PT Equityworld | Harga Emas Dunia Terus Meroket

PT Equityworld | Harga emas melonjak ke tingkat tertinggi dalam lebih dari satu pekan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Penguatan ini terjadi setelah peningkatan tajam dalam jumlah kasus virus korona baru di Tiongkok memperbaharui ketakutan atas dampak ekonomi global dan membujuk investor untuk mencari aset berisiko rendah.

Mengutip Antara, Jumat, 14 Februari 2020, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex naik USD7,2 atau 0,46 persen menjadi USD1.578,80 per ons. Emas berjangka menetap lebih tinggi ketika ekuitas mundur di tengah meningkatnya sentimen safe-haven.

Adapun palladium naik 1,2 persen menjadi USD2.434,56 per ons, setelah mencapai tertinggi satu minggu di awal sesi. Meningkatnya permintaan dari produsen mobil mendorong pasar paladium ke defisit terbesar selama lima tahun pada 2019 dan defisit itu diperkirakan akan meningkat lagi tahun ini, kata pembuat material Johnson Matthey.

Sedangkan harga perak naik 1,1 persen menjadi USD17,65 per ons, sementara platinum naik 0,9 persen menjadi USD969,37. Di pasar berjangka, perak untuk penyerahan Maret naik 12,2 sen atau 0,7 persen menjadi USD17,619 per ons. Platinum untuk pengiriman April naik USD7,4 atau 0,77 persen menjadi USD974,7 per ons.

Sementara itu di pasar spot, emas diperdagangkan 0,7 persen lebih tinggi menjadi USD1.576,32 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak 4 Februari, pada awal sesi perdagangan di USD1.577,81.

Tiongkok melaporkan peningkatan kematian dan ribuan infeksi lainnya menggunakan definisi yang lebih luas pada Kamis, 13 Februari 2020, sementara Jepang menjadi lokasi ketiga di luar daratan Tiongkok yang melaporkan kematian.

"Emas akan terus naik sampai pasar yakin sejauh mana virus telah tertangani. Kami mendapat berita yang saling bertentangan semalam tentang perjalanan epidemi. Kami tidak yakin bagaimana Tiongkok menangani situasi ini," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Pasar saham global mundur dari rekor tertinggi karena lonjakan kasus virus korona baru di Tiongkok membebani sentimen. Sementara emas sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan.

"Bahkan sebelum virus korona, emas sedang didukung oleh kebijakan yang longgar oleh bank-bank sentral global dan mereka tidak akan segera mengubah haluan," kata Haberkorn.
PT Equityworld

Corona Menggila, Harga Emas Dunia Melesat | PT Equityworld



Dia menambahkan bahwa jika virus korona berhasil diatasi, harga emas akan turun maksimal USD20 hingga USD30.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali kepercayaannya pada prospek ekonomi AS, meskipun ada beberapa hambatan dari situasi virus korona. Pada Rabu, Tiongkok melaporkan jumlah kasus virus baru terendah sejak akhir Januari, memberikan prediksi kepada penasihat medis seniornya bahwa wabah tersebut mungkin akan berakhir pada April.

"Investor mulai mendapatkan sedikit lebih banyak kepercayaan bahwa kita berpotensi mengakhiri masa kritis, bahkan mulai melihat tanda-tanda perbaikan, dan kemudian lonjakan dalam jumlah ini telah menjatuhkan taruhan yang cukup besar," kata analis OANDA Craig Erlam.

Kamis, 13 Februari 2020

Equity World | Wall Street Cetak Rekor, Bursa Saham Asia ke Zona Hijau

Equity World | Wall Street Cetak Rekor, Bursa Saham Asia ke Zona Hijau

Equity World | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengawali perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (13/2/2020), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai naik 0,01%, indeks Hang Seng menguat 0,47%, indeks Straits Times terapresiasi 0,21%, dan indeks Kospi bertambah 0,33%.

Bursa saham Benua Kuning sukses mengekor jejak Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Rabu (12/2/2020). Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones naik 0,94%, indeks S&P 500 menguat 0,65%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,9%.

Ketiga indeks saham acuan di AS tersebut ditutup di level tertinggi sepanjang masa.

Rilis data ekonomi yang menggembirakan masih menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham AS. Menjelang akhir pekan kemarin, penciptaan lapangan kerja periode Januari 2020 (di luar sektor pertanian) versi resmi pemerintah AS diumumkan sebanyak 225.000, jauh di atas ekspektasi yang sebanyak 163.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Rilis data ekonomi yang menggembirakan tersebut memberikan harapan bahwa laju perekonomian AS akan membaik di tahun 2020.

Belum lama ini, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal IV-2019 diumumkan di level 2,1% (QoQ annualized), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh Dow Jones.

Untuk keseluruhan tahun 2019, perekonomian AS hanya tumbuh 2,3%, menandai laju pertumbuhan terlemah dalam tiga tahun. Untuk diketahui, pada tahun 2017 perekonomian AS tumbuh sebesar 2,4%, diikuti pertumbuhan sebesar 2,9% pada tahun 2018.

Laju pertumbuhan tersebut juga berada di bawah target yang dipatok oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Pasca resmi memangkas tingkat pajak korporasi dan individu pada tahun 2017, Gedung Putih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya berada di level 3%.


Equity World



Harga Emas Dunia Naik Akibat Virus Corona, Logam Mulia Antam Stabil | Equity World


Di sisi lain, terus meluasnya infeksi virus Corona menjadi sentimen negatif yang membayangi perdagangan di bursa saham kawasan regional.

Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.

Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain. Melansir publikasi Johns Hopkins, hingga kini setidaknya sebanyak 28 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.

China, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.

Melansir CNBC International, hingga kemarin sebanyak 1.310 orang di provinsi Hubei telah meninggal akibat infeksi virus Corona, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 48.000.