Equityworld Futures | Perang Dagang & Brexit Bakal Kirim Wall Street Melemah
Equityworld Futures | Bursa saham Wall Street di AS diprediksi akan dibuka melemah pada perdagangan kedua di pekan ini ini, Selasa (8/10/2019).
Hingga pukul 17:25 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 101 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan turun masing-masing sebesar 10 dan 23 poin.
Potensi eskalasi perang dagang AS-China yang sudah di depan mata menjadi faktor yang akan memantik aksi jual di bursa saham AS. Untuk diketahui, pada hari Kamis (10/10/2019) AS dan China dijadwalkan untuk mulai menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington.
Namun, ada hawa yang tak mengenakan menjelang negosiasi dagang tingkat tinggi yang begitu dinanti-nantikan tersebut. Pemberitaan dari Bloomberg menyebut bahwa pejabat pemerintahan China telah memberi sinyal bahwa Beijing enggan untuk menyetujui kesepakatan dagang secara menyeluruh seperti yang diinginkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Dalam pertemuan dengan perwakilan dari AS dalam beberapa minggu terakhir di Beijing, pejabat senior dari China telah mengindikasikan bahwa kini, materi-materi yang bersedia didiskusikan oleh pihak China dalam negosiasi dagang tingkat tinggi telah menyempit, seperti dilansir oleh Bloomberg dari orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Lebih lanjut, pemberitaan dari Bloomberg menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He telah menginformasikan kepada pihak AS bahwa dirinya akan membawa proposal kesepakatan dagang ke Washington yang tak memasukkan komitmen untuk merubah praktek pemberian subsidi terhadap perusahaan-perusahaan asal China.
Padahal, praktek pemberian subsidi terhadap perusahaan-perusahaan asal China oleh pemerintah merupakan salah satu hal yang sangat ingin diubah oleh AS. Kalau diingat, bahkan hal ini merupakan salah satu faktor yang melandasi meletusnya perang dagang antar kedua negara.
Dengan sikap China yang kembali keras, tentu potensi eskalasi perang dagang AS-China menjadi risiko yang tak bisa dianggap sepele.
Lebih lanjut, perkembangan seputar proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa alias British exit (Brexit) ikut menjadi faktor yang akan memantik aksi jual di bursa saham Negeri Paman Sam.
Melansir CNBC International, beberapa kantor berita mengabarkan bahwa negosiasi terkait Brexit kini sudah berada di ambang kegagalan. Sky News melaporkan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengatakan kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahwa kesepakatan Brexit kini "sangatlah tidak mungkin (untuk dicapai)".
Equityworld Futures
Pelemahan Harga Emas Dunia Masih Berlanjut | Equityworld Futures
Kemudian, BBC melaporkan bahwa seorang pejabat pemerintahan Inggris telah mengatakan kepada pihaknya bahwa Uni Eropa tidak menunjukkan minat untuk melakukan kompromi sejak Johnson menyerahkan proposal Brexit yang baru pada pekan lalu.
Sebelumnya, Bank of England yang merupakan bank sentral Inggris telah memperingatkan bahwa no-deal Brexit bisa mendorong Inggris jatuh ke jurang resesi.
Sebagai informasi, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, seperti dilansir dari Investopedia. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Pada kuartal II-2019, perekonomian Inggris tercatat jatuh sebesar 0,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter). Jika di kuartal III-2019 tetap terjadi kontraksi, maka Inggris akan resmi masuk ke jurang resesi.
Pada pukul 19:30 WIB, data inflasi di tingkat produsen periode September 2019 akan dirilis.
Pada pukul 00:50 WIB (9/10/2019), Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk memberikan pidato berjudul "Data Dependence in an Evolving Economy" dalam gelaran 61st Annual Meeting of the National Association of Business Economics.
Rabu, 09 Oktober 2019
Selasa, 08 Oktober 2019
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Turun, Ini Sebabnya
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Turun, Ini Sebabnya
Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali berakhir turun pada perdagangan Senin (8/10/2019) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penurunan harga logam mulia ini tertekan oleh penguatan greenback (sebutan untuk dollar AS).
Seperti dikutip dari Xinhua, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember ditutup turun 8,5 dollar AS atau 0,56 persen, menjadi 1.504,4 dollar AS per ounce. Dollar AS menguat di tengah melemahnya pound Inggris, karena investor semakin khawatir tentang prospek Brexit, yang dapat berakhir tanpa kesepakatan dan volatilitas yang terjadi kemudian.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersikeras Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, dengan atau tanpa kesepakatan pada 31 Oktober. Indeks dollar AS, indikator greenback terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, naik 0,09 persen menjadi 98,99 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas. Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dollar AS.
Equityworld Futures
Pasar Wait and See, Harga Emas Hari Ini Masih Di Bawah US$ 1.500 | Equityworld Futures
Jika greenback menguat maka emas berjangka akan melemah. Hal ini karena emas yang dihargai dalam dollar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 8,5 sen atau 0,48 persen menjadi 17,54 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 1,4 dollar AS atau 0,16 persen, ditutup pada 888,3 dollar AS per ounce.
Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali berakhir turun pada perdagangan Senin (8/10/2019) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penurunan harga logam mulia ini tertekan oleh penguatan greenback (sebutan untuk dollar AS).
Seperti dikutip dari Xinhua, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember ditutup turun 8,5 dollar AS atau 0,56 persen, menjadi 1.504,4 dollar AS per ounce. Dollar AS menguat di tengah melemahnya pound Inggris, karena investor semakin khawatir tentang prospek Brexit, yang dapat berakhir tanpa kesepakatan dan volatilitas yang terjadi kemudian.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersikeras Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, dengan atau tanpa kesepakatan pada 31 Oktober. Indeks dollar AS, indikator greenback terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, naik 0,09 persen menjadi 98,99 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas. Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dollar AS.
Equityworld Futures
Pasar Wait and See, Harga Emas Hari Ini Masih Di Bawah US$ 1.500 | Equityworld Futures
Jika greenback menguat maka emas berjangka akan melemah. Hal ini karena emas yang dihargai dalam dollar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 8,5 sen atau 0,48 persen menjadi 17,54 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 1,4 dollar AS atau 0,16 persen, ditutup pada 888,3 dollar AS per ounce.
Senin, 07 Oktober 2019
Equityworld Futures | Menangkal Hantu 'Semi Resesi' dengan "Mantra" Moneter
Equityworld Futures | Menangkal Hantu 'Semi Resesi' dengan "Mantra" Moneter
Equityworld Futures | Indeks Dow Jones Industrial Average sepanjang pekan kemarin tercatat melemah 0,9% sedangkan indeks S&P 500 tergelincir sebanyak 0,3%. Pelemahan ini membawa keduanya mencatatkan koreksi tiga minggu berturut-turut, menjadi yang pertama sejak Agustus.
Kinerja buruk Wall Street tersebut terjadi di tengah kekecewaan data manufaktur AS yang memicu kekhawatiran bangkitnya hantu resesi. Karenanya, pelaku pasar kembali mencermati sinyal damai dagang antara AS dan China. Maklum saja, inti persoalan yang menekan ekonomi global adalah perang antara kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia itu.
Karenanya, tidak berlebihan jika pelaku pasar kini menoleh ke Gedung Eccies, tempat Gubernur The Fed Jeremy Powell berkantor. Mereka menanti risalah rapat (minutes meeting) yang bakal dirilis pekan ini untuk mencari jawaban apakah kekhawatiran semi resesi tersebut beralasan, atau hanya paranioa pelaku pasar semata.
Equityworld Futures
Setelah Menguat Sepekan, Bisakah Harga Emas Cetak Rekor Lagi? | Equityworld Futures
Terbaru pada dini hari ini, Presiden Fed Kansas Esther George telah memberikan pidatonya. Sebagaimana dikutip CNBC International, George mengatakan bahwa perekonomian AS sedang di kondisi yang baik dengan inflasi rendah, angka pengangguran rendah, dan outlook pertumbuhan yang menjanjikan. Namun, masih ada risiko yang membayangi.
"Tentu saja ada risiko yang menyertai karena perekenomian dihadapkan pada ketakpastian kebijakan perdagangan dan aktivitas global yang melambat, tuturnya di depan Pertemuan Tahunan National Association for Business, di Denver AS.
George yang mengajukan dissenting opinion (tak sepakat) atas pemangkasan suku bunga AS dalam dua pertemuan The Fed sebelumnya itu mengaku tidak menutup kemungkinan akan mendukung pemangkasan suku bunga lagi.
Equityworld Futures | Indeks Dow Jones Industrial Average sepanjang pekan kemarin tercatat melemah 0,9% sedangkan indeks S&P 500 tergelincir sebanyak 0,3%. Pelemahan ini membawa keduanya mencatatkan koreksi tiga minggu berturut-turut, menjadi yang pertama sejak Agustus.
Kinerja buruk Wall Street tersebut terjadi di tengah kekecewaan data manufaktur AS yang memicu kekhawatiran bangkitnya hantu resesi. Karenanya, pelaku pasar kembali mencermati sinyal damai dagang antara AS dan China. Maklum saja, inti persoalan yang menekan ekonomi global adalah perang antara kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia itu.
Karenanya, tidak berlebihan jika pelaku pasar kini menoleh ke Gedung Eccies, tempat Gubernur The Fed Jeremy Powell berkantor. Mereka menanti risalah rapat (minutes meeting) yang bakal dirilis pekan ini untuk mencari jawaban apakah kekhawatiran semi resesi tersebut beralasan, atau hanya paranioa pelaku pasar semata.
Equityworld Futures
Setelah Menguat Sepekan, Bisakah Harga Emas Cetak Rekor Lagi? | Equityworld Futures
Terbaru pada dini hari ini, Presiden Fed Kansas Esther George telah memberikan pidatonya. Sebagaimana dikutip CNBC International, George mengatakan bahwa perekonomian AS sedang di kondisi yang baik dengan inflasi rendah, angka pengangguran rendah, dan outlook pertumbuhan yang menjanjikan. Namun, masih ada risiko yang membayangi.
"Tentu saja ada risiko yang menyertai karena perekenomian dihadapkan pada ketakpastian kebijakan perdagangan dan aktivitas global yang melambat, tuturnya di depan Pertemuan Tahunan National Association for Business, di Denver AS.
George yang mengajukan dissenting opinion (tak sepakat) atas pemangkasan suku bunga AS dalam dua pertemuan The Fed sebelumnya itu mengaku tidak menutup kemungkinan akan mendukung pemangkasan suku bunga lagi.
Jumat, 04 Oktober 2019
PT Equityworld | Harga Emas Dunia Kembali Naik, Berapa Harganya Sekarang?
PT Equityworld | Harga Emas Dunia Kembali Naik, Berapa Harganya Sekarang?
PT Equityworld | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada penutupan perdagangan Rabu (2/10/2019) waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal ini merupakan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut. Menguatnya harga logam mulia ini ditopang oleh penurunan saham-saham di Wall Street Amerika Serikat dan melemahnya dollar AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember bertambah 18,9 dolar AS atau 1,27 persen, menjadi 1.507,9 dollar AS per ounce. Indeks dollar AS, yang mengukur greenback (sebutan bagi dollar AS) terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, melemah 0,13 persen menjadi 99 pada pukul 17.30 GMT, beberapa saat sebelum penyelesaian transaksi emas.
PT Equityworld
Lagi! Data AS Buruk & Kabar Resesi Bikin Harga Emas Terbang | PT Equityworld
Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dollar AS. Jika greenback melemah maka harga emas berjangka pun menguat. Hal ini karena emas yang dihargai dalam dollar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Sementara di Wall Street, pada pukul 17.35 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average melorot 494,42 poin atau 1,86 persen. Indeks S&P 500 melemah 52,64 poin atau 1,79 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq turun 123,44 poin atau 1,56 persen. Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang turun, investor mungkin berhenti membeli aset-aset berisiko seperti saham dan mengalihkannya ke aset-aset safe haven seperti emas. Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 38,1 sen atau 2,2 persen menjadi 17,683 dollar per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari menguat 8,3 dollar AS atau 0,94 persen, ke posisi 894,4 dollar AS per ounce.
PT Equityworld | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada penutupan perdagangan Rabu (2/10/2019) waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal ini merupakan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut. Menguatnya harga logam mulia ini ditopang oleh penurunan saham-saham di Wall Street Amerika Serikat dan melemahnya dollar AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember bertambah 18,9 dolar AS atau 1,27 persen, menjadi 1.507,9 dollar AS per ounce. Indeks dollar AS, yang mengukur greenback (sebutan bagi dollar AS) terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, melemah 0,13 persen menjadi 99 pada pukul 17.30 GMT, beberapa saat sebelum penyelesaian transaksi emas.
PT Equityworld
Lagi! Data AS Buruk & Kabar Resesi Bikin Harga Emas Terbang | PT Equityworld
Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dollar AS. Jika greenback melemah maka harga emas berjangka pun menguat. Hal ini karena emas yang dihargai dalam dollar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Sementara di Wall Street, pada pukul 17.35 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average melorot 494,42 poin atau 1,86 persen. Indeks S&P 500 melemah 52,64 poin atau 1,79 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq turun 123,44 poin atau 1,56 persen. Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang turun, investor mungkin berhenti membeli aset-aset berisiko seperti saham dan mengalihkannya ke aset-aset safe haven seperti emas. Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 38,1 sen atau 2,2 persen menjadi 17,683 dollar per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari menguat 8,3 dollar AS atau 0,94 persen, ke posisi 894,4 dollar AS per ounce.
Langganan:
Postingan (Atom)