Rabu, 09 Oktober 2019

Equityworld Futures | Perang Dagang & Brexit Bakal Kirim Wall Street Melemah

Equityworld Futures | Perang Dagang & Brexit Bakal Kirim Wall Street Melemah

Equityworld Futures | Bursa saham Wall Street di AS diprediksi akan dibuka melemah pada perdagangan kedua di pekan ini ini, Selasa (8/10/2019).

Hingga pukul 17:25 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 101 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan turun masing-masing sebesar 10 dan 23 poin.

Potensi eskalasi perang dagang AS-China yang sudah di depan mata menjadi faktor yang akan memantik aksi jual di bursa saham AS. Untuk diketahui, pada hari Kamis (10/10/2019) AS dan China dijadwalkan untuk mulai menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington.

Namun, ada hawa yang tak mengenakan menjelang negosiasi dagang tingkat tinggi yang begitu dinanti-nantikan tersebut. Pemberitaan dari Bloomberg menyebut bahwa pejabat pemerintahan China telah memberi sinyal bahwa Beijing enggan untuk menyetujui kesepakatan dagang secara menyeluruh seperti yang diinginkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Dalam pertemuan dengan perwakilan dari AS dalam beberapa minggu terakhir di Beijing, pejabat senior dari China telah mengindikasikan bahwa kini, materi-materi yang bersedia didiskusikan oleh pihak China dalam negosiasi dagang tingkat tinggi telah menyempit, seperti dilansir oleh Bloomberg dari orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Lebih lanjut, pemberitaan dari Bloomberg menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He telah menginformasikan kepada pihak AS bahwa dirinya akan membawa proposal kesepakatan dagang ke Washington yang tak memasukkan komitmen untuk merubah praktek pemberian subsidi terhadap perusahaan-perusahaan asal China.

Padahal, praktek pemberian subsidi terhadap perusahaan-perusahaan asal China oleh pemerintah merupakan salah satu hal yang sangat ingin diubah oleh AS. Kalau diingat, bahkan hal ini merupakan salah satu faktor yang melandasi meletusnya perang dagang antar kedua negara.

Dengan sikap China yang kembali keras, tentu potensi eskalasi perang dagang AS-China menjadi risiko yang tak bisa dianggap sepele.

Lebih lanjut, perkembangan seputar proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa alias British exit (Brexit) ikut menjadi faktor yang akan memantik aksi jual di bursa saham Negeri Paman Sam.

Melansir CNBC International, beberapa kantor berita mengabarkan bahwa negosiasi terkait Brexit kini sudah berada di ambang kegagalan. Sky News melaporkan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengatakan kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahwa kesepakatan Brexit kini "sangatlah tidak mungkin (untuk dicapai)".


Equityworld Futures

Pelemahan Harga Emas Dunia Masih Berlanjut | Equityworld Futures


Kemudian, BBC melaporkan bahwa seorang pejabat pemerintahan Inggris telah mengatakan kepada pihaknya bahwa Uni Eropa tidak menunjukkan minat untuk melakukan kompromi sejak Johnson menyerahkan proposal Brexit yang baru pada pekan lalu.

Sebelumnya, Bank of England yang merupakan bank sentral Inggris telah memperingatkan bahwa no-deal Brexit bisa mendorong Inggris jatuh ke jurang resesi.

Sebagai informasi, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, seperti dilansir dari Investopedia. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Pada kuartal II-2019, perekonomian Inggris tercatat jatuh sebesar 0,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter). Jika di kuartal III-2019 tetap terjadi kontraksi, maka Inggris akan resmi masuk ke jurang resesi.

Pada pukul 19:30 WIB, data inflasi di tingkat produsen periode September 2019 akan dirilis.

Pada pukul 00:50 WIB (9/10/2019), Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk memberikan pidato berjudul "Data Dependence in an Evolving Economy" dalam gelaran 61st Annual Meeting of the National Association of Business Economics.