Equity World | Harga Minyak Melejit, Wall Street Tutup di Zona Positif
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup di zona positif, Kamis (13/6/2019), didorong oleh menguatnya saham-saham sektor energi setelah harga minyak naik tajam.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,39%, S&P 500 bertambah 0,41%, dan Nasdaq Composite melompat 0,57%. Indeks sektor energi di S&P 500 naik 1,26%, tertinggi di antara yang lainnya.
Para investor memburu saham-saham energi setelah harga minyak dunia melompat tajam. Hingga pukul 05:10 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet melonjak masing-masing 2,1% dan 1,88%.
Equity World
Harga emas menyentuh level tertinggi sejak Februari 2019 | Equity World
Kenaikan harga minyak ini disebabkan oleh serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman, Kamis waktu setempat. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Iran sebagai dalang serangan itu.
Melonjaknya harga minyak ini terjadi setelah komoditas emas hitam itu menyentuh harga terendah dalam lima bulan terakhir di tengah meningkatnya pasokan AS dan kekhawatiran melemahnya permintaan, dilansir dari CNBC International.
Jumat, 14 Juni 2019
Rabu, 12 Juni 2019
Equity World | Harga Emas Antam Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, Simak Prospeknya Tahun Ini
Equity World | Harga Emas Antam Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, Simak Prospeknya Tahun Ini
Equity World | Selepas libur panjang, harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) semakin kinclong. Buktinya, emas batangan yang dijual di Logammulia, anak usaha Antam, berhasil mencetak rekor tertingginya di awal pekan ini.
Harga Emas Tertekan Aksi Ambil Untung | Equity World
Equity World
Senin (10/6) lalu, harga emas batangan Antam menyentuh Rp 681.000 per gram. Ini jadi rekor tertinggi emas jualan Antam sepanjang masa. Namun, hal tersebut tak bertahan lama. Kemarin, harganya turun Rp 8.000 menjadi Rp 673.000 per gram.
Equity World | Selepas libur panjang, harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) semakin kinclong. Buktinya, emas batangan yang dijual di Logammulia, anak usaha Antam, berhasil mencetak rekor tertingginya di awal pekan ini.
Harga Emas Tertekan Aksi Ambil Untung | Equity World
Equity World
Senin (10/6) lalu, harga emas batangan Antam menyentuh Rp 681.000 per gram. Ini jadi rekor tertinggi emas jualan Antam sepanjang masa. Namun, hal tersebut tak bertahan lama. Kemarin, harganya turun Rp 8.000 menjadi Rp 673.000 per gram.
Jumat, 31 Mei 2019
Equity World | Harpitnas, Harga Emas Antam Stabil & Tak Bergairah
Equity World | Harpitnas, Harga Emas Antam Stabil & Tak Bergairah
Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan pada Rp 613.000 per gram pada hari kejepit nasional (harpitnas) ini (Jumat, 31/5/2019), dari posisi Rabu lalu. Stagnasi harga sudah terjadi dalam 2 hari perdagangan terakhir.
Stabilnya harga emas tersebut seiring dengan lesunya kondisi pasar keuangan domestik menjelang libur panjang Lebaran 2019, yang tidak senada dengan kondisi harga emas di pasar spot global yang masih naik karena ketegangan perang dagang China-Amerika Serikat.
Equity World
Harga Emas Global Tertekan Kenaikan Dolar & Yield Treasury AS | Equity World
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram masih stabil pada Rp 61,3 juta dari harga Rabu kemarin.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam.
Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga stagnan hari ini pada Rp 587.000 per gram dari harga sebelumnya.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global yang lumrah menjadi acuan emas Antam, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.288,5 per troy ounce, naik dari US$ 1.279,2 per troy ounce pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik sebesar 0,21% di level US$ 1.291,24 per troy ounce dan membentuk tren penguatan setelah berturut-turut naik dalam 3 hari terakhir.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Stabilnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang stagnan kemarin.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan pada Rp 613.000 per gram pada hari kejepit nasional (harpitnas) ini (Jumat, 31/5/2019), dari posisi Rabu lalu. Stagnasi harga sudah terjadi dalam 2 hari perdagangan terakhir.
Stabilnya harga emas tersebut seiring dengan lesunya kondisi pasar keuangan domestik menjelang libur panjang Lebaran 2019, yang tidak senada dengan kondisi harga emas di pasar spot global yang masih naik karena ketegangan perang dagang China-Amerika Serikat.
Equity World
Harga Emas Global Tertekan Kenaikan Dolar & Yield Treasury AS | Equity World
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram masih stabil pada Rp 61,3 juta dari harga Rabu kemarin.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam.
Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga stagnan hari ini pada Rp 587.000 per gram dari harga sebelumnya.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global yang lumrah menjadi acuan emas Antam, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.288,5 per troy ounce, naik dari US$ 1.279,2 per troy ounce pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik sebesar 0,21% di level US$ 1.291,24 per troy ounce dan membentuk tren penguatan setelah berturut-turut naik dalam 3 hari terakhir.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Stabilnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang stagnan kemarin.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Rabu, 29 Mei 2019
Equity World | Wall Street Anjlok karena Perang Dagang Diprediksi Berkepanjangan
Equity World | Wall Street Anjlok karena Perang Dagang Diprediksi Berkepanjangan
Equity World | Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena adanya kemungkinan perang dagang yang berkepanjangan antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, Rabu (29/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 237,32 poin atau 0,93 persen menjadi 25.348,37. Untuk S&P 500 kehilangan 23,91 poin atau 0,85 persen menjadi 2.802,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 29,66 poin atau 0,39 persen menjadi 7.607,35.
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan bahwa dia belum siap untuk melakukan kesepakatan perjanjian dengan China. Namun memang dia berharap di masa depan akan ada kesepakatan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Perang tarif terus meningkat antara kedua negara tersebut dan telah menimbulkan kekhawatiran dunia adanya perang tarif tersebut akan menyebabkan perlambatan ekonomi global.
"Sebenarnya Wall Street dibuka dengan baik, tetapi di tengah perdagangan atau menjelang sore langsung mengalami tekanan," jelas Ryan Detrick, analis senior di LPL Financial, Charlotte, North Carolina.
Ketidakpastian akan perang dagang ini telah mendorong investor memborong aset safe-haven, yang menghasilkan benchmark 10-tahun hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak Oktober 2017.
Sebanyak 11 sektor dalam indeks acuan S&P 500 berada di zona merah. Hanya sektor layanan komunikasi saja yang mampu bertahan di zona positif.
Indeks acuan S&P 500 sudah turun hampir 5 persen dari penutupan tertinggi yang pernah ditorehkan pada 30 April. Sementara indeks Dow Jones Industrial turun untuk minggu kelima berturut-turut pada hari Jumat, penurunan beruntun mingguan terpanjang dalam delapan tahun.
Equity World
Harga Emas Turun karena Dolar AS Kembali Menguat | Equity World
Sektor teknologi, yang turun 7,3 persen bulan ini, juga menyerah di awal perdagangan dan berubah negatif meskipun ada dorongan dari kenaikan saham Total System Services Inc sebesar 4,72 peren.
Perusahaan keuangan Global Payments Inc berencana untuk membeli perusahaan teknologi pembayaran dengan nilai transaksi sekitar USD 21,5 miliar dalam bentuk saham. Saham perusahaan tersebut turun 3,04 persen.
Saham Advanced Micro Devices melonjak 9,80% setelah perusahaan meluncurkan chip baru untuk memperjuangkan pangsa pasar dengan Intel, yang turun 2,24 persen.
Equity World | Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena adanya kemungkinan perang dagang yang berkepanjangan antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, Rabu (29/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 237,32 poin atau 0,93 persen menjadi 25.348,37. Untuk S&P 500 kehilangan 23,91 poin atau 0,85 persen menjadi 2.802,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 29,66 poin atau 0,39 persen menjadi 7.607,35.
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan bahwa dia belum siap untuk melakukan kesepakatan perjanjian dengan China. Namun memang dia berharap di masa depan akan ada kesepakatan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Perang tarif terus meningkat antara kedua negara tersebut dan telah menimbulkan kekhawatiran dunia adanya perang tarif tersebut akan menyebabkan perlambatan ekonomi global.
"Sebenarnya Wall Street dibuka dengan baik, tetapi di tengah perdagangan atau menjelang sore langsung mengalami tekanan," jelas Ryan Detrick, analis senior di LPL Financial, Charlotte, North Carolina.
Ketidakpastian akan perang dagang ini telah mendorong investor memborong aset safe-haven, yang menghasilkan benchmark 10-tahun hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak Oktober 2017.
Sebanyak 11 sektor dalam indeks acuan S&P 500 berada di zona merah. Hanya sektor layanan komunikasi saja yang mampu bertahan di zona positif.
Indeks acuan S&P 500 sudah turun hampir 5 persen dari penutupan tertinggi yang pernah ditorehkan pada 30 April. Sementara indeks Dow Jones Industrial turun untuk minggu kelima berturut-turut pada hari Jumat, penurunan beruntun mingguan terpanjang dalam delapan tahun.
Equity World
Harga Emas Turun karena Dolar AS Kembali Menguat | Equity World
Sektor teknologi, yang turun 7,3 persen bulan ini, juga menyerah di awal perdagangan dan berubah negatif meskipun ada dorongan dari kenaikan saham Total System Services Inc sebesar 4,72 peren.
Perusahaan keuangan Global Payments Inc berencana untuk membeli perusahaan teknologi pembayaran dengan nilai transaksi sekitar USD 21,5 miliar dalam bentuk saham. Saham perusahaan tersebut turun 3,04 persen.
Saham Advanced Micro Devices melonjak 9,80% setelah perusahaan meluncurkan chip baru untuk memperjuangkan pangsa pasar dengan Intel, yang turun 2,24 persen.
Langganan:
Postingan (Atom)