Rabu, 09 Januari 2019

Equity World | Kriteria Striker Timnas Indonesia U-22 Versi Indra Sjafri

Equity World | Kriteria Striker Timnas Indonesia U-22 Versi Indra Sjafri

Equity World | Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, mengungkap kriteria utama striker yang dinginkannya. Dia mengaku menginginkan penyerang yang efisien dan tajam dalam penyelesaian akhir di kotak penalti.

Pada pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22 di Senayan, Jakarta, Indra Sjafri memanggil empat pemain berposisi striker. Keempat striker itu adalah Marinus Wanewar, Beni Oktaviansyah, Dimas Drajad, dan Ezra Walian. Nama terakhir belum bergabung karena mengikuti pramusim bersama klubnya di Eropa.

Pelatih asal Sumatra Barat itu mengatakan dalam beberapa tahun terakhir Timnas Indonesia punya masalah dalam penyelesaian akhir. Problem tersebut menurutnya harus segera dicari solusinya.

"Evaluasi pertama saya untuk masalah itu adalah mendegradasi dua pemain yang sudah pernah saya tangani saat itu, yaitu Rafli (Mursalim) dan (Hanis) Saghara," ujar Indra Sjafri usai sesi latihan Timnas Indonesia U-22 di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Pogba Bergabung, MU Pulangkan Rojo dari Dubai | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

"Mereka tidak masuk tim dulu saat ini dan saya berharap striker yang ada di sini bisa menjadi solusi untuk memperbaiki masalah tersebut," lanjutnya.

Timnas Indonesia U-22 menggelar pemusatan latihan untuk mempersiapkan diri menghadapi dua turnamen yang akan digelar dalam waktu dekat. Kedua turnamen itu adalah Piala AFF U-22 2019 yang digelar 17 Februari hinggaf 2 Maret 2019, dan Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 yang digelar pada akhir Maret 2019.

Equity World

Selasa, 08 Januari 2019

Equity World | 'Kantong Kering' dan Hubungannya dengan Risiko Penyakit Jantung

Equity World | 'Kantong Kering' dan Hubungannya dengan Risiko Penyakit Jantung

Equity World | Siapa sangka kalau ternyata kondisi ekonomi seseorang saat masih muda ternyata bisa berhubungan dengan risiko sakit jantung dan kematian dini kelak. Hal tersebut ditemukan oleh studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika.

Pemimpin studi Tali Elfassy dari University of Miami mengatakan orang-orang yang saat masih muda penghasilannya berkurang mendadak bisa mengalami peningkatan risiko sakit jantung dua kali lipat dalam jangka waktu 15 tahun. Peneliti mengetahuinya dengan membandingkan data dari orang-orang yang memiliki penghasilan stabil.

"Biasanya studi yang membandingkan hubungan antara penghasilan dan kematian menggunakan populasi orang tua. Dalam penelitian ini kami melihat orang dewasa muda usia 23-35 tahun," kata Tali seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/1/2019).

Peneliti melihat semakin jauh besar berkurangnya penghasilan maka akan semakin besar peningkatan risiko sakit jantung. Berkurang pendapatan sampai Rp 280 juta ke atas misalnya bisa meningkatkan risiko sakit jantung hingga empat kali lipat.

7 Cara Tersehat Pakai Earphone Biar Gak Sakit Telinga dan Berdengung | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Mengapa berkurangnya penghasilan yang populer disebut kantong kering ini bisa berhubungan dengan penyakit jantung? Menurut peneliti kemungkinan bisa karena faktor stres. Atau selain itu bisa juga karena kondisi kantong kering memaksa seseorang untuk tidak memprioritaskan kebutuhan kesehatannya.

"Kalau penghasilan kamu tidak tentu kamu mungkin akan menukar beberapa kebutuhan contohya bayar sewa atau makanan untuk obat. Nah beberapa kebutuhan yang dikorbankan itu bisa jadi tidak bagus untuk kesehatan," komentar ahli kesehatan masyarakat Tiffany Gary-Webb dari University of Pittsburgh.

Studi ini telah dipublikasi dalam jurnal Circulation.


Equity World

Senin, 07 Januari 2019

Equity World | Pulisic Datang, Inilah 3 Pemain Termahal Chelsea

Equity World | Pulisic Datang, Inilah 3 Pemain Termahal Chelsea

Equity World | Kehadiran Roman Abramovich di Chelsea tahun 2003 tak pelak mengubah peruntungan klub tersebut. The Blues menjelma menjadi salah satu klub raksasa dunia dengan berbagai gelar.

Sebagian besar kesuksesan Chelsea karena belanja boros mereka di bursa transfer dan kemampuan mereka untuk merekrut pemain bintang. The Blues sudah menghabiskan 560,08 juta pounds selama sepuluh musim terakhir.

Jumlah itu menjadikan Chelsea sebagai tim Premier League paling boros selama periode itu.

Legenda klub seperti Didier Drogba, Michael Essien, Ricardo Carvalho semuanya direkrut dengan kekuatan uang yang dimiliki oleh klub.

Berikut ini tiga transfer termahal Chelsea seperti dilansir Sportskeeda.

1. Christian Pulisic

Chelsea mengeluarkan 64 juta euro untuk merekrut Christian Pulisic dari Borussia Dortmund pada bursa transfer Januari 2019. Hal itu menjadikan Pulisic sebagai pemain termahal ketiga dalam sejarah klub.

Namun, Pulisic langsung dipinjamkan kembali ke Dortmund selama sisa musim ini. Pendukung Chelsea harus menunggu hingga awal musim depan untuk melihat rekrutan terbaru mereka bermain dengan kostum biru.

Pemain internasional Amerika Serikat itu dianggap sebagai salah satu pemain muda yang paling menarik di dunia saat ini. Bintang berusia 20 tahun itu masuk dalam radar sejumlah klub besar Eropa sebelum pindah ke London.

2. Alvaro Morata

Chelsea mengeluarkan 66 juta euro untuk membeli Alvaro Morata dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2017. Striker berusia 26 tahun itu menikmati kesuksesan besar bersama Real Madrid dan Juventus sebelum bergabung dengan Chelsea.

Namun, Morata gagal menunjukkan ketajamannya setelah datang ke Premier League dan hanya berhasil mencetak 15 gol dalam 48 pertandingan di semua kompetisi selama musim pertamanya di klub. Pemain Spanyol itu juga tampil buruk pada musim ini dan mendapat banyak kritik dari berbagai macam pihak karena penampilannya.

Morata hanya berhasil mencetak lima gol di liga musim ini dan sering tidak masuk dalam starting XI asuhan Maurizio Sarri. Mantan pemain Real Madrid itu sedang dikaitkan dengan kepindahan dari Chelsea selama beberapa pekan terakhir dan sepertinya akan diingat sebagai pemain gagal oleh fans Chelsea.

Harga emas menguji kekuatan menuju US$ 1.300 | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World


3. Kepa Arrizabalaga

Chelsea merekrut Kepa Arrizabalaga dengan biaya sebesar 80 juta euro di bursa transfer musim panas 2018. Hal itu menjadikannya kiper termahal sepanjang masa

Pemain asal Spanyol itu bermain bagus dengan klub barunya dan sudah kebobolan 16 gol dalam 21 pertandingan di Premier League musim ini. Dia juga merupakan salah satu kandidat untuk memenangkan Golden Glove Premier League musim ini setelah mengemas 10 clean sheet sejauh ini.

Pada usia 24 tahun, Arrizabalaga belum mencapai masa puncaknya dan bisa menjadi kiper terbaik di dunia pada masa mendatang. Mantan pemain Athletic Bilbao itu terikat kontrak dengan The Blues sampai tahun 2025.

Equity World

Jumat, 04 Januari 2019

PT Equityworld | Terungkap, Kiper Persib Ini Ternyata Lebih Suka Posisi Striker

PT Equityworld | Terungkap, Kiper Persib Ini Ternyata Lebih Suka Posisi Striker

PT Equityworld | Kiper Persib Bandung, M. Natshir, sangat piawai dalam menjaga gawang timnya. Bahkan, pria yang lebih akrab disapa Deden ini, sering membuat catatan clean sheet atau rekor tak kebobolan.

Deden sendiri sebenarnya tidak terlalu memperdulikan catatan itu. "Ya, kalau Deden pribadi nggak pernah menargetkan buat cleansheet. Hanya menargetkan buat menang saja dan menghasilkan yang terbaik buat tim dan memberikan jawaban kepada pelatih," kata penjaga gawang Persib ini, beberapa waktu lalu.

Namun, uniknya meski berkarier sebagai penjaga gawang, Deden ternyata gemar menempati posisi striker. Namun, posisi itu hanya dilakoni dirinya untuk pertandingan-pertandingan tak resmi. Misalnya, bermain fun football bersama rekan dan keluarga di rumah.

Deden akhirnya mengaku bahwa dirinya mengawali karier sepakbolanya dengan menjadi seorang penyerang.

“Pertama masuk SSB enggak langsung kiper. Tapi striker, gelandang, pas dijadiin kiper ke sana-ke sananya saya lanjut jadi kiper. Posisi saya waktu kecil bisa berubah-ubah,” katanya, seperti dilansir situs resmi Persib.

Saat ditanyai alasannya memilih posisi penjaga gawang dalam karier profesionalnya, Deden menjawabnya dengan santai dibumbui gurau. “Karena kiper bisa menjaga gawang sekaligus perasaan,” imbuh Deden sembari tertawa.

8 Alasan Ilmiah Kenapa Berjalan di Mall Sangat Baik untuk Kesehatanmu! | PT Equityworld


Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld

Tetap Bertahan

Sementara itu, Deden dipastikan masih jadi bagian Persib dalam melakoni musim 2019. Ia memang masih terikat kontrak dengan tim Pangeran Biru.

Kiper nomor satu di Persib itu memiliki durasi kontrak dua musim lamanya terhitung sejak musim 2017. Hal ini berarti kontraknya bersama Persib akan berakhir pada 2019.

PT Equityworld