Equityworld Futures | Evan Dimas Catatkan Rekor Unik Bersama Selangor FA
Equityworld Futures | Gelandang timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, mencetak sejarah di Malaysia bersama klubnya, Selangor FA. Hal itu setelah Evan Dimas mencetak gol kala Selangor FA melawan Perak FA di ajang Piala Malaysia 2018.
Evan Dimas jadi pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di tiga kompetisi di Malaysia. Yang menarik, seluruh gol itu tercipta pada musim yang sama.
Gol ke gawang Perak FA terjadi pada menit ke-37 dalam pertandingan tadi malam (16/9/2018). Itu membuka keunggulan Selangor FA atas Perak FA.
Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Selangor FA. Itu merupakan gol keempat Evan Dimas untuk Selangor FA di berbagai kompetisi musim ini.
Pertama kali Evan Dimas mencetak gol untuk Selangor FA terjadi di Piala FA Malaysia kontra Trengganu. Gol mantan pemain Bhayangkara FC ini membantu Selangor FA menang 3-1.
Kemudian di Liga Super Malaysia, dua gol sukses dilesakkan Evan Dimas, masing-masing satu gol ke gawang Kelantan FA dan PKNS. Lalu, terakhir golnya ke gawang Perak FA kemarin di ajang Piala Malaysia.
7 Cara Cepat dan Efektif Mencegah serta Meredakan Sakit Maag Kambuhan | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
Apa yang ditorehkan Evan Dimas merupakan pencapaian bagus, mengingat ini musim perdananya di kompetisi sepak bola Malaysia. Evan Dimas bergabung bersama Ilham Udin Armayn ke Selangor FA sejak awal musim ini.
Juara Musim Lalu
Musim lalu, Evan Dimas dan Ilham Udin membela Bhayangkara FC. Kedua pemain itu ikut mengantarkan Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 musim lalu.
Equityworld Futures
Senin, 17 September 2018
Jumat, 14 September 2018
Equity World | Cetak Gol Lawan Arema, Pelatih Persib Sebut Atep Pemain Bagus
Equity World | Cetak Gol Lawan Arema, Pelatih Persib Sebut Atep Pemain Bagus
Equity World | Atep Rizal tampil apik saat Persib Bandung mengalahkan Arema FC 2-0 dalam lanjutan Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Kamis (13/9/2018). Masuk sebagai pengganti Agung Mulyadi yang cedera di menit ke-42, pemain bernomor punggung 7 itu hanya butuh satu menit untuk merubah skor menjadi 1-0.
Sementara satu gol Persib lainnya dicetak Bojan Malisic di babak kedua. Dengan hasil ini, Maung Bandung ke puncak klasemen dengan 38 poin dari 21 pertandingan.
Pelatih Persib Roberto Mario Carlos Gomez memuji penampilan Atep. Sang pemain memang menunjukan kemampuan terbaiknya ketika latihan selama dua pekan terakhir.
"Karena saya tahu dia (Atep) pemain yang bagus," ucap Gomez.
"Setiap pelatih melihat kesiapan pemain dari latihan, mungkin ada beberapa pemain yang performa di lapangan tak dipengaruhi saat latihan seperti Messi, mungkin Maradona atau Pele. Dia mungkin kadang bagus atau tidak. Tetapi, tadi dia bisa selesaikan peluang dari itu bagus," tambahnya.
Gomez mengatakan seluruh anak asuhnya bermain sangat baik pada laga kali ini. Pelatih asal Argentina itu berharap pemainnya bisa mempertahankan performa ini hingga akhir musim.
Konsistensi menjadi hal yang paling dibutuhkan demi merealisasikan target tim untuk bisa meraih gelar juara. Namun, disamping itu diperlukan peran dari seluruh pihak termasuk manajemen, bobotoh dan pemerintah.
"Karena ketika kami menjadi juara semua pasti ingin ada di lapangan jadi tolong kami, semua, seluruh kota dan semua manajemen jika mau jadi juara, jika hanya pemain itu tidak cukup," kata Gomez.
Harga Emas Tergelincir Usai Sentuh Level Tertinggi | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Sementara itu, Atep menegaskan para pemain kini dalam motivasi tinggi dan berusaha untuk bisa bermain apik dalam setiap pertandingan serta meraih hasil maksimal.
"Yang pasti saya sangat bersyukur dipertandingan sore ini kami berhasil memetik tiga poin," ujarnya. "Memang pertandingan tadi menarik karena yang dihadapi adalah Arema, tim cukup kuat. Tetapi, saya juga sadar bahwa kemenangan dari Arema ini sangat penting bagi kami dan bobotoh dan kita harus pertahankan," pungkas Atep.
Equity World
Equity World | Atep Rizal tampil apik saat Persib Bandung mengalahkan Arema FC 2-0 dalam lanjutan Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Kamis (13/9/2018). Masuk sebagai pengganti Agung Mulyadi yang cedera di menit ke-42, pemain bernomor punggung 7 itu hanya butuh satu menit untuk merubah skor menjadi 1-0.
Sementara satu gol Persib lainnya dicetak Bojan Malisic di babak kedua. Dengan hasil ini, Maung Bandung ke puncak klasemen dengan 38 poin dari 21 pertandingan.
Pelatih Persib Roberto Mario Carlos Gomez memuji penampilan Atep. Sang pemain memang menunjukan kemampuan terbaiknya ketika latihan selama dua pekan terakhir.
"Karena saya tahu dia (Atep) pemain yang bagus," ucap Gomez.
"Setiap pelatih melihat kesiapan pemain dari latihan, mungkin ada beberapa pemain yang performa di lapangan tak dipengaruhi saat latihan seperti Messi, mungkin Maradona atau Pele. Dia mungkin kadang bagus atau tidak. Tetapi, tadi dia bisa selesaikan peluang dari itu bagus," tambahnya.
Gomez mengatakan seluruh anak asuhnya bermain sangat baik pada laga kali ini. Pelatih asal Argentina itu berharap pemainnya bisa mempertahankan performa ini hingga akhir musim.
Konsistensi menjadi hal yang paling dibutuhkan demi merealisasikan target tim untuk bisa meraih gelar juara. Namun, disamping itu diperlukan peran dari seluruh pihak termasuk manajemen, bobotoh dan pemerintah.
"Karena ketika kami menjadi juara semua pasti ingin ada di lapangan jadi tolong kami, semua, seluruh kota dan semua manajemen jika mau jadi juara, jika hanya pemain itu tidak cukup," kata Gomez.
Harga Emas Tergelincir Usai Sentuh Level Tertinggi | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Sementara itu, Atep menegaskan para pemain kini dalam motivasi tinggi dan berusaha untuk bisa bermain apik dalam setiap pertandingan serta meraih hasil maksimal.
"Yang pasti saya sangat bersyukur dipertandingan sore ini kami berhasil memetik tiga poin," ujarnya. "Memang pertandingan tadi menarik karena yang dihadapi adalah Arema, tim cukup kuat. Tetapi, saya juga sadar bahwa kemenangan dari Arema ini sangat penting bagi kami dan bobotoh dan kita harus pertahankan," pungkas Atep.
Equity World
Kamis, 13 September 2018
Equity World | PSSI Tunggu Keputusan Luis Milla pada 17 September
Equity World | PSSI Tunggu Keputusan Luis Milla pada 17 September
Equity World | PSSI menunggu keputusan Luis Milla untuk menangani timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 pada 17 September mendatang. Saat ini, Milla masih mempertimbangkan tawaran kontrak dari PSSI untuk melanjutkan menangani Indonesia.
Sekjen PSSI, Ratu Tisa, yang ditugaskan menjalin komunikasi dengan agen Luis Milla.
Wakil Ketua PSSI, Joko Driyono, optimistis pelatih asal Spanyol Luis Milla untuk kembali melatih Timnas Indonesia.
"Kami masih yakin Luis Milla akan menerima tawaran kami. Bicara sang pelatih yang satu ini bukan hanya bukan sekadar hubungan pemberi kerja dan karyawan. Milla punya passion untuk sepak bola Indonesia," kata Joko.
"Tanggal 13 sampai 14 September ini kami akan merespon balik terhadap keinginan agen Luis Milla. Substansi kontrak itu nanti akan terkait empat hal, yaitu durasi, target, nilai, dan fasilitas-fasilitas yang diinginkan pelatih. Semoga proses negosiasi bisa berjalan mulus," ujar Joko.
Tisha akan melaporkan ending negosiasi dengan Milla dalam rapat Komite Eksekutif PSSI pada 17 September mendatang.
Jika Milla setuju dengan tawaran PSSI, Joko berharap mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu segera datang ke Indonesia untuk memulai tugasnya memulai persiapan Piala AFF 2018.
Ini 8 Gejala Menopause yang Sebaiknya Kamu Kenali Sedini Mungkin, Say! | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Jika tak ada titik temu dalam proses negosiasi, PSSI akan langsung bergerak mencari pelatih pengganti. Figur Simon McMenemy disebut-sebut jadi kandidat pengganti Luis Milla. Proses pembicaraan awal sudah dilakukan dengan pelatih asal Skotlandia itu yang saat ini menukangi klub Bhayangkara FC.
"Setelah semuanya jelas, maka ada waktu tambahan yang akan dilakukan PSSI untuk menggodok nama-nama pelatih alternatif. Paling lambat akhir September semuanya sudah jelas. Piala AFF 2018 akan digelar mulai awal November, PSSI tidak punya banyak waktu," ujar Joko Driyono.
Saat beruji coba melawan Mauritius pada Selasa (11/9/2018) tugas melatih timnas Indonesia dipegang oleh duet Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Equity World
Equity World | PSSI menunggu keputusan Luis Milla untuk menangani timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 pada 17 September mendatang. Saat ini, Milla masih mempertimbangkan tawaran kontrak dari PSSI untuk melanjutkan menangani Indonesia.
Sekjen PSSI, Ratu Tisa, yang ditugaskan menjalin komunikasi dengan agen Luis Milla.
Wakil Ketua PSSI, Joko Driyono, optimistis pelatih asal Spanyol Luis Milla untuk kembali melatih Timnas Indonesia.
"Kami masih yakin Luis Milla akan menerima tawaran kami. Bicara sang pelatih yang satu ini bukan hanya bukan sekadar hubungan pemberi kerja dan karyawan. Milla punya passion untuk sepak bola Indonesia," kata Joko.
"Tanggal 13 sampai 14 September ini kami akan merespon balik terhadap keinginan agen Luis Milla. Substansi kontrak itu nanti akan terkait empat hal, yaitu durasi, target, nilai, dan fasilitas-fasilitas yang diinginkan pelatih. Semoga proses negosiasi bisa berjalan mulus," ujar Joko.
Tisha akan melaporkan ending negosiasi dengan Milla dalam rapat Komite Eksekutif PSSI pada 17 September mendatang.
Jika Milla setuju dengan tawaran PSSI, Joko berharap mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu segera datang ke Indonesia untuk memulai tugasnya memulai persiapan Piala AFF 2018.
Ini 8 Gejala Menopause yang Sebaiknya Kamu Kenali Sedini Mungkin, Say! | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Jika tak ada titik temu dalam proses negosiasi, PSSI akan langsung bergerak mencari pelatih pengganti. Figur Simon McMenemy disebut-sebut jadi kandidat pengganti Luis Milla. Proses pembicaraan awal sudah dilakukan dengan pelatih asal Skotlandia itu yang saat ini menukangi klub Bhayangkara FC.
"Setelah semuanya jelas, maka ada waktu tambahan yang akan dilakukan PSSI untuk menggodok nama-nama pelatih alternatif. Paling lambat akhir September semuanya sudah jelas. Piala AFF 2018 akan digelar mulai awal November, PSSI tidak punya banyak waktu," ujar Joko Driyono.
Saat beruji coba melawan Mauritius pada Selasa (11/9/2018) tugas melatih timnas Indonesia dipegang oleh duet Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Equity World
Rabu, 12 September 2018
Equity World | Valentino Rossi: Ducati dan Honda Belajar dari Yamaha
Equity World | Valentino Rossi: Ducati dan Honda Belajar dari Yamaha
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2355635/original/060793300_1536576297-000_18Y8JO.jpg)
Equity World | Tim Movistar Yamaha belum juga mengakhiri paceklik kemenangannya di ajang MotoGP. Tim berlogo Garpu Tala itu belum memenangkan satu seri pun setelah terakhir kali Valentino Rossi berhasil merebut podium pertama pada MotoGP Assen, Belanda, 2017.
MotoGP San Marino juga kembali jadi 'kuburan' bagi pembalap-pembalap Tim Yamaha. Rossi dan rekan satu timnya Maverick Vinales sama sekali tidak berkuti pada balapan ini.
Rossi yang memiliki segudang pengalaman hanya mampu finis di urutan ketujuh. Sementara, pembalap Yamaha lainnya, Vinales harus puas di tempat kelima.
Sedangkan posisi pertama kembali diraih Ducati lewat pembalap andalannya, Andrea Dovizioso. Menyusul di posisi kedua, pembalap Honda Repsol, Marc Marquez.
Seperti dilansir Crash.net, perubahan pada mesin ditengarai menjadi kunci kebangkitan Ducati dan Honda. Sebab sejak menggunakan tata letak V4, mesin-mesin kuda besi Ducati dan Honda mampu bekerja lebih baik dan mulai mengikis hegemoni Yamaha di lintasan.
Sementara, Yamaha masih setia dengan sistem blok empat silinder yang diterapkan pada sepeda motor Rossi sejak pertama kali tiba 2004 lalu. Belakangan, permasalah elektronik dan kerap dikeluhkan oleh The Doctor--julukan Valentino Rossi di lintasan MotoGP.
"Bisa jadi, ada juga masalah pada mesin," kata Rossi menanggapi seperti dilansir Crash.
"Bisa kami katakan, Ducati dan Honda belajar dari Yamaha. Sejak 3-4 tahun lalu, mesin Yamaha sangat lembut dan Honda serta Ducati banyak 'menjerit', lebih agresif," katanya.
Menurut Rossi, sepertinya Ducati dan Honda mulai meniru sepeda motor Yamaha sejak tahun lalu. Bedanya, kedua tim itu masih menggunakan mesin V, sementara Yamaha tetap dengan blok 4 silinder. "Bisa jadi bagian dari masalah, tapi jujur saya tidak tahu," katanya.
8 Alasan Paling Penting Kenapa Kamu Harus Minum Air Putih yang Banyak! | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Rekan setim Valentino Rossi, Maverick Vinales, juga bersikap sama. Vinales enggan membahas terlalu dalam mengenai mesin Yamaha. "Saya bukan teknisi. Saya tidak tahu (apakah Yamaha perlu berganti mesin ke V4)," kata pembalap asal Spanyol tersebut
Finis di posisi kelima pada MotoGP San Marino, Vinales mengaku tidak dalam posisi mengomentari mengenai perbedaan model mesin. Dia hanya fokus pada cengkraman ban.
"Saya hanya tahu saat sepeda motor punya cengkraman, itulah sepeda motor terbaik untuk ditunggangi. Namun sesaat setelah kami kehilangan cengkraman, elektronik tidak akan banyak membantu, dan itu sangat menyulitkan untuk jadi cepat dan akurat," katanya.
Equity World
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2355635/original/060793300_1536576297-000_18Y8JO.jpg)
Equity World | Tim Movistar Yamaha belum juga mengakhiri paceklik kemenangannya di ajang MotoGP. Tim berlogo Garpu Tala itu belum memenangkan satu seri pun setelah terakhir kali Valentino Rossi berhasil merebut podium pertama pada MotoGP Assen, Belanda, 2017.
MotoGP San Marino juga kembali jadi 'kuburan' bagi pembalap-pembalap Tim Yamaha. Rossi dan rekan satu timnya Maverick Vinales sama sekali tidak berkuti pada balapan ini.
Rossi yang memiliki segudang pengalaman hanya mampu finis di urutan ketujuh. Sementara, pembalap Yamaha lainnya, Vinales harus puas di tempat kelima.
Sedangkan posisi pertama kembali diraih Ducati lewat pembalap andalannya, Andrea Dovizioso. Menyusul di posisi kedua, pembalap Honda Repsol, Marc Marquez.
Seperti dilansir Crash.net, perubahan pada mesin ditengarai menjadi kunci kebangkitan Ducati dan Honda. Sebab sejak menggunakan tata letak V4, mesin-mesin kuda besi Ducati dan Honda mampu bekerja lebih baik dan mulai mengikis hegemoni Yamaha di lintasan.
Sementara, Yamaha masih setia dengan sistem blok empat silinder yang diterapkan pada sepeda motor Rossi sejak pertama kali tiba 2004 lalu. Belakangan, permasalah elektronik dan kerap dikeluhkan oleh The Doctor--julukan Valentino Rossi di lintasan MotoGP.
"Bisa jadi, ada juga masalah pada mesin," kata Rossi menanggapi seperti dilansir Crash.
"Bisa kami katakan, Ducati dan Honda belajar dari Yamaha. Sejak 3-4 tahun lalu, mesin Yamaha sangat lembut dan Honda serta Ducati banyak 'menjerit', lebih agresif," katanya.
Menurut Rossi, sepertinya Ducati dan Honda mulai meniru sepeda motor Yamaha sejak tahun lalu. Bedanya, kedua tim itu masih menggunakan mesin V, sementara Yamaha tetap dengan blok 4 silinder. "Bisa jadi bagian dari masalah, tapi jujur saya tidak tahu," katanya.
8 Alasan Paling Penting Kenapa Kamu Harus Minum Air Putih yang Banyak! | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Rekan setim Valentino Rossi, Maverick Vinales, juga bersikap sama. Vinales enggan membahas terlalu dalam mengenai mesin Yamaha. "Saya bukan teknisi. Saya tidak tahu (apakah Yamaha perlu berganti mesin ke V4)," kata pembalap asal Spanyol tersebut
Finis di posisi kelima pada MotoGP San Marino, Vinales mengaku tidak dalam posisi mengomentari mengenai perbedaan model mesin. Dia hanya fokus pada cengkraman ban.
"Saya hanya tahu saat sepeda motor punya cengkraman, itulah sepeda motor terbaik untuk ditunggangi. Namun sesaat setelah kami kehilangan cengkraman, elektronik tidak akan banyak membantu, dan itu sangat menyulitkan untuk jadi cepat dan akurat," katanya.
Equity World
Langganan:
Komentar (Atom)