Yen Jepang rebound dari level 1 bulan
terendahnya dan Bursa Saham Asia berfluktuasi menjelang pengumuman
kebijakan moneter ECB (European Central Bank). Sementara itu, minyak
mentah dan platinum turun.
Yen catat gain 0.2% ke level 102.57
terhadap dollar pukul 11:29 siang waktu Tokyo, sementara euro
diperdagangkan mendekati level terendah sejak Februari lalu. Indeks MSCI
Asia Pacific flat, sementara kontrak berjangka pada Indeks Standard
& Poor 500 berfluktuasi setelah acuan saham AS ditutup pada
rekornya. Minyak mentah di New York turun 0.3% dan platinum turun 0.5%.
ECB
akan menjadi bank sentral pertama yang akan menetapakan acuan suku
bunga menjadi negatif setelah Presiden Mario Draghi berusaha menghindari
deflasi setelah rilis data menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada 18
negara Eropa kuartal pertama menurun. Pekan lalu klaim pengangguran AS
naik dan tingkat pengangguran Mei lalu naik, menurut rilis data hari
ini. Sementara sektor non manufaktur China Mei lalu turun, menurut HSBC
Holdings Plc. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kamis, 05 Juni 2014
Emas Catat Level 4 Bln Terendahnya Jelang Keputusan ECB
Emas menahan mendekati level 4 bulan
terendahnya akibat para investor menunggu keputusan dari ECB (European
Central Bank) mengenai kebijakan moneter dan rilis data ekonomi AS yang
diperkirakan akan mendukung pengurangan pembelian aset Federal Reserve.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,244.77 per ounce pukul 1:59 siang waktu Singapura dari level $1,243.94, menurut harga dari Bloomberg. Pada tanggal 3 Juni lalu emas turun ke level $1,240.73, level terendah sejak 31 Januari lalu. Indeks penguatan relative selama 14 hari sejak 29 Mei lalu telah berada dibawah level 30 yang mengisyaratkan kepada para investor yang mempelajari diagram teknikal bahwa harga diperkirakan akan rebound.
Emas pada Mei lalu mengalami penurunan sebesar 3.3%, penurunan bulanan tertajam sepanjang tahun 2014 ini, seiring euro melemah 1.7% terhadap dollar terkait spekulasi bahwa ECB akan menambah stimulus saat para pembuat kebijakan ECB mengadakan pertemuan hari ini. Rilis data besok diperkirakan akan menunjukkan AS mengalami kenaikan 200,000 pekerjaan pada bulan ke-4, setelah rilis laporan kemarin yang menyatakan bahwa sektor industri jasa AS Mei lalu tumbuh pada laju tertingginya dalam 9 bulan terakhir, sehingga Indeks Standard & Poor 500 ditutup pada rekornya.
Emas untuk pengiriman bulan Agustus diperdagangkan pada level $1,244.70 per ounce di Comex, New York dari level kemarin $1,244.30. Volatilitas historis selama 60 hari turun ke level 12.2, level terendah sejak April 2013 silam, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Perak untuk pengiriman segera naik 0.1% ke level $18.8388 per ounce. Palladium tergelincir 0.4% ke level $833.60 per ounce.
Platinum turun 0.8% ke level $1,427.25 per ounce. Kemarin logam turun ke level 1 bulan terendahnya $1,418.25 terkait spekulasi bahwa pemogokan tenaga kerja tambang di Afrika Selatan yang telah berlangsung selama 18 pekan akan berakhir. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,244.77 per ounce pukul 1:59 siang waktu Singapura dari level $1,243.94, menurut harga dari Bloomberg. Pada tanggal 3 Juni lalu emas turun ke level $1,240.73, level terendah sejak 31 Januari lalu. Indeks penguatan relative selama 14 hari sejak 29 Mei lalu telah berada dibawah level 30 yang mengisyaratkan kepada para investor yang mempelajari diagram teknikal bahwa harga diperkirakan akan rebound.
Emas pada Mei lalu mengalami penurunan sebesar 3.3%, penurunan bulanan tertajam sepanjang tahun 2014 ini, seiring euro melemah 1.7% terhadap dollar terkait spekulasi bahwa ECB akan menambah stimulus saat para pembuat kebijakan ECB mengadakan pertemuan hari ini. Rilis data besok diperkirakan akan menunjukkan AS mengalami kenaikan 200,000 pekerjaan pada bulan ke-4, setelah rilis laporan kemarin yang menyatakan bahwa sektor industri jasa AS Mei lalu tumbuh pada laju tertingginya dalam 9 bulan terakhir, sehingga Indeks Standard & Poor 500 ditutup pada rekornya.
Emas untuk pengiriman bulan Agustus diperdagangkan pada level $1,244.70 per ounce di Comex, New York dari level kemarin $1,244.30. Volatilitas historis selama 60 hari turun ke level 12.2, level terendah sejak April 2013 silam, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Perak untuk pengiriman segera naik 0.1% ke level $18.8388 per ounce. Palladium tergelincir 0.4% ke level $833.60 per ounce.
Platinum turun 0.8% ke level $1,427.25 per ounce. Kemarin logam turun ke level 1 bulan terendahnya $1,418.25 terkait spekulasi bahwa pemogokan tenaga kerja tambang di Afrika Selatan yang telah berlangsung selama 18 pekan akan berakhir. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Senin, 02 Juni 2014
Investor Asing Masih Betah di RI, IHSG Tumbuh Tertinggi di Dunia
Jakarta -Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jadi yang paling tinggi di dunia secara year to date (YTD). Dana asing yang berkumpul di bursa jadi pemicunya.
Sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu Jumat 30 Mei 2014, IHSG sudah tumbuh 14,5% sejak awal tahun ini. Pertumbuhannya ini paling tinggi di dunia, dibuntuti Bursa India sebesar 14,34% dan Bursa Filipina 12,87%.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menyatakan, pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana investor asing yang terus mengalir masuk ke lantai bursa. Adanya pemilu di dalam negeri membuat pelaku pasar optimistis akan adanya perubahan di ekonomi Indonesia.
"Selama ini asing masuk didorong oleh ekspektasi dan optimisme akan prospek Indonesia di tahun ini. Terutama kaitannya dengan tahun politik juga. Seperti beberapa waktu lalu kita mengetahui Jokowi Effect," ujarnya kepada detikFinance, Senin (2/6/2014).
Pekan lalu investor asing sempat menarik dana sekitar Rp 642,3 miliar dari lantai bursa. Menurutnya, hal itu wajar saja karena selama ini sudah menyimpan dana cukup besar dan ingin mengambil keuntungan sesaat.
"Kalaupun (dana asing) keluar saya pikir itu fenomena biasa saja. Rasanya belum ada alasan fundamental yang kuat untuk asing keluar dari market," imbuhnya.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing yang masuk di pasar modal Indonesia mencapai Rp 41 triliun. Sampai penutupan perdagangan sesi I, asing melakukan transaksi beli bersih (foreign net buy) senilai Rp 945 miliar di seluruh pasar.
Berikut kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:
Sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu Jumat 30 Mei 2014, IHSG sudah tumbuh 14,5% sejak awal tahun ini. Pertumbuhannya ini paling tinggi di dunia, dibuntuti Bursa India sebesar 14,34% dan Bursa Filipina 12,87%.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menyatakan, pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana investor asing yang terus mengalir masuk ke lantai bursa. Adanya pemilu di dalam negeri membuat pelaku pasar optimistis akan adanya perubahan di ekonomi Indonesia.
"Selama ini asing masuk didorong oleh ekspektasi dan optimisme akan prospek Indonesia di tahun ini. Terutama kaitannya dengan tahun politik juga. Seperti beberapa waktu lalu kita mengetahui Jokowi Effect," ujarnya kepada detikFinance, Senin (2/6/2014).
Pekan lalu investor asing sempat menarik dana sekitar Rp 642,3 miliar dari lantai bursa. Menurutnya, hal itu wajar saja karena selama ini sudah menyimpan dana cukup besar dan ingin mengambil keuntungan sesaat.
"Kalaupun (dana asing) keluar saya pikir itu fenomena biasa saja. Rasanya belum ada alasan fundamental yang kuat untuk asing keluar dari market," imbuhnya.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing yang masuk di pasar modal Indonesia mencapai Rp 41 triliun. Sampai penutupan perdagangan sesi I, asing melakukan transaksi beli bersih (foreign net buy) senilai Rp 945 miliar di seluruh pasar.
Berikut kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:
- Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5%
- Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 14,34%
- Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87%
- Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01%
- Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05%
- Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25%
- Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87%
- Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74%
- Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35%
- Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81%
- Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96%
- Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus 3,63%
- Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 10,18%
Pengaruh Ekuitas Reli, Emas Perpanjang Penurunan
Emas memperpanjang penurunan mingguan
tertajamnya sejak Maret lalu akibat Indeks Standard & Poor 500
menguat pada rekornya dan tempat lindung nilai pangkas spekulasi terkait
reli pada logam yang berada pada laju tertingginya sepanjang tahun 2014
ini akibat permintaan akan aset safe haven yang mengalami penurunan.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebesar 0.3% ke level $1,246.50 per ounce dan berada pada level $1,247.84 pukul 12:27 siang waktu Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Pekan lalu emas turun sebesar 3.3%, menyentuh level $1,242.33 pada tanggal 30 Mei lalu, level terendah sejak 3 Februari lalu. Emas untuk pengiriman bulan Agustus naik 0.1% ke level $1,247.60 per ounce di Comex, New York.
Indeks S&P 500 ditutup pada level baru tertingginya sebesar 1,923.57 tanggal 30 Mei lalu, meningkat sebesar 4.1% sepanjang tahun 2014 ini. Pada pekan ini hingga 27 Mei para manajer keuangan menurunkan posisi net-long (beli bersih) sebesar 24%, hal tersebut menurut rilis data dari U.S. Commodity Futures Trading Commission. Aset pada SPDR Gold Trust, produk reksadana terbesar berbasis bullion, terkontraksi pada bulan ke-2 setelah sebelumnya turun sebesar 776.89 ton pada 21 Mei lalu, level terendah sejak Desember 2008 silam.
Emas telah reli sebesar 3.8% sepanjang tahun 2014 ini akibat ketegangan di Ukraina yang memicu permintaan aset safe haven. Sebagian besar pasukan militer Russia telah ditarik dari perbatasan Ukrania, menurut juru bicara Pentagon Rear Admiral John Kirby tanggal 30 Mei lalu.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebesar 0.3% ke level $1,246.50 per ounce dan berada pada level $1,247.84 pukul 12:27 siang waktu Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Pekan lalu emas turun sebesar 3.3%, menyentuh level $1,242.33 pada tanggal 30 Mei lalu, level terendah sejak 3 Februari lalu. Emas untuk pengiriman bulan Agustus naik 0.1% ke level $1,247.60 per ounce di Comex, New York.
Indeks S&P 500 ditutup pada level baru tertingginya sebesar 1,923.57 tanggal 30 Mei lalu, meningkat sebesar 4.1% sepanjang tahun 2014 ini. Pada pekan ini hingga 27 Mei para manajer keuangan menurunkan posisi net-long (beli bersih) sebesar 24%, hal tersebut menurut rilis data dari U.S. Commodity Futures Trading Commission. Aset pada SPDR Gold Trust, produk reksadana terbesar berbasis bullion, terkontraksi pada bulan ke-2 setelah sebelumnya turun sebesar 776.89 ton pada 21 Mei lalu, level terendah sejak Desember 2008 silam.
Emas telah reli sebesar 3.8% sepanjang tahun 2014 ini akibat ketegangan di Ukraina yang memicu permintaan aset safe haven. Sebagian besar pasukan militer Russia telah ditarik dari perbatasan Ukrania, menurut juru bicara Pentagon Rear Admiral John Kirby tanggal 30 Mei lalu.
Sumber : Bloomberg
Langganan:
Postingan (Atom)