Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu
Equityworld Futures | Saham-saham Wall Street relatif tenang pada hari Selasa karena investor bersiap untuk memantau perkembangan tarif dan mencari informasi mengenai rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan suku bunga setelah data bulanan yang dirilis minggu lalu menunjukkan penjualan ritel turun tajam.
Equityworld Futures | Makin Mahal, Harga Emas Bersiap Tembus Tekor Tertinggi Lagi
Catatan dari pertemuan bank sentral pada bulan Januari, dimana suku bunga dijaga tidak berubah, akan dirilis pada hari Rabu (19/2).
Pada hari Senin, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa pandangan bahwa pembatasan perdagangan baru Presiden AS Donald Trump hanya akan berdampak kecil pada harga, sementara Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mendukung sikap kebijakan suku bunga yang stabil untuk saat ini.
Komentar hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell minggu lalu bersama dengan rilis data yang beragam, termasuk penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan telah menyebabkan imbal hasil Treasury mundur dan meningkatkan ketidakpastian mengenai strategi apa yang akan diambil The Fed terkait biaya pinjaman tahun ini.
Menurut data LSEG, para pedagang saat ini melihat setidaknya peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sekitar 54% untuk pemotongan tambahan hingga Desember.
"Saya tidak berpikir The Fed ingin membuat kesalahan kebijakan dengan memangkas suku bunga terlalu dini, karena jika mereka melakukannya, konsekuensi yang tidak diinginkan tentu saja akan menjadi inflasi yang berbalik," kata Philip Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.
Indeks saham utama Wall Street mencatat kenaikan mingguan di tengah periode yang bergelombang ketika pemaksaan tarif Trump pada impor baja dan aluminium, bersama dengan rencananya untuk tarif timbal balik, memicu volatilitas.
Pada pukul 09:57 ET, Dow Jones Industrial Average turun 99,35 poin, atau 0,22%, menjadi 44.444,83, S&P 500 naik 5,87 poin, atau 0,10%, menjadi 6.120,62, dan Nasdaq Composite naik 33,71 poin, atau 0,17%, menjadi 20.060,48.
Lima dari 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, dengan komunikasi memimpin penurunan dengan penurunan 0,9%, sementara teknologi memimpin kenaikan dengan kenaikan 0,5%.Penurunan 2,2% di UnitedHealth menekan Dow blue-chip.
Musim laporan laba akan menyusut minggu ini, dengan lebih dari 380 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan.
Laporan laba raksasa ritel Walmart, yang menjadi tolak ukur untuk mengukur bagaimana konsumen Amerika, akan dirilis akhir pekan ini.
Saham megacap tumbuh beragam, meskipun Nvidia melampaui dengan kenaikan 1,9%.
Intel naik 6,6% setelah laporan akhir pekan yang mengatakan rival Taiwan Semiconductor Manufacturing Co dan Broadcom masing-masing melirik kesepakatan potensial yang dapat memecah ikon pembuatan chip tersebut menjadi dua.
Constellation Brands melonjak 5,4% setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan investasi baru di produsen minuman beralkohol tersebut pada hari Jumat.
Bath & Body Works naik 7,4% setelah J.P.Morgan meningkatkan peringkatnya pada perusahaan kecantikan dan perawatan kulit tersebut menjadi "overweight".
S&P 500 mencatat 20 tertinggi 52 minggu baru dan sembilan terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 86 tertinggi baru dan 50 terendah baru.
Rabu, 19 Februari 2025
Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu
Senin, 17 Februari 2025
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor
Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Jumat (14/2). Meski demikian indeks Nasdaq Composite berhasil mencetak rekor tertinggi dengan kenaikan 0,41 persen.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Menguat Tipis Senin (17/2) Pagi, Menanti Kebijakan Tarif Trump
Mengutip Reuters pada Senin (17/2), Industri Dow Jones (.DJI) turun 165,35 poin atau 0,37 persen menjadi 44.546,08, lalu S&P 500 (.SPX) turun 0,44 poin atau 0,01 persen ke level 6.114,63. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) naik 81,13 poin atau 0,41 persen menjadi 20.026,77.
Selama seminggu, S&P 500 naik 1,47 persen, Nasdaq naik 2,58 persen, dan Dow naik 0,55 persen. Nasdaq mencatat rekor kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal Desember.
Selain itu, indeks Nasdaq 100 (.NDX) juga naik 0,4 persen dan mencapai rekor penutupan tertinggi. Hak tersebut juga dipicu kenaikan saham teknologi Nvidia (NVDA.O) yang naik 2,6 persen.
Selain Nvidia, saham Apple (AAPL.O) juga naik 1,3 persen sementara saham teknologi lainnya yakni Microsoft (MSFT.O) turun sekitar 0,5 persen dan Amazon (AMZN.O) turun 0,7 persen.
Saham Airbnb (ABNB.O) juga mencatat kenaikan 14 persen, setelah perusahaan penyewaan rumah untuk liburan itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih tinggi. Pada pekan lalu, saham mendapat dorongan setelah data menunjukkan harga produsen AS meningkat pada bulan Januari.
Meski begitu imbal hasil Treasury menurun sehari setelah Presiden Amerika Seikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana tarif timbal balik tetapi tidak memberlakukan tarif baru.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga disebut merosot untuk hari kedua berturut-turut setelah data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari. Selain itu, Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan eceran turun 0,9 persen pada Januari lalu, penurunan terbesar sejak Maret 2023, setelah kenaikan 0,7 persen yang direvisi naik pada bulan Desember, dan jauh di bawah estimasi penurunan 0,1 persen.
Kamis, 13 Februari 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia ditutup naik pada perdagangan kemarin. Pagi ini, harga sang logam mulia juga masih kuat menanjak.
Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Tengah Ketakutan Perang Dagang Global
Pada Rabu (12/2/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.903,6/troy ons. Menguat 0,16% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Harga emas pun masih naik pada pagi ini. Pada pukul 06:52 WIB, harga emas bertambah 0,04% ke US$ 2.904,6/troy ons.
Meski naik, harga emas belum mampu menciptakan rekor baru. Rekor tertinggi masih di US$ 2.917,6/troy ons yang tercipta pada 10 Februari lalu.
Laju penguatan harga emas sedikit tertahan akibat rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS). US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi AS pada Januari berada di 3% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 2,9%.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Januari tercatat 0,5%. Juga lebih tinggi dibandingkan Desember 2024 yaitu 0,4%.
Perkembangan ini menjadi kode keras bahwa inflasi di AS masih ‘bandel’. Sepertinya butuh waktu untuk menjinakkan inflasi ke arah 2% yang ditargetkan bank sentral Federal Reserve.
“Soal inflasi, kita sudah semakin dekat tetapi belum sampai di tujuan. Kami akan bersabar sebelum melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut,” tegas Jerome ‘Jay’ Powell, Gubernur The Fed, dalam paparan di hadapan House of Representatives, seperti dikabarkan Bloomberg News.
Sepanjang 2024, The Fed sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 100 basis poin (bps). Tahun ini, dengan kekhawatiran percepatan laju inflasi, sepertinya pemotongan sulit untuk mencapai sebanyak itu.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.
Rabu, 12 Februari 2025
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai Pernyataan Powell soal Suku Bunga
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai Pernyataan Powell soal Suku Bunga
Equityworld Futures | Indeks-indeks Wall Street mayoritas menguat pada Selasa (11/2/2025). Di saat investor mencermati pernyataan hati-hati dari Ketua The Fed Jerome Powell terkait kebijakan suku bunga.
Equityworld Futures | Harga Emas Meredup setelah Sentuh Rekor Tertinggi, Mengapa?
Dikutip dari CNBC internasional, meski begitu, Wall Street masih dibayangi kekhawatiran arah ekonomi AS di tengah kebijakan tarif yang dapat memperburuk perang dagang global.
S&P 500 naik 0,03% menjadi 6.068,50 dan Dow Jones Industrial Average menguat 123,24 poin atau 0,28% ke 44.593,65. Namun, Nasdaq Composite melemah 0,36% dan ditutup di level 19.643,86.
Saham Apple naik 2,2% setelah laporan dari The Information menyebutkan bahwa perusahaan tersebut bekerja sama dengan Alibaba untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan (AI) bagi pengguna iPhone di China. Berita ini membantu menahan tekanan di Wall Street.
Dalam pidatonya dihadapan Komite Perbankan Senat, Powell menyatakan The Fed tidak terburu-buru dalam melonggarkan kebijakan moneternya.
"Dengan kebijakan saat ini yang jauh lebih longgar dibandingkan sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakan," ujar Powell dalam salah satu dari dua penampilannya di Capitol Hill pekan ini.
Powell juga menegaskan bahwa ekonomi AS masih ‘kuat secara keseluruhan’ dengan pasar tenaga kerja yang ‘solid’, meskipun inflasi masih berada di atas target 2% The Fed.
Jumat, 07 Februari 2025
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Tunggu Laporan Keuangan Amazon
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Tunggu Laporan Keuangan Amazon
Equityworld Futures | Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (6/2). S&P 500 dan Nasdaq berakhir lebih tinggi sementara Dow Jones ditutup lebih rendah.
Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor 5 Hari Beruntun, Harga Emas Akhirnya Jatuh, Kenapa?
Mengutip Reuters, investor sedang mencermati laporan pendapatan dan menunggu hasil Amazon setelah bel dan laporan pekerjaan utama pada hari Jumat.
Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 125,65 poin atau 0,28 persen menjadi 44.747,63, S&P 500 (.SPX) naik 22,09 poin atau 0,36 persen menjadi 6.083,57. Kemudian, Nasdaq Composite (.IXIC) naik 99,66 poin atau 0,51 persen menjadi 19.791,99.
Saham Amazon.com (AMZN.O), naik 1,1 persen menjelang laporan labanya. Kenaikan tersebut melampaui ekspektasi, tetapi penjualan di unit komputasi awannya berada di bawah ekspektasi. Investor memantau investasi kecerdasan buatannya, setelah model AI yang lebih murah dari perusahaan rintisan Cina DeepSeek mempertajam pengawasan investor terhadap miliaran dolar yang telah dihabiskan perusahaan teknologi AS untuk mengembangkan teknologi tersebut.
"Saat ini, fokus utamanya adalah laba perusahaan. Tarif menjadi hal yang tidak penting," kata Kepala Manajemen Portofolio Horizon Investments, Zachary Hill.
"Tema AI telah mengalami banyak volatilitas selama beberapa minggu terakhir dengan berita DeepSeek. Kami menantikan pendapat apa pun yang (Amazon) sampaikan terkait hal itu malam ini," imbuhnya.
Produsen obat Eli Lilly (LLY.N), naik 3,3 persen setelah perusahaan memperkirakan laba tahunan sebagian besar di atas perkiraan. Sementara rumah mode Tapestry (TPR.N), melonjak 12 persen karena perkiraan peningkatan penjualan dan laba tahunan .
Philip Morris Internasional (PM.N) naik 10,9 persen setelah pembuat rokok itu membukukan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan memperkirakan laba tahun 2025 di atas estimasi.
Honeywell (HON.O) turun 5,6 persen setelah perusahaan industri dan kedirgantaraan itu mengatakan akan terpecah menjadi tiga perusahaan yang terdaftar secara independen dan memperkirakan penjualan dan laba yang suram untuk tahun 2025.
Di samping itu, pasar mengalami awal minggu yang suram ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif perdagangan besar-besaran selama akhir pekan. Tetapi menangguhkan pungutan pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada pada hari Senin selama sebulan.
Laporan penggajian nonpertanian bulan Januari akan dirilis pada hari Jumat, metrik krusial dalam mengukur kondisi pasar tenaga kerja dan jalur suku bunga Federal Reserve.
Rabu, 05 Februari 2025
Equityworld Futures | Perang Dagang AS-China Dimulai, Harga Emas Naik dan Tembus Rekor
Equityworld Futures | Perang Dagang AS-China Dimulai, Harga Emas Naik dan Tembus Rekor
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik lagi pada perdagangan kemarin. Rekor baru pun kembali tercipta.
Equityworld Futures | Lagi, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah
Pada Selasa (4/2/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.841,2/troy ons. Bertambah 0,97% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Harga emas pun genap naik 4 hari beruntun. Selama 4 hari tersebut, harga bertambah hampir 3%.
Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 2,85% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melesat nyaris 8%.
Perkembangan di Amerika Serikat (AS) menjadi katalis pendongkrak harga emas. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tarif bea masuk 10% berlaku terhadap produk-produk impor asal China.
Menanggapi hal tersebut, China pun membalas. Kemarin, Beijing resmi memberlakukan pungutan 15% terhadap impor energi asal AS. Sementara pungutan 10% diterapkan bagi impor minyak dan alat pertanian.
China juga menerapkan balasan yang lebih spesifik. PVH Group, pemilik merek fesyen Calvin Klein, dan perusahaan biologi Illumina Inc dimasukkan ke daftar hitam sehingga operasi mereka di China akan dibatasi. China juga lebih mengontrol ekspor tungsten dan sejumlah logam kritis mereka ke Negeri Paman Sam.
“Kebijakan tarif Trump memantik ketidakpastian lebih lanjut. Ini membuat emas makin diburu karena statusnya sebagai aset yang dipandang aman (safe haven asset),” kata Carsten Fritsch, Analis Commerzbank, seperti diberitakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana dengan prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah rekor baru akan kembali terpecahkan?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas stabil di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 73,96.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun, RSI di atas 70 juga merupakan pertanda sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Sinyal overbought makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.
Oleh karena itu, investor sepertinya perlu mewaspadai koreksi harga emas. Maklum, kenaikannya sudah lumayan tinggi. Memang pada saatnya akan datang fase konsolidasi.
Cermati pivot point di US$ 2.806/troy ons. Jika tertembus, maka target support ada di kisaran US$ 2.802-2.779/troy ons.
Sedangkan target resisten ada di US$ 2.843/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.853/troy ons.
Senin, 03 Februari 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Terpangkas Usai Cetak Rekor Tertinggi, Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga Emas Terpangkas Usai Cetak Rekor Tertinggi, Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia turun pada perdagangan pagi ini. Koreksi yang terjadi usai harga sang logam mulia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi pada Senin (3/2) Pagi, Pasca Trump Kenakan Tarif
Pada Senin (3/2/2025) pukul 07:08 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.793,9/troy ons. Terpangkas 0,11% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Pada Jumat (31/1/2025), harga emas ditutup di US$ 2.797,2/troy ons. Ini adalah rekor termahal sepanjang sejarah.
Dalam sepekan terakhir, harga emas membukukan kenaikan hampir 2% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai lebih dari 6%.
Sepanjang Januari, harga emas naik 6,6%. Ini menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Maret tahun lalu.
Oleh karena itu, koreksi harga emas pagi ini sepertinya disebabkan oleh aksi ambil untuk (profit taking). Maklum, potensi cuan yang didapat memang sudah lumayan tinggi sehingga investor tentu ‘gatal’ untuk mencairkannya.
Analisis Teknikal
Bagaimana dengan prediksi harga emas hari ini? Berapa saja target yang mesti dicermati oleh pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,13. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 67,59. Menghuni area beli (long) yang lumayan kuat.
Akan tetapi, investor perlu tetap waspada karena rasanya konsolidasi harga emas belum berhenti. Apalagi pivot point US$ 2.794/troy ons sudah tertembus.
Dari pivot point tersebut, target support terdekat adalah Moving Average (MA) 5 di US$ 2.788/troy ons. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 2.772/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target resisten ada di US$ 2.799/troy ons, Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.804/troy ons.