Selasa, 27 Juni 2023
Equity World | Aksi Jual Saham-saham Teknologi, Wall Street Ditutup Merah
Equity World | Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Senin (26/6/2023) waktu setempat. Penurunan terdalam terjadi pada saham-saham teknologi yang membebani Nasdaq.
Nasdaq kehilangan 1 persen karena investor melakukan aksi jual saham-saham teknologi di pekan terakhir bulan Juni. Sebagai informasi, harga saham-saham teknologi mengungguli sektor lainnya di tahun ini.
Nasdaq turun 1,6 persen dan berakhir di level 13.335,78, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,45 persen dan ditutup pada posisi 4.328,82. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 12,72 poin, atau 0,04 persen menjadi berakhir pada 33.714,71.
Aksi jual saham-saham teknologi tersebut berkontribusi besar pada penurunan tajam Nasdaq. Saham-saham seperti Nvidia, Alfabet, dan Platform Meta kehilangan lebih dari 3 persen masing-masing. Tesla ambles 6 persen, setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat pembuat mobil listrik itu.
“Pasar sedang mencerna. Pasar saham bergerak menguat tahun ini, terutama dipimpin oleh saham-saham teknologi berkapitalisasi besar dan Nasdaq 100. Koreksi sehat pada Nasdaq terlihat setelah reli signifikan dalams setahun,” kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments.
Saham teknologi telah pulih tahun ini setelah tahun 2022 yang mengalami kesulitan karena investor optimis dengan kinerja perusahan-perusahaan kecerdasan buatan, dan harapan bahwa The Fed akan mengakhiri kenaikan suku bunga The Fed.
Kenaikan saham-saham teknologi, mendorong kenaikan indeks Nasdaq hingga 27,4 persen, yang menempatkannya pada paruh pertama terbaik sejak 1983. Segmen lainnya juga mengalami kenaikan di paruh pertama setelah reli terhenti di pekan lalu. S&P 500 telah naik 12,7 persen, sementara DJIA naik sekitar 1,7 persen.
Pada minggu terakhir bulan Juni relatif ringan untuk laporan kinerja dan data ekonomi. Adapun data ekonomi yang disorot yakni indeks pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Mei yang akan dirilis pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, beberapa perusahaan yang akan melaporkan kinerja keuangannya pekan ini antara lain, Walgreens Boots Alliance pada hari Selasa dan Nike pada hari Kamis. Di sisi lain, para investor terus memantau situasi di Rusia menyusul pemberontakan singkat oleh kelompok militer swasta selama akhir pekan. Ketidakpastian tentang situasi di sana dapat membuat pasar gelisah.
Senin, 26 Juni 2023
Equity World | Wall Street Tekan Pembukaan Pasar Asia-Pasifik Awal Pekan Ini (26/06)
Equity World | Wall Street Tekan Pembukaan Pasar Asia-Pasifik Awal Pekan Ini (26/06)
Equity World | Pasar Asia-Pasifik bersiap untuk pembukaan yang lemah di minggu terakhir bulan Juni, mengikuti pasar A.S. yang menghentikan kenaikan beruntun selama seminggu pada hari Jumat.
Selama akhir pekan, Eropa juga menyaksikan pemberontakan singkat oleh kelompok militer swasta Wagner di Rusia, dan akan menekan pasar Eropa.
Di Jepang, Nikkei 225 tampaknya melanjutkan penurunannya, dengan kontrak berjangka di Chicago di 32.690, dan pasangannya di Osaka di 32.600 melawan penutupan terakhirnya di 32.781,54. Negara ini juga akan merilis indeks harga produsen untuk sektor jasa pada bulan Mei pada hari Senin.
Di Australia, kontrak berjangka untuk S&P/ASX 200 berada di 7.043, lebih rendah dari penutupan terakhirnya di 7.099,2.
Indeks Hang Seng Hong Kong juga bersiap turun, dengan kontrak berjangka di 18.764 dibandingkan dengan penutupan HSI di 18.889,97.
Ketiga indeks utama AS meluncur di sesi perdagangan Jumat, dengan Dow Jones Industrial Average turun 0,65%, sementara S&P 500 turun 0,77% dan Nasdaq Composite ditutup lebih rendah 1,01%.
Harga saham Apple menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa pada Jumat sore, berhasil mencapai tertinggi baru sepanjang masa bahkan ketika rata-rata utama menurun. Sementara sebelumnya harga saham Apple hanya naik sebesar 0,1%.
Aktivitas manufaktur di AS melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, menurut pembacaan PMI flash S&P yang dirilis Jumat yang merupakan yang terendah dalam enam bulan.
Indeks mencatat 46,3, turun dari 48,4 pada bulan Mei dan di bawah perkiraan Dow Jones 49,0. Karena angka tersebut mengukur tingkat perusahaan yang melaporkan ekspansi, angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Di sisi sektor jasa, pembacaan 54,1 adalah level terendah dua bulan dan di bawah 54,9 di bulan Mei. Indeks komposit berada di 53,0, di bawah 54,3 dari bulan sebelumnya tetapi masih menunjukkan ekspansi meskipun terendah dalam tiga bulan.
Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Jumat karena investor mencerna pernyataan dari pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell.Pembuat kebijakan menegaskan kembali bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut kemungkinan akan diperlukan untuk membawa inflasi lebih dekat ke target 2% bank sentral.
Jumat, 23 Juni 2023
Equity World | Wall Street Kebakaran Lagi, Sudah 4 Hari Beruntun
Equity World | Wall Street Kebakaran Lagi, Sudah 4 Hari Beruntun
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street lagi-lagi dibuka terkoreksi pada perdagangan Kamis (22/6/2023), karena investor cenderung masih merespons negatif dari sikap bank sentral AS yang masih akan hawkish.
Dengan ini, maka koreksi Wall Street sudah terjadi selama empat hari beruntun sejak perdagangan Jumat pekan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka melemah 0,15% ke posisi 33.900,738, S&P 500 terpangkas 0,24% ke 4.355,01, dan Nasdaq Composite terdepresiasi 0,37% menjadi 13.452,8.
Saham teknologi kembali merana karena memudarnya antusiasme pasar terhadap prospek kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan potensi sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang masih akan hawkish pada tahun ini.
Saham Tesla ambles 2,4%, setelah Morgan Stanley dalam beberapa hari menurunkan peringkat Tesla. Analis Morgan Stanley, Adam Jonas, yang sudah lama menjadi penganut bull Tesla, merevisi peringkatnya menjadi equal weight, dari sebelumnya di peringkat overweight.
Sementara itu, saham kecerdasan buatan AMD anjlok 5,7% dan saham Intel ambruk 6%.
Di lain sisi, investor juga masih kecewa dengan sikap The Fed yang berpotensi masih hawkish setidaknya hingga akhir tahun ini.
Ketua The Fed, Jerome Powell sebelumnya mengatakan bahwa dia mengharapkan lebih banyak kenaikan suku bunga kedepan karena inflasi masih cukup tinggi dan juga masih cukup jauh dari target yang ditetapkan sebesar 2%.
"Tekanan inflasi terus tinggi dan proses menurunkan inflasi menjadi 2% masih jauh," katanya dalam sambutan yang disiapkan untuk dengar pendapat di depan Komite Jasa Keuangan DPR.
Komentar tersebut muncul setelah kesimpulan dari pertemuan pekan lalu ketika The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya, setelah 10 kali kenaikan berturut-turut.
Namun, para pejabat The Fed mengindikasikan ada kemungkinan kenaikan dua kali lagi di akhir tahun ini.
"Hampir semua peserta FOMC memperkirakan akan tepat untuk menaikkan suku bunga sedikit lebih jauh pada akhir tahun ini," ujar Powell dihadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS Rabu kemarin.
Dengan pernyataan Powell tersebut, pelaku pasar mengharapkan hanya satu kenaikan suku bunga sebesar 25 bp pada Juli mendatang oleh The Fed untuk sisa tahun ini.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 74,4% The Fed akan mengerek lagi suku bunga acuan sebesar 25 bp pada Juli mendatang. Sedangkan sisanya yakni sebesar 25,6% The Fed akan kembali menahan suku bunga.
Sementara itu, Powell akan menyampaikan Laporan Kebijakan Moneter Semesteran kepada Komite Perbankan Senat pada Kamis pagi waktu setempat. Investor akan mencari komentar lebih lanjut tentang inflasi dan suku bunga.
Di lain sisi, investor juga mencerna data klaim pengangguran mingguan yang lebih tinggi dari perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pengajuan pertama kali untuk tunjangan pengangguran mencapai 264.000 untuk pekan yang berakhir 17 Juni.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memprediksi total klaim pengangguran mencapai 256.000 pada akhir pekan lalu.
Kamis, 22 Juni 2023
Equity World | Pemilik Emas yang Sabar Ya, Harga Emas Ambruk Tujuh Hari
Equity World | Pemilik Emas yang Sabar Ya, Harga Emas Ambruk Tujuh Hari
Equity World | Harga emas belum juga bersinar. Pada perdagangan Senin (19/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.950,12 per ton. Harganya melemah 0,37%.
Pelemahan tersebut memperpanjang tren negatif emas. Sang logam mulia sudah melemah sejak 9 Juni tahun ini atau dalam tujuh perdagangan terakhir.
Harga emas juga sudah jauh melandai dari US$ 1.977,88 per ton pada 1 Juni 2023 menjadi US$ 1.950,12 per ton kemarin.
Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Pada perdagangan Selasa (20/6/2023), harga emas menguat tipis 0,07% di posisi US$ 1.951,44 per troy ons.
Harga emas diperkirakan masih akan melemah sampai pelaku pasar menemukan katalis baru. Katalis tersebut diharapkan datang dari testimoni Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada Rabu dan Kamis pekan ini (21-22 Juni).
Testimoni Powell diharapkan bisa memberi arah yang lebih jelas mengenai kebijakan The Fed ke depan.
Pasalnya, pada rapat The Fed pekan lalu, Powell hanya mengisyaratkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini tanpa disertai keterangan besarannya dan kapan.
Sebagai catatan, The Fed akhirnya mempertahankan suku bunga di kisaran 5-5,25% pada pekan lalu. Ini adalah pertama kali The Fed mempertahankan suku bunga setelah mengereknya sebanyak 10 kali sejak Maret 2022.
Analis OANDA Craig Erlam menjelaskan emas akan bergerak di kisaran US$ 1.940-1.980 per troy ons.
"Emas gagal menguat karena apa yag terjadi pekan lalu," tutur Erlam, dikutip Reuters.
Ekonom dari TD Securities menjelaskan masih ada peluang emas untuk naik ke depan. Pasalnya, data-data ekonomi terbaru AS menunjukkan jika ekonomi mereka melemah.
Data tenaga kerja AS justru memburuk. Klaim pengangguran tercatat 262.000 pada pekan yang berakhir pada 10 Juni, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yang tercatat 249.000.
Jumlah klaim pekan tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021.
Kenaikan klaim pengangguran yang meningkat bisa menjadi signal jika ekonomi AS melambat sehingga ada harapan inflasi turun tajam.
"Kami memperkirakan inflasi akan segera melandai sehingga ada peluang untuk turun. Dengan fakta itu, emas diharapkan bisa membaik pada bulan-bulan ke depan," tutur analis ekonom dari TD Securities, dikutip FX Streets.com.
Rabu, 21 Juni 2023
Equity World | Wall Street Terkoreksi, Dibayangi Kekhawatiran Arah Suku Bunga The Fed
Equity World | Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan Selasa (20/6), menyusul komentar hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve pekan lalu. Sementara itu, saham PayPal naik setelah sepakat untuk menjual sebagian dari pinjaman paylaternya di Eropa.
Mengutip Reuters, pada saat bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 92,46 poin, atau 0,27%, ke level 34.206,66. S&P 500 turun 13,48 poin, atau 0,31% ke level 4.396,11, sedangkan Nasdaq Composite turun 47,28 poin, atau 0,35% ke level 13.642,30.
Pada Jumat pekan lalu, pejabat Fed Christopher Waller memperingatkan bahwa inflasi inti tidak turun seperti yang diperkirakan.
Sedangkan pejabat Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan dia nyaman dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut mengingat inflasi masih belum kembali ke 2%.
Pedagang melihat peluang kenaikan suku bunga tahun ini hanya sekali yakni sebesar 25 basis poin mencapai 74%.
Investor menantikan komentar dari Wakil Gubernur Fed Michael Barr dan kesaksian kebijakan moneter setengah tahunan Gubernur Fed Jerome Powell kepada Komite Urusan Keuangan DPR AS pada hari Rabu.
"Investor memulai liburan, dan menantikan beberapa hari (testimoni) Powell di Capitol Hill," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth.
"Dia (Powell) akan sangat berhati-hati untuk berbicara tentang apa konsensus saat ini di sekitar meja di Fed pada pertemuan terakhir, karena masih ada banyak data bagi mereka untuk disebarluaskan antara sekarang dan pertemuan berikutnya di bulan Juli."
Saham PayPal Holdings naik 1,6% setelah perusahaan investasi KKR & Co setuju untuk membeli hingga 40 miliar euro (US$ 43,71 miliar) dari operator pembayaran paylater di Eropa.
Saham perusahaan China yang terdaftar di AS termasuk Alibaba Group, JD.com dan PDD Holdings turun antara 2% dan 5% dalam perdagangan premarket karena China melakukan pemotongan suku bunga acuan pinjaman yang lebih kecil dari perkiraan.
Selasa, 20 Juni 2023
Equity World | Bursa Asia Beragam Menjelang Keputusan Suku Bunga China, Selasa (20/6)Equity World | Bursa Asia Beragam Menjelang Keputusan Suku Bunga China, Selasa (20/6)
Equity World | Bursa Asia Beragam Menjelang Keputusan Suku Bunga China, Selasa (20/6)
Equity World | JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi pada Selasa (20/6) pagi. Investor mengamati dengan cermat keputusan suku bunga pinjaman China, setelah bank sentral memangkas beberapa suku bunga pinjaman utamanya minggu lalu.
Pasar secara luas mengharapkan pemotongan suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun, dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan pemotongan 10 basis poin dan pemotongan 15 basis poin, masing-masing.
Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,24%, memperpanjang kenaikan dari hari Senin (19/6) dan menjelang risalah Reserve Bank of Australia untuk pertemuan bulan Juni, yang dijadwalkan akan keluar hari ini.
Di Jepang, Nikkei 225 menuju penurunan dari level tertinggi 33 tahun karena indeks turun 0,45%. Sedangkan, Topix kehilangan 0,58%.
Kospi Korea Selatan juga melanjutkan penurunannya dari hari Senin, jatuh 0,35%, bersama dengan Kosdaq yang turun 0,37.
Indeks Hang Seng Hong Kong diperkirakan akan memulai hari ini sebagian besar tidak berubah, dengan kontrak berjangka di 19.913 dibandingkan dengan penutupan HSI di 19.912,89.
Di tempat lain, Wall Street ditutup untuk liburan Juneteenth pada hari Senin, tetapi saham berjangka memulai minggu ini lebih rendah karena investor menantikan minggu perdagangan yang dipersingkat liburan.
Kontrak berjangka yang terkait dengan Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,26% dan kontrak berjangka S&P 500 mundur 0,16%. Nasdaq 100 berjangka turun 0,15%.
Senin, 19 Juni 2023
Equity World | Harga Emas Hari Ini (18/6) Bergeming, Rugi Pembeli Sepekan Lalu 11,08%!
Equity World | Harga Emas Hari Ini (18/6) Bergeming, Rugi Pembeli Sepekan Lalu 11,08%!
Equity World | Minggu (18/6) harga emas Antam bersertifikat di Butik Emas, Logam Mulia, PT Aneka Tambang (Antam) sama dengan harga sehari sebelumnya..
Sama seperti kemarin,harga emas hari ini Rp 1.063.000 per gram.
Di lain sisi, harga buyback oleh Logam Mulia juga sama dengan harga sebelumnya Rp 945.000 per gram.
Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 118.000 per gram.
Selama ini Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya: harga emas dan harga beli kembali (buyback).
Harga emas yang tercantum di atas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia. Adapun harga buyback adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.
Jadi, jika pagi ini membeli emas dari Antam maka Anda harus membayar Rp 1.063.000 per gram. Kalau karena suatu sebab tiba-tiba Anda butuh uang sangat mendesak sehingga terpaksa menjual kembali emas tersebut pada siang atau sore hari, jangan kaget emas Anda cuma dihargai Rp 945.000 per gram oleh Logam Mulia.
Langsung rugi Rp 118.000, bukan?
Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan. Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.
Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang. Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.
Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.
- Membeli emas pada 11 Juni 2023 (Rp 1.062.000 per gram) = -11.02% (rugi)
- Membeli emas pada 18 Mei 2023 (Rp 1.055.000 per gram) = -10.43% (rugi)
- Membeli emas pada 18 Maret 2023 (Rp 1.088.000 per gram) = -13.14% (rugi)
- Membeli emas pada 18 Desember 2022 (Rp 1.008.000 per gram) = -6.25% (rugi)
- Membeli emas pada 18 September 2022 (Rp 940.000 per gram) = 0.53% (untung)
- Membeli emas pada 18 Juni 2022 (Rp 999.000 per gram) = -5.41% (rugi)
- Membeli emas pada 18 Maret 2022 (Rp 991.000 per gram) = -4.64% (rugi)
- Membeli emas pada 18 Desember 2021 (Rp 934.000 per gram) = 1.18% (untung)
- Membeli emas pada 18 September 2021 (Rp 918.000 per gram) = 2.94% (untung)
Jumat, 16 Juni 2023
Equity World | IHSG Terkoreksi 0,30% ke 6.679,8 pada Sesi I Kamis (15/6), Melawan Arah Bursa Asia
Equity World | IHSG Terkoreksi 0,30% ke 6.679,8 pada Sesi I Kamis (15/6), Melawan Arah Bursa Asia
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu ke luar dari zona negatif pada perdagangan sesi pertama, Kamis (15/6). Mengutip RTI, indeks terkoreksi 0,30% ke level 6.679,801.
Tercatat 290 saham turun, 209 saham naik, dan 226 saham stagnan. Total volume perdagangan 9,4 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 3,5 triliun.
Sebanyak sembilan indeks sektoral menyeret langkah IHSG. Tiga di antaranya; IDX-Trans 1,19%, IDX-Property 0,81%, dan IDX-Finance 0,55%.
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 3,07% ke Rp 158
- PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) turun 2,62% ke Rp 1.675
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 1,61% ke Rp 3.050
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) naik 2,42% ke Rp 635
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 2,25% ke Rp 7.950
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 1,92% ke Rp 212
Sementara itu, Pasar saham Asia-Pasifik bergerak naik setelah The Fed menahan kenaikan suku bunga. Selain itu memproyeksikan pergerakan dua perempat poin persentase sebelum akhir tahun.
Keputusan terbaru The Fed menahan suku bunga dalam kisaran target 5% -5,25%. Bank sentral memperkirakan akan menaikkan suku bunga setinggi 5,6% sebelum tahun 2023 berakhir.
Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,34% dan Topix juga naik 0,3% karena Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari.
Kospi Korea Selatan turun tipis 0,30% dan Kosdaq naik 0,37%.
Bank sentral China menurunkan suku bunga pinjaman jangka menengah utamanya pada hari Kamis. China juga merilis sejumlah data ekonomi, termasuk hasil industri, penjualan eceran, dan harga rumah.
Indeks Hang Seng Hong Kong rebound dan naik 0,73% setelah menghentikan kenaikan beruntun lima hari. Sementara pasar China daratan juga naik, dengan Shanghai Composite naik 0,23%, dan Shenzhen Component naik 0,92%.
Kamis, 15 Juni 2023
Equity World | Wall Street Bervariasi, The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga
Equity World | Wall Street Bervariasi, The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Rabu, 14 Juni 2023. Pergerakan wall street dibayangi keputusan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga.
Namun, the Fed memberi isyarat akan menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi. Bank sentral AS akan menaikkan dua kali lagi suku bunga pada akhir 2023. Demikian dikutip dari CNBC, Kamis (15/6/2023).
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik tipis 0,08 persen ke posisi 4.372,59. Indeks Nasdaq bertambah 0,39 persen ke posisi 13.626,48. Kenaikan indeks Nasdaq ditopang saham Nvidia dan AMD. Indeks Dow Jones melemah 0,68 persen ke posisi 33.979,33 yang terseret pergerakan saham UnitedHealth.
Selama sesi perdagangan, indeks S&P 500 dan Nasdaq menyentuh level tertinggi sejak April 2022.
Seperti yang diharapkan pelaku pasar, the Fed mempertahankan suku bunga pada kisaran 5 persen-5,25 persen pada Rabu sore, 15 Juni 2023 usai alami kenaikan 10 kali berturut-turut.
Meski ada jeda, reaksi awal pasar negatif karena investor fokus pada proyeksi bank sentral untuk sisa tahun ini yang mengindikasikan the Fed akan segera memulai kembali kenaikan suku bunga.
“Pernyataan dan proyeksi sangat hawkish sehingga saya yakin wall street berpikir mereka seharusnya menaikkan suku bunga hari ini. The Fed akan mengirim ekonomi ini ke dalam resesi pada tahun depan jika ikuti perkiraannya,” ujar Analis Oanda, Ed Moya.
Rabu, 14 Juni 2023
Equity World | Inflasi AS Jeblok, Wall Street Semakin Pesta Pora
Equity World | Inflasi AS Jeblok, Wall Street Semakin Pesta Pora
Equity World | Bursa utama Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka di zona hijau. Indeks menghijau setelah inflasi AS jeblok pada Mei 2023.
Dengan inflasi yang turun tajam maka ekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak semakin besar.
Pada awal perdagangan hari ini, indeks Dow Jones menguat 0,36% ke posisi 34.189,2, indeks Nasdaq menguat 0,78% ke posisi 13.568,1 sementara indeks S&P 500 terapresiasi 0,6% ke posisi 4.365,6
Menghijaunya Wall Street memperpanjang tren positif bursa utama Paman Sam. Wall Street selalu menguat pada tiga hari perdagangan terakhir.
Indeks Nasdaq dan S&P 500 bahkan menutup perdagangan pada Selasa kemarin di posisi tertingginya dalam 13 bulan terakhir.
Bila dihitung dari titik terendahnya terakhir pada Oktober 2022 maka S&P sudah terbang 20%. Penutupan Nasdaq kemarin sudah 30% lebih tinggi dari titik rendahnya pada 27 Desember tahun lalu.
Bursa Wall Street kembali menghijau pada pembukaan hari ini setelah AS melaporkan data inflasi Mei.
Inflasi AS melandai ke 4,0 % (year on year/yoy) pada Mei 2023, dari 4,9% (yoy) pada April. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari dua tahun terakhir.
Inflasi Mei juga lebih rendah dari ekspektasi pasar (4,1%).
Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi AS juga melemah ke 0,1% pada Mei tahun ini, dari 0,4% pada April.
Sementara itu, inflasi inti-di luar kelompok volatile- tercatat 5,3% (yoy) yang merupakan rekor terendah sejak November 2021.
Inflasi AS melandai dibantu oleh turunnya harga energi dan makanan. Harga komoditas energi terkoreksi 11,7% (yoy) pada Mei, jauh lebih dalam dibandingkan koreksi 5,1% pada April.
Inflasi bahan makanan melandai ke 6,7% (yoy) pada Mei, dibandingkan 7,7% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Namun, kenaikan masih terjadi pada beberapa komoditas seperti apparel, rumah, dan layanan transportasi.
Inflasi yang melandai pada Mei semakin meningkatkan optimisme pasar terhadap kebijakan The Fed.
Pasar kini bertaruh 100% jika The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan ini.
The Fed tengah menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini dan besok (13-14 Juni). The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga di kisaran 5-5,25%.
The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 500 bps sejak Maret tahun lalu.
"Melemahnya harga barang akan memberikan ruang bagi The Fed untuk menahan suku bunga acuan pada bulan ini. Jika inflasi terus melandai maka ada kemungkinan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi hingga akhir tahun," tutur Jeffery Roach, kepala ekonom PL Financial, dikutip dari CNBC International.
Selasa, 13 Juni 2023
Equity World | Wall Street Melambung, Indeks S&P 500 Sentuh Level Tertinggi Sejak April 2022
Equity World | Wall Street Melambung, Indeks S&P 500 Sentuh Level Tertinggi Sejak April 2022
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin, 12 Juni 2023. Indeks S&P 500 menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan seiring pelaku pasar berharap bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini.
Dikutip dari CNBC, Selasa (13/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,93 persen ke posisi 4.338,93. Indeks S&P 500 menguat mencapai level tertinggi dari Agustus 2022 dan mencapai level intraday serta penutupan terbaik sejak April 2022.
Indeks Nasdaq bertambah 1,5 persen ke posisi 13.461,92, dan mencapai level tertinggi sejak April 2022. Indeks Dow Jones menguat 189,55 poin atau 0,56 persen ke posisi 34.066,33.
Pelaku pasar di wall street prediksi the Fed tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini. Pelaku pasar perkirakan sekitar 72 persen kemungkinan tidak ada kenaikan, menurut FedWatch CME Group. The Fed telah menaikkan 10 kali berturut-turut sejak memulai siklus pengetatan kebijakan terbaru pada Maret 2022.
Data inflasi pada Selasa dapat membantu memperkuat perkiraan inflasi mereda. Hal ini seiring ekonom prediksi indeks harga konsumen menunjukkan penurunan inflasi ke tingkat tahunan 4 persen pada Mei 2023. Inflasi itu turun dari bulan sebelumnya 4,9 persen.
Co-chief Investment Officer Dylan Kremer menuturkan, bank sentral pada akhirnya akan memutuskan melewatkan kenaikan suku bunga pada Juni 2023. Namun, the Fed belum selesai menaikkan suku bunga secara keseluruhan.
“Kami tidak selalu percaya tidak ada lagi kenaikan, tetapi kami pikir ini adalah peluang 50:50 dari kenaikan lain yang terjadi dalam siklus ini. Semuanya sama, laporan CPI bisa menjadi penarik jangka pendek,” ujar dia.
Akan tetapi, harapan pasar kalau pejabat the Fed akan menekankan komitmen menjaga inflasi dengan kenaikan suku bunga pada Juli sebelum ditahan selama sisa 2023.
Senin, 12 Juni 2023
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street tampil perkasa setelah mendapatkan kembali beberapa momentumnya berkat rebound saham teknologi. Sementara volatilitas turun ke rekor terendah jelang rilis sejumlah data ekonomi dan kebijakan yang penting pada pekan depan.
Kamis (8/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 168,59 poin atau 0,5% menjadi 33.833,61, indeks S&P 500 menguat 26,41 poin atau 0,62% ke 4.293,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 133,63 poin atau 1,02% ke 13.238,52.
Di antara 11 sektor S&P utama, indeks discretionary konsumen memimpin. Sementara indeks real estate dan energi tergelincir, dengan yang terakhir terpukul oleh penurunan harga minyak.
Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun ke rekor terendah baru pasca-pandemi.
"Apa yang sebenarnya Anda lihat di pasar vol adalah keengganan untuk terlibat," kata David Bianco, kepala investasi Amerika untuk manajer aset DWS Group. "Anda baru saja mengalami kelumpuhan pada investor."
Investor duduk di pinggir lapangan menjelang data inflasi dan pertemuan kebijakan Federal Reserve di pekan depan.
Pedagang memperkirakan peluang 73% dari bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% yang ada saat ini, selama pertemuan kebijakan moneter pada 13-14 Juni, menurut alat Fedwatch CMEGroup. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga di bulan Juli.
Imbal hasil US Treasury untuk tenor acuan dua tahun, yang cenderung bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun dari tertinggi satu minggu ke 4,51% setelah lonjakan tajam dalam klaim pengangguran mingguan menandakan pelunakan pasar tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi pada 13 Juni, hari pertama pertemuan The Fed. Angka-angka tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun di bulan Mei tetapi harga inti tetap kaku.
Sementara itu, rebound oleh teknologi dan saham megacap membantu indeks utama mendapatkan kembali pijakannya di tengah volume yang tipis.
Saham kelas berat Amazon.com Inc naik 2,49% karena Wells Fargo memulai liputan pada perusahaan dengan peringkat "overweight". Sementara saham Nvidia Corp, Apple Inc dan Tesla Inc naik antara 1,55% dan 4,58 %.
Saham GameStop Corp merosot 17,89% karena investor miliarder Ryan Cohen mengambil alih sebagai ketua eksekutif setelah pengecer video-game itu memecat CEO-nya dan membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.
Saham Adobe melonjak 4,95% setelah Piper Sandler menaikkan target harganya pada saham menjadi US$ 500. Pembuat perangkat lunak Photoshop mengatakan sedang menawarkan alat AI "Firefly" untuk bisnis besar.
Di sisi lain, saham Lucid Group anjlok 1,88% setelah kepala operasional pembuat kendaraan listrik mewah AS di China, Zhu Jiang, mengatakan perusahaan sedang bersiap untuk memasuki pasar mobil terbesar di dunia.
Jumat, 09 Juni 2023
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street tampil perkasa setelah mendapatkan kembali beberapa momentumnya berkat rebound saham teknologi. Sementara volatilitas turun ke rekor terendah jelang rilis sejumlah data ekonomi dan kebijakan yang penting pada pekan depan.
Kamis (8/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 168,59 poin atau 0,5% menjadi 33.833,61, indeks S&P 500 menguat 26,41 poin atau 0,62% ke 4.293,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 133,63 poin atau 1,02% ke 13.238,52.
Di antara 11 sektor S&P utama, indeks discretionary konsumen memimpin. Sementara indeks real estate dan energi tergelincir, dengan yang terakhir terpukul oleh penurunan harga minyak.
Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun ke rekor terendah baru pasca-pandemi.
"Apa yang sebenarnya Anda lihat di pasar vol adalah keengganan untuk terlibat," kata David Bianco, kepala investasi Amerika untuk manajer aset DWS Group. "Anda baru saja mengalami kelumpuhan pada investor."
Investor duduk di pinggir lapangan menjelang data inflasi dan pertemuan kebijakan Federal Reserve di pekan depan.
Pedagang memperkirakan peluang 73% dari bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% yang ada saat ini, selama pertemuan kebijakan moneter pada 13-14 Juni, menurut alat Fedwatch CMEGroup. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga di bulan Juli.
Imbal hasil US Treasury untuk tenor acuan dua tahun, yang cenderung bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun dari tertinggi satu minggu ke 4,51% setelah lonjakan tajam dalam klaim pengangguran mingguan menandakan pelunakan pasar tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi pada 13 Juni, hari pertama pertemuan The Fed. Angka-angka tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun di bulan Mei tetapi harga inti tetap kaku.
Sementara itu, rebound oleh teknologi dan saham megacap membantu indeks utama mendapatkan kembali pijakannya di tengah volume yang tipis.
Saham kelas berat Amazon.com Inc naik 2,49% karena Wells Fargo memulai liputan pada perusahaan dengan peringkat "overweight". Sementara saham Nvidia Corp, Apple Inc dan Tesla Inc naik antara 1,55% dan 4,58 %.
Saham GameStop Corp merosot 17,89% karena investor miliarder Ryan Cohen mengambil alih sebagai ketua eksekutif setelah pengecer video-game itu memecat CEO-nya dan membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.
Saham Adobe melonjak 4,95% setelah Piper Sandler menaikkan target harganya pada saham menjadi US$ 500. Pembuat perangkat lunak Photoshop mengatakan sedang menawarkan alat AI "Firefly" untuk bisnis besar.
Di sisi lain, saham Lucid Group anjlok 1,88% setelah kepala operasional pembuat kendaraan listrik mewah AS di China, Zhu Jiang, mengatakan perusahaan sedang bersiap untuk memasuki pasar mobil terbesar di dunia.
Kamis, 08 Juni 2023
Equity World | Bursa Saham Asia Lesu Ikuti Wall Street, Investor Cermati Data Ekonomi
Equity World | Bursa Saham Asia Lesu Ikuti Wall Street, Investor Cermati Data Ekonomi
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis, (8/6/2023) seiring wall street berhenti reli dan indeks saham acuan fluktuatif.
Di sisi lain, investor di kawasan Asia Pasifik juga menilai lebih lanjut data ekonomi yang rilis pekan ini. Ekspor China turun lebih besar dari yang diprediksi dan bank sentral Australia tetap kerek suku bunga acuan 25 basis poin.
Dikutip dari CNBC, Kamis pekan ini, indeks saham Australia naik tipis jelang rilis neraca perdagangan pada Mei 2023. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat dari koreksi tajam pada Rabu, 7 Juni 2023. Indeks Nikkei dibuka naik 0,12 persen, sedangkan indeks Topix melonjak 0,26 persen.
Jepang mencatat produk domestik bruto (PDB) tahunannya pada kuartal I 2023 direvisi menjadi 2,7 persen dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 1,9 persen. Revisi PDB itu juga lebih tinggi dari rilis awalan 1,6 persen.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,23 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Kosdaq terpangkas 0,43 persen. Indeks Hang Seng juga turun setelah reli singkat pada Rabu kemarin. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 19.116.
Bank sentral India diprediksi bakal umumkan keputusan suku bunga pada Kamis, 8 Juni 2023 dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters prediksi Bank Sentral India pertahankan bunga acuan 6,5 persen untuk kedua kalinya berturut-turut.
Di Amerika Serikat, tiga indeks acuan bervariasi di wall street. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,38 persen dan 1,29 persen. Indeks Dow Jones bertambah 0,27 persen.
Adapun PDB Jepang direvisi naik tajam, dengan tumbuh 2,7 persen pada kuartal I 2023. PDB Jepang tumbuh lebih tinggi dari prediksi 1,6 persen seiring pengeluaran yang terus kuat. Sedangkan ekonom yang disurvei oleh Reuters prediksi 1,9 persen.
Yen Jepang menguat 0,14 persen menjadi 139,98 terhadap dolar AS. Sementara itu, permintaan swasta naik 1,2 persen dan permintaan domestik bertambah 1 persen. Sedangkan ekspor barang dan jasa turun 4,2 persen. Impor merosot 2,3 persen.
Rabu, 07 Juni 2023
Equity World | Wall Street Melesat, Investor Menanti Pertemuan The Fed dan Data Inflasi AS
Equity World | Wall Street Melesat, Investor Menanti Pertemuan The Fed dan Data Inflasi AS
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham, Selasa, 6 Juni 2023. Indeks S&P 500 naik tipis ke level tertinggi sejak 2023 seiring wall street mencerna reli baru-baru ini yang membawa indeks acuan ke level tertinggi dalam sembilan bulan.
Dikutip dari CNBC, Rabu (7/6/2023), indeks S&P 500 naik 0,24 persen ke level tertinggi dalam sembilan di posisi 4.283,85. Indeks acuan itu merupakan level tertinggi sejak Agustus 2022.
Indeks Nasdaq melompat 0,36 persen ke posisi 13.276,42. Indeks acuan tersebut juga merupakan penutupan level tertinggi pada 2023. Indeks Dow Jones menguat tipis 0,03 persen ke posisi 33.573,28 seiring koreksi saham lebih dari 2 persen di Merck dan UnitedHealth. Hal tersebut juga membebani saham unggulan.
Saham Coinbase melemah lebih dari 12 persen setelah the Securities and Exchange Commission menggugat perusahaan kripto. SEC menuduh Coinbase bertindak sebagai broker dan pertukaran yang tidak terdaftar. Bitcoin naik lebih dari 6 persen, menurut CoinMetrics.
Di sisi lain saham Apple turun 0,2 persen setelah raksasa teknologi itu meluncurkan headset realitas virtual yang sangat dinantikan serta perangkat lunak baru di Worldwide Developer Conference tahunan. Pada sesi sebelumnya, saham mencapai level tertinggi sepanjang masa jelang pengumuman.
CEO KKM Financial, Jeff Kilburg menuturkan, pasar mungkin hindari kebijakan perubahan besar karena investor bersiap untuk pertemuan kebijakan the Federal Reserve (the Fed) pekan depan. Namun, ia menuturkan, perlu dicatat pasar tetap berada di atas kisaran yang terlibat dalam beberapa bulan terakhir.
“Sepertinya kita benar-benar dalam pola bertahan. Dengan sentimen the Fed minggu depan, orang-orang akan menarik nafas,” ujar dia.
Selasa, 06 Juni 2023
Equity World | Wall Street Koreksi, Investor Kini Menimbang Kebijakan The Fed
Equity World | Wall Street Koreksi, Investor Kini Menimbang Kebijakan The Fed
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Senin, 5 Juni 2023. Indeks S&P 500 tergelincir dan menghapus kenaikan sebelumnya yang membawa indeks ke level tertinggi harian dalam sembilan bulan.
Dikutip dari CNBC, Selasa (6/6/2023), indeks S&P 500 merosot 0,2 persen ke posisi 4.273,79. Indeks Nasdaq tergelincir 0,09 persen ke posisi 13.229,43. Indeks Dow Jones susut 199,90 poin atau 0,59 persen terbenam 0,59 persen ke posisi 33.562,86.
Di sisi lain, saham Apple susut 0,8 persen dari posisi tertinggi sepanjang masa pada awal sesi perdagangan. Produsen iPhone meluncurkan headset realitas virtual yang sangat dinantikan dan banyak pembaruan perangkat lunak di Worldwide Developers Conference tahunan.
Saham Intel melemah 4,6 persen seiring Apple mengungkapkan chip baru. Sedangkan Nvidia kembali menarik kekhawatiran valuasi setelah lonjakan baru-baru ini.
Di sisi lain, JPMorgan Chase dan Goldman Sachs berjuang di tengah berita regulator sedang mempertimbangkan menaikkan persyaratan modal di bank besar.
“Pasar menarik nafas setelah reli pada Jumat,” ujar Chief Market Strategist Carson Group, Ryan Detrick, seperti dikutip dari CNBC.
“Ini adalah berita yang sangat loyo, yang bukan merupakan hal yang buruk karena kami menggabungkan beberapa dari keuntungan besar yang kami miliki baru-baru ini,” ia menambahkan.
Pada pekan lalu, wall street menguat di tengah laporan pekerjaan pada Mei yang memberi isyarat kepada beberapa investor kalau resesi yang telah lama diantisipasi mungkin tidak lagi terjadi pada ekonomi atau setidaknya didorong hingga 2024. Selain itu, pengesahan tagihan plafon utang juga meningkatkan sentimen pasar.
“Apa yang dilakukan pasar, saya pikir tepat, tetapi ada hal-hal yang belum kita ketahui dan masalah besarnya adalah the Fed,” ujar Mohamed El-Erian kepada CNBC.
Senin, 05 Juni 2023
Equity World | Wall Street Menguat Usai Polemik Gagal Bayar Utang AS Selesai
Equity World | Wall Street Menguat Usai Polemik Gagal Bayar Utang AS Selesai
Equity World | Indeks utama Wall Street menguat ditutup menguat pada perdagangan Jumat (2/6). Naiknya Wall Street dipengaruh oleh berakhirnya polemik gagal bayar utang Amerika Serikat (AS). Kongres telah menyetujui penangguhan utang.
Mengutip Reuters, Senin (5/6), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 701,19 poin menjadi 33.762,76. S&P 500 (.SPX) naik 61,35 poin menjadi 4.282,37, dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 139,78 poin menjadi 13.240,77.
Secara kumulatif, selama sepekan, S&P 500 naik 1,82 persen, Dow bertambah 2,02 persen, dan Nasdaq naik 2,04 persen.
Kepala Investasi di Bokeh Capital Partners, Kim Forrest, menjelaskan tak hanya ditopang oleh berakhirnya drama utang AS, naiknya indeks utama Wall Street juga ditopang oleh data pekerjaan AS.
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan terjadi peningkatan pekerjaan di AS pada Mei. Meski begitu, tingkat pengangguran juga naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan menjadi 3,7 persen. Adapun tingkat pengangguran itu melonjak dari level terendah 3,4 persen pada April.
Rata-rata penghasilan per jam naik 0,3 persen setelah naik 0,4 persen pada bulan April. Ini menurunkan kenaikan upah secara tahunan menjadi 4,3 persen. Kumpulan tenaga kerja yang lebih besar mengurangi tekanan pada bisnis untuk menaikkan upah dan membantu memperlambat inflasi.
"Meskipun tampaknya menjadi angka panas pada jumlah aktual orang yang dipekerjakan, tingkat upah tidak meningkat dengan cepat. Itu adalah efek pelunakan dan apakah ini mitos soft landing? Sepertinya begitu," kata Forrest.
Rilis data pekerjaan AS membuat investor optimistis the Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 13-14 Juni mendatang. Ini akan menjadi penghentian pertama sejak the Fed memulai pengetatan kebijakan anti-inflasi yang agresif lebih dari setahun yang lalu.