Senin, 28 Oktober 2019

Equity World | Wall Street Melesat Usai Perjanjian Dagang AS - China Akan Dilanjutkan

Equity World | Wall Street Melesat Usai Perjanjian Dagang AS - China Akan Dilanjutkan

Equity World |  Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melesat pada penutupan perdagangan pekan lalu. Hal ini terjadi setelah pemerintah AS menyatakan akan menyelesaikan pakta perjanjian dagang dengan China.

Selain itu, Wall Street juga didorong oleh hasil kinerja Intel Corp yang positif selama kuartal III 2019. Indeks S&P 500 pun berhasil mencatatkan rekor tertinggi selama tiga bulan terkahir.
Dilansir Reuters, Senin (28/10), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 152,53 poin atau 0,57 persen menjadi 26.958,06, indeks S&P 500 (SPX) naik 12,26 poin atau 0,41 persen menjadi 3.022,55 dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 57,32 poin, atau 0,7 persen menjadi 8,243.12.

Selasa pekan lalu, S&P 500 naik 1,2 persen, Dow naik 0,7 persen, dan Nasdaq naik 1,9 persen.
"Sedikit berita perdagangan positif telah mendorong pasar naik, tapi sebenarnya Wall Street tidak terlalu negatif berita ini muncul," kata Andrew Slimmon, manajer portofolio senior di Morgan Stanley Investment Management di New York.

Laporan kuartal III Intel menambah sentimen positif pekan lalu. Saham pembuat chip itu melonjak 8,1 persen, persentase kenaikan harian terbesar sejak Januari 2018. Kenaikan saham Intel ini jug membantu indeks Semiconductor Philadelphia SE ke rekor tertinggi.


Equity World


Harga Emas Bisa Tembus USD 1.500 per Ounce Dipicu Sentimen The Fed | Equity World


Namun demikian, saham Amazon.com Inc (AMZN.O) jatuh setelah raksasa e-commerce ini memperkirakan pendapatan dan laba untuk kuartal III di bawah perkiraan. Saham Amazon berakhir 1,1 persen lebih rendah.
"Reaksi pasar terhadap Amazon tidak seburuk yang dipikirkan orang, yang menciptakan suasana positif," kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Greenwich, Connecticut.
Saham Boeing Co (BA.N) turun 1,4 persen setelah pihak Indonesia melihat lebih lanjut terkait kecelakaan Lion Air pada Oktober 2018 dan mengatakan pembuat pesawat terbesar di dunia itu gagal memahami risiko dalam desain perangkat lunak kokpit pada 737 MAX jet.

Saham VF Corp (VFC.N) turun 7,3 persen setelah pembuat pakaian ini melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih rendah dari yang diperkirakan, karena persaingan meningkat untuk merek Vans dan Timberland.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,29 miliar saham, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,46 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.