Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI)
turun untuk hari keempat setelah persediaan minyak mentah AS naik, dan
investor mengkaji kemungkinan pemangkasan produksi minyak OPEC.
Minyak
berjangka melemah 0,4% di New York. Stok minyak mentah AS naik sebesar
2,6 juta barel pekan lalu menjadi 381.100.000, menurut laporan Energy Information Administration (EIA).
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) harus memangkas
kelebihan pasokan dan mengurangi target produksi, Gubernur OPEC Libya
Samir Kamal mengatakan kemarin.
Minyak telah merosot ke bear market setelah
Amerika Serikat meningkatkan suku bunga tertinggi dalam lebih dari tiga
dekade di tengah tanda-tanda melemahnya permintaan. Memimpin anggota
OPEC menolak permintaan untuk mengurangi produksi karena produsen minyak
yang lebih kecil seperti Venezuela mencari tindakan untuk mendukung
harga sebelum pertemuan 27 November mendatang di Wina.
Minyak
mentah WTI untuk pengiriman Desember, yang berakhir hari ini,
kehilangan 33 sen menjadi $ 74,25 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange dan
berada di level $ 74,28 pada pukul 10:48 pagi waktu Sydney. Kontrak
bulan Januari yang lebih aktif turun 23 sen menjadi $ 74,27. Volume
semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 46% di bawah
rata-rata 100 hari. Harga WTI telah turun 25% dalam tahun ini.
Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 37 sen, atau 0,5%, ke $ 78,10 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange kemarin. Minyak mentah patokan Eropa mengakhiri sesi di level $ 3,60 lebih besar dari WTI untuk bulan yang sama.
OPEC,
yang memasok sekitar 40% dari minyak dunia, memompa 30.970.000 barel
per hari pada bulan Oktober, melampaui target produksi kolektif dari 30
juta barel untuk bulan kelima berturut-turut, data yang dikumpulkan oleh
Bloomberg menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg