Equity World | Gagal Menguat di Sesi I, IHSG Akan Terus Melemah di Sesi II?
Equity World | Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan koreksi tipis 0,08% di 6.679,17 pada sesi I perdagangan Senin (9/1/2023).
Di awal-awal perdagangan IHSG sempat menguat ke 6.726,97. Namun, setelah itu IHSG berbalik arah hingga akhirnya mengalami koreksi.
Sebanyak 282 saham mengalami pelemahan dan menjadi pemberat gerak IHSG. Pasar juga masih cukup sepi tercermin dari nilai transaksi yang hanya Rp 4,9 triliun hingga sesi I berakhir.
Kinerja IHSG berkebalikan dengan mayoritas indeks saham Asia yang mengalami penguatan siang ini. Indeks Hang Seng memimpin dengan apresiasi 1,6%.
Sejatinya IHSG mendapat banyak katalis terutama dari eksternal. Akhir pekan lalu indeks Wall Street kompak ditutup menguat dengan apresiasi lebih dari 2%.
Namun sayang, IHSG justru masih berada dalam bayang-bayang tekanan dan aksi jual asing yang masih terus berlanjut.
Setelah melemah tipis di sesi I, bagaimana prospek IHSG di sesi II nanti? Simak ulasan teknikal di bawah ini.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks masih bergerak naik dengan rentang BB di 6.571-6.734.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI mengalami penurunan ke 34,55 mendekati area jenuh jualnya.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 sudah berimpit dengan garis MA26 dan bar histogram berada di area positif.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG memang masih berpeluang terkonsolidasi di 6.650-6.734 di sesi II.