Equityworld Futures | Wall Street Malah Boncos Jelang Laporan Laba Perusahaan Besar
Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena saham-saham chip jatuh dan investor menunggu sejumlah laba perusahaan.
Equityworld Futures | Harga Emas Pullback Dampak Penguatan Dolar AS
Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 31 Oktober 2024, Dow Jones Industrial Average turun 91,51 poin, atau 0,22 persen, menjadi 42.141,54. S&P 500 turun 19,25 poin, atau 0,33 persen, menjadi 5.813,67. Sedangkan indeks Nasdaq Composite turun 104,82 poin, atau 0,56 persen, menjadi 18.607,93.
Adapun Microsoft dan Meta Platforms melaporkan laba setelah bel, dengan keduanya mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan. Sementara saham Alphabet yang pertama dari lima saham megacap 'Magnificent Seven' naik 2,8 persen mengalahkan ekspektasi untuk pendapatan dan laba kuartal ketiga.
Dalam data ekonomi, produk domestik bruto AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen, menurut estimasi awal Departemen Perdagangan untuk PDB kuartal ketiga, sedikit di bawah perkiraan ekonom sebesar 3,0 persen.
Pilpres AS jadi perhatian
Laporan terpisah menunjukkan pertumbuhan gaji swasta AS melonjak lebih tinggi dari yang diharapkan sebanyak 233 ribu pekerjaan pada Oktober. Sementara persaingan ketat antara kandidat presiden AS Kamala Harris dan Donald Trump juga menjadi perhatian utama investor menjelang pemilihan umum 5 November.
Diketahui, saham emiten yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 1,01 banding 1 di NYSE. Ada 210 titik tertinggi baru dan 52 titik terendah baru di NYSE.
Sementara pada indeks S&P 500 mencatat 24 tertinggi baru dalam 52 minggu dan lima terendah baru. Sedangkan pada indeks Nasdaq mencatat 126 tertinggi baru dan 98 terendah baru.
Kamis, 31 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Malah Boncos Jelang Laporan Laba Perusahaan Besar
Rabu, 30 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam: Nasdaq Raup Cuan, Dow Jones Boncos
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam: Nasdaq Raup Cuan, Dow Jones Boncos
Equityworld Futures | Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menunggu laporan pendapatan utama dari perusahaan teknologi besar.
Equityworld Futures | Reli Harga Emas Hingga Bitcoin Sepekan Jelang Pemilu AS
Mengutip Xinhua, Rabu, 30 Oktober 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 154,52 poin, atau 0,36 persen, menjadi 42.233,05. Indeks S&P 500 naik 9,40 poin, atau 0,16 persen, menjadi 5.832,92. Indeks Nasdaq Composite naik 145,56 poin, atau 0,78 persen, menjadi 18.712,75.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor utilitas dan energi memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,13 persen dan 1,44 persen. Sementara itu, sektor layanan komunikasi dan teknologi naik masing-masing 1,56 persen dan 1,12 persen.
Alphabet akan merilis pendapatan setelah pasar tutup, diikuti oleh Meta Platforms dan Microsoft pada Rabu, serta Apple dan Amazon pada Kamis.
Lowongan pekerjaan AS turun tajam
Dalam data ekonomi, lowongan pekerjaan turun tajam pada periode September ke level terendah dalam lebih dari tiga setengah tahun, dengan revisi yang juga menurunkan angka Agustus.
Laporan JOLTS dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan penurunan 418 ribu lowongan pekerjaan menjadi 7,443 juta pada akhir September, yang menunjukkan pelonggaran signifikan dalam kondisi pasar tenaga kerja.
Sementara itu, pemilihan presiden AS menambah ketidakpastian di pasar saat hari-hari terakhir kampanye yang intens berlangsung.
Pembeli rumah di AS juga menekan tombol jeda di tengah suku bunga hipotek yang lebih tinggi dan ketidakpastian pemilu, menurut pembangun rumah terbesar di Amerika.
Selasa, 29 Oktober 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Usai Terpeleset, Mending Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Usai Terpeleset, Mending Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia bangkit pada perdagangan hari ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?
Equityworld Futures | Investor Pasti Happy Harga Emas “Diramal” ke US$2.800/Onz, Kapan?
Pada Selasa (29/10/2024) pukul 08:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.748,28/troy ons. Naik 0,14% dibandingkan hari sebelumnya.
Kenaikan ini terjadi usai harga emas sempat turun. Kemarin, harga emas menutup hari di posisi US$ 2.744,4/troy ons atau terpangkas 0,12%.
Lalu bagaimanakah prediksi pergerakan harga emas? Berapa target yang perlu menjadi catatan pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68.38. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 50,14. Menghuni area beli (long), tetapi tidak terlampau kuat.
Tekanan terhadap harga emas sepertinya belum berakhir. Dalam waktu dekat, rasanya harga akan mengetes support terdekat di US$ 2.742/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka US$ 2.731/troy ons yang adalah MA-10 boleh menjadi target selanjutnya.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.755/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.761/troy ons. Target paling optimistis adalah US$ 2.776/troy ons.
Rilis Data AS
Saat ini, investor tengah menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada Kamis (31/10/2024) waktu Indonesia, US Bureau of Economic Analysis akan mengumumkan data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE). Ini adalah inflasi yang menjadi acuan bank sentral Federal Reserve.
Konsensus pasar memperkirakan laju inflasi PCE inti atau core pada September sebesar 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,1% mtm.
Lalu pada Jumat (1/11/2024) waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics akan merilis data ketenagakerjaan. Konsensus pasar memperkirakan penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) di Negeri Paman Sam pada Oktober adalah 140.000. Jauh lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 254.000.
Berbagai rilis data ini bisa mempengaruhi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter, khususnya suku bunga acuan. Sejauh ini, pasar masih meyakini bahwa Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat bulan depan.
Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November adalah 96,8%. Naik dibandingkan kemarin yang sebesar 95,1%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.
Namun ini semua masih di atas kertas. Realisasinya akan menunggu rilis data ekonomi pekan ini dan rapat The Fed awal bulan depan. Sebelum itu terjadi, pelaku pasar rasanya memilih untuk wait and see.
Senin, 28 Oktober 2024
Equityworld Futures | Ada Konflik Israel vs Iran, Simak Ramalan Harga Emas Minggu Ini
Equityworld Futures | Ada Konflik Israel vs Iran, Simak Ramalan Harga Emas Minggu Ini
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu, harga sang logam mulia pun masih membukukan kenaikan.
Equityworld Futures | Meneropong Harga Emas Dunia Pekan Ini, Berpotensi Melesat?
Pada Jumat (25/10/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.741,5/troy ons. Naik 0,2% dibandingkan hari sebelumnya.
Sepanjang pekan lalu, harga emas masih naik 0,54% secara point-to-point. Ini menjadi kenaikan secara 3 minggu berturut-turut.
Emas menjadi salah satu aset paling bersinar tahun ini. Sepanjang 2024, harga emas sudah baik lebih dari 32%.
“Mungkin akan terjadi sesuatu pada harga emas pekan ini, Perkembangan friksi Israel-Iran bisa menyebabkan pembelian di aset-aset yang dipandang aman (safe haven),” ata Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, seperti diberitakan Bloomberg News.
Akhir pekan lalu, Israel melancarkan serangan ke Iran dengan pesawat tempur. Tujuh ledakan terdengar di ibu kota Teheran dan sekitarnya hingga membuat banyak warga terbangun.
“Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap negara Israel, saat ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang melakukan serangan tepat terhadap target militer di Iran,” kata militer Israel dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Bloomberg News.