Equity World | Saham Asia Pasifik Variatif Jelang Data Tiongkok
Equity World | Saham di Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Selasa (31/5) pagi, karena investor menunggu rilis data aktivitas pabrik resmi Tiongkok untuk Mei 2022.
Nikkei 225 di Jepang turun 0,12% di awal perdagangan, sementara indeks Topix turun 0,14%. Di Korea Selatan, Kospi melayang sedikit lebih tinggi.
Saham Australia sedikit berubah karena S&P/ ASX 200 tertahan di dekat garis datar.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,07% lebih tinggi.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur resmi Tiongkok untuk Mei 2022 akan dirilis pada pukul 9:30 pagi HK/ SIN pada Selasa. Investor tampak sedang mencari petunjuk tentang dampak ekonomi dari penguncian terkait Covid-19 di daratan Tiongkok.
Pasar di Amerika Serikat (AS) ditutup pada Senin untuk liburan.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di level 101,421 atau masih di bawah level di atas 102 yang terlihat minggu lalu.
Yen Jepang diperdagangkan pada 127,75 per dolar, menyusul pelemahan kemarin dari level di bawah 127,2 terhadap greenback. Dolar Australia berada di level US$ 0,7191, terus bergerak lebih tinggi setelah naik dari level di bawah US$ 0,71 minggu lalu.
Selasa, 31 Mei 2022
Equity World | Saham Asia Pasifik Variatif Jelang Data Tiongkok
Senin, 30 Mei 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Semringah Jelang Rilis Data Ekonomi China
Equity World | Bursa Saham Asia Semringah Jelang Rilis Data Ekonomi China
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin pagi (30/5/2022) seiring investor bakal mencermati data ekonomi.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,21 persen pada awal perdagangan seiring saham produsen robot Fanuc melompat lebih dari dua persen. Indeks topix menguat lebih dari 1,01 persen.
Indeks Kospi menguat 1,07 persen, sedangkan indeks Australia ASX bertambah 0,31 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,28 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Senin pagi ini.
Beberapa rilis data utama bakal keluar akhir pekan ini. China akan mengumumkan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Mei 2022 pada Selasa, 31 Mei 2022 dengan investor mencari petunjuk tentang dampak ekonomi dari penguncian terkait COVID-19 di daratan China.
Data pekerjaan AS diharapkan rilis pada Jumat pekan ini. Sedangkan bursa saham AS libur awal pekan ini.
Indeks dolar AS berada di posisi 101,70 dari sebelumnya di atas 102. Yen Jepang diperdagangkan di kisran 127,27 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,7158.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Jumat, 27 Mei 2022. Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 menutup pekan terbaik sejak November 2020.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 575,77 poin atau hampir 1,8 persen ke posisi 33.212,96. Indeks S&P 500 bertambah 2,5 persen menjadi 4.158,24. Indeks Nasdaq menguat 3,3 persen menjadi 12.131,13. Penguatan indeks Nasdaq tersebut didorong laba yang kuat dari perusahaan perangkat lunak dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau treasury bertenor 10 tahun.
Rata-rata indeks acuan lebih tinggi. Indeks Dow Jones naik 6,2 persen pada pekan ini dan menghentikan penurunan beruntun terpanjangnya dalam delapan minggu sejak 1923. Indeks S&P 500 naik 6,5 persen dan Nasdaq bertambah 6,8 persen pada pekan ini.
Dua indeks acuan tersebut akhiri penurunan beruntun dalam tujuh minggu. Sebagian dari kenaikan indeks acuan pada pekan ini terjadi pada Kamis dan Jumat ketika ketiga rata-rata indeks acuan menguat karena laba ritel yang kuat dan laporan inflasi yang melambat mengangkat sentimen.
“Kami mengambil nafas di sini dan membuat beberapa penyesuaian di pasar untuk memungkinkan hal itu,” ujar Senior Portfolio Manager Globalt Investments, demikian mengutip dari CNBC, Sabtu, 28 Mei 2022.
Ia menambahkan, bursa saham telah turun jauh dengan cukup cepat. "Dan jika dapat stabil di sini, penurunan yang kami lihat mungkin adalah semua yang dibutuhkan, atau sesuatu yang mendekati itu,” kata dia.
Sebuah laporan yang menunjukkan inflasi sedikit melambat membantu memberikan dorongan saham pada Jumat, 27 Mei 2022. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 4,9 persen pada April 2022, turun dari kecepatan 5,2 persen yang terlihat pada bulan sebelumnya. Laporan khusus ini diawasi ketat oleh the Federal Reserve saat menetapkan kebijakan.
Investor juga mengurai mengenai laba ritel. Saham Ulta Beauty naik hampir 12,5 persen setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Sementara saham Gap bertambah 4,3 persen meskipun memangkas panduan labanya.
“Konsumen tampaknya memiliki pendekatan untuk pembelanjaan, kebutuhan kelas bawah dan pengalaman/barang mewah kelas atas baik-baik saja. Sementara pembelanjaan barang dagangan umum tertunda seperti furnitur,” ujar Christopher Harvey dari Wells Fargo, demikian mengutip dari laman CNBC, Sabtu, 28 Mei 2022.
Sementara itu, saham-saham teknologi termasuk di antara pencetak untung terbesar atau top gainers pada Rabu, 25 Mei 2022. Perusahaan perangkat lunak Autodesk naik 10,3 persen setelah melaporkan ritel yang kuat untuk kuartal terakhir.
Saham Dell Technologies melompat 12,8 persen dan produsen chip Marvell melonjak 6,7 persen. Saham Zscaler dan Datadog masing-masing naik sekitar 12,6 persen dan 9,4 persen.
Pergerakan itu terjadi ketika investor menilai keberlanjutan reli pekan ini, dan apakah pembalikan arah yang menguat melegakan dan apakah itu menandai aksi jual panjang pada 2022.
Namun, rata-rata jauh dari posisi tertingginya dengan indeks Nasdaq Composite masih berada di wilayah bearish. Indeks S&P 500 turun lebih dari 20 persen di bawah rekornya pada pekan lalu.
Indeks Nasdaq susut 25,2 persen dari posisi rekornya. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing melemah 13,7 persen dan 10,1 persen.
Chief Investment Officer Sanctuary Wealth Jeff Kilburg menuturkan, pasar treasury sebagai “petunjuk atau cahaya” untuk pasar saham. Imbal hasil treasury bertenor 10 tahun turun di bawah 2,75 persen dari puncaknya yang melebihi 3 persen pada 2022.
“Saya tidak menyebutnya sebagai reli bearish, hanya reposisi. Banyak orang menjadi terlalu pesimis,” ujar dia.
Ia menambahkan, pihaknya ke suku bunga. “Ketika Anda melihat treasurys memiliki imbal hasil di atas 3 persen, itu tidak berkelanjutan. Ketika berada di bawah 2,75 persen yang memungkinkan saham pulih, itu adalah jangka pendek yang jelas untuk kembali ke saham,” kata dia.
Jumat, 27 Mei 2022
Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Alibaba Umumkan Kenaikan Pendapatan
Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Alibaba Umumkan Kenaikan Pendapatan
Equity World | Saham di Asia Pasifik naik pada perdagangan Jumat (27/5) pagi. Investor memantau saham Alibaba di Hong Kong, setelah raksasa teknologi Tiongkok itu membukukan pendapatan kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan sehari sebelumnya.
Nikkei 225 di Jepang naik 1,41% karena saham konglomerat SoftBank Group melonjak 5%. Indeks Topix naik 1,08%. Kospi Korea Selatan juga melonjak 1,22%.
Di Australia, S&P/ ASX 200 naik 0,73%. Data penjualan ritel Australia pada April 2022 akan dirilis pada pukul 09:30 HK/ SIN pada Jumat.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,49% lebih tinggi.
Raksasa teknologi Tiongkok Alibaba pada Kamis (26/5) melaporkan pendapatan kuartal IV-2021 sebesar 7,95 yuan (US$ 1,18) per saham, dengan pendapatan 204,05 miliar yuan (US$ 30,28 miliar). Itu lebih tinggi dari ekspektasi analis untuk pendapatan 7,31 yuan per saham pada pendapatan CNY199,25 miliar, menurut StreetAccount.
Semalam di Wall Street, S&P 500 melonjak 1,99% menjadi 4.057,84. Dow Jones Industrial Average melonjak 516,91 poin atau 1,61% menjadi 32.637,19. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi mengungguli karena naik 2,68% menjadi 11.740,65.
Mata Uang dan Minyak
Indeks dolar Amerika Serikat (AS), yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di level 101,717 atau turun dari level di atas 102,2 yang terlihat pada awal pekan ini.
Yen Jepang diperdagangkan pada 126,98 per dolar, masih lebih kuat dari level di atas 127,8 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berpindah tangan ke level US$ 0,7099, bertahan di atas level US$ 0,705 yang sesaat jatuh di bawah awal minggu ini.
Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent turun sekitar 0,1% ke level US$ 117,30 per barel. Minyak mentah berjangka AS diperdagangkan 0,15% lebih rendah, di level US$ 113,92 per barel.
Rabu, 25 Mei 2022
Equity World | Bursa Asia Ditutup Berguguran, IHSG Sakti Hijau Sendiri
Equity World | Bursa Asia Ditutup Berguguran, IHSG Sakti Hijau Sendiri
Equity World | Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (24/5/2022), di mana pasar global masih berjuang untuk mempertahankan relinya.
Hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil ditutup di zona hijau bahkan melesat pada hari ini, yakni melesat 1,07% ke level 6.914,14.
Sedangkan sisanya ditutup terkoreksi. Indeks Nikkei Jepang ditutup merosot 0,94% ke level 26.748,14, Hang Seng Hong Kong ambruk 1,75% ke 20.112,1, Shanghai Composite China anjlok 2,41% ke 3.070,93, Straits Times Singapura melemah 0,58% ke 3.195,04, ASX 200 Australia terkoreksi 0,28% ke 7.128,8, dan KOSPI Korea Selatan ambles 1,57% ke 2.605,87.
Saham produsen kendaraan listrik di China yakni Xpeng ambruk lebih dari 9%, setelah perseroan merilis kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun 2022, di mana rugi bersih Xpeng melebar menjadi 1,7 miliar yuan China (US$ 254,7 juta), dari sebelumnya sebesar 786,6 juta yuan China pada kuartal I-2021.
Sedangkan di Jepang, perusahaan produsen kendaraan yakni Toyota Motor mengatakan akan memangkas produksi globalnya sekitar 100.000 hingga 850.000 pada Juni, karena kekurangan semikonduktor. Saham pembuat mobil Jepang turun 0,56%.
Masih dari Jepang, data pembacaan awal dari aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) pada Mei 2022 sedikit berkontraksi menjadi 53,2, dari sebelumnya pada April lalu di angka 53,5.
Sementara di Australia, PMI manufaktur pada bulan ini juga berkontraksi menjadi 55,3, dari sebelumnya pada bulan lalu di angka 58,8.
Meski PMI manufaktur Australia dan Jepang pada Mei 2022 berkontraksi, tetapi sejatinya masih berada di level ekspansi. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.
Berbalik arahnya bursa Asia-Pasifik pada hari ini terjadi setelah pasar global kesulitan untuk mempertahankan relinya.
Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS turun di pra-pembukaan perdagangan hari ini walaupun saham-saham di Wall Street sempat reli di perdagangan sebelumnya, di mana indeks Dow Jones melesat 618 poin atau 2%. Indeks S&P 500 lompat 1,9% dan Nasdaq menguat 1,6%.
Investor global masih memperdebatkan seberapa agresif bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang masih buas.
Saham produsen kendaraan listrik di China yakni Xpeng ambruk lebih dari 9%, setelah perseroan merilis kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun 2022, di mana rugi bersih Xpeng melebar menjadi 1,7 miliar yuan China (US$ 254,7 juta), dari sebelumnya sebesar 786,6 juta yuan China pada kuartal I-2021.
Sedangkan di Jepang, perusahaan produsen kendaraan yakni Toyota Motor mengatakan akan memangkas produksi globalnya sekitar 100.000 hingga 850.000 pada Juni, karena kekurangan semikonduktor. Saham pembuat mobil Jepang turun 0,56%.
Masih dari Jepang, data pembacaan awal dari aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) pada Mei 2022 sedikit berkontraksi menjadi 53,2, dari sebelumnya pada April lalu di angka 53,5.
Sementara di Australia, PMI manufaktur pada bulan ini juga berkontraksi menjadi 55,3, dari sebelumnya pada bulan lalu di angka 58,8.
Meski PMI manufaktur Australia dan Jepang pada Mei 2022 berkontraksi, tetapi sejatinya masih berada di level ekspansi. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.
Berbalik arahnya bursa Asia-Pasifik pada hari ini terjadi setelah pasar global kesulitan untuk mempertahankan relinya.
Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS turun di pra-pembukaan perdagangan hari ini walaupun saham-saham di Wall Street sempat reli di perdagangan sebelumnya, di mana indeks Dow Jones melesat 618 poin atau 2%. Indeks S&P 500 lompat 1,9% dan Nasdaq menguat 1,6%.
Investor global masih memperdebatkan seberapa agresif bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang masih buas.