PT Equityworld | Walau Optimisme Damai Dagang, Bursa Asia Tetap Memerah
PT Equityworld | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan pertama di pekan ini, Senin (30/12/2019), di zona merah.
Pada penutupan perdagangan, indeks Nikkei melemah 0,76%, indeks Straits Times turun 0,13%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,3%. Sementara itu, indeks Shanghai melejit 1,16% dan indeks Hang Seng menguat 0,33%.
Tingginya ekspektasi bahwa AS dan China akan segera meneken kesepakatan dagang tahap satu kurang mampu memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.
Seperti yang diketahui, belum lama ini AS dan China mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap satu.
Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada tanggal 15 Desember.
Masih sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu, China akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan. Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.
PT Equityworld
Masih Diminati Investor, Harga Emas Tunggu Waktu Melesat | PT Equityworld
Lebih lanjut, kesepakatan dagang tahap satu AS-China juga mengatur mengenai komplain dari AS terkait pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.
Belum lama ini, Trump memposting sebuah cuitan yang isinya mengatakan bahwa dirinya telah melangsungkan "pembicaraan yang sangat baik" dengan Presiden China Xi Jinping terkait dengan beberapa hal, termasuk kesepakatan dagang kedua negara. Pembicaraan tersebut dilakukan melalui sambungan telepon.
"Telah melangsungkan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari China terkait kesepakatan dagang kami yang begitu besar. China telah memulai pembelian produk agrikultur dan produk-produk lainnya secara besar. Formalisasi kesepakatan dagang sedang disiapkan.
Selasa, 31 Desember 2019
Senin, 30 Desember 2019
PT Equityworld | Harga Emas Dunia Terus Naik, Capai Level Tertinggi dalam Dua Bulan
PT Equityworld | Harga Emas Dunia Terus Naik, Capai Level Tertinggi dalam Dua Bulan
PT Equityworld | Harga emas dunia terus melanjutkan tren kenaikan sepanjang Desember. Harga emas dunia saat ini merupakan yang tertinggi dalam dua bulan. Kenaikan diduga imbas investor yang melakukan langkah antisipasi terhadap risiko di akhir tahun. Berdasarkan data Bloomberg, saat berita ini ditulis, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.515 per ounce atau naik 0,3% dibandingkan sesi perdagangan sebelumnya. Dengan perkembangan ini, harga emas telah naik 18,14% dari posisi akhir tahun lalu. Meningkatnya minat akan aset aman di tengah perang dagang AS Tiongkok menjadi penyokong utama kenaikan harga aset aman tersebut.
Reuters memberitakan ada beberapa isu yang tengah menjadi sorotan dan mempengaruhi sikap investor. Yang terkini yakni pernyataan pejabat AS bahwa serangan udara AS terhadap kelompok milisi di Irak dan Suriah berhasil dilakukan, namun “aksi tambahan” masih memungkinkan dilakukan di wilayah tersebut untuk mempertahankan kepentingan AS. Selain itu, investor tengah menantikan realisasi perjanjian dagang tahap I antara AS dan Tiongkok. Pekan lalu, Presiden Donald Trump menyatakan akan ada prosesi penandatangan perjanjian tersebut. Harga emas Antam tercatat stagnan di tengah pergerakan naik harga emas dunia. Mengutip logammulia.com, harga emas Antam di Butik Emas LM Pulo Gadung diperdagangkan Rp 762 ribu per gram, sedangkan harga penjualan kembali Rp 678 ribu per gram.
PT Equityworld
Pergerakan Harga Emas Comex Hari Ini, 30 Desember 2019 | PT Equityworld
Emas batangan 0,5 gr: Rp 405.000
Emas batangan 1 gr: Rp 762.000
Emas batangan 2 gr: Rp 1.473.000
Emas batangan 3 gr: Rp 2.188.000
Emas batangan 5 gr: Rp 3.630.000
Emas batangan 10 gr: Rp 7.195.000
Emas batangan 25 gr: Rp 17.605.000
Emas batangan 50 gr: Rp 35.135.000
Emas batangan 100 gr: Rp 71.300.000
Emas batangan 250 gr: Rp 175.250.000
Emas batangan 500 gr: Rp 355.800.000
Emas batangan 1.000 gr: Rp 699.600.000
PT Equityworld | Harga emas dunia terus melanjutkan tren kenaikan sepanjang Desember. Harga emas dunia saat ini merupakan yang tertinggi dalam dua bulan. Kenaikan diduga imbas investor yang melakukan langkah antisipasi terhadap risiko di akhir tahun. Berdasarkan data Bloomberg, saat berita ini ditulis, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.515 per ounce atau naik 0,3% dibandingkan sesi perdagangan sebelumnya. Dengan perkembangan ini, harga emas telah naik 18,14% dari posisi akhir tahun lalu. Meningkatnya minat akan aset aman di tengah perang dagang AS Tiongkok menjadi penyokong utama kenaikan harga aset aman tersebut.
Reuters memberitakan ada beberapa isu yang tengah menjadi sorotan dan mempengaruhi sikap investor. Yang terkini yakni pernyataan pejabat AS bahwa serangan udara AS terhadap kelompok milisi di Irak dan Suriah berhasil dilakukan, namun “aksi tambahan” masih memungkinkan dilakukan di wilayah tersebut untuk mempertahankan kepentingan AS. Selain itu, investor tengah menantikan realisasi perjanjian dagang tahap I antara AS dan Tiongkok. Pekan lalu, Presiden Donald Trump menyatakan akan ada prosesi penandatangan perjanjian tersebut. Harga emas Antam tercatat stagnan di tengah pergerakan naik harga emas dunia. Mengutip logammulia.com, harga emas Antam di Butik Emas LM Pulo Gadung diperdagangkan Rp 762 ribu per gram, sedangkan harga penjualan kembali Rp 678 ribu per gram.
PT Equityworld
Pergerakan Harga Emas Comex Hari Ini, 30 Desember 2019 | PT Equityworld
Emas batangan 0,5 gr: Rp 405.000
Emas batangan 1 gr: Rp 762.000
Emas batangan 2 gr: Rp 1.473.000
Emas batangan 3 gr: Rp 2.188.000
Emas batangan 5 gr: Rp 3.630.000
Emas batangan 10 gr: Rp 7.195.000
Emas batangan 25 gr: Rp 17.605.000
Emas batangan 50 gr: Rp 35.135.000
Emas batangan 100 gr: Rp 71.300.000
Emas batangan 250 gr: Rp 175.250.000
Emas batangan 500 gr: Rp 355.800.000
Emas batangan 1.000 gr: Rp 699.600.000
Jumat, 27 Desember 2019
Equityworld Futures | Joss! Emas Global Ogah Turun, Harga Emas Antam Terbang nih
Equityworld Futures | Joss! Emas Global Ogah Turun, Harga Emas Antam Terbang nih
Equityworld Futures | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terbang Rp 11.000 (1,57%) pada perdagangan Jumat ini (27/12/2019) menjadi Rp 713.000 per gram, dari Rp 702.000/gram Kamis kemarin.
Penguatan harga emas tersebut merupakan kenaikan harian terbesar sejak Agustus lalu, padahal kemarin harga emas Antam tidak bergerak ketika emas global melonjak ke atas level psikologis US$ 1.500/oz.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (27/12/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 71,3 juta dari harga kemarin Rp 70,2 juta per batang.
Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang naik kemarin.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 5.000/gram hari ini menjadi Rp 678.000/gram dari Rp 673.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.511,29 per troy ounce (oz), naik 0,85% dari US$ 1.498,6/oz pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,1% menjadi US$ 1.512/oz.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Equityworld Futures
Seruan Ganti Dolar dengan Dinar Bikin Emas Dunia Melesat? | Equityworld Futures
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Equityworld Futures | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terbang Rp 11.000 (1,57%) pada perdagangan Jumat ini (27/12/2019) menjadi Rp 713.000 per gram, dari Rp 702.000/gram Kamis kemarin.
Penguatan harga emas tersebut merupakan kenaikan harian terbesar sejak Agustus lalu, padahal kemarin harga emas Antam tidak bergerak ketika emas global melonjak ke atas level psikologis US$ 1.500/oz.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (27/12/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 71,3 juta dari harga kemarin Rp 70,2 juta per batang.
Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang naik kemarin.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 5.000/gram hari ini menjadi Rp 678.000/gram dari Rp 673.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.511,29 per troy ounce (oz), naik 0,85% dari US$ 1.498,6/oz pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,1% menjadi US$ 1.512/oz.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Equityworld Futures
Seruan Ganti Dolar dengan Dinar Bikin Emas Dunia Melesat? | Equityworld Futures
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Kamis, 26 Desember 2019
Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor (Lagi), Bursa Saham Asia Malah Loyo
Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor (Lagi), Bursa Saham Asia Malah Loyo
Equityworld Futures | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia bergerak di zona merah pada perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (24/12/2019).
Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei melemah 0,05%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,21%, dan indeks Kospi melemah 0,66%. Sementara itu, indeks Shanghai naik 0,08% dan indeks Straits Times menguat 0,27%.
Bursa saham Benua Kuning melemah kala bursa saham AS alias Wall Street kembali mencetak rekor. Pada perdagangan kemarin (23/12/2019), indeks Dow Jones ditutup naik 0,34%, indeks S&P 500 menguat 0,09%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,23%. Ketiga indeks saham acuan di AS tersebut ditutup di level tertinggi sepanjang masa.
Sebelumnya pada perdagangan terakhir di pekan kemarin, Jumat (20/12/2019), Wall Street juga sudah mencetak rekor. Kala itu, indeks Dow Jones ditutup naik 0,28%, indeks S&P 500 menguat 0,49%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,42%.
Kehadiran perkembangan positif yang menyelimuti hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi faktor utama yang memantik aksi beli di bursa saham AS dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti yang diketahui, AS dan China sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap satu yang sudah begitu dinanti-nantikan pelaku pasar saham dunia.
Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada hari Minggu.
Masih sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu, China akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan. Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.
Namun, di sepanjang pekan lalu sempat ada kekhawatiran terkait dengan peluang ditekennya kesepakatan dagang tahap satu. Walaupun Trump menyebut bahwa nilai pembelian produk agrikultur oleh China akan mencapai US$ 50 miliar, pihak Beijing yang diwakili oleh Wakil Menteri Pertanian dan Pedesaan Han Jun hanya menyebut bahwa mereka akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan, tanpa menyebut nilainya.
Lebih lanjut, melansir CNBC International, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang berulang kali mengelak dari pertanyaan terkait dengan detil kesepakatan dagang tahap satu dengan AS.
Namun, dalam wawancara dengan CNBC International, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang akan bisa diteken pada bulan Januari.
Kemudian, cuitan Trump kini semakin mempertegas bahwa kesepakatan dagang akan benar-benar bisa diteken. Pada hari Jumat waktu setempat (20/12/2019), Trump memposting sebuah cuitan yang isinya mengatakan bahwa dirinya telah melangsungkan "pembicaraan yang sangat baik" dengan Presiden China Xi Jinping terkait dengan beberapa hal, termasuk kesepakatan dagang kedua negara. Pembicaraan tersebut dilakukan melalui sambungan telepon.
"Telah melangsungkan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari China terkait kesepakatan dagang kami yang begitu besar. China telah memulai pembelian produk agrikultur dan produk-produk lainnya secara besar. Formalisasi kesepakatan dagang sedang disiapkan. Juga berbicara mengenai Korea Utara, di mana kami bekerja sama dengan China, & Hong Kong (progres!)," cuit Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump.
Sebelumnya, Trump sudah mengungkapkan bahwa AS akan memulai negosiasi terkait kesepakatan dagang tahap dua degan China segera setelah kedua negara menandatangani kesepakatan dagang tahap satu, ketimbang menunggu hingga pasca pemilihan presiden tahun 2020.
Equityworld Futures
Hai Milenial! Ini Lho Tips Investasi Emas Digital Biar Cuan | Equityworld Futures
Dari kubu Beijing, ada juga perkembangan yang positif. Melansir CNBC International yang mengutip kantor berita Xinhua, Xi mengatakan bahwa kesepakatan dagang tahap satu dengan AS akan menguntungkan kedua belah pihak.
"Kesepakatan dagang tahap satu yang telah dicapai antara AS dan China merupakan sebuah hal yang baik bagi AS, China, dan seluruh dunia," kata Xi, seperti dilansir dari CNBC International.
"Baik pasar [keuangan] AS maupun China, beserta dengan [pasar keuangan] dunia, telah merespons dengan sangat positif hal ini [disepakatinya kesepakatan dagang tahap satu]. AS berniat untuk menjaga komunikasi secara intens dengan China dan berjuang untuk menandatangani dan mengimplementasikannya secepat mungkin."
Sebagai catatan, hingga kini teks kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China memang belum ditandatangani. Menurut Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, kedua negara berencana untuk memformalisasi kesepakatan dagang tahap satu tersebut pada pekan pertama Januari 2020.
Jika kesepakatan dagang tahap AS-China benar diteken nantinya, laju perekonomian AS dan China di tahun-tahun mendatang, berikut dengan laju perekonomian dunia, bisa terus dipertahankan di level yang relatif tinggi.
Sayang, perkembangan positif yang menyelimuti hubungan AS-China di bidang perdagangan tak mampu memantik aksi beli di bursa saham Asia.
Equityworld Futures | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia bergerak di zona merah pada perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (24/12/2019).
Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei melemah 0,05%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,21%, dan indeks Kospi melemah 0,66%. Sementara itu, indeks Shanghai naik 0,08% dan indeks Straits Times menguat 0,27%.
Bursa saham Benua Kuning melemah kala bursa saham AS alias Wall Street kembali mencetak rekor. Pada perdagangan kemarin (23/12/2019), indeks Dow Jones ditutup naik 0,34%, indeks S&P 500 menguat 0,09%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,23%. Ketiga indeks saham acuan di AS tersebut ditutup di level tertinggi sepanjang masa.
Sebelumnya pada perdagangan terakhir di pekan kemarin, Jumat (20/12/2019), Wall Street juga sudah mencetak rekor. Kala itu, indeks Dow Jones ditutup naik 0,28%, indeks S&P 500 menguat 0,49%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,42%.
Kehadiran perkembangan positif yang menyelimuti hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi faktor utama yang memantik aksi beli di bursa saham AS dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti yang diketahui, AS dan China sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap satu yang sudah begitu dinanti-nantikan pelaku pasar saham dunia.
Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada hari Minggu.
Masih sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu, China akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan. Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.
Namun, di sepanjang pekan lalu sempat ada kekhawatiran terkait dengan peluang ditekennya kesepakatan dagang tahap satu. Walaupun Trump menyebut bahwa nilai pembelian produk agrikultur oleh China akan mencapai US$ 50 miliar, pihak Beijing yang diwakili oleh Wakil Menteri Pertanian dan Pedesaan Han Jun hanya menyebut bahwa mereka akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan, tanpa menyebut nilainya.
Lebih lanjut, melansir CNBC International, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang berulang kali mengelak dari pertanyaan terkait dengan detil kesepakatan dagang tahap satu dengan AS.
Namun, dalam wawancara dengan CNBC International, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang akan bisa diteken pada bulan Januari.
Kemudian, cuitan Trump kini semakin mempertegas bahwa kesepakatan dagang akan benar-benar bisa diteken. Pada hari Jumat waktu setempat (20/12/2019), Trump memposting sebuah cuitan yang isinya mengatakan bahwa dirinya telah melangsungkan "pembicaraan yang sangat baik" dengan Presiden China Xi Jinping terkait dengan beberapa hal, termasuk kesepakatan dagang kedua negara. Pembicaraan tersebut dilakukan melalui sambungan telepon.
"Telah melangsungkan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari China terkait kesepakatan dagang kami yang begitu besar. China telah memulai pembelian produk agrikultur dan produk-produk lainnya secara besar. Formalisasi kesepakatan dagang sedang disiapkan. Juga berbicara mengenai Korea Utara, di mana kami bekerja sama dengan China, & Hong Kong (progres!)," cuit Trump melalui akun Twitter @realDonaldTrump.
Sebelumnya, Trump sudah mengungkapkan bahwa AS akan memulai negosiasi terkait kesepakatan dagang tahap dua degan China segera setelah kedua negara menandatangani kesepakatan dagang tahap satu, ketimbang menunggu hingga pasca pemilihan presiden tahun 2020.
Equityworld Futures
Hai Milenial! Ini Lho Tips Investasi Emas Digital Biar Cuan | Equityworld Futures
Dari kubu Beijing, ada juga perkembangan yang positif. Melansir CNBC International yang mengutip kantor berita Xinhua, Xi mengatakan bahwa kesepakatan dagang tahap satu dengan AS akan menguntungkan kedua belah pihak.
"Kesepakatan dagang tahap satu yang telah dicapai antara AS dan China merupakan sebuah hal yang baik bagi AS, China, dan seluruh dunia," kata Xi, seperti dilansir dari CNBC International.
"Baik pasar [keuangan] AS maupun China, beserta dengan [pasar keuangan] dunia, telah merespons dengan sangat positif hal ini [disepakatinya kesepakatan dagang tahap satu]. AS berniat untuk menjaga komunikasi secara intens dengan China dan berjuang untuk menandatangani dan mengimplementasikannya secepat mungkin."
Sebagai catatan, hingga kini teks kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China memang belum ditandatangani. Menurut Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, kedua negara berencana untuk memformalisasi kesepakatan dagang tahap satu tersebut pada pekan pertama Januari 2020.
Jika kesepakatan dagang tahap AS-China benar diteken nantinya, laju perekonomian AS dan China di tahun-tahun mendatang, berikut dengan laju perekonomian dunia, bisa terus dipertahankan di level yang relatif tinggi.
Sayang, perkembangan positif yang menyelimuti hubungan AS-China di bidang perdagangan tak mampu memantik aksi beli di bursa saham Asia.
Langganan:
Postingan (Atom)