Equity World | Harpitnas, Harga Emas Antam Stabil & Tak Bergairah
Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan pada Rp 613.000 per gram pada hari kejepit nasional (harpitnas) ini (Jumat, 31/5/2019), dari posisi Rabu lalu. Stagnasi harga sudah terjadi dalam 2 hari perdagangan terakhir.
Stabilnya harga emas tersebut seiring dengan lesunya kondisi pasar keuangan domestik menjelang libur panjang Lebaran 2019, yang tidak senada dengan kondisi harga emas di pasar spot global yang masih naik karena ketegangan perang dagang China-Amerika Serikat.
Equity World
Harga Emas Global Tertekan Kenaikan Dolar & Yield Treasury AS | Equity World
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram masih stabil pada Rp 61,3 juta dari harga Rabu kemarin.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam.
Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga stagnan hari ini pada Rp 587.000 per gram dari harga sebelumnya.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global yang lumrah menjadi acuan emas Antam, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.288,5 per troy ounce, naik dari US$ 1.279,2 per troy ounce pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik sebesar 0,21% di level US$ 1.291,24 per troy ounce dan membentuk tren penguatan setelah berturut-turut naik dalam 3 hari terakhir.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Stabilnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang stagnan kemarin.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Jumat, 31 Mei 2019
Rabu, 29 Mei 2019
Equity World | Wall Street Anjlok karena Perang Dagang Diprediksi Berkepanjangan
Equity World | Wall Street Anjlok karena Perang Dagang Diprediksi Berkepanjangan
Equity World | Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena adanya kemungkinan perang dagang yang berkepanjangan antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, Rabu (29/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 237,32 poin atau 0,93 persen menjadi 25.348,37. Untuk S&P 500 kehilangan 23,91 poin atau 0,85 persen menjadi 2.802,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 29,66 poin atau 0,39 persen menjadi 7.607,35.
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan bahwa dia belum siap untuk melakukan kesepakatan perjanjian dengan China. Namun memang dia berharap di masa depan akan ada kesepakatan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Perang tarif terus meningkat antara kedua negara tersebut dan telah menimbulkan kekhawatiran dunia adanya perang tarif tersebut akan menyebabkan perlambatan ekonomi global.
"Sebenarnya Wall Street dibuka dengan baik, tetapi di tengah perdagangan atau menjelang sore langsung mengalami tekanan," jelas Ryan Detrick, analis senior di LPL Financial, Charlotte, North Carolina.
Ketidakpastian akan perang dagang ini telah mendorong investor memborong aset safe-haven, yang menghasilkan benchmark 10-tahun hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak Oktober 2017.
Sebanyak 11 sektor dalam indeks acuan S&P 500 berada di zona merah. Hanya sektor layanan komunikasi saja yang mampu bertahan di zona positif.
Indeks acuan S&P 500 sudah turun hampir 5 persen dari penutupan tertinggi yang pernah ditorehkan pada 30 April. Sementara indeks Dow Jones Industrial turun untuk minggu kelima berturut-turut pada hari Jumat, penurunan beruntun mingguan terpanjang dalam delapan tahun.
Equity World
Harga Emas Turun karena Dolar AS Kembali Menguat | Equity World
Sektor teknologi, yang turun 7,3 persen bulan ini, juga menyerah di awal perdagangan dan berubah negatif meskipun ada dorongan dari kenaikan saham Total System Services Inc sebesar 4,72 peren.
Perusahaan keuangan Global Payments Inc berencana untuk membeli perusahaan teknologi pembayaran dengan nilai transaksi sekitar USD 21,5 miliar dalam bentuk saham. Saham perusahaan tersebut turun 3,04 persen.
Saham Advanced Micro Devices melonjak 9,80% setelah perusahaan meluncurkan chip baru untuk memperjuangkan pangsa pasar dengan Intel, yang turun 2,24 persen.
Equity World | Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena adanya kemungkinan perang dagang yang berkepanjangan antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, Rabu (29/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 237,32 poin atau 0,93 persen menjadi 25.348,37. Untuk S&P 500 kehilangan 23,91 poin atau 0,85 persen menjadi 2.802,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 29,66 poin atau 0,39 persen menjadi 7.607,35.
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan bahwa dia belum siap untuk melakukan kesepakatan perjanjian dengan China. Namun memang dia berharap di masa depan akan ada kesepakatan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Perang tarif terus meningkat antara kedua negara tersebut dan telah menimbulkan kekhawatiran dunia adanya perang tarif tersebut akan menyebabkan perlambatan ekonomi global.
"Sebenarnya Wall Street dibuka dengan baik, tetapi di tengah perdagangan atau menjelang sore langsung mengalami tekanan," jelas Ryan Detrick, analis senior di LPL Financial, Charlotte, North Carolina.
Ketidakpastian akan perang dagang ini telah mendorong investor memborong aset safe-haven, yang menghasilkan benchmark 10-tahun hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak Oktober 2017.
Sebanyak 11 sektor dalam indeks acuan S&P 500 berada di zona merah. Hanya sektor layanan komunikasi saja yang mampu bertahan di zona positif.
Indeks acuan S&P 500 sudah turun hampir 5 persen dari penutupan tertinggi yang pernah ditorehkan pada 30 April. Sementara indeks Dow Jones Industrial turun untuk minggu kelima berturut-turut pada hari Jumat, penurunan beruntun mingguan terpanjang dalam delapan tahun.
Equity World
Harga Emas Turun karena Dolar AS Kembali Menguat | Equity World
Sektor teknologi, yang turun 7,3 persen bulan ini, juga menyerah di awal perdagangan dan berubah negatif meskipun ada dorongan dari kenaikan saham Total System Services Inc sebesar 4,72 peren.
Perusahaan keuangan Global Payments Inc berencana untuk membeli perusahaan teknologi pembayaran dengan nilai transaksi sekitar USD 21,5 miliar dalam bentuk saham. Saham perusahaan tersebut turun 3,04 persen.
Saham Advanced Micro Devices melonjak 9,80% setelah perusahaan meluncurkan chip baru untuk memperjuangkan pangsa pasar dengan Intel, yang turun 2,24 persen.
Selasa, 28 Mei 2019
Equity World | Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China
Equity World | Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China
Equity World | “Karena saya tidak percaya bahwa Tiongkok dapat terus membayar tarif senilai ratusan miliar dolar ini. Saya tidak percaya mereka bisa melakukan itu," kata Trump.
Sementara itu, China pada akhir pekan ini menyebut tarif Trump melukai ekonomi negara tersebut.
Guo Shuqing, Kepala Otoritas Perbankan dan Asuransi China, mengatakan, tarif yang lebih tinggi akan memiliki dampak yang sangat terbatas dan justru akan merugikan AS .
Di sisi lain China juga telah meningkatkan wacana anti-AS sejak pembicaraan gagal dan Trump memasukkan Huawei dan sejumlah afiliasinya dalam daftar hitam sejak awal bulan ini dalam upaya untuk membatasi akses perusahaan tersebut ke pasar AS.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Senin bahwa setiap perselisihan antara China dan Amerika Serikat harus diselesaikan melalui pembicaraan.
Hal itu disampaikan juru bicara kementerian Lu Kang membuat komentar di briefing berita harian seperti dilansir Reuters yang dikutip Kontan.
Kendati demikian, China tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa mekanisme pembicaraan perdagangan dengan AS dilanjutkan di tengah kebuntuan pembicaraan dua negara saat ini.
Seperti diketahui, AS terus menekan China dengan memasukkan salah satu perusahaan teknologi raksasa China yakni Huawei dalam daftar hitam pemerintah AS karena dituding sebagai mata-mata China.
Sementara China dalam sejumlah kesempatan mengatakan, pembicaraan dengan AS hanya bisa berlangsung bila keduanya dalam posisi setara dan saling menghormati.
Equity World
AS dan China Kembali Bersitegang Picu Harga Emas Naik | Equity World
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China, http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/28/perang-dagang-trump-belum-siap-bikin-perjanjian-dengan-china?page=2.
Editor: Aloysius Sunu D
Equity World | “Karena saya tidak percaya bahwa Tiongkok dapat terus membayar tarif senilai ratusan miliar dolar ini. Saya tidak percaya mereka bisa melakukan itu," kata Trump.
Sementara itu, China pada akhir pekan ini menyebut tarif Trump melukai ekonomi negara tersebut.
Guo Shuqing, Kepala Otoritas Perbankan dan Asuransi China, mengatakan, tarif yang lebih tinggi akan memiliki dampak yang sangat terbatas dan justru akan merugikan AS .
Di sisi lain China juga telah meningkatkan wacana anti-AS sejak pembicaraan gagal dan Trump memasukkan Huawei dan sejumlah afiliasinya dalam daftar hitam sejak awal bulan ini dalam upaya untuk membatasi akses perusahaan tersebut ke pasar AS.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Senin bahwa setiap perselisihan antara China dan Amerika Serikat harus diselesaikan melalui pembicaraan.
Hal itu disampaikan juru bicara kementerian Lu Kang membuat komentar di briefing berita harian seperti dilansir Reuters yang dikutip Kontan.
Kendati demikian, China tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa mekanisme pembicaraan perdagangan dengan AS dilanjutkan di tengah kebuntuan pembicaraan dua negara saat ini.
Seperti diketahui, AS terus menekan China dengan memasukkan salah satu perusahaan teknologi raksasa China yakni Huawei dalam daftar hitam pemerintah AS karena dituding sebagai mata-mata China.
Sementara China dalam sejumlah kesempatan mengatakan, pembicaraan dengan AS hanya bisa berlangsung bila keduanya dalam posisi setara dan saling menghormati.
Equity World
AS dan China Kembali Bersitegang Picu Harga Emas Naik | Equity World
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China, http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/28/perang-dagang-trump-belum-siap-bikin-perjanjian-dengan-china?page=2.
Editor: Aloysius Sunu D
Senin, 27 Mei 2019
Equity World | Harga emas merangkak naik di tengah ketidakpastian global, analis: Awas koreksi
Equity World | Harga emas merangkak naik di tengah ketidakpastian global, analis: Awas koreksi
Equity World | Pada perdagangan sesi siang, harga emas bergerak naik di tengah ketidakpastian global mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang makin panas serta Brexit makin mengambang.
Senin (27/5) pukul 12.48 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.286,80 per ons troi, tumbuh 0,15% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.284,93 per ons troi.
Ketegangan dagang AS-China, belakangan cenderung merugikan China. Kebijakan AS yang memboikot perusahaan teknologi asal China, yakni Huawei Technologies Inc. masuk ke negeri Paman Sam.
Sudah jatuh tertimpa tangga, AS akan menambah daftar hitam perusahaan Chnia. Rabu (22/5) AS berencana mencekal perusahaan video China Hikvision. Tak berhenti sampai di sana, AS membujuk Korea Selatan ikut gerakan boikot Huawei. Selanjutnya, kedua negara Adidaya ini dijadwalkan bakal bertemu bulan depan.
Ketidakpasitan Brexit makin bertambah setelah pekan lalu Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May berencana mengundurkan diri yang efektif per 7 Juni mendatang. Kepergian May akan memperdalam krisis Brexit karena pemimpin baru kemungkinan menginginkan perpecahan yang lebih tegas, meningkatkan kemungkinan konfrontasi dengan Uni Eropa dan kemungkinan pemilihan cepat parlemen yang tidak dapat diprediksi.
Analis, PT Pruton Mega Berjangka, Cahyo Dewanto mengatakan saat ini dollar AS terpantau melemah sehingga pasar lari ke aset safe haven lain. Jumat (24/5), AS melaporkan aktivitas manufaktur AS melambat ke level terlemah dalam lima tahun di bulan Mei sementara penjualan rumah baru turun 6,9% di bulan April.
Cahyo mengatakan naiknya harga emas didukung oleh pergerakan teknikal bullish saat ini yang sedang mengejar resisitance. “Masih ada potensi koreksi karena sebenarnya tren emas pada daily chart adalah bearish,” kata Cahyo kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).
Harga Emas Terkoreksi Dengan Reboundnya Saham Dunia | Equity World
Equity World
Secara teknikal ia mengamati indicator moving average (MA) 50, MA 100 berada di area jual, tapi MA 200 mengindikasikan beli. Selanjutnya, indicator relative strength index (RSI) 14 dan stochastic di zona netral. Kemudian, moving average convergence divergence (MACD) 12,26 mengindikasikan jual.
ADX(14) =Buy
Untuk itu, Cahyo merekomendasikan netral untuk perdagangan emas dengan prediksi pergerakan harga besok di kisaran US$ 1.283,25-US$ 1.286,85 per ons troi. Sementara sepekan ke depan di level US$ 1.280-US$ 1.290 per ons troi.
Equity World | Pada perdagangan sesi siang, harga emas bergerak naik di tengah ketidakpastian global mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang makin panas serta Brexit makin mengambang.
Senin (27/5) pukul 12.48 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.286,80 per ons troi, tumbuh 0,15% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.284,93 per ons troi.
Ketegangan dagang AS-China, belakangan cenderung merugikan China. Kebijakan AS yang memboikot perusahaan teknologi asal China, yakni Huawei Technologies Inc. masuk ke negeri Paman Sam.
Sudah jatuh tertimpa tangga, AS akan menambah daftar hitam perusahaan Chnia. Rabu (22/5) AS berencana mencekal perusahaan video China Hikvision. Tak berhenti sampai di sana, AS membujuk Korea Selatan ikut gerakan boikot Huawei. Selanjutnya, kedua negara Adidaya ini dijadwalkan bakal bertemu bulan depan.
Ketidakpasitan Brexit makin bertambah setelah pekan lalu Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May berencana mengundurkan diri yang efektif per 7 Juni mendatang. Kepergian May akan memperdalam krisis Brexit karena pemimpin baru kemungkinan menginginkan perpecahan yang lebih tegas, meningkatkan kemungkinan konfrontasi dengan Uni Eropa dan kemungkinan pemilihan cepat parlemen yang tidak dapat diprediksi.
Analis, PT Pruton Mega Berjangka, Cahyo Dewanto mengatakan saat ini dollar AS terpantau melemah sehingga pasar lari ke aset safe haven lain. Jumat (24/5), AS melaporkan aktivitas manufaktur AS melambat ke level terlemah dalam lima tahun di bulan Mei sementara penjualan rumah baru turun 6,9% di bulan April.
Cahyo mengatakan naiknya harga emas didukung oleh pergerakan teknikal bullish saat ini yang sedang mengejar resisitance. “Masih ada potensi koreksi karena sebenarnya tren emas pada daily chart adalah bearish,” kata Cahyo kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).
Harga Emas Terkoreksi Dengan Reboundnya Saham Dunia | Equity World
Equity World
Secara teknikal ia mengamati indicator moving average (MA) 50, MA 100 berada di area jual, tapi MA 200 mengindikasikan beli. Selanjutnya, indicator relative strength index (RSI) 14 dan stochastic di zona netral. Kemudian, moving average convergence divergence (MACD) 12,26 mengindikasikan jual.
ADX(14) =Buy
Untuk itu, Cahyo merekomendasikan netral untuk perdagangan emas dengan prediksi pergerakan harga besok di kisaran US$ 1.283,25-US$ 1.286,85 per ons troi. Sementara sepekan ke depan di level US$ 1.280-US$ 1.290 per ons troi.
Langganan:
Postingan (Atom)