Equityworld Futures | Harga Emas Diproyeksi Tembus US$3.000 Per Ons Troi di Pekan Depan
Equityworld Futures | Harga emas diproyeksi melanjutkan tren bullish di pekan depan. Faktor utama melatarbelakangi kenaikan harga logam mulia yakni melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Harga Emas Bisa Merosot Jika Ini Terjadi, Pemodal Wajib Tahu
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mencermati, emas naik di tengah turunnya dolar AS yang tetap berada di dekat level terendah sejak 11 November 2024 lalu. Penyebab utama lesunya the greenback adalah meningkatnya kekhawatiran kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
’Perubahan arah kebijakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada semakin membebani sentimen investor, sehingga meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven,’’ ujar Andy dalam riset yang dibagikan, Jumat (7/3).
Selain itu, lanjut Andy, ketidakpastian kebijakan ekonomi AS turut memberikan dukungan bagi emas. Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, dalam pernyataannya pada hari Kamis, mengungkapkan bahwa ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi semakin besar.
Meskipun ekonomi AS masih menunjukkan pertumbuhan dengan tingkat pengangguran yang rendah, prospek inflasi tetap menjadi perhatian utama The Fed. Ketidakpastian ini meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral dapat mempertahankan kebijakan suku bunga yang lebih longgar, yang pada akhirnya mendukung kenaikan harga emas.
Dari data ekonomi, laporan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS menunjukkan penurunan lebih dari yang diperkirakan, mencapai 221 ribu selama pekan yang berakhir pada 1 Maret. Namun, data ini tidak cukup kuat untuk memberikan dukungan bagi Dolar AS atau menekan harga emas.
‘’Investor tetap fokus pada faktor makroekonomi yang lebih besar, termasuk kebijakan perdagangan AS dan sinyal dari The Fed mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya,’’ kata Andy.
Andy menilai, jika momentum kenaikan harga emas tetap kuat, level psikologis US$3000 bisa menjadi target berikutnya. Sebaliknya, jika terjadi tekanan jual dan harga emas menembus support US$2840, maka potensi koreksi hingga US$2750 perlu diwaspadai oleh para pelaku pasar.
Dia menambahkan bahwa ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan perdagangan AS masih menjadi faktor dominan yang akan mempengaruhi pergerakan emas dalam waktu dekat. Dinamika pasar yang penuh kejutan ini memberikan peluang bagi para investor untuk memanfaatkan momentum kenaikan emas.
‘’Oleh karena itu, memantau kebijakan moneter The Fed serta pergerakan Dolar AS menjadi langkah strategis dalam menentukan keputusan investasi yang tepat di tengah ketidakpastian ekonomi,’’ tutur Andy.
Secara teknikal, Andy mengamati bahwa berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, pergerakan emas (XAUUSD) masih menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Mengutip Bloomberg, harga emas spot berada di posisi US% 2.909 per ons troi, per Jumat (7/3).
Proyeksi harga emas mengindikasikan potensi kenaikan hingga level US$3.000. Namun, jika terjadi reversal dan harga menembus level support di US$ 2.840, maka penurunan lebih lanjut bisa mencapai US$2.750 dalam beberapa hari ke depan.
‘’Dengan mempertimbangkan faktor teknikal dan fundamental yang ada, tren bullish emas masih memiliki peluang untuk berlanjut dalam seminggu ke depan,’’ pungkas Andy.
Senin, 10 Maret 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Diproyeksi Tembus US$3.000 Per Ons Troi di Pekan Depan
Rabu, 05 Maret 2025
Equityworld Futures | Tarif Trump Mulai Berlaku, Wall Street Hancur Lebur
Equityworld Futures | Tarif Trump Mulai Berlaku, Wall Street Hancur Lebur
Equityworld Futures | Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street mengalami lebih banyak kerugian pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena investor semakin cemas mengenai dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik ke US$2.898,25 Selasa (4/3), di Tengah Ketakutan Perang Dagang
Mengutip Xinhua, Rabu, 5 Maret 2025, Dow Jones Industrial Average turun 670,25 poin, atau 1,55 persen, ditutup pada level 42.520,99, menyusul aksi jual hampir 650 poin. S&P 500 turun 1,22 persen menjadi 5.778,15 setelah mengalami sesi terburuk tahun ini, sementara Nasdaq Composite turun tipis 0,35 persen menjadi 18.285,16.
Pada level terendah hari itu, Dow anjlok lebih dari 840 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq keduanya turun lebih dari dua persen. Nasdaq pada satu titik mendekati wilayah koreksi, yang didefinisikan sebagai penurunan 10 persen dari puncak baru-baru ini. Pada akhir sesi, lebih dari 80 persen saham S&P 500 berakhir di zona merah.
AS menerapkan tarif perdagangan sebesar 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko sambil mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang Tiongkok. Sebagai tanggapan, Tiongkok dan Kanada dengan cepat mengumumkan tarif balasan mereka sendiri pada berbagai produk, sementara Meksiko mengindikasikan akan mengungkapkan tindakan balasan pada Minggu.
Gedung Putih menegaskan tarif ini akan meningkatkan investasi domestik dan lapangan kerja industri manufaktur, tetapi investor khawatir kebijakan ini juga dapat meningkatkan inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan berdampak negatif terhadap perusahaan multinasional.
Saham-saham ritel jeblok
Saham ritel terpukul di tengah kekhawatiran tarif. Target turun tiga persen meskipun melampaui ekspektasi laba, karena perusahaan memperingatkan ketidakpastian ekonomi dan ketegangan perdagangan dapat membebani hasil yang akan datang.
Best Buy anjlok 13,3 persen setelah melaporkan laba yang solid tetapi memperingatkan kenaikan tarif dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi, yang berpotensi merugikan penjualan.
Industri otomotif, yang rentan terhadap sengketa dagang, juga mengalami kerugian. Stellantis, produsen Jeep dan Chrysler, turun 4,38 persen, sementara General Motors dan Ford masing-masing turun 4,56 persen dan 2,88 persen.
Setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya juga akan mengenakan tarif sebesar 25 persen pada barang-barang AS, Trump menanggapi dengan mengatakan ia akan menambahkan tarif yang lebih tinggi lagi pada negara tersebut.
Data ekonomi terkini yang dikombinasikan dengan meningkatnya ketegangan tarif telah meningkatkan kekhawatiran investor terhadap ekonomi AS. Saham perbankan dan ritel memimpin penurunan pada Selasa, karena kekhawatiran meningkat tarif dapat semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Setelah kerugian terbaru, S&P 500 kini telah jatuh di bawah level penutupan sejak Hari Pemilihan pada November, ketika Trump mengamankan masa jabatan keduanya. Investor akan mencermati pidato Trump di hadapan Kongres untuk melihat komentar apa pun tentang tarif, yang merupakan bagian utama dari platform kampanyenya.
Selasa, 04 Maret 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini
Equityworld Futures | Harga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin setelah merosot ke level terendah dalam tiga minggu pada perdagangan sesi sebelumnya. Kenaikan harga emas dunia ini didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi Tipis pada Selasa (4/3) Pagi
Selain itu, harga emas juga naik karena investor memborong aset safe haven sebagai respons terhadap kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Mengutip CNBC, Selasa (4/3/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 2.893,44 per ons. Harga emas berjangka AS naik 1,95% menjadi USD 2.904,10 per ons.
“Saya pikir pada akhirnya kita berada di pasar yang sangat bullish dan harga emas bisa jauh lebih tinggi dari USD 3.000, dengan kemungkinan adanya pembalasan tarif. Saya masih berpikir akan melihat bank sentral masuk dan membeli (emas),” kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.
Indeks dolar AS turun lebih dari 1%, menjauh dari level tertinggi lebih dari dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya. Penurunan indeks dolar ini mencerminkan pelemahan yang membuat harga emas dalam dolar AS lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Untuk diketahui, indeks dolar adalah indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS dengan sejumlah mata uang utama dunia lainnya.
Trump diperkirakan akan memutuskan berapa tingkat tarif yang akan dikenakan mulai Selasa pagi, atas impor dari Kanada dan Meksiko. Ia telah berjanji untuk mengenakan tarif 25% atas impor kedua negara tersebut, tetapi ini ditunda selama sebulan yang berakhir pada hari Selasa.
Minggu lalu, Trump mengancam Tiongkok dengan bea tambahan sebesar 10%, yang juga akan berlaku pada hari Selasa, yang mengakibatkan tarif kumulatif sebesar 20%.
Senin, 03 Maret 2025
Equityworld Futures | Saham Nvidia dan Tesla Melonjak 4%: Efek Domino Perselisihan Trump - Zelensky di Wall Street
Equityworld Futures | Saham Nvidia dan Tesla Melonjak 4%: Efek Domino Perselisihan Trump - Zelensky di Wall Street
Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat kembali bergejolak setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berakhir dengan ketegangan. Ketidakpastian ini mengguncang para investor, tetapi justru membawa berkah bagi saham perusahaan teknologi raksasa seperti Nvidia dan Tesla, yang masing-masing naik hampir 4%.
Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Awal Maret 2025, Bisa Tembus Segini
Pada perdagangan Jumat (28/2), indeks Wall Street ditutup menguat. Dow Jones melonjak 1,39% ke 43.840,91, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 1,63% ke 5.954,50 dan 18.847,28. Kenaikan ini terjadi meskipun awalnya pasar sempat mengalami aksi jual akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak geopolitik perang Ukraina-Rusia.
Menurut Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments, para investor sempat panik melihat perkembangan berita yang mengkhawatirkan. Namun, ketenangan akhirnya kembali dan investor mulai mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk potensi kesepakatan antara Zelensky dan pihak terkait.
Sementara Nvidia dan Tesla mencatatkan kenaikan signifikan, tidak semua saham menikmati tren positif ini. Dell justru mengalami penurunan sebesar 4,7% setelah mengumumkan perkiraan margin kotor yang lebih rendah untuk tahun fiskal 2026. HP Inc. juga mengalami nasib serupa dengan penurunan 6,8% akibat perkiraan laba yang tidak sesuai ekspektasi pasar.
Secara mingguan, indeks S&P 500 turun sekitar 1%, Nasdaq melemah 3,5%, sementara Dow Jones masih mampu naik hampir 1%. Keadaan ini menunjukkan bahwa ketidakpastian politik dan ekonomi tetap menjadi faktor utama dalam pergerakan pasar saham.
Bagi investor, volatilitas seperti ini bisa menjadi peluang atau ancaman, tergantung pada strategi yang diambil. Dengan terus berkembangnya situasi geopolitik dan ekonomi global, kehati-hatian serta analisis mendalam menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi.