Selasa, 23 Juli 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Betah di USD2.402/Ons

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Betah di USD2.402/Ons

Equityworld Futures | Harga emas dunia masih sideways pada pembukaan perdagangan hari ini. Secara teknikal, emas dunia masih berusaha bertahan pada posisi USD2.400 per ons.

Equityworld Futures | Harga Emas di Tengah Pengunduran Joe Biden dari Pilpres AS

Emas dunia acuan XAU/USD betah di posisi USD2.402 per ons atau naik 0,24 persen pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia sudah naik 22,77 persen dalam setahun. Emas dunia masih mendekati level tertingginya dalam setahun di USD2.483 per ons.

Praktisi pasar Maurits Wattimena menuturkan dari perspektif teknis, XAU/USD akan terus berupaya untuk tetap berada di level USD2.400 per ons karena. Kondisi pasar yang lebih cenderung ke kebijakan dovish dan data inflasi, menunjukkan kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga akan dilakukan pada September ini.

"Pada awal pekan ini, perdagangan emas dibuka pada level USD2400.94 per ons, kemudian mengalami sedikit penguatan hingga mencapai level USD2413.19 per ons sebelum kembali melemah dan berada di level USD2403.06 per ons," jelas dia dikutip dari Investing, Selasa, 23 Juli 2024.

Dia menuturkan pelemahan ini dipicu oleh keputusan yang diambil oleh Joe Biden untuk membatalkan pencalonan Presiden AS. Pasar bereaksi atas keputusan tersebut sehingga membuat Dolar AS mengalami penguatan dan memberikan tekanan kepada Emas.

"Momentum negatif pada awal minggu ini diperkirakan hanya bersifat sementara karena pasar merespons dengan cepat, dan kecenderungan Bullish diperkirakan akan kembali dimulai pada pertengahan minggu ini" tegas dia.

Fluktuasi harga emas dunia


Fluktuasi harga XAU/USD diperkirakan akan sangat signifikan akibat banyaknya berita ekonomi tingkat tinggi yang akan dirilis selama minggu ini. Potensi ketidakpastian dari situasi geopolitik dan berita fundamental ekonomi akan memainkan peran utama. Oleh karena itu, pernyataan yang disampaikan oleh para pejabat bank sentral akan menjadi fokus perhatian yang besar.

"Dari sudut pandang analisis kami, harga emas saat ini masih dalam sikap wait and see meskipun terdapat potensi kuat untuk tren bullish. Pelemahan yang terjadi pada awal minggu diperkirakan akan mengalami rebound di pertengahan minggu karena data ekonomi penting akan mulai dirilis pada periode tersebut," jelas dia.

Dia memperkirakan harga puncak XAU/USD minggu ini akan berada sekitar level USD2461.06 per ons. Namun, untuk mencapai level tersebut, emas harus melewati level psikologis USD2410 per ons, yang menandai awal dari tren bullish, dan kemudian menguat lebih lanjut hingga mencapai level USD2428 per Ons.

Senin, 22 Juli 2024

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Diprediksi Pekan Ini, Makin Mahal?

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Diprediksi Pekan Ini, Makin Mahal?

Equityworld Futures | Harga emas menutup pekan ketiga Juli 2024 di kisaran harga USD 2.400 per ounce. Setelah mendapatkan level dukungan pada Jumat lalu, emas mengawali pekan ketiga Juli 2024 dengan kuat dan berhasil mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di atas USD 2.480 per ounce. Lantas bagaimana prediksi harga emas pada pekan terakhir Juli 2024?

Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Imbas Keputusan Joe Biden untuk Mundur dari Bursa Calon Presiden AS

Ahli Strategi Senior di Forex.com, James Stanley menjelaskan penurunan harga emas ini masuk akal karena harga terlihat jenuh beli. Dia menambahkan USD 2.500 adalah level psikologis kritis lainnya dan profil risiko-imbalan tidak seimbang.

“Saat ini, kami perlu melihat apakah USD 2.400 akan dipertahankan, dan kami tidak memiliki informasi yang cukup. Jika hal ini dipertahankan, hal ini akan menimbulkan alasan bullish yang kuat untuk emas,” katanya, dikutip dari Kitko, Minggu (21/7/2024).

Meskipun begitu, Stanley mengatakan pihaknya masih bullish terhadap prospek emas karena pergerakan harganya didukung oleh fundamental yang kuat.

Kemudian, analis komoditas di TD Securities juga melihat potensi penurunan harga dalam waktu dekat karena investor mengambil keuntungan setelah melihat harga tertinggi baru sepanjang masa.

“Kami menegaskan kembali bahwa posisi risiko secara asimetris condong ke sisi bawah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan,” jelas para analis.

Analis TD Securities menambahkan, meningkatnya volatilitas aset kemungkinan besar akan berkontribusi terhadap kerugian bagi algo yang mengikuti tren.

 <a href="https://demo.ew-futures.com/" title="demo ewf">demo ewf</a>
<a href="https://demo.ew-futures.com/" title="Demo Equityworld">Demo Equityworld</a>

Rabu, 17 Juli 2024

Equityworld Futures | Emas Terdorong Kuatnya Tren Penurunan Suku Bunga

Equityworld Futures | Emas Terdorong Kuatnya Tren Penurunan Suku Bunga

Equityworld Futures | Emas melonjak ke rekor tertingginya pada Selasa, 16 Juli 2024. Emas dunia akan bergerak dinamis di tengah tren jangka panjang penurunan suku bunga.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Mencapai Rekor Tertinggi karena Spekulasi Pemotongan Suku Bunga AS

Emas berjangka ditutup naik 1,6 persen ke penutupan tertinggi sepanjang masa di USD2.467,8 per ons setelah juga mencapai rekor tertinggi intraday baru di USD2.474,5 per ons selama sesi tersebut. Harga emas berjangka telah naik lebih dari 19 persen tahun ini.

Pada hari ini, harga emas diperkirakan akan mengalami pergerakan yang cukup dinamis berdasarkan analisis Andrew Fischer dari Dupoin Indonesia.

Menurut Fischer, emas sebelumnya cenderung turun mencapai titik terendah di harga USD2.401 per ons. Namun, setelah mencapai titik terendah tersebut, harga emas kembali mengalami kenaikan hingga saat ini.

Untuk hari ini, Fischer memprediksi harga emas akan melanjutkan tren kenaikannya, meskipun kenaikannya diperkirakan hanya sedikit. Setelah itu, harga emas diperkirakan akan kembali turun.

"Salah satu alasan utama prediksi ini adalah karena harga emas pagi ini sudah hampir mencapai titik tertinggi, sehingga setelah ini, harga emas akan cenderung menurun dalam jangka pendek," tegas dia.

Setelah penurunan jangka pendek ini selesai, harga emas diperkirakan akan kembali naik dalam jangka panjang. Prediksi ini didukung oleh analisis trendline dan analisis candlestick yang menunjukkan pola serupa.
Emas bisa tembus USD3.000/ons
Menambah pandangan ini, laporan terbaru dari analis Citi menyebutkan harga emas bisa melonjak hingga USD3.000 per ons. Hal ini disebabkan oleh arus keuangan yang menunjukkan potensi ekspansi signifikan.

Bank tersebut mencatat melemahnya pasar tenaga kerja AS, ditambah dengan tren disinflasi yang lebih luas dan Indeks Harga Konsumen (CPI) Juni yang lemah, memperkuat argumen untuk perubahan arah yang lebih dovish dari Federal Reserve pada pertemuan FOMC Juli.

Para analis Citi juga menyoroti dampak dari pemotongan suku bunga Federal Reserve sebelumnya terhadap harga logam mulia. Mereka mencatat median log return untuk logam mulia, disetahunkan, adalah 13 persen pada periode 6 bulan setelah pemotongan Fed pertama dalam empat siklus terakhir.

Selain itu, catatan penelitian Citi menggarisbawahi arus masuk baru-baru ini ke dalam ETF emas batangan, yang mencatat arus masuk bersih di Juni untuk pertama kalinya dalam 12 bulan terakhir, dengan bulan Juli melanjutkan tren ini dengan laju bulanan lebih dari 30 ton. Ini bisa menjadi pertanda pembalikan kritis dari tren penjualan bersih selama 43 bulan dengan total sekitar 925 ton.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan tren jangka pendek menunjukkan kemungkinan penurunan setelah mencapai titik tertinggi. Setelah penurunan jangka pendek ini selesai, harga emas diperkirakan akan kembali naik dalam jangka panjang.

demo ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 12 Juli 2024

Equityworld Futures | Wall Street Terkoreksi, Nasdaq Jatuh Paling Dalam

Equityworld Futures | Wall Street Terkoreksi, Nasdaq Jatuh Paling Dalam

Equityworld Futures | New York: Laju Wall Street terkoreksi pada penutupan perdagangan kemarin (Jumat WIB).

Equityworld Futures | Inflasi AS Diumumkan Hari Ini, Pemilik Emas Banyakin Doa Ya!

Melansir CNBC International, Jumat, 12 Juli 2024, laju Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,08 persen. Sementara itu indeks komposit Nasdaq melemah 1,95 persen. Kemudian indeks komposit S&P500 melemah 0,88 persen.  
 
Saham-saham Amerika Serikat (AS) terbebani oleh saham-saham teknologi seperti Nvidia dan Microsoft karena Nasdaq anjlok dua persen. Tesla juga membebani indeks dengan kejatuhan sebesar 8,44 persen.

Indeks S&P 500 ditutup di bawah 5.600 setelah mengakhiri sesi Rabu di atas ambang batas tersebut untuk pertama kalinya. Sementara itu, Russell 2000 yang berfokus pada saham kecil melonjak 3,6 persen selama sesi tersebut.

Perusahaan-perusahaan kecil, yang sering kali memiliki leverage lebih tinggi sehingga lebih sensitif terhadap suku bunga, mengalami kesulitan karena Federal Reserve mempertahankan tingkat leverage mereka lebih tinggi untuk melawan inflasi.

Dengan Consumer Price Index (CPI) Juni yang lebih dingin membuka kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih besar pada tahun ini. Para investor bertaruh saham-saham berkapitalisasi kecil yang lamban akan menjadi yang berikutnya yang akan mengalami reli. Russell 2000 naik sekitar lima persen pada 2024, dibandingkan 18 persen untuk S&P 500.

“[Pemotongan suku bunga] mendukung ekspektasi kami agar reli pasar saham terus berlanjut dan meluas setelah Magnificent-7,” kata Veteran Pasar Ed Yardeni dikutip dari Business Insider, Jumat, 12 Juli 2024.

Dia menuturkan saham berkapitalisasi kecil dan menengah] telah terbebani oleh suku bunga yang tinggi dan tetap relatif murah ketika The Fed memperketat kebijakan moneter.

Inflasi mencapai tiga persen pada bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan dan menandai bulan kedua data yang menggembirakan setelah kuartal pertama yang sulit.
Keyakinan penurunan suku bunga The Fed
Para komentator dengan cepat menyebut penurunan suku bunga pada September sudah pasti, dan peluang penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini juga sedikit meningkat.

"Penurunan suku bunga pada bulan September harusnya menjadi kesepakatan pada saat ini. Pada kuartal kedua, laju inflasi umum di AS hanya 1,1 persen, dengan inflasi inti sebesar 2,1 persen, sehingga semakin jelas kuartal pertama menunjukkan kenaikan. kejutannya anomali," kata Kepala Strategi Pasar Lazard Ron Temple.

"Mengingat semakin banyaknya bukti perlambatan pertumbuhan ekonomi, inilah saatnya bagi The Fed untuk kembali fokus pada mandat ganda dan melonggarkan kebijakan moneter," tegas dia.