Rabu, 03 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Kapan Menguatnya?

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Kapan Menguatnya?

Equityworld Futures | Harga emas mencoba melakukan perlawanan pada awal perdagangan hari ini, setelah ambruk tiga hari beruntun pada perdagangan sebelumnya. Pelemahan emas di awal tahun 2024 karena menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ekspetasi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reverse (The Fed).

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini di Awal 2024 Potensi Bullish Terdorong Sentimen The Fed

Pada perdagangan Selasa (2/1/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,20% di posisi US$ 2058,51 per troy ons. Dengan demikian, harga emas melandai dalam tiga hari beruntun dengan pelemahan mencapai 0,9%.

Sementara, hingga pukul 05.22 WIB Rabu (3/1/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,01% di posisi US$ 2058,72 per troy ons.

Emas memasuki tahun 2024 di bawah tekanan dari lonjakan dolar AS, namun tetap bertahan di tengah ekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga pada tahun ini dan meningkatnya kekhawatiran atas serangan terhadap pelayaran di Laut Merah.

Indeks dolar naik 0,88% di level 101,92 pada perdagangan Selasa (2/1/2023), di jalur kenaikan harian terbesar sejak Juli. Selain itu kenaikan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi, membuat emas batangan yang dibanderol dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures menjelaskan emas mendapat sokongan kuat dari memanasnya konflik di  Timur Tengah,.

Harga emas melonjak 13% pada tahun 2023 yang merupakan kenaikan tahunan pertama sejak tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada 2024. Penguatan emas akan ditopang oleh suku bunga yang lebih rendah.
Suku bunga AS yang lebih rendah akan membuat dolar AS melandai sehingga mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Ketika kita melihat seberapa besar kenaikan harga emas yang diperoleh dari ekspektasi penurunan suku bunga pada tahun 2023, kita bisa melihat kenaikan yang signifikan pada tahun 2024 ketika bank sentral benar-benar mulai melonggarkan kebijakan mereka," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan bahwa kapan sebenarnya dan tingkat penurunan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk.

Minggu ini, perhatian pasar tertuju pada risalah rapat The Fed terakhir yang dijadwalkan pada hari Kamis. Data lowongan pekerjaan AS dan data non-farm payrolls bulan Desember, yang keduanya akan dirilis pada hari Jumat, juga akan dipantau dengan cermat.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Jumat, 29 Desember 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Turun Lagi Usai Gapai Level Tertinggi 3 Pekan

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Turun Lagi Usai Gapai Level Tertinggi 3 Pekan

Equityworld Futures | Harga logam mulia melemah setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu sebelumnya. Harga emas hari ini dipengaruhi kenaikan dolar AS dan imbal hasil treasury yang melemahkan dukungan dari ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada awal tahun depan.

Equityworld Futures | Harga Emas Melemah Setelah Mencapai Level Tertinggi 3 Minggu pada Kamis (28/12)

Harga emas susut 0,5% menjadi USD 2.066,86 per ounce, setelah naik ke posisi USD 2.088,29 sebelumnya, terbesar sejak 4 Desember, ketika emas batangan mencapai puncak sepanjang masa. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,8% menjadi USD 2.077,2.

“Saat ini tidak banyak volume perdagangan di pasar mana pun sehingga biasanya menyebabkan pergerakan yang lebih kecil, terutama ketika kita mendekati angka besar seperti titik tertinggi sepanjang masa,” kata Chris Gaffney, Presiden Pasar dunia di EverBank melansir CNBC, Jumat (29/12/2023).

“Alasan harga kembali mendekati cakrawala dan kembali menguat menjelang akhir tahun adalah karena ekspektasi suku bunga dan melemahnya dolar,” lanjut dia.

Indeks dolar naik 0,2% setelah mencapai level terendah lima bulan. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun juga naik, turun dari level terendah sejak bulan Juli.

Klaim pengangguran AS naik minggu lalu, mengindikasikan pasar tenaga kerja terus melemah pada kuartal keempat tahun ini.

Investor bertaruh pada peluang 88% dari penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret, menurut CME FedWatch.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Kami memperkirakan harga emas akan lebih tinggi dalam 12 bulan ke depan, dengan data ekonomi yang lebih lemah dan inflasi yang lebih rendah di AS yang memaksa The Fed untuk menurunkan suku bunganya,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Rabu, 27 Desember 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Bertahan di Atas Level USD2.060/Ounce

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Bertahan di Atas Level USD2.060/Ounce

Equityworld Futures | Harga emas bertahan di atas USD2.060 per ounce selama awal sesi Asia pada perdagangan Rabu waktu setempat.
 
Equityworld Futures | Harga Emas Semakin Mentereng Tertopang Posisi Dolar AS yang Melemah

Melansir FX Street, Rab, 27 Desember 2023, harga emas diperdagangkan di level USD2.066, turun 0,09 persen pada hari ini.
 
Dolar AS secara luas melemah terhadap mata uang-mata uang lainnya. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY). Ukuran nilai USD terhadap sebagian besar mata uang dunia turun ke level terendah sejak Juli di dekat 101,45. Imbal hasil Treasury turun tipis, dengan imbal hasil 10 tahun mencapai 3,89 persen.
 
Ekspektasi pelonggaran The Fed telah meningkat. Menurut WIRP, pasar telah memperhitungkan peluang 15 persen untuk pemangkasan pada 31 Januari dan sepenuhnya dihargai pada 20 Maret dengan enam pemangkasan yang sepenuhnya dihargai pada akhir 2024.

Seperti diketahui, suku bunga yang lebih rendah menguntungkan logam mulia karena mengurangi biaya peluang untuk memegang aset non
 
Minggu lalu, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE) November berada di 0,1 persen (month on month/MoM), di bawah konsensus pasar sebesar 0,2 persen.
 
Secara tahunan, Core PCE menunjukkan kenaikan terkecil sejak April 2021, mencapai 3,2 persen YoY dari 3,4 persen di Oktober, lebih buruk dari ekspektasi pasar yang sebesar 3,3 persen.
Yaman ancam Laut Merah
Selain itu, Yaman terus mengancam Laut Merah, tetapi ada juga kekhawatiran tentang ancaman yang lebih luas terhadap pengiriman.
 
Iran mengatakan mereka dapat menutup Selat Gibraltar, yang merupakan sesuatu yang diragukan oleh banyak orang. Hal ini, pada gilirannya, dapat mengangkat harga aset safe haven seperti emas.
 
Selanjutnya, para trader emas akan terus mengawasi perkembangan seputar ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Jumat, 22 Desember 2023

Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Terbang Nyaris 1%, Tertinggi 14 Hari

Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Terbang Nyaris 1%, Tertinggi 14 Hari

Equityworld Futures | Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Pelaku pasar emas kini menunggu data Personal Consumption Expenditure atau PCE Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Data Ekonomi AS Lebih Rendah dari Perkiraan, Harga Emas Kembali Menanjak

Pada perdagangan Kamis (21/12/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,80% di posisi US$ 2045,49 per troy ons. Posisi penutupan tersebut adalah yang tertinggi sejak 1 Desember 2023 atau 14 hari perdagangan terakhir.

Sementara, hingga pukul 06:21 WIB Jumat (22/12/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,14% di posisi US$ 2048,41 per troy ons.

Harga emas naik pada perdagangan Kamis karena melemahnya dolar setelah data ekonomi AS memicu ekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan Maret tahun depan.

AS melaporkan laju pertumbuhan ekonomi mereka tercatat 4,9% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun 2023, sedikit di bawah 5,2% pada perkiraan kedua. Revisi ke bawah terhadap pertumbuhan ekonomi mencerminkan penurunan peringkat belanja konsumen dan investasi inventaris.

Namun, AS juga melaporkan, klaim awal tunjangan pengangguran AS hanya bertambah 2.000 menjadi 205.000 untuk pekan yang berakhir 16 Desember. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 215.000 klaim pada minggu terakhir. Klaim yang tidak disesuaikan turun 9,225 menjadi 239,865 pada minggu lalu karena penurunan besar di California dan Georgia lebih dari sekadar mengimbangi peningkatan besar di Ohio.

Perangkat CME FedWatch memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024 sebesar 83%, dibandingkan dengan 79% sebelum data tersebut dirilis.

Sementara indeks dolar AS turun 0,63% di level 101,39 pada perdagangan Kamis (21/12/2023), dan imbal hasil Treasury 10 tahun mendekati level terendah dalam lima bulan di level 3,89%. Penurunan keduanya berimbas positif ke emas. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Melemahnya dolar AS juga membuat emas semakin mudah dijangkau untuk dibeli sehingga meningkatkan permintaan.

Sikap The Fed yang dovish telah menyebabkan pasar memperkirakan beberapa kali penurunan suku bunga pada tahun 2024. Namun, beberapa pejabat The Fed telah menentang penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Fokus pasar kini telah beralih ke laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS pada hari ini, Jumat 922/12/2203).

"Emas akan terus mempertahankan tingkat harga di atas US$2.000 per troy ons dan harapan kami untuk menurunkan tekanan inflasi akan terus mendorong pergerakan sideways ke arah emas yang lebih tinggi," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, dilansir dari Reuters.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.