Equityworld Futures | Harga Emas Antam Akhirnya Naik, Investor Bisa Napas Lega
Equityworld Futures | Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Jumat (8/9/2023) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik Rp4.000 ke Rp1.068.000 per gram.
Equityworld Futures | Pemilik Emas Bisa Bernafas Lega, Harga Emas Sudah Naik Lagi
Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) pun menguat Rp5.000 menjadi Rp950.000 per gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Harga emas di pasar spot pada perdagangan Kamis (7/9/2023) ditutup di posisi US$ 1919,19 WIB per troy ons atau menguat 0,15%. Kenaikan ini mendorong harga emas Antam.
Analis dari Kitco,Jim Wyckoff, menjelaskan emas menguat karena aksi bargain buying. Pelaku pasar juga mempertimbangkan dampak positif negatif kebijakan ketat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
"Pelaku pasar menyadari kebijakan ketat The Fed bagai pedang bermata dua. Di satu sisi itu akan menekan emas tetapi di sisi lain itu akan memperbesar risiko resesi pada ekonomi AS," tutur Wyckoff, dikutip dariReuters.
Kekhawatiran resesi bisa meningkatkan kembali permintaan emas karena logam mulai dinilai sebagai aset pelindung nilai dari risiko.Pelaku pasar juga sedikit menahan diri karena menanti petunjuk dari pernyataan-pernyataan The Fed.
Jumat, 08 September 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Antam Akhirnya Naik, Investor Bisa Napas Lega
Kamis, 07 September 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Perpanjang Penurunannya karena Dolar Berada di Atas Angin
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Perpanjang Penurunannya karena Dolar Berada di Atas Angin
Equityworld Futures | Harga emas memperpanjang penurunannya hingga hari kelima pada hari Rabu (6/9). Imbal hasil US Treasury naik dan pertaruhan untuk suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama serta kekhawatiran pertumbuhan global terus mendorong arus safe haven ke dalam dolar.
Equityworld Futures | Penderitaan Pemilik Emas Sungguh Berat, Harga Sudah Jatuh 1%
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,48% menjadi US$1.916.506. Sedangkan, harga emas berjangka AS menetap 0,4% lebih rendah pada US$1.944,20.
Dolar bertahan di dekat puncak enam bulan dan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun berada di dekat level tertinggi 23 Agustus.
Kenaikan dolar yang menjadi safe-haven membuat emas lebih mahal bagi investor luar negeri. Sementara imbal hasil yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Pergerakan emas tidak dramatis, ini adalah aksi wait and see untuk melihat "apa yang akan dilakukan FOMC dan juga apakah ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi atau tidak," kata Chris Gaffney, presiden di EverBank World Markets.
Pasar hampir pasti bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan 19-20 September, tetapi masih bertaruh pada peluang 43% untuk kenaikan sebelum 2024, menurut CME FedWatch Tool.
Ketahanan ekonomi AS, terutama pasar tenaga kerja akan memungkinkan The Fed untuk terus menaikkan suku bunga, terutama setelah OPEC tidak membantu dengan memperpanjang pemangkasan produksi sukarela mereka, kata Gaffney.
Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Selasa bahwa putaran data ekonomi terbaru memberikan ruang bagi bank sentral AS untuk melihat apakah mereka perlu menaikkan suku bunga lagi.
"Banyak hal juga akan bergantung selama beberapa bulan ke depan tentang bagaimana ekonomi China bertahan, khususnya, selera untuk perhiasan, yang benar-benar sejalan dengan kepercayaan konsumen," kata Edward Gardner, ekonom komoditas di Capital Economics.
Di tempat lain, harga perak turun 1,63% menjadi US$23,147 per ons troi dan platinum turun 1,67% menjadi US$910,7584. Keduanya merosot ke posisi terendah dalam lebih dari dua minggu.
Paladium turun 0,5% menjadi US$1.205,94, terendah sejak akhir 2018 dan terakhir naik 0,39% pada 1.216,7863.
Rabu, 06 September 2023
Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Menangis oleh Ulah Arab Saudi, Rusia & AS
Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Menangis oleh Ulah Arab Saudi, Rusia & AS
Equityworld Futures | Harga emas ambruk setelah Arab Saudi dan Rusia memangkas produksi dan ekspor minyak mentah dunia. Keputusan kedua negara dikhawatirkan akan melambungkan harga minyak dan inflasi sehingga harapan pelonggaran suku bunga di Amerika Serikat (AS) semakin menjauh.
Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Menangis oleh Ulah Arab Saudi, Rusia & AS
Harga emas di pasar spot pada perdagangan Selasa (5/9/2023) ditutup di posisi US$ 1926,19 WIB per troy ons atau ambruk 0,64%.
Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang juga melemah pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Dalam empat hari terakhir, harga emas sudah melandai 0,85%.
Emas sedikit membaik pada hari ini. Pada perdagangan Rabu (6/9/2023) pukul 06: 20 WIB, harga emas menguat 0,02% ke posisi US$ 1.926,19 per troy ons.
Harga emas jatuh oleh lonjakan harga minyak serta kenaikan imbal hasil US Treasury.
Harga minyak brent ditutup di posisi US$ 90,01 per barel kemarin Selasa (5/9/2023). Harganya terbang 1,2%. Ini adalah kali pertama minyak brent menyentuh level US$ 90 per barel sejak 16 November 2022 atau hampir 10 bulan terakhir.
Dikutip dari CNBC International, harga minyak melonjak setelah Arab Saudi akan memangkas produksi sebesar 1 juta barel per day (bpd) secara sukarela hingga akhir tahun ini. Pemangkasan tersebut akan mengurangi produksi minyak hingga 9 juta pbd pada Oktober, November, dan Desember.
Rusia juga akan memperpanjang pemangkasan sukarela sebesar 300.000 hingga Desember 2023.
Lonjakan harga minyak akan berimplikasi kepada banyak hal. Lonjakan harga minyak dikhawatirkan akan melambungkan kembali inflasi sehingga harapan melihat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak semakin menjauh.
Hal tersebut bisa semakin menekan ekonomi AS yang tengah berjuang dari dampak suku bunga tinggi.
"Kenaikan harga minyak akan menekan inflasi. Ini hanya akan membuat The Fed semakin bekerja keras menekan inflasi," tutur Keith Lerner, co-chief investment officer pada Truist Advisory Services, dikutip dari CNBC International.
Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.
Selain harga minyak, emas juga melemah karena imbal hasil US Treasury terus melambung. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun kemarin menembus 4,27%, lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 4,17%..
Imbal hasil naik karena pasar melihat The Fed masih akan hawkish ke depan. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil merugikan emas.
"Imbal hasil obligasi melonjak di hampir semua negara karena ada risiko perlambatan ekonomi. Situasi ini membuat orang kembali ke dolar AS dan surat utang," tutur Edward Moya, analis OANDA, dikutip dari Reuters.
Moya menambahkan harapan emas kini berada pada kekhawatiran global mengenai gonjang ganjing ekonomi. Jika kekhawatiran meningkat maka permintaan emas bisa meningkat lagi.
"Perlambatan ekonomi global sebenarnya bisa membuat emas menguat tetapi itu hanya terjadi jika AS mengalami resesi," ujarnya.
Selasa, 05 September 2023
Equityworld Futures | Bursa Eropa Melemah Tipis saat Wall Street Libur, IHSG Lanjut Hijau
Equityworld Futures | Bursa Eropa Melemah Tipis saat Wall Street Libur, IHSG Lanjut Hijau
Equityworld Futures | Saham-saham di Bursa Eropa melemah pada perdagangan Senin (4/9/2023) waktu setempat saat Wall Street di Amerika Serikat tutup karena libur Hari Buruh.
Equityworld Futures | Pelan-Pelan, Emas Mulai Undur Diri, Harganya Jatuh 3 Hari
Bursa Eropa mencatatkan volume perdagangan yang rendah, sehingga Indeks Stoxx 600 Eropa sedikit berubah setelah sebelumnya naik 0,8 persen. Saham-saham di sektor konsumer, perjalanan, serta pertambangan atau sektor-sektor yang memiliki eksposur tinggi ke China, menguat.
Mengutip Bloomberg, Selasa (5/9/2023), dengan ditutupnya Wall Street, volume perdagangan Eropa hampir sepertiganya berada di bawah rata-rata tiga puluh hari. Saham produsen obat Denmark Novo Nordisk A/S naik ke rekor tertinggi baru, dan menjadi perusahaan paling berharga di Eropa.
Saham produsen mobil Mercedes Benz Group AG bertambah 1 persen setelah meluncurkan kendaraan listrik baru dengan jarak yang lebih jauh.
Ekspektasi pengurangan pasokan minyak mentah dari kelompok OPEC+ membuat harga minyak berjangka mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan.
Pasar saham mendapat dorongan dari laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja terus melemah, menawarkan ruang bagi Federal Reserve untuk menghentikan kenaikan suku bunga bulan ini.
Sentimen semakin membaik setelah berita tentang lonjakan penjualan rumah pada akhir pekan di dua kota terbesar Tiongkok, sebuah tanda awal bahwa upaya pemerintah untuk meredam rekor perlambatan sektor perumahan cukup membantu.
Shanghai dan Beijing terlihat mendapat manfaat paling besar dari pengumuman pihak berwenang pada pekan lalu yang menurunkan ambang batas uang muka untuk rumah. Indeks Hang Seng melonjak lebih dari 3 persen pada perdagangan Senin sebelum memangkas kenaikannya, sementara indeks Bloomberg untuk sektor properti China melonjak sebanyak 8,7 persen.
“Pasar telah mencari langkah-langkah penyelamatan properti yang lebih signifikan selama beberapa waktu untuk meningkatkan sentimen dan kepercayaan konsumen,” kata Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management Mark Haefele.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27 persen di level 6.996,75 pada akhir perdagangan kemarin. Sepanjang perdagangan indeks koposit bergerak di rentang 6.974,82 hingga 7.007,80. Sebanyak 257 saham menguat, 277 saham melemah dan 225 saham stagnan.
Analis Senior Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG sedang mencoba untuk dapat menembus kembali level di atas 7.000 yang pernah dicapai beberapa waktu sebelumnya, salah satu faktor penunjang adalah rilis data perekonomian cadangan devisa serta mulai kembalinya arus capital inflow.
“Namun jika terjadi koreksi minor masih dapat dimanfaatkan oleh investor mengingat dalam jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend, “ jelasnya dalam riset, Senin (5/9/2023)
William memprediksi IHSG hari ini berpotensi menguat pada kisaran 6.888 – 7.082. Saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain BBNI, ITMG, TLKM, BBRI, AKRA, ASII, TBIG, dan KLBF.