Selasa, 05 September 2023

Equityworld Futures | Bursa Eropa Melemah Tipis saat Wall Street Libur, IHSG Lanjut Hijau

Equityworld Futures | Bursa Eropa Melemah Tipis saat Wall Street Libur, IHSG Lanjut Hijau

Equityworld Futures | Saham-saham di Bursa Eropa melemah pada perdagangan Senin (4/9/2023) waktu setempat saat Wall Street di Amerika Serikat tutup karena libur Hari Buruh.

Equityworld Futures | Pelan-Pelan, Emas Mulai Undur Diri, Harganya Jatuh 3 Hari

Bursa Eropa mencatatkan volume perdagangan yang rendah, sehingga Indeks Stoxx 600 Eropa sedikit berubah setelah sebelumnya naik 0,8 persen. Saham-saham di sektor konsumer, perjalanan, serta pertambangan atau sektor-sektor yang memiliki eksposur tinggi ke China, menguat.

Mengutip Bloomberg, Selasa (5/9/2023), dengan ditutupnya Wall Street, volume perdagangan Eropa hampir sepertiganya berada di bawah rata-rata tiga puluh hari. Saham produsen obat Denmark Novo Nordisk A/S naik ke rekor tertinggi baru, dan menjadi perusahaan paling berharga di Eropa.

Saham produsen mobil Mercedes Benz Group AG bertambah 1 persen setelah meluncurkan kendaraan listrik baru dengan jarak yang lebih jauh.

Ekspektasi pengurangan pasokan minyak mentah dari kelompok OPEC+ membuat harga minyak berjangka mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan.

Pasar saham mendapat dorongan dari laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja terus melemah, menawarkan ruang bagi Federal Reserve untuk menghentikan kenaikan suku bunga bulan ini.

Sentimen semakin membaik setelah berita tentang lonjakan penjualan rumah pada akhir pekan di dua kota terbesar Tiongkok, sebuah tanda awal bahwa upaya pemerintah untuk meredam rekor perlambatan sektor perumahan cukup membantu.

Shanghai dan Beijing terlihat mendapat manfaat paling besar dari pengumuman pihak berwenang pada pekan lalu yang menurunkan ambang batas uang muka untuk rumah. Indeks Hang Seng melonjak lebih dari 3 persen pada perdagangan Senin sebelum memangkas kenaikannya, sementara indeks Bloomberg untuk sektor properti China melonjak sebanyak 8,7 persen.

“Pasar telah mencari langkah-langkah penyelamatan properti yang lebih signifikan selama beberapa waktu untuk meningkatkan sentimen dan kepercayaan konsumen,” kata Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management Mark Haefele.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27 persen di level 6.996,75 pada akhir perdagangan kemarin. Sepanjang perdagangan indeks koposit bergerak di rentang 6.974,82 hingga 7.007,80. Sebanyak 257 saham menguat, 277 saham melemah dan 225 saham stagnan.

Analis Senior Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG sedang mencoba untuk dapat menembus kembali level di atas 7.000 yang pernah dicapai beberapa waktu sebelumnya, salah satu faktor penunjang adalah rilis data perekonomian cadangan devisa serta mulai kembalinya arus capital inflow.

“Namun jika terjadi koreksi minor masih dapat dimanfaatkan oleh investor mengingat dalam jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend, “ jelasnya dalam riset, Senin (5/9/2023)

William memprediksi IHSG hari ini berpotensi menguat pada kisaran 6.888 – 7.082. Saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain BBNI, ITMG, TLKM, BBRI, AKRA, ASII, TBIG, dan KLBF.

Senin, 04 September 2023

Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Siap-Siap Beli

Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Siap-Siap Beli

Equityworld Futures | Harga emas mengalami pemulihan yang solid dari posisi terendah beberapa bulan di bulan Agustus pada minggu lalu. Namun beberapa analis mencatat bahwa harga emas tidak memiliki momentum yang cukup untuk menembus wilayah bullish.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik ke Puncak 1 Bulan karena Spekulasi Jeda Suku Bunga The Fed

Meskipun perekonomian menciptakan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan para ekonom, kenaikan upah lebih lemah dari perkiraan dan tingkat pengangguran meningkat tajam

Namun, reli tersebut sedikit mereda, dengan emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1.967.30 per ounce, naik 1,4% dari penutupan hari Jumat.

Emas menguat ke level tertingginya setelah laporan pekerjaan menunjukkan bahwa 187.000 pekerjaan diciptakan pada bulan Agustus, dengan perkiraan konsensus memperkirakan pertumbuhan sekitar 170.000 pekerjaan. Pada saat yang sama, angka lapangan kerja untuk bulan Juni dan Juli direvisi jauh lebih rendah. Tingkat pengangguran juga naik menjadi 3,8%, naik dari 3,5%, dimana para ekonom memperkirakan angkanya tidak akan berubah.

Tak Memberikan Sentimen ke Investor

Beberapa analis mengatakan meskipun tanda-tanda kelonggaran mulai terlihat di pasar tenaga kerja, data tersebut tidak memberikan arahan pasti bagi investor.

“Untuk saat ini, perdagangan termudah di pasar global adalah dengan menekan penurunan perekonomian di pasar obligasi,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas senior di TD Securities. "Peningkatan imbal hasil obligasi dan dolar AS akan terus menjaga harga emas dunia tetap terkendali."

Jumat, 01 September 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Terkerek Setelah Rilis Data Ekonomi AS

Equityworld Futures | Harga Emas Terkerek Setelah Rilis Data Ekonomi AS

Equityworld Futures | Harga emas kembali terkerek ke level tertinggi sejak awal Agustus pada akhir perdagangan Rabu (30/8). Pergerakan ini memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut, dibantu oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS atau US Treasury setelah data ekonomi lebih rendah dari perkiraan.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bertahan di Level US$1.942,84 di Hari Terakhir Agustus 2023

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada Desember di Divisi Comex New York Exchange, meningkat 7,90 dolar AS atau 0,40% ke harga 1.973,00 dolar AS per ounce. Sebelumnya harga logam kuning ini sempat menyentuh tertinggi sesi di 1.977,10 dolar AS dan terendah di 1.962,80 dolar AS.

Emas berjangka melonjak 18,30 dolar AS atau 0,94% ke posisi 1.965,10 dolar AS pada Selasa (29/8). Sebelum itu, harga emas 6,90 dolar AS atau naik 0,36% ke level 1.946,80 dolar AS pada Senin (28/8), bahkan sempat jatuh 7,20 dolar AS atau 0,37% ke level 1.939,90 dolar AS pada Jumat (25/8).

Logam kuning ini mendapat dorongan harga, menyusul rilis data ekonomi AS yang di bawah perkiraan. Hasil terbaru ini memicu spekulasi Federal Reserve (Fed) akan memiliki ruang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga.

Departemen Perdagangan AS pada Rabu (30/8) secara tak terduga merevisi turun pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2023 menjadi 2,1% dari yang dilaporkan sebelumnya sebesar 2,4%.

Indeks dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS turun menyusul data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.

Emas mendapat dorongan tambahan karena Automated Data Processing Inc. pada Rabu melaporkan pekerjaan di sektor swasta meningkat sebesar 177.000 untuk Agustus, lebih rendah dari kenaikan 200.000 yang diperkirakan ekonom.

Investor juga menunggu indeks pengeluaran konsumsi pribadi pada Juli yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat. Sementara itu, laporan ketenagakerjaan AS pada Agustus pada Jumat (1/9).

Sejumlah indikator ekonomi utama AS dijadwalkan pada minggu ini. Terkait ini, manajer analisis pasar di FXTM Lukman Otunuga mengatakan kepada MarketWatch, emas dapat mengalami perubahan yang cepat jika semuanya mengecewakan dan menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa besar ruang yang tersisa bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Semua perhatian tertuju pada laporan penggajian nonpertanian (NFP) pada Jumat (1/9). Mengingat peralihan The Fed ke ketergantungan data, laporan ini dapat memicu tingkat volatilitas yang sangat tinggi secara keseluruhan.

Logam mulia lainnya, yakni perak, untuk pengiriman Desember melemah 3,50 sen atau 0,14% ke level 25,104 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada Oktober terpangkas 2,80 dolar AS atau 0,28% dan bertengger di level 983,30 dolar AS per ounce.

Kamis, 31 Agustus 2023

Equityworld Futures | Wall Street Melejit di Tengah Rilis Data Ekonomi AS Lesu

Equityworld Futures | Wall Street Melejit di Tengah Rilis Data Ekonomi AS Lesu

Equityworld Futures
| Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada penutupan perdagangan saham Rabu, 30 Agustus 2023. Indeks S&P 500 naik di tengah investor menilai data ekonomi baru AS.

Equityworld Futures | Pemilik Emas Tertawa Bahagia Lihat Ekonomi AS Menderita

Dikutip dari CNBC, Kamis (31/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menanjak 0,38 persen sehingga melampaui posisi 4.500, tepatnya 4.514,87. Kenaikan indeks S&P 500 selama empat hari membantu indeks memangkas koreksi bulanan menjadi sekitar 1,6 persen.

Indeks Dow Jones bertambah 37,57 poin atau 0,11 persen ke posisi 34.890,24. Indeks Nasdaq melesat 0,54 persen ke posisi 14.019,31.

Sementara itu, sektor saham teknologi S&P 500 menguat yang dibantu oleh kenaikan hampir 1 persen saham produsen chip Nvidia. Saham Apple naik hampir 2 persen setelah perusahaan mengirimkan undangan peluncuran pada 12 September 2023. Diprediksi Apple luncurkan iPhone 15.

Pergerakan indeks saham di wall street pada Rabu, 30 Agustus 2023 terjadi ketika pelaku pasar mencerna data payrolls yang mengecewakan. ADP menuturkan, pengusaha swasta menambahkan 177.000 pekerjaan pada Agustus 2023. Data pekerjaan itu jauh di bawah revisi pada Juli 2023 yaitu 371.000, dan meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000.

Sementara itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan direvisi turun pada Rabu, 30 Agustus 2023 menjadi 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya 2,4 persen.

Pada Rabu pekan ini, investor kembali melihat data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan sebagai kabar baik bagi saham.

“Pelaku pasar dan investor sama-sama ingin melihat tindak lanjut aksi pasar saat ini, membantu memastikan peningkatan kinerja pasar adalah langkah lebih layak saat pasar memasuki September,” ujar Chief Clobal Strategist LPL Financial, Quincy Krosby.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham-saham acuan di AS menguat menyusuk rilis angka kepercayaan konsumen yang mengecewakan dan penurunan lowongan pekerjaan AS yang lebih besar dari perkiraan pada Juli. Hal ini memicu harapan di kalangan pelaku pasar kalau the Federal Reserve (the Fed)  dapat meringankan kebijakannya dalam waktu dekat.