Equity World | Inflasi AS Jeblok, Wall Street Semakin Pesta Pora
Equity World | Bursa utama Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka di zona hijau. Indeks menghijau setelah inflasi AS jeblok pada Mei 2023.
Dengan inflasi yang turun tajam maka ekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak semakin besar.
Pada awal perdagangan hari ini, indeks Dow Jones menguat 0,36% ke posisi 34.189,2, indeks Nasdaq menguat 0,78% ke posisi 13.568,1 sementara indeks S&P 500 terapresiasi 0,6% ke posisi 4.365,6
Menghijaunya Wall Street memperpanjang tren positif bursa utama Paman Sam. Wall Street selalu menguat pada tiga hari perdagangan terakhir.
Indeks Nasdaq dan S&P 500 bahkan menutup perdagangan pada Selasa kemarin di posisi tertingginya dalam 13 bulan terakhir.
Bila dihitung dari titik terendahnya terakhir pada Oktober 2022 maka S&P sudah terbang 20%. Penutupan Nasdaq kemarin sudah 30% lebih tinggi dari titik rendahnya pada 27 Desember tahun lalu.
Bursa Wall Street kembali menghijau pada pembukaan hari ini setelah AS melaporkan data inflasi Mei.
Inflasi AS melandai ke 4,0 % (year on year/yoy) pada Mei 2023, dari 4,9% (yoy) pada April. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari dua tahun terakhir.
Inflasi Mei juga lebih rendah dari ekspektasi pasar (4,1%).
Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi AS juga melemah ke 0,1% pada Mei tahun ini, dari 0,4% pada April.
Sementara itu, inflasi inti-di luar kelompok volatile- tercatat 5,3% (yoy) yang merupakan rekor terendah sejak November 2021.
Inflasi AS melandai dibantu oleh turunnya harga energi dan makanan. Harga komoditas energi terkoreksi 11,7% (yoy) pada Mei, jauh lebih dalam dibandingkan koreksi 5,1% pada April.
Inflasi bahan makanan melandai ke 6,7% (yoy) pada Mei, dibandingkan 7,7% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Namun, kenaikan masih terjadi pada beberapa komoditas seperti apparel, rumah, dan layanan transportasi.
Inflasi yang melandai pada Mei semakin meningkatkan optimisme pasar terhadap kebijakan The Fed.
Pasar kini bertaruh 100% jika The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan ini.
The Fed tengah menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini dan besok (13-14 Juni). The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga di kisaran 5-5,25%.
The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 500 bps sejak Maret tahun lalu.
"Melemahnya harga barang akan memberikan ruang bagi The Fed untuk menahan suku bunga acuan pada bulan ini. Jika inflasi terus melandai maka ada kemungkinan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi hingga akhir tahun," tutur Jeffery Roach, kepala ekonom PL Financial, dikutip dari CNBC International.
Rabu, 14 Juni 2023
Equity World | Inflasi AS Jeblok, Wall Street Semakin Pesta Pora
Selasa, 13 Juni 2023
Equity World | Wall Street Melambung, Indeks S&P 500 Sentuh Level Tertinggi Sejak April 2022
Equity World | Wall Street Melambung, Indeks S&P 500 Sentuh Level Tertinggi Sejak April 2022
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin, 12 Juni 2023. Indeks S&P 500 menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan seiring pelaku pasar berharap bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini.
Dikutip dari CNBC, Selasa (13/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,93 persen ke posisi 4.338,93. Indeks S&P 500 menguat mencapai level tertinggi dari Agustus 2022 dan mencapai level intraday serta penutupan terbaik sejak April 2022.
Indeks Nasdaq bertambah 1,5 persen ke posisi 13.461,92, dan mencapai level tertinggi sejak April 2022. Indeks Dow Jones menguat 189,55 poin atau 0,56 persen ke posisi 34.066,33.
Pelaku pasar di wall street prediksi the Fed tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini. Pelaku pasar perkirakan sekitar 72 persen kemungkinan tidak ada kenaikan, menurut FedWatch CME Group. The Fed telah menaikkan 10 kali berturut-turut sejak memulai siklus pengetatan kebijakan terbaru pada Maret 2022.
Data inflasi pada Selasa dapat membantu memperkuat perkiraan inflasi mereda. Hal ini seiring ekonom prediksi indeks harga konsumen menunjukkan penurunan inflasi ke tingkat tahunan 4 persen pada Mei 2023. Inflasi itu turun dari bulan sebelumnya 4,9 persen.
Co-chief Investment Officer Dylan Kremer menuturkan, bank sentral pada akhirnya akan memutuskan melewatkan kenaikan suku bunga pada Juni 2023. Namun, the Fed belum selesai menaikkan suku bunga secara keseluruhan.
“Kami tidak selalu percaya tidak ada lagi kenaikan, tetapi kami pikir ini adalah peluang 50:50 dari kenaikan lain yang terjadi dalam siklus ini. Semuanya sama, laporan CPI bisa menjadi penarik jangka pendek,” ujar dia.
Akan tetapi, harapan pasar kalau pejabat the Fed akan menekankan komitmen menjaga inflasi dengan kenaikan suku bunga pada Juli sebelum ditahan selama sisa 2023.
Senin, 12 Juni 2023
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street tampil perkasa setelah mendapatkan kembali beberapa momentumnya berkat rebound saham teknologi. Sementara volatilitas turun ke rekor terendah jelang rilis sejumlah data ekonomi dan kebijakan yang penting pada pekan depan.
Kamis (8/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 168,59 poin atau 0,5% menjadi 33.833,61, indeks S&P 500 menguat 26,41 poin atau 0,62% ke 4.293,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 133,63 poin atau 1,02% ke 13.238,52.
Di antara 11 sektor S&P utama, indeks discretionary konsumen memimpin. Sementara indeks real estate dan energi tergelincir, dengan yang terakhir terpukul oleh penurunan harga minyak.
Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun ke rekor terendah baru pasca-pandemi.
"Apa yang sebenarnya Anda lihat di pasar vol adalah keengganan untuk terlibat," kata David Bianco, kepala investasi Amerika untuk manajer aset DWS Group. "Anda baru saja mengalami kelumpuhan pada investor."
Investor duduk di pinggir lapangan menjelang data inflasi dan pertemuan kebijakan Federal Reserve di pekan depan.
Pedagang memperkirakan peluang 73% dari bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% yang ada saat ini, selama pertemuan kebijakan moneter pada 13-14 Juni, menurut alat Fedwatch CMEGroup. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga di bulan Juli.
Imbal hasil US Treasury untuk tenor acuan dua tahun, yang cenderung bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun dari tertinggi satu minggu ke 4,51% setelah lonjakan tajam dalam klaim pengangguran mingguan menandakan pelunakan pasar tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi pada 13 Juni, hari pertama pertemuan The Fed. Angka-angka tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun di bulan Mei tetapi harga inti tetap kaku.
Sementara itu, rebound oleh teknologi dan saham megacap membantu indeks utama mendapatkan kembali pijakannya di tengah volume yang tipis.
Saham kelas berat Amazon.com Inc naik 2,49% karena Wells Fargo memulai liputan pada perusahaan dengan peringkat "overweight". Sementara saham Nvidia Corp, Apple Inc dan Tesla Inc naik antara 1,55% dan 4,58 %.
Saham GameStop Corp merosot 17,89% karena investor miliarder Ryan Cohen mengambil alih sebagai ketua eksekutif setelah pengecer video-game itu memecat CEO-nya dan membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.
Saham Adobe melonjak 4,95% setelah Piper Sandler menaikkan target harganya pada saham menjadi US$ 500. Pembuat perangkat lunak Photoshop mengatakan sedang menawarkan alat AI "Firefly" untuk bisnis besar.
Di sisi lain, saham Lucid Group anjlok 1,88% setelah kepala operasional pembuat kendaraan listrik mewah AS di China, Zhu Jiang, mengatakan perusahaan sedang bersiap untuk memasuki pasar mobil terbesar di dunia.
Jumat, 09 Juni 2023
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Rekor Volatilitas Rendah
Equity World | Wall Street tampil perkasa setelah mendapatkan kembali beberapa momentumnya berkat rebound saham teknologi. Sementara volatilitas turun ke rekor terendah jelang rilis sejumlah data ekonomi dan kebijakan yang penting pada pekan depan.
Kamis (8/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 168,59 poin atau 0,5% menjadi 33.833,61, indeks S&P 500 menguat 26,41 poin atau 0,62% ke 4.293,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 133,63 poin atau 1,02% ke 13.238,52.
Di antara 11 sektor S&P utama, indeks discretionary konsumen memimpin. Sementara indeks real estate dan energi tergelincir, dengan yang terakhir terpukul oleh penurunan harga minyak.
Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun ke rekor terendah baru pasca-pandemi.
"Apa yang sebenarnya Anda lihat di pasar vol adalah keengganan untuk terlibat," kata David Bianco, kepala investasi Amerika untuk manajer aset DWS Group. "Anda baru saja mengalami kelumpuhan pada investor."
Investor duduk di pinggir lapangan menjelang data inflasi dan pertemuan kebijakan Federal Reserve di pekan depan.
Pedagang memperkirakan peluang 73% dari bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% yang ada saat ini, selama pertemuan kebijakan moneter pada 13-14 Juni, menurut alat Fedwatch CMEGroup. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga di bulan Juli.
Imbal hasil US Treasury untuk tenor acuan dua tahun, yang cenderung bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun dari tertinggi satu minggu ke 4,51% setelah lonjakan tajam dalam klaim pengangguran mingguan menandakan pelunakan pasar tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi pada 13 Juni, hari pertama pertemuan The Fed. Angka-angka tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun di bulan Mei tetapi harga inti tetap kaku.
Sementara itu, rebound oleh teknologi dan saham megacap membantu indeks utama mendapatkan kembali pijakannya di tengah volume yang tipis.
Saham kelas berat Amazon.com Inc naik 2,49% karena Wells Fargo memulai liputan pada perusahaan dengan peringkat "overweight". Sementara saham Nvidia Corp, Apple Inc dan Tesla Inc naik antara 1,55% dan 4,58 %.
Saham GameStop Corp merosot 17,89% karena investor miliarder Ryan Cohen mengambil alih sebagai ketua eksekutif setelah pengecer video-game itu memecat CEO-nya dan membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.
Saham Adobe melonjak 4,95% setelah Piper Sandler menaikkan target harganya pada saham menjadi US$ 500. Pembuat perangkat lunak Photoshop mengatakan sedang menawarkan alat AI "Firefly" untuk bisnis besar.
Di sisi lain, saham Lucid Group anjlok 1,88% setelah kepala operasional pembuat kendaraan listrik mewah AS di China, Zhu Jiang, mengatakan perusahaan sedang bersiap untuk memasuki pasar mobil terbesar di dunia.