Equity World | IHSG Sesi I Melemah, Lanjut di Sesi II?
Equity World | JAKARTA, IHSG terjebak di zona merah pada penutupan sesi I, Rabu (4/1/2023). IHSG ditutup melemah 16,23 poin (0,24%) ke level 6.872,52. Lanjut melemahkah pada sesi II?
Phintraco Sekuritas menjelaskan, secara teknikal, Stochastic RSI dan MACD cenderung bergerak sideways. “Sehingga, IHSG diperkirakan akan konsolidasi di rentang 6.860-6.900 di Sesi II,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, pada Rabu (4/1/2023)
Pada penutupan sesi I, bursa saham Asia bergerak mixed. Shanghai (Tiongkok) meningkat 0,32% dan Hang Seng (Hong Kong) melonjak 2,3%. Sedangkan Straits Time (Singapura) turun tipis 0,01% dan Nikkei (Jepang) anjlok 1,24%.
Kamis, 05 Januari 2023
Equity World | IHSG Sesi I Melemah, Lanjut di Sesi II?
Rabu, 04 Januari 2023
Equity World | Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Equity World | Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Equity World | JakartaIndeks utama bursa saham Amerika Serikat terpantau menguat pada pembukaan perdagangan 2023.
Dow Jones Industrial Average naik 0,15% ke 33.197,27,S&P 500 naik 0,47% ke 3.857,5 dan Nasdaq Composite naik 0,89% ke 10.559,6.
Investor yakin pada sinyal bahwa ekonomi global akan terus pulih pada 2023 dan membuat saham menguat. Para pelaku pasar melihat masalah yang membebani pasar pada tahun 2022 mereda.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi yang tinggi dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi, hal itu juga kemungkinan akan menyebabkan jeda kenaikan suku bunga atau poros untuk memangkas suku bunga di bagian akhir tahun ini, yang dapat meningkatkan pasar .
"Kami terus melihat 'gelas setengah penuh' sebagai akhir dari periode 'uang gratis' dan stimulasi ekonomi yang berlebihan menunjukkan waktu yang lebih baik dapat terbentang di depan untuk pasar ekuitas dan obligasi saat Tahun Baru berlangsung," tulis John Stoltzfus, kepala strategi investasi di Oppenheimer, dalam catatan Selasa.
Sejarah juga menunjukkan pasar saham AS cenderung rebound setelah bertahun-tahun turun.Faktanya, S&P 500 rata-rata telah pulih sebesar 15% di tahun berikutnya setelah tahun di mana ia kehilangan lebih dari 1%.
Rata-rata utama menutup tahun 2022 dengan kerugian tahunan terburuk mereka sejak 2008, mematahkan kemenangan beruntun tiga tahun.Dow mengakhiri tahun turun sekitar 8,8%, dan 10,3% dari level tertinggi 52 minggu.S&P 500 kehilangan 19,4% untuk tahun ini dan duduk lebih dari 20% di bawah rekor tertinggi. Nasdaq yang padat teknologi anjlok 33,1% tahun lalu.
Selasa, 03 Januari 2023
Equity World | Mengawali Tahun 2023, Bursa Asia Dibuka Turun
Equity World | Mengawali Tahun 2023, Bursa Asia Dibuka Turun
Equity World | JAKARTA. Bursa Asia ditetapkan untuk pembukaan yang lebih rendah pada Selasa (3/1). Sebagian besar pasar saham regional memulai sesi perdagangan pertama untuk tahun 2023.
Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,82% pada jam pertama perdagangannya. Pasar di Jepang dan Selandia Baru ditutup untuk hari libur nasional pada hari Selasa. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,86% dan Kosdaq turun 0,32%.
Nikkei melaporkan pada akhir pekan bahwa Bank of Japan (BoJ) sedang mempertimbangkan untuk menaikkan prakiraan inflasi pada bulan Januari untuk mendekati target bank sentral sebesar 2% pada tahun fiskal 2023 dan 2024.
Yen Jepang diperdagangkan pada 130,92, melayang di sekitar level terkuat yang terlihat sejak Agustus sebelum mata uang tersebut melemah secara signifikan terhadap dolar AS.
Aktivitas manufaktur China di bulan Desember mengalami kontraksi tajam karena negara tersebut mengalami lonjakan infeksi Covid.
Singapura dijadwalkan untuk merilis angka lanjutan produk domestik bruto kuartal keempat di sore hari. Pembacaan aktivitas pabrik untuk Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan juga dijadwalkan akan diterbitkan.
Di Amerika Serikat (AS), Wall Street menutup tahun 2022 dengan kerugian terburuk sejak 2008, masing-masing menghentikan kemenangan beruntun tiga tahun. S&P 500 kehilangan 19,4% untuk tahun ini, Nasdaq kehilangan 33,1% dan Dow ditutup 8,8%.
Senin, 02 Januari 2023
Equity World | Perdagangan Perdana 2023, IHSG Dibuka Melemah 0,12%
Equity World | Perdagangan Perdana 2023, IHSG Dibuka Melemah 0,12%
Equity World | Ditutup melemah sebesar 9 poin (0,14%) ke level 6.850 pada hari terakhir perdagangan 2022, IHSG dibuka melemah 8,51 poin (0,12%) ke level 6.842,1 pada sesi I perdagangan perdana 2023, Senin (2/1/2023). IHSG hari ini bergerak bervariasi pada rentang 6.836 - 6.850.
Tercatat sebanyak 182,73 juta juta saham telah diperdagangkan di menit-menit awal, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 81,7 miliar dan frekuensi perdagangan baru mencapai 17.655 kali transaksi. Sebanyak 162 saham diperdagangkan mencatatkan kenaikan, 101 saham terkoreksi, dan 238 saham stagnan.
Wall Street mengakhiri sesi perdagangan terakhir 2022 lebih rendah pada Jumat (30/12/2022). Menyusul bergugurannya seluruh indeks utamanya. Hal itu membuat Wall Street menutup tahun ini dengan mencatat penurunan tahunan terbesar sejak 2008. Didorong oleh kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengekang inflasi, kekhawatiran resesi, perang Rusia-Ukraina dan meningkatnya kekhawatiran atas kasus Covid di Tiongkok.
S&P 500 kehilangan 9,43 poin (0,24%) menjadi berakhir pada 3.839,85 poin. Sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 11,05 poin (0,11%) menjadi 10.467,74. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 70,47 poin (0,21%) menjadi 33.152,55.
Dari bursa Asia, pada Senin pagi (2/1/2023) saat laporan ini ditulis index Nikkei 225 di Japan sedang merayakan libur nasional, pada pagi ini Korea Selatan merilis PMI yang dikeluarkan oleh S&P Global yang kembali melemah ke 48,2.
Prediksi Analis
Yugen Bertumbuh Sekuritas menyebut data inflasi yang akan diumumkan pada hari ini diperkirakan masih akan terkendali. Untuk itu, IHSG berpeluang melaju pada perdagangan perdana 2023, Senin (2/1/2023). IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.789 – 6.956. Intip menu belanja saham di awal tahun, salah satunya BBRI.
Yugen Bertumbuh Sekuritas menjelaskan, kondisi IHSG setelah melewati tahun penuh tantangan, terlihat masih akan dapat menorehkan prestasi di tahun 2023. Semangat tahun baru tentunya akan memberikan gairah terhadap pola investasi di pasar modal Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi yang menarik.
Yugen Bertumbuh Sekuritas menambahkan, rilis data perekonomian tingkat inflasi yang disinyalir masih dalam kondisi terkendali akan memberikan warna terhadap pola pergerakan IHSG hari ini. “Hal tersebut akan menjadi salah satu sentimen yang dapat mendorong kembali naiknya IHSG. IHSG hari ini berpeluang melaju naik,” tulis Yugen Bertumbuh Sekuritas dalam risetnya, Senin (2/1/2023).
Yugen Bertumbuh Sekuritas merekomendasikan intip menu belanja saham di awal tahun ini. Menu belanja saham tersebut terdiri dari BBRI, AALI, JSMR, BBNI, TLKM, ASII, AKRA, dan SMRA.