Equity World | Harga Emas Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS
Equity World | Harga emas naik pada hari Jumat didukung oleh pelemahan dolar AS. Meski demikian, kekhawatiran atas The Fed yang diramal akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga yang agresif telah menjadi sentimen yang membebani pasar.
Harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi US$ 1.719,19 per ons tori pada 05:50 GMT. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi US$ 1.729,70 per ons troi.
Di sisi lain, indeks dolar turun 0,7%, setelah menyentuh level terendah dalam satu minggu.
"Pada level saat ini, emas tampaknya dalam jangka pendek telah mencapai titik terendah," kata Michael Langford, direktur perusahaan penasihat perusahaan AirGuide.
"Klaim pengangguran yang sedang berlangsung dan jumlah lapangan pekerjaan akan secara material mempengaruhi pandangan bank sentral tentang kekuatan ekonomi yang mendasarinya," lanjut dia.
Data pada hari Kamis menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS turun pada pekan lalu. Hal ini menyoroti kekuatan pasar tenaga kerja dan mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed yang agresif.
"The Fed berkomitmen kuat untuk memerangi inflasi dan tetap berharap hal itu dapat dilakukan tanpa biaya sosial yang sangat tinggi untuk mengendalikan lonjakan harga," kata Ketua The Fed Jerome Powell beberapa waktu lalu.
Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada 21 September mendatang.
Jumat, 09 September 2022
Equity World | Harga Emas Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS
Equity World | Harga Emas Hari Ini di Pasar Dunia Tergelincir Perkataan Bos The Fed
Equity World | Harga Emas Hari Ini di Pasar Dunia Tergelincir Perkataan Bos The Fed
Equity World | Harga logam mulia dunia tergelincir. Harga emas hari ini merosot setelah komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperkuat ekspektasi adanya kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diputuskan pada pertemuan lembaga tersebut yang akan digelar.
Melansir laman CNBC, Jumat (9/9/2022), harga emas di pasar spot turun 0,64 persen menjadi USD 1.706,67 per ounce setelah mencapai level tertinggi lebih dari satu minggu di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS juga turun 0,4 persen ke posisi USD 1.720,20.
"The Fed "berkomitmen kuat" untuk mengendalikan inflasi tetapi masih ada harapan itu dapat dilakukan tanpa "biaya sosial yang sangat tinggi" yang terlibat dalam pertarungan inflasi sebelumnya," kata Powell.
Ahli strategi komoditas di TD Securities, Daniel Ghali, mengatakan jika komentar Powell sepenuhnya konsisten dengan Jackson Hole Conference.
"Dia tidak melawan keinginan pasar untuk kenaikan 75 basis poin yang akan datang pada pertemuan September," jelas dia.
Menurut dia, ada banyak dukungan pembelian karena kisaran teknis harga emas dunia sekitar USD 1.700. "Tapi, kami memperkirakan level ini akan tembus dalam waktu dekat."
The Fed sekarang memperkirakan peluang 85 persen akan dikeluarkan kebijakan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan kebijakan 20-21 September.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu ke level terendah tiga bulan, menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja.
Setelah komentar Powell, dolar sebelumnya naik mendekati puncaknya baru-baru ini, yang membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sebelumnya pada hari itu, Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut, memprioritaskan perang melawan inflasi.
Sementara harga perak di pasar spot turun 0,16 persen ke posisi USD 18,48 per ounce. Harga platinum naik 1,5 persen menjadi USD 879,50 dan paladium naik 4,7 persen ke posisi USD 2,139,41.
Kamis, 08 September 2022
Equity World | Harga Emas Hari Ini di Pasar Dunia Melompat, Perak Mengekor
Equity World | Harga Emas Hari Ini di Pasar Dunia Melompat, Perak Mengekor
Equity World | Harga emas hari ini lebih tinggi dan mendekati harian tertinggi, karena short-covering di pasar berjangka dan persepsi bargain hunting di pasar tunai, menyusul kerugian baru-baru ini.
Melansir laman kitco, Kamis (8/9/2022), indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury AS mundur dari level yang lebih tinggi hari ini, yang juga mendorong beberapa minat beli di pasar logam.
Namun, penurunan besar dalam harga minyak mentah ke level terendah delapan bulan hari ini membatasi kenaikan harga emas. Emas Oktober terakhir naik USD 11,50 menjadi USD 1.714,90 dan perak naik USD 0,352 pada posisi USD 18,26 di Desember.
Indeks saham A.S. lebih tinggi tetapi masih dalam tren turun pada grafik harian. Penghindaran risiko tetap agak meningkat di pasar umum.
China melaporkan hari ini impor dan ekspornya turun lebih dari perkiraan perdagangan pada Agustus karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu terus terhenti di tengah penguncian Covid, pasar properti yang goyah, dan yuan yang lebih lemah.
"Hambatan yang dihadapi ekonomi China menjadi semakin sengit dan upaya baru-baru ini untuk menopangnya tampaknya tidak memadai," kata pengiriman email dari analis Craig Erlam dengan OANDA.
Pertemuan kebijakan moneter Bank of Canada hari ini melihat bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Bank Sentral Eropa bertemu Kamis dan banyak yang mengharapkan ECB menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin.
Pasar luar utama hari ini melihat harga minyak mentah Nymex turun tajam dan diperdagangkan di sekitar USD 82,65 per barel.
Indeks dolar AS sedikit lebih lemah setelah mencapai level tertinggi 20 tahun di awal perdagangan AS. Hasil pada catatan Treasury AS 10-tahun diambil sekitar 3,2 persen.
Selasa, 06 September 2022
Equity World | Kok Harga Emas Perlahan Menanjak? Coba Cari Tahu Disini
Equity World | Kok Harga Emas Perlahan Menanjak? Coba Cari Tahu Disini
Equity World | Harga emas mulai menguat. Pada perdagangan Senin (5/9/2022) pukul 16: 02 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.711,7 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,015%. Penguatan tersebut membalikkan arah pergerakan emas yang melemah pada pagi hari ini.
Dalam sepekan, harga emas masih melandai 1,5% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah amblas 3,5% sementara dalam setahun anjlok 6,1%.
Harga emas anjlok dalam dua pekan terakhir setelah the Fed mengeluarkan pernyataan hawkishnya terkait suku bunga. Harga sang logam mulia bahkan sempat terlempar dari level US$ 1.700 pada Kamis pekan lalu.
Matt Simpson, analis dari City Index, mengatakan harga emas cenderung diam di tempat atau naik tipis karena investor tengah mencari sinyal lanjutan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) akan menggelar pertemuan pada 20-21 September mendatang. Artinya, pekan depan adalah "blackout period" atau periode di mana tidak ada pernyataan apapun yang akan keluar dari pejabat the Fed.
"Pertemuan the Fed bakal digelar dua pekan ke depan dan ada masa "blackout period". Pernyataan apapun dari the Fed pada minggu ini akan diteliti oleh pasar karena mereka harus menjahit informasi apapun untuk mengetahui kebijakan the Fed," tutur Matt Simpson, kepada Reuters.
Simpson menjelaskan pernyataan the Fed mengenai suku bunga akan menjadi penggerak utama harga emas pekan ini.
"Pernyataan apapun yang menyinggung kenaikan 75 bps akan membuat emas tertekan," ujarnya.
Sementara itu, ANZ dalam keterangannya mengatakan emas sempat menguat pada Jumat lalu atau setelah keluarnya data tenaga kerja AS. Data tersebut sedikit di bawah ekspektasi pasar sehingga menopang pergerakan emas.
AS mengumumkan jumlah lapangan kerja yang tercipta pada Agustus mencapai 315.000. Sedikit di atas perkiraan pasar yakni 300.000.
Tingkat pengangguran di AS naik tipis menjadi 3,7% pada Agustus, dari 3,5% pada Juli.
"Emas menguat pada Jumat karena pelaku pasar melihat data tenaga kerja dan dampaknya. Data tenaga kerja yang memburuk akan membuat the Fed melunak," tulis ANZ, seperti dikutip dari Reuters.