Selasa, 23 Agustus 2022

Equity World | Dolar Ngamuk, Harga Emas Hari Ini Makin Terpuruk

Equity World | Dolar Ngamuk, Harga Emas Hari Ini Makin Terpuruk

Equity World | Harga emas semakin jatuh. Pada perdagangan Selasa (23/8/2022) pukul 06:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.734,89 per troy ons. Harga emas melemah 0,05%.

Pelemahan pagi ini memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Senin pekan lalu atau sembilan hari terakhir. Pada perdagangan kemarin, harga emas juga melemah 0,69% ke posisi US$ 1.735,71 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas melemah 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 0,49% sementara dalam setahun melemah 3,9%.

Analis dari Exinity Han Tan mengatakan emas terpuruk karena melonjaknya dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index kemarin ditutup di posisi 109,05. Posisi tersebut adalah yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Penguatan dolar membuat emas semakin mahal sehingga kehilangan daya tariknya.

Laju dolar AS tidak tertahan karena semakin menguatnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan. Pelaku pasar semakin meyakini jika bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) masih akan bersikap ultra hawkish ke depan.

"Logam mulia layu karena dolar AS terus menguat dan kembali ke rekor tertingginya. Pelaku pasar sepertinya sudah kembali bertaruh jika the Fed akan kembali ultra hawkish," tutur Han Tan, seperti dikutip Reuters.

Han Tan memperkirakan sinyal-sinyal kenaikan suku bunga the Fed akan membuat harga emas semakin tertekan ke depan.

"Harga emas bisa terjerembab dan jatuh ke kisaran US$ 1.700 bawah jika the Fed terus memberlakukan kebijakan agresif dengan menaikkan suku bunga secara besar," imbuhnya.

Pejabat the Fed akan bertemu pekan ini untuk menghadiri pertemuan tahunan Jackson Hole, Wyoming. Pelaku pasar kini menunggu pernyataan Chairman the Fed Jerome Powell untuk mengetahui petunjuk lebih jauh mengenai kebijakan bank sentral AS ke depan.

"Harga emas pekan depan kemungkinan ada di kisaran US$ 1.680-1.720 karena emas sangat rentan terhadap isu kenaikan suku bunga," tutur Carlo Alberto De Casa, analis dari Kinesis Money, kepada Reuters.

Senin, 22 Agustus 2022

Equity World | Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi...

 Equity World | Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi...

Equity World | Harga emas semakin merana. Pada perdagangan Senin (22/8/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.746,3 per troy ons. Melemah 0,09%.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 27 Juli lalu. Pelemahan pagi ini juga memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Senin pekan lalu.

Dalam sepekan, harga emas melemah 1,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 1,1% sementara dalam setahun melemah 3,3%.

Analis Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan pelemahan emas dipicu oleh terus menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index pada pagi hari ini berada di 108,15, turun tipis dibandingkan Jumat pekan lalu yang berada di posisi 108,17. Kendati turun, indeks ini masih berada di level tinggi.

"Faktor utama dari pelemahan emas adalah kembali perkasanya dolar AS. Emas dan dolar AS bersaing untuk menjadi aset aman pilihan investor. Kenaikan suku bunga acuan akan menopang kinerja dolar AS sehingga emas menjadi kurang menarik," tutur Jim Wyckoff, kepada Reuters.



Analis dari Kinesis Money Rupert Rowling mengatakan pernyataan hawkish pejabat bank sentral AS (The Federal Reserve/the Fed) mengenai kenaikan suku bunga menjadi "reality check" bagi pelaku pasar jika bank sentral masih akan agresif meski inflasi AS melandai.

Sebagai catatan, pekan lalu, Presiden The fed asal St. Louis James Bullard dan Presiden the Fed San Francisco Fed Mary Daly lebih bersikap hawkish mengatakan kenaikan 75 bps poin sangat terbuka pada September.

"Emas melemah secara brutal setelah pernyataan sejumlah the Fed akan kenaikan suku bunga. Emas kini harus berjuang keras untuk kembali ke level US$ 1.800 per troy ons," tutur Rowling.

Jumat, 19 Agustus 2022

Equity World | Harga Emas Spot Naik ke Level US$1.765,8 Hari Ini (18/8), Ini Pemicunya

Equity World | Harga Emas Spot Naik ke Level US$1.765,8 Hari Ini (18/8), Ini Pemicunya

Equity World | Harga emas naik tipis pada hari Kamis (18/8). Setelah imbal hasil obligasi tergelincir, meskipun dolar yang lebih kuat dan ekspektasi Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunganya.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,3% pada US$1.765,80 per ons troi, pada 0920 GMT, setelah penurunan tiga hari yang menariknya ke level US$1.759,17 pada hari Rabu, terendah sejak 3 Agustus. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,2% menjadi US$1.779,90 per ons troi.

Meskipun tidak secara eksplisit mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga, risalah The Fed pada hari Rabu menunjukkan pejabat bank sentral AS berkomitmen untuk menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan untuk menjinakkan inflasi.

"Pelemahan emas adalah karena dimulainya kembali kekuatan dolar dan juga karena risalah berbicara tentang kenaikan suku bunga. Meskipun, mereka mengisyaratkan, berpotensi turun lebih jauh pada kecepatan yang lebih lambat," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

"Harga emas hampir tidak berubah pada tahun ini dan itu sendiri merupakan kinerja yang cukup bagus mengingat pergerakan yang telah kita lihat dalam dolar dan imbal hasil."

Indeks dolar naik ke level tertinggi tiga minggu, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pembeli luar negeri. Membantu emas, imbal hasil US Treasury 10-tahun beringsut lebih rendah, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.

Prospek inflasi zona euro telah gagal membaik, kata anggota dewan ECB Isabel Schnabel, menyarankan dia mendukung kenaikan suku bunga besar lainnya bulan depan bahkan ketika risiko resesi mengeras.

Harga emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, namun karena aset tidak membayar bunga, suku bunga tinggi mengikis daya tariknya.

Kekhawatiran resesi akan mendorong beberapa aliran safe-haven ke emas, pembelian bank sentral kemungkinan akan kuat karena mata uang terdepresiasi dan risiko geopolitik meningkat, ini akan membantu mengurangi permintaan fisik yang lebih lemah, kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,6% menjadi US$19,72 per ons troi, platinum naik 0,1% menjadi US$924,72, dan paladium naik 1,2% menjadi US$2.165,93.

Kamis, 18 Agustus 2022

Equity World | Harga Emas Naik Nih, Tipis Sih...

Equity World | Harga Emas Naik Nih, Tipis Sih...

Equity World | Harga emas mulai bersinar. Pada perdagangan Kamis (18/8/2022) pukul 06:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.763,49 per troy ons. Naik 0,14%.

Penguatan emas hari ini memutus kinerja negatif emas yang sudah berlangsung sejak awal pekan ini. Pada Rabu (17/8/2022), harga emas menyusut 0,82% per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih melemah 1,45% secara point to point. Walau dalam sebulan harga masih meningkat 3,2%.

Analis StoneX Rhona O'Connell mengatakan penguatan emas disebabkan semakin jelasnya arah pergerakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) setelah keluarnya risalah pertemuan the Federal Open Market Committee (FOMC). The Fed memang menegaskan sikapnya untuk tidak mengendurkan kebijakan agresifnya. Namun, hal itu diperkirakan pelaku pasar emas.

Risalah tersebut juga menunjukkan jika pejabat The Fed belum melihat sinyal kuat dari pelemahan inflasi meskipun inflasi sudah melandai ke 8,5% (year on year/yoy) pada Juli, dari 9,1% (Juni).

Dalam risalah yang keluar pada Kamis dini hari waktu Indonesia, the Fed tidak memberi petunjuk khusus berapa mereka akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan September mendatang. The Fed hanya mengatakan jika mereka akan tetap memonitor dengan dekat data-data ekonomi sebelum membuat kebijakan.

"The Fed telah memberikan sinyal-sinyal tersebut tiga minggu lalu. Tidak ada yang berubah, risalah itu hanya menekankan saja," tutur O'Connell, kepada Reuters.

Kebijakan the Fed yang agresif pada Mei-Juli lalu membuat emas jatuh dari level psikologisnya US$ 1.800 per troy ons.

"Pelaku pasar emas melihat risalah the Fed lebih dovish dari yang mereka duga dan ini membuat harga emas naik," tutur analis Standard Chartered Suki Cooper.