Senin, 01 Agustus 2022

Equity World | Harga Emas Kuat Lagi, Didorong Lonjakan Inflasi Di AS

Equity World | Harga Emas Kuat Lagi, Didorong Lonjakan Inflasi Di AS

Equity World | Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Daya pikat safe haven emas mendapat dorongan karena USD (greenback) bergerak lesu menyusul inflasi USA melonjak lagi.

Kisaran harga saat ini tampaknya juga menarik tawaran beli terhadap emas batangan.

Mengutip CNBC, Senin (1/8/2022) harga emas di pasar spot naik 0,4 persen ke harga USD1.761,59 per ounce. Sedangkam harga emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD1.762,9.

Pengeluaran konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, dengan inflasi bulanan melonjak paling tinggi sejak 2005. Dolar AS dengan cepat menyerah setelah rilis data tersebut, dan terakhir turun 0,3 persen, memungkinkan emas untuk memperluas kenaikannya.

"Pembalikan dolar, karena pasar menggali lebih dalam data, mendorong logam lebih tinggi lagi," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar di RJO Futures.

"Beberapa di antaranya bisa menjadi pembelian safe-haven, tetapi secara keseluruhan, itu hanya dorongan ke logam, yang cukup murah saat ini," tambah Pavilonis.

Emas masih terikat untuk penurunan bulanan keempat berturut-turut. Ini telah merosot lebih dari USD300 sejak naik melewati level USD2.000 per ons pada bulan Maret.

Hal ini terjadi karena The Fed memulai jalur kenaikan suku bunga yang cepat sementara dolar juga muncul sebagai perlindungan pilihan di tengah meningkatnya risiko resesi.

"Jika kita mendapatkan angka inflasi harga yang lebih bermasalah, The Fed harus lebih agresif," kata Jim Wyckoff, analis senior, Kitco Metals.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan. Tetapi emas mendapat kelonggaran, memantul lebih dari 1 persen, dari persepsi sikap yang relatif kurang agresif dari Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu menyusul perkiraan kenaikan 75 basis poin.

Sementara itu harga logam berharga lainnya, Perak naik 1,4 persen menjadi USD20,26 per ounce, platinum naik 0,8 persen pada USD894,88 dan paladium melonjak 2,2 persen menjadi USD2,122,58.

Jumat, 29 Juli 2022

Equity World | PDB AS Terkontraksi, Wall Street Justru Menguat

Equity World | PDB AS Terkontraksi, Wall Street Justru Menguat

Equity World | Wall Street menguat pada hari Kamis (28/7/2022), kenaikan dua hari berturut-turut. Data PDB terbaru menunjukkan kontraksi kedua berturut-turut, sehingga investor memprediksi the Federal Reserve bakal mengakhiri kenaikan suku bunga.

Dow Jones Industrial Average melonjak 332,04 poin, atau 1%, menjadi 32.529,63. S&P 500 naik 1,2% menjadi 4.072,43, dan Nasdaq Composite naik hampir 1,1% menjadi 12.162,59. Semua indeks utama masih on track bulan terbaik mereka di tahun 2022.

Investor menepis kekhawatiran bahwa upaya Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi akan mendorong ekonomi ke dalam resesi. Pertumbuhan ekonomi AS turun 0,9% pada kuartal kedua, Biro Analisis Ekonomi melaporkan Kamis. Perkiraan Dow Jones adalah kenaikan 0,3%. PDB kuartal pertama turun 1,6%.

Salah satu ciri-ciri resesi adalah kontraksi PDB selama dua kuartal berturut-turut, tetapi ada lebih banyak faktor yang mempengaruhi resesi. Biro Riset Ekonomi Nasional, lembaga yang menentukan apakah AS mengalami resesi atau tidak, belum menyatakan resesi dan masih mempertimbangkan beberapa faktor tambahan.

Menteri Keuangan AS membantah AS mengalami resesi. Yellen bersikeras resesi adalah "pelemahan ekonomi yang luas" yang mencakup PHK besar-besaran, penutupan bisnis, masalah dalam keuangan rumah tangga, dan perlambatan aktivitas sektor swasta.

“Itu bukan apa yang kita lihat sekarang,” katanya saat konferensi pers, Kamis sore di Kementerian Keuangan. “Ketika Anda melihat ekonomi, penciptaan lapangan kerja terus berlanjut, keuangan rumah tangga tetap kuat, konsumen belanja, dan bisnis tumbuh.”

Pada perdagangan kemarin, Wall Street menguat setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase untuk kedua kalinya berturut-turut untuk melawan inflasi. Kenaikan suku bunga sesuai ekspektasi pasar.

Emiten melanjutkan pengumuman kinerja keuangan. Honeywell dan Etsy keduanya melaporkan hasil yang kuat sehingga mendorong saham mereka naik 3,7% dan 9,9% masing-masing. Ford Motor naik 6,1% setelah mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan dan menaikkan dividennya.

Di sisi lain, saham Meta Platform turun 5,2% karena angka kuartalan yang mengecewakan. Saham Comcast turun 9,1% setelah melaporkan gagal menambah pelanggan broadband untuk pertama kalinya.

Kamis, 28 Juli 2022

Equity World | Mantap! Wall Street 'Terbang', Bursa Asia Dibuka Bergairah

Equity World | Mantap! Wall Street 'Terbang', Bursa Asia Dibuka Bergairah

Equity World | Bursa Asia-Pasifik dibuka cerah pada perdagangan Kamis (28/7/2022), menyusul bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga cerah pada Rabu kemarin, meski bank sentralnya kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,7%, Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,08%, Shanghai Composite China menguat 0,4%, Straits Times Singapura bertambah 0,29%, KOSPI Korea Selatan melonjak 0,91%, dan ASX 200 Australia naik 0,15%.

Dari Australia, data penjualan ritel pada periode Juni 2022 akan dirilis pada hari ini. Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan penjualan ritel Negeri Kanguru pada bulan lalu cenderung melandai menjadi 0,5%.

Selain data penjualan ritel, beberapa data ekonomi Australia lainnya juga akan dirilis pada hari ini, seperti data harga ekspor-impor pada kuartal II-2022 dan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2022.

Sementara itu dari kabar korporasi, perusahaan teknologi Korea Selatan yakni Samsung akan merilis kinerja keuangannya pada kuartal II-2022, setelah proyeksi laba perusahaan lebih baik dari yang diharapkan pada awal bulan ini, yang menyebabkan sahamnya mencetak reli.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung cerah terjadi di tengah rebound-nya bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin waktu AS, meski bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Selain data penjualan ritel, beberapa data ekonomi Australia lainnya juga akan dirilis pada hari ini, seperti data harga ekspor-impor pada kuartal II-2022 dan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2022.

Sementara itu dari kabar korporasi, perusahaan teknologi Korea Selatan yakni Samsung akan merilis kinerja keuangannya pada kuartal II-2022, setelah proyeksi laba perusahaan lebih baik dari yang diharapkan pada awal bulan ini, yang menyebabkan sahamnya mencetak reli.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung cerah terjadi di tengah rebound-nya bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin waktu AS, meski bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Rabu, 27 Juli 2022

Equity World | Wall Street Turun Tajam, Peringatan Penurunan Laba Walmart Picu Kekhawiran Investor

Equity World | Wall Street Turun Tajam, Peringatan Penurunan Laba Walmart Picu Kekhawiran Investor

Equity World | Indeks utama Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (26/7), dipicu peringatan laba oleh Walmart yang menyeret turun saham ritel. Data kepercayaan konsumen yang sangat lemah juga memicu kekhawatiran tentang pengeluaran.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 228,50 poin atau 0,71% ke 31.761,54, S&P 500 turun 45,79 poin atau 1,15% ke 3.921,05 dan Nasdaq Composite turun 220,10 poin atau 1,87% ke 11.562,57.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,60 miliar saham dengan rata-rata 10,93 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, saham Walmart merosot 7,6% setelah peritel ini memangkas perkiraan laba setahun penuh pada Senin malam. Walmart mengatakan, penyebab turunnya perkiraan laba ini karena lonjakan harga untuk makanan dan bahan bakar, dan mengatakan perlu memangkas harga untuk mengurangi persediaan.

Saham Target Corp turun 3,6% dan Amazon.com Inc turun 5,2%, sedangkan indeks ritel S&P 500 turun 4,2%.

Pada hari Selasa, data menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah hampir satu setengah tahun pada bulan Juli di tengah kekhawatiran terus-menerus tentang inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga.

"Mayoritas perusahaan yang melaporkan hari ini mengalahkan pendapatan, dan itulah yang terjadi. Tapi tentu saja ada beberapa peringatan, dan itulah yang menjadi fokus pasar," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Amazon, yang mengatakan akan menaikkan biaya untuk pengiriman dan layanan streaming Prime di Eropa hingga 43% per tahun, adalah hambatan terbesar di Nasdaq dan S&P 500, sementara kebijakan konsumen turun 3,3% dan memimpin penurunan di antara sektor S&P 500.

Federal Reserve memulai pertemuan dua hari, dan pada hari Rabu diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 0,75% untuk melawan inflasi. Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Saham Microsoft turun 0,5% dalam perdagangan setelah jam kerja sementara saham Alphabet naik 3% mengikuti hasil perusahaan. Saham Microsoft mengakhiri sesi reguler turun 2,7% dan saham Alphabet berakhir 2,3% lebih rendah pada hari itu.

Investor telah memantau apakah berita rilis pendapatan minggu ini dari perusahaan mega-cap dapat membantu pasar saham mempertahankan reli baru-baru ini.