Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini 19 April 2022, Loyo ke Rp1,007 Juta
Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) alias Antam berada di level Rp1,007 juta per gram pada Selasa (19/4). Harga emas tercatat turun Rp3.000 dari Rp1,01 juta per gram pada perdagangan sebelumnya.
Senada, harga pembelian kembali (buyback) juga turun Rp3.000 dari Rp915 ribu per gram menjadi Rp912 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp555,9 ribu, 2 gram Rp1,96 juta, 3 gram Rp2,91 juta, 5 gram Rp4,83 juta, 10 gram Rp9,6 juta, 25 gram Rp23,89 juta, dan 50 gram Rp47,7 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp95,33 juta, 250 gram Rp238 juta, 500 gram Rp475,95 juta, dan 1 kilogram Rp951,86 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,40 persen menjadi US$1.978,5 per troy ons. Begitu juga harga emas di perdagangan spot turun 0,13 persen ke US$1.976,3 per troy ons pada pagi ini.
Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memproyeksikan harga emas internasional konsolidasi hari ini.
Ia menjelaskan harga emas mulai turun setelah salah satu anggota komite pemegang hak suara kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) James Bullard membuka peluang kenaikan suku bunga lebih agresif yaitu 75 basis poin pada rapat berikutnya.
Akibatnya kenaikan suku bunga acuan menjadi 3,5 persen di akhir tahun ini jauh melebihi perkiraan pasar sebelumnya sebesar 2,00 persen-2,25 persen tahun ini.
"Dua sentimen di atas masih akan mempengaruhi pergerakan emas hari ini." ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, ia meramalkan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.960 per troy ons dan resistance US$1.998 per troy on
Selasa, 19 April 2022
Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini 19 April 2022, Loyo ke Rp1,007 Juta
Senin, 18 April 2022
Equity World | Diam-diam Emas Masih Kasih Cuan! Sebulan Naik Nyaris 3%...
Equity World | Diam-diam Emas Masih Kasih Cuan! Sebulan Naik Nyaris 3%...
Equity World | Harga emas masih betah dalam tren peningkatan. Pada Senin (18/4/2022) pukul 06:15 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.978,49 per troy ons. Naik tipis 0,2%.
Kenaikan tersebut melanjutkan tren penguatan emas yang sudah berlangsung sejak pekan lalu. Pada Jumat (15/4/2022), harga emas juga menguat 0,05% dan ditutup di US$ 1.974,54/troy ons.
Kenaikan harga emas pagi ini melanjutkan tren penguatan yang sudah berlangsung sejak awal April. Pada periode 6-15 April 2022, emas selalu menguat, kecuali pada 14 April.
Penguatan emas ini terbilang luar biasa mengingat emas mendapat tekanan berat dari penguatan dollar Amerika Serikat (AS) serta ekspektasi kenaikan yield surat utang pemerintah Negeri Paman Sam. Dalam sepekan, harga emas naik 1,28% point to point. Harga emas juga masih naik 2,99% dalam sebulan dan melesat 11,8% dalam setahun.
Daniel Briesemann, analis dari Commerzbank, mengatakan penguatan harga emas pekan lalu didorong oleh ketegangan perang Rusia-Ukraina. "Rusia sepertinya tengah menyiapkan serangan yang lebih besar ke Ukraina Timur. Kondisi ini bisa meningkatkan ketidakpastian dan membuat orang mencari aset aman," tutur Briesemann, seperti dikutip dari Reuters.
"Pergerakan tajam dari minyak mentah dunia akan menentukan tekanan inflasi global yang berdampak ke harga emas. Pasar juga masih menghitung dampak perang Rusia-Ukraina ke emas. Namun, penguatan dolar AS kemungkinan masih bisa terjadi dan menekan emas," tutur Sugandha Sachdeva, dikutip dari Mint.
Sugandha Sachdeva, dari Religare Broking, mengatakan pergerakan emas pekan ini akan ditentukan lima faktor. Di antaranya adalah harga minyak mentah dunia, pergerakan dollar AS, situasi perang Rusia-Ukraiina, pengumuman pertumbuhan ekonomi China, serta pidato Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell pada acara Dana Moneter Internasional (IMF).
Kamis, 14 April 2022
Equity World | Harga Emas Dunia Naik Menyentuh Level Tertinggi Dalam Sebulan Terakhir
Equity World | Harga emas dunia mencapai level tertingginya dalam satu bulan terakhir pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini dipicu melonjaknya inflasi Amerika Serikat (AS) sehingga meningkatkan dya tarik emas sebagai aset lindung nilai inflasi.
Mengutip CNBC, Kamis (14/4/2022), harga emas dunia di pasar spot naik 0,6 persen ke level 1.978,21 dollar AS per troy ounce. Level penutupan ini menjadi yang tertinggi sejak 14 Maret lalu yang saat itu emas ada di level 1,981.30 dollar AS per troy ounce.
Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau naik 0,4 persen menjadi ke level 1.984,70 dollar AS per troy ounce.
"Emas tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga acuan AS dan sangat fokus pada inflasi yang tinggi," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.
Data indeks harga konsumen bulanan AS yang dirilis Selasa kemarin, menunjukkan terjadi lonjakan inflasi pada Maret. Ini sekaligus memperkuat potensi kenaikan kembali suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS sebesar 50 basis poin pada Mei mendatang guna mengatasi tingginya inflasi.
Emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Namun kenaikan suku bunga tidak menguntungkan emas, sebab meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang memang tidak memberikan imbal hasil.
Kenaikan suku bunga AS sebesar 25 bps pada Maret lalu sempat membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak, begitu pula nilai mata uang dollar AS yang bahkan sempat menyentuh ke level tertinggi selama dua tahun terakhir.
Namun kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang masih terus memanas dan tingginya inflasi AS, membuat tren harga emas kembali terkerak, sebab investor kembali tertarik untuk mengamankan dananya di aset safe haven emas.
Seperti diketahui, pada Selasa kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina menggagalkan pembicaraan damai, sehingga pihaknya akan tetap melanjutkan 'operasi militer khusus' terhadap negara tetangganya itu.
"Perang terus berlanjut dan tanpa solusi yang jelas dan menjadi bukti bahwa itu menjadi masalah jangka panjang (dan mendukung kenaikan harga emas)," kata Carlo Alberto De Casa, Analis Pasar Eksternal di Kinesis.
Equity World | Harga Emas Dunia Gapai Posisi Tertinggi dalam Sebulan
Equity World | Harga Emas Dunia Gapai Posisi Tertinggi dalam Sebulan
Equity World | Harga emas mencapai level tertinggi dalam satu bulan karena kenaikan harga konsumen mendorong daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi.
Posisi harga emas dunia ini juga memperlihatkan investor tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga yang akan datang oleh Federal Reserve.
Melansir laman CNBC, Kamis (14/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.978,21 per ons, usai menyentuh level tertinggi sejak 14 Maret di USD 1.981,30. Emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen menjadi USD 1.984,70.
"Emas tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga AS dan "sangat fokus pada inflasi," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.
Data menunjukkan jika harga konsumen bulanan AS melonjak pada bulan Maret, memperkuat rencana kenaikan suku bunga 50 basis poin dari Federal Reserve pada bulan depan dalam upaya mengatasi inflasi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Namun, kenaikan suku bunga AS akan meningkatkan biaya peluang untuk menahan bullion yang tidak memberikan imbal hasil dan meningkatkan greenback di mana ia dihargai.
Investor juga mendorong ekuitas setelah kemerosotan selama seminggu di tengah optimisme pada pertumbuhan saham yang kuat meskipun perkiraan inflasi.
Indeks dolar menyentuh level tertinggi dua tahun selama sesi tersebut, didukung oleh komentar hawkish Pejabat Fed, sebelum menyerahkan sebagian dari kenaikan tersebut.
“Kami mengimpor inflasi di sini,” kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Dia menambahkan ada “ketakutan nyata akan lebih banyak inflasi yang datang dari kurangnya ekspor, kurangnya pengiriman dan pesanan kembali dan semua biaya pengiriman lainnya” karena krisis Ukraina.
Hal yang meningkatkan daya tarik safe-haven emas, usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika pembicaraan damai dengan Ukraina telah menemui jalan buntu, dalam sinyal terkuat hingga saat ini bahwa perang dapat berlangsung lebih lama.
Adapun harga perak naik 1,6 persen menjadi USD 25,74 per ounce, platinum naik 1,9 persen menjadi USD 984, sementara paladium turun 0,5 persen menjadi USD 2.314,48.
Harga emas di pasar spot dan berjangka naik tipis pada perdagangan Senin. Dalam sesi perdagangan harga emas sebenarnya naik tinggi tetapi kemudian mengalami tekanan karena salah satu presiden Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) berkomentar soal suku bunga.
Mengutip CNBC, Selasa (12/4/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen ke level USD 1.947,80 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 14 Maret di USD 1.968,91 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen ke level USD 1.948,2 per ounce.
Harga emas menyerah setelah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Tekanan terhadap harga emas terjadi usai Presiden the Fed Chicago Charles Evans mengisyaratkan tidak akan menentang kenaikan suku bunga yang agresif.
Ia memastikan bahwa kenaikan suku bunga the Fed akan berjalan cepat dengan beberapa kali kenaikan sebesar 50 basis poin pada pertemuan bank sentral yang akan datang.
"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah (The Fed) benar-benar akan mengambil sikap yang cukup kuat terhadap tekanan inflasi ini untuk mencegah potensi apa yang kami yakini masih bisa mendukung harga emas?" kata Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun kenaikan suku bunga akan menekan harga emas yang tidak memberikan imbal hasil. Ia harus bersaing dengan obligasi yang memberikan dua keuntungan yaitu imbal hasil dan kenaikan harga
Fokus sekarang adalah pada laporan harga konsumen AS bulan Maret yang akan dirilis pada hari Selasa. Para pelaku pasar mengharapkan kenaikan lebih lanjut karena dampak perang Ukraina pada biaya energi.
"Perang terus berlanjut dan tanpa solusi yang jelas dan menjadi bukti bahwa itu menjadi masalah jangka panjang," kata analis pasar luar negeri Kinesis Carlo Alberto De Casa. Hal ini menurutnya mendukung harga emas.