Senin, 28 Maret 2022

PT Equityworld | Wall Street Ditutup Beragam, Imbal Hasil Obligasi AS Meningkat

PT Equityworld | Indeks utama  ditutup beragam pada Jumat (25/3). Dua dari tiga indeks utama menguat didorong pergerakan saham sektor keuangan yang mengalami peningkatan secara tajam usai imbal hasil  Treasury AS berada di posisi puncak. 

Kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral AS The Fed dan dampak dari perang Rusia di Ukraina juga turut berkontribusi pada meningkatnya imbal hasil Treasury AS. 

Dilansir dari Reuters, Senin (28/3), indeks Nasdaq (.IXIC) menurun sekitar 0,16 persen, dampak dari saham teknologi dan perawatan kesehatan yang merosot. Sementara Dow Jones Industrial Average (.DJI) dan S&P 500 (.SPX) naik tipis sekitar 0,5 persen dengan saham energi dan keuangan yang merangkak naik, karena kenaikan harga minyak dan suku bunga oleh .

Selain itu, indeks saham MSCI (.MIWD00000PUS) di seluruh dunia naik sebesar 0,11 persen dan mengalami kenaikan pada minggu kedua secara berturut-turut untuk pertama kalinya di tahun 2022. Indeks STOXX 600 pan-Eropa (.STOXX) juga naik tipis 0,11 persen, namun harus turun pada minggu ini.

Data dari Global Flash Purchasing Managers' Index (PMI) untuk minggu ini menunjukkan ekonomi dunia cukup tangguh, akan tetapi investor harus waspada terhadap prospek ekonomi jangka panjang. Barclays di 2022 telah memangkas pertumbuhan ekonomi dunia pada minggu ini sekitar 3,3 persen.

Pasar obligasi global terus mengalami peningkatkan penjualan selama seminggu. Imbal hasil obligasi AS terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir karena pasar mengantisipasi kenaikan inflasi dan memaksa Fed menaikkan suku bunga secara agresif.

Awal Mei 2019, Treasury AS naik 14,3 poin menjadi 2,484 persen. Tidak hanya itu saja, imbal hasil 2 tahun yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi tingkat suku bunga mengalami kenaikan 16,2 poin menjadi 2,287persen.

Presiden The Fed Charles Evans mengatakan The Fed perlu menaikkan suku bunga pada Kamis "secara tepat waktu" di 2022 dan 2023 untuk menekan laju inflasi meninggi. 

Pasar memperkirakan suku bunga AS meningkat sebanyak 190 basis poin secara keseluruhan selama sisa tahun ini, setelah kenaikan 25 basis poin pada minggu lalu. Investor menetapkan probabilitas sekitar 77 persen dari kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Maret.

Analis Pasar Morgan Stanley menilai, tindakan cepat The Fed tidak terlalu berpengaruh ke sektor ekonomi. Meskipun kondisi keuangan semakin sulit, kata dia, tetap menjadi risiko bagi prospek, khususnya di bidang-bidang seperti kredit. 

"Prospek pertumbuhan dasar kami tetap konstruktif," tulisnya.

Tren Harga Minyak Usai Kilang Aramco Diserang

Harga minyak berubah positif pada Jumat, setelah laporan serangan rudal dan milik Arab Saudi.

Minyak mentah AS naik 0,63 persen menjadi USD 113,05 per barel dan Brent berada di USD 119,78 mengalami kenaikan hingga 0,63 persen setelah turun lebih dari USD 3 di awal sesi. Kedua tolak ukur ini merangkak naik di minggu pertama selama tiga minggu ini.

Dolar AS turut melejit naik terhadap keranjang mata uang utama pada Jumat. Lalu, tiga hari berturut turut memperoleh keuntungan sedangkan Euro sedikit lebih rendah.

Senada dengan yang disampaikan Analis Pasar Senior di Oanda, New York, Edward Moya, bahwa masyarakat akan melihat dollar memimpin kenaikan suku bunga dan mata uang Eropa akan tertinggal serta memberikan dukungannya pada mata uang utama.

"Satu hal yang bisa disepakati semua orang adalah inflasi akan berlangsung lebih lama dan banyak yang akan kesulitan dan itu akan memperumit apa yang dilakukan bank sentral," ujar Edward.

Jumat, 25 Maret 2022

Equityworld Futures | Perang Bikin Emas Kembali Kinclong, Harga Naik Lagi!

Equityworld Futures | Harga emas mulai bertenaga setelah sempat loyo. Pada Jumat (25/3/2022) pukul 06:27 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.958,51/troy ons. Naik tipis 0,05% dari hari sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis siang emas sempat melemah ke level US$ 1.941,59/troy ons. Namun, pada perdagangan kemarin emas akhirnya mampu menguat dan ditutup pada level US$1.957.48/troy ons, naik 0,73% dibandingkan hari Rabu (23/3/2022).

Kenaikan emas ini juga melanjutkan tren positif sejak Rabu (23/3/2022) di mana emas naik 1,14% ke level US$ 1.943,38/troy ons. Dalam sepekan, harga emas sudah naik 1,98% point to point, dalam sebulan naik 3,79% dan meningkat 13,41% dalam setahun.

Setelah tepat satu bulan lalu Rusia menyerang Ukraina, belum ada tanda-tanda perang mereda. Para pemimpin aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam pertemuan di Brussels, Belgia, pekan ini, diperkirakan bakal setuju untuk menempatkan lebih banyak pasukan di Eropa Timur guna memasok alat pertahanan serangan kimia, biologis, hingga nuklir ke Ukraina.

"Setiap penggunaan senjata kimia akan benar-benar mengubah jalannya perang dan itu menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan memiliki konsekuensi yang luas," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dikutip Al Jazeera.

David Meger, Direktur Trading Metal di High Ridge Futures, mengatakan panasnya konflik Rusia-Ukraina tidak mampu meredam isu kenaikan suku bunga The Fed. The Fed sudah mengirim sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga 50 bps untuk menangani lonjakan inflasi.

Namun, kebijakan tersebut sepertinya belum mampu untuk menahan laju emas. Sebagai catatan, kenaikan suku bunga acuan The Fed akan memicu meningkatnya yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Emas yang tidak memiliki imbal hasil menjadi kurang menarik jika imbal hasil (yield) surat utang AS naik.

"Tekanan inflasi sebagai salah satu penentu pergerakan emas memang sangat kuat. Namun, ada satu faktor yang krusial di sini yakni apa yang terjadi di Ukraina. Kemungkinan kenaikan suku bunga tidak mampu menahan laju emas, " tutur Meger, seperti dikutip dari Reuters.

Selain konflik Rusia-Ukraina, harga emas juga terdongkrak oleh meningkatnya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah Brent tercatat US$ 119, 2 per barel pada Jumat (25/3) pukul 06:24 WIB.

Kamis, 24 Maret 2022

Equityworld Futures | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 24 Maret 2022

Equityworld Futures | Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup naik 264,80 poin atau 1,21% menjadi 22.154,08. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir naik 1,28% menjadi 7.635,13.

Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Maret 2022 bergerak negatif dengan naik 183 poin atau 0,83% ke posisi 22100.

Hang Seng melonjak ke poisisi tertinggi 3 pekan merespon laporan keuangan perusahaan dari Xiaomi Corp hingga WuXi Biologics  yang lebih baik dari perkiraan.

Sentimen juga dibantu oleh laporan media China daratan, yang mengatakan bank sentral masih memiliki ruang untuk membebaskan lebih banyak uang tunai dalam sistem dengan memotong rasio persyaratan cadangan dan meringankan biaya pinjaman di semester pertama untuk menopang pertumbuhan.

Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street semalam alami profit taking dikarenakan kekhawatiran lonjakan harga minyak mentah oleh meningkatnya eskalasi konflik di Ukraina. Semua indeks utama retreat dari posisi tertinggi 1 bulan lebih sebelumnya.

Harga minyak mentah melonjak lebih dari 5% menjadi di atas $ 114 per barel  setelah Rusia berjanji bahwa badai di Laut Hitam merusak salah satu jaringan pipa minyak terbesar di dunia, mengganggu ekspor dari Rusia dan Kazakhstan dan kemungkinan menghapus 1 juta barel per hari dari pasar.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan melemah. Dan awal sesi dapat akan naik ke posisi 22304 dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika kemudian terkoreksi akan turun ke posisi 21680, jika tembus meluncur  ke posisi S2 hingga S3. 

Rabu, 23 Maret 2022

Equityworld Futures | Wall Street Naik, Saham Teknologi dan Pertumbuhan Jadi Penopangnya

Equityworld Futures | Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa (22/3), dipimpin oleh kenaikan Nasdaq 2%. Saham teknologi dan pertumbuhan besar lainnya rebound dari penurunan baru-baru ini dan Nike naik setelah melaporkan hasil yang optimistis.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 254,47 poin atau 0,74% menjadi 34.807,46, S&P 500 naik 50,43 poin atau 1,13% menjadi 4.511,61, dan Nasdaq Composite menambahkan 270,36 poin atau 1,95% menjadi 14.108,82.

Saham keuangan juga berada di antara yang berkinerja terbaik karena benchmark imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun naik menjadi 2,368%, dengan indeks bank S&P 500 naik 2,5%.

Saham Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc, Alphabet Inc, dan Tesla Inc memberikan dorongan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq. Indeks teknologi S&P 500 naik 1,4%, tetapi tetap turun 10% untuk kuartal sejauh ini, di antara penurunan paling tajam dari sektor-sektor utama.

Asal tahu, Federal Reserve pekan lalu menaikkan suku bunga dana federal sebesar seperempat poin persentase dari level mendekati nol. Pejabat The Fed tidak banyak berbuat untuk mengecilkan ekspektasi pasar yang meningkat bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada bulan Mei untuk menjinakkan inflasi.

Sementara biaya pinjaman yang lebih tinggi adalah negatif bagi konsumen dan banyak bisnis, mereka membantu untuk meningkatkan prospek keuntungan bagi bank.

Dengan posisi terendah baru-baru ini, "Anda benar-benar menghapus para penjual," kata Jim Paulsen, kepala analis investasi di Leuthold Group Minneapolis.

"Sekarang Anda melihat bahkan kepemimpinan lama sedikit terpental, memberi orang sedikit dukungan yang mungkin yang terburuk sudah berakhir.

"Di balik semua itu adalah bahwa data ekonomi dan pendapatan tetap cukup baik."

Saham Nike Inc naik 2,2% setelah perusahaan mengalahkan ekspektasi laba dan pendapatan kuartalan dan mengatakan masalah manufaktur mencubit penjualan selama enam bulan terakhir berada di kaca spion.

Saham Tesla Inc melonjak 7,9% karena pembuat mobil listrik mengirimkan mobil buatan Jerman pertamanya kepada pelanggan di pabrik Gruenheide.

Pada hari Senin, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral harus bergerak "cepat" untuk menaikkan suku bunga. Ketika ditanya apa yang akan mencegah bank sentral menaikkan suku bunga setengah persen pada pertemuan kebijakan 3-4 Mei, dia menjawab: "Tidak ada." Powell dijadwalkan untuk berbicara lagi pada hari Rabu.

Investor masih mencermati konflik Ukraina-Rusia, dengan pejabat Ukraina mengatakan kota pelabuhan Mariupol yang terkepung terus dibombardir saat pasukan Rusia menggandakan upaya mereka untuk merebutnya.