Senin, 03 Januari 2022

PT Equityworld | Emiten di Wall Street yang Paling Melejit dan Paling Merana di Tahun Lalu

PT Equityworld | Banyak kejadian luar biasa yang terjadi di sepanjang 2021 lalu di Amerika Serikat (AS) yang mempengaruhi pergerakan bursa saham. Mulai dari kerusuhan di Gedung US Capitol hingga Facebook bersalin nama baru menjadi Meta. Di sisi lain, tahun lalu telah menjadi puncak rekor mengamuknya kasus Covid-19. 

Kendati demikian, nilai pasar saham global mencapai titik tertinggi baru. Sedangkan perusahaan modal ventura ikut memecahkan rekor pendanaan mereka. Namun terdapat pemenang dan pecundang di bursa global sepanjang 2021.

Bloomberg mencatat, AMC Entertainment menjadi emiten dengan kenaikan saham tertinggi sepanjang tahun lalu. Lalu, rekor terbesar SPAC terjadi ketika Grab melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham AS.

Sementara, Alibaba keluar menjadi emiten paling banyak kehilangan uang kas sepanjang 2021.

Mengutip Bloomberg, Minggu (2/1), awalnya bisnis AMC Entertainment mengalami pukulan telak akibat pembatasan sosial dan ketakutan masyarakat mendatangi bioskop. Namun musim panas 2021 terjadi sesuatu yang aneh terjadi, saham AMC melonjak hingga 1.128%. 

Kenaikan ini terjadi karena nostalgia para milenium dan subreddit  WallStreetBets dan sekelompok kecil trader Robinhood mengejutkan dunia keuangan. Pencapaian ini mengalahkan saham GameStop Corp, yang naik lebih dari 700% karena alasan yang sama.

Lain ceritanya dengan Grab Holding Ltd yang melantai di bursa AS menggunakan SPAC dengan nilai kesepakatan sekitar US$ 40 miliar. Ini menjadi SPAC paling besar dalam sejarah, namun saham Grab juga cepat merosot seiring hasil kinerja yang kurang memuaskan.

Tapi itu lebih baik dibandingkan nasib Peloton Interactive Inc. Pandemi telah membuat saham perusahaan ini turun 77% sepanjang 2021. Setelah penguncian akibat Covid-19 mereda musim gugur lalu, daya pikat peralatan olahraga yang mahal dan berteknologi tinggi meredup. Namun, kemunculan omicron pun belum mampu memikat investor kembali memiliki saham Peloton.

Namun, Alibaba yang paling menderita akibat kehilangan kas hingga US$ 320 miliar. Lantaran tindakan keras pemerintah China terhadap sejumlah perusahaan teknologinya. Selain itu sang pendiri Alibaba, Jack Ma juga dikabarkan sempat menghilang. 

Dari aset kripto, performa mata uang kripto paling berharga dinobatkan kepada Bitcoin. Maklum, di tahun 2021 menjadi tahun keemasan kripto. Koin seperti Shiba Inu menjadi berita utama. Tetapi Bitcoin, dengan nilai yang mendekati US$ 1 triliun, tetap dominan.

Jumat, 31 Desember 2021

Equityworld Futures | Harga emas dan perak menguat usai pedagang mengambil peluang penurunan harga dan melakukan beberapa bargain hunting.

Melansir laman Kitco, Jumat (31/12/2021), harga emas dunia untuk perdagangan Februari naik USD 8,10 menjadi USD 1.813,90 dan perak naik USD 0,222 menjadi USD 23,08 per ounce untuk perdagangan Maret.

Pasar saham global sebagian besar menguat. Indeks saham AS sedikit lebih tinggi pada tengah hari, dan berada pada atau mendekati rekor tertingginya.

Penghindaran risiko tidak terlalu tajam terlihat pada akhir pekan ini, tetapi juga selera risiko. AS baru saja mencatat jumlah kasus Covid tertinggi yang pernah ada saat varian Omicron masuk.

Namun, pasar melihat Covid sebagai hal serius tetapi dapat dikelola, mengingat vaksin dan obat lain untuk memerangi virus sudah ada.

Masalah lain yang dipantau para pedagang dan investor termasuk tindakan keras China terhadap demokrasi di Taiwan dan penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Kedua situasi dapat dengan cepat meningkat menjadi krisis geopolitik besar.

Prediksi Harga Emas

Bank investasi JP Morgan telah memperkirakan harga emas pada kuartal keempat tahun 2022 di posisi USD 1.520 per ounce.

Di sisi lain, inflasi dipercaya akan menjadi jauh lebih bermasalah pada 2022 dan Federal Reserve tidak akan dapat berbuat banyak tentang hal itu.

Skenario itu akan menjadi berita buruk untuk aset kertas seperti saham dan obligasi, tetapi kabar baik untuk aset keras seperti logam.

Selain emas, harga minyak mentah Nymex lebih tinggi dan diperdagangkan sekitar USD 77 per barel. Indeks dolar AS menguat hari ini.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun saat ini mencapai 1,529 persen. Angka ini naik signifikan dari awal pekan ini. 

Kamis, 30 Desember 2021

Equityworld Futures | Kamis Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Bervariasi

Equityworld Futures | Saham di kawasan Asia-Pasifik pada perdagangan Kamis pagi (30/12/2021) dibuka bervariasi. Investor mencermati perkembangan varian baru omicron.

Nikkei 225 di Jepang turun 0,4% sementara indeks Topix turun 0,42%.

Kospi Korea Selatan naik 0,37%.

Di Australia, S&P/ASX 200 melayang di atas garis datar.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,13% lebih tinggi.

Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 naik 0,14% menjadi 4.793,06 — rekor penutupan ke-70 pada tahun 2021. Dow Jones Industrial Average juga ditutup pada rekor, naik 90,42 poin menjadi 36.488,63. Nasdaq Composite tertinggal, tergelincir 0,1% menjadi sekitar 15.766,22.

Pergerakan itu terjadi ketika investor terus menilai risiko ekonomi dari varian omicron Covid yang telah berkontribusi pada lonjakan infeksi di tempat-tempat seperti AS dan Inggris.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan pada hari Rabu bahwa varian Covid baru dapat muncul selama pandemi yang "sepenuhnya resisten terhadap vaksin saat ini atau infeksi masa lalu."

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 95,929 setelah penurunan baru-baru ini dari di atas 96,3.

Yen Jepang diperdagangkan pada 114,95 per dolar, masih lebih lemah dari level di bawah 114,8 yang terlihat terhadap greenback pada awal pekan, Dolar Australia berada di $0,7258 setelah kenaikan baru-baru ini dari bawah $0,724.

Rabu, 29 Desember 2021

Equityworld Futures | Wall Street Bervariasi, Indeks Dow Jones Menguat Selama 5 Hari

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) beragam pada perdagangan Selasa, 28 Desember 2021 seiring indeks saham utama berusaha membangun rekor tertinggi pada minggu terakhir 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 95,83 poin atau sekitar 0,3 persen ke posisi 36.398,21. Indeks Dow Jones mencatat kenaikan dalam lima hari berturut-turut.

Indeks S&P 500 susut 0,1 persen menjadi 4.786,35 setelah mencapai level tertinggi baru intraday di awal sesi perdagangan. Indeks Nasdaq melemah hampir 0,6 persen menjadi 15.781,72.

Investor terus mencari arah berita pandemi dengan ancaman varian Omicron yang menjulang tinggi. "Kami melepaskan beberapa reaksi spontan dan awal untuk varian omicron,” ujar Chief Market Strategist Crossmark Global Investments, Victoria Fernandez, dilansir dari CNBC, Rabu (29/12/2021).

Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mempersingkat rekomendasi isolasi mereka untuk individu yang dites positif menjadi lima hari dari 10 hari, jika orang-orang itu tidak memiliki gejala.

Penelitian di Afrika Selatan juga menunjukkan infeksi omicron dapat membantu meningkatkan kekebalan terhadap jenis delta COVID-19 yang lebih awal.

Sementara itu, produsen obat COVID-19 ditutup melemah di tengah perkembangan omicron. Saham Pfzer turun 2 persen dan Moderna susut 2,2 persen. Saham chip reli sebelumnya melemah pada perdagangan Selasa, 28 Desember 2021. Saham Nvidia turun dua persen dan Appiled Materials susut 1,9 persen.

Gerak Saham di Wall Street

Pada sisi positifnya, saham terkait perjalanan terpukul pada awal pekan, kembali naik pada perdagangan Selasa pekan ini. Saham Boeing naik 1,5 persen, dan memimpin kenaikan. Saham American Airlines termasuk di antara top gainers S&P 500 dengan menguat 2 persen.

Pergerakan saham itu terjadi setelah saham menguat di sesi perdagangan awal pekan ini dengan indeks S7P 500 ditutup ke rekor tertinggi ke-69 pada 2021.

"Jika pasar tidak dikalahkan oleh varian COVID-19 baru ini, saya pikir tidak ada yang menghentikan pasar untuk terus maju sepanjang sisa 2021,” ujar Global Investments Senior Portfolio Manager Allspring, Margaret Patel dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

Saham secara historis naik dalam volume perdagangan yang tipis selama sisa akhir tahun atau sering disebut reli Santa Claus.

Pada 2021, indeks saham S&P 500 naik lebih dari 27 persen dan Nasdaq bertambah sekitar 22 persen. Indeks Dow Jones naik hampir 19 persen.