Senin, 20 Desember 2021

PT Equity World | 'Sarapan Pagi' Buat yang Mau Main Emas Hari Ini, Monggo...

PT Equity World | Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi hari ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?

Pada Senin (20/12/2021) pukul 07:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.800,96/troy ons. Naik 0,18% dari posisi akhir pekan lalu sekaligus jadi yang tertinggi sejak 22 November lalu.

Harga Emas Diprediksi Tetap Perkasa, Tak Takut Kenaikan Bunga The Fed | PT Equity World

Harga emas sedang menjadi tren kenaikan. Dalam seminggu terakhir, harga komoditas ini naik hampir 1% secara point-to-point.

Akan tetapi, investor tetap harus waspada. Masih ada risiko harga emas turun lagi ke bawah US$ 1.800/troy ons.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan target harga emas hari ini ada di kisaran US$ 1.778-1.785/troy ons. Meski ada peluang naik menuju level resistance di rentang US$ 1,805-1.803/troy ons.

"Dalam jangka yang lebih panjang, harga emas masih dibayangi risiko bearish. Bahkan target terjauh bisa menuju US$ 1.700/troy ons," tambah Wang.

Sementara riset ICDX memperkirakan target resistance terjauh harga emas bisa di rentang US$ 1.800-1.810/troy ons. Target support terjauh ada di US$ 1.760-1.765/troy ons.

"Harga emas mencoba bangkit setelah koreksi terbesar dalam tiga pekan terakhir pada awal minggu lalu. Kini harga emas menunggu dorongan terbaru," sebut riset ICDX.

Jumat, 17 Desember 2021

Equity World | Jumat Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Beragam

Equity World | Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik pada Jumat pagi (17/12/2021) dibuka beragam, menyusul kejatuhan saham di Wall Street, semalam. Investor mencermati keputusan kebijakan moneter dari dua bank sentral utama, Federal Reserve dan Bank of England (BoE).

Nikkei 225 Jepang turun 0,68% di awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,33%.

Wall Street Melemah, Nasdaq Anjlok 2% Imbas Investor Melepas Saham Teknologi | Equity World

Kospi Korea Selatan turun 0,19%.

Di Australia, saham melawan tren penurunan dengan benchmark ASX 200 naik 0,55%.

Sesi Jumat mengikuti penurunan semalam di Wall Street di mana saham teknologi anjlok yang menyeret turun rata-rata pasar utama.

BoE Naikkan Suku Bunga

Di tempat lain, Bank of England menaikkan suku bunga pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai. Kenaikkan suku bunga utama BoE dari terendah bersejarah 0,1% menjadi 0,25% di tengah meningkatnya tekanan inflasi.

Bank Sentral Eropa lebih lanjut memangkas pembelian obligasi semalam tetapi berjanji untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk ekonomi zona euro hingga 2022. Ini membiarkan tingkat refinancing acuan tidak berubah pada 0%, sementara tingkat fasilitas pinjaman marjinal tetap di 0,25%.

Keputusan dari Bank of England dan Bank Sentral Eropa mengikuti setelah awal pekan ini, Federal Reserve AS mengatakan akan mempercepat pengurangan pembelian obligasi bulanan, setelah itu, bank sentral mengharapkan untuk mulai menaikkan suku bunga.

Bank of Japan akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter hari ini dan analis mengatakan mereka tidak mengharapkan perubahan substantif.

Ekspektasi inflasi yang lemah adalah salah satu kemungkinan alasan bahwa Bank of Japan tidak akan mengikuti arah yang sama seperti Fed pada hari Jumat, kata Joseph Capurso, kepala ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia dalam catatan Jumat pagi.

“Semua negara maju menghadapi hambatan pasokan untuk beberapa produk,” kata Capurso.

Mata Uang dan Minyak

Di pasar mata uang, indeks dolar terakhir diperdagangkan pada 96,042 terhadap sekeranjang rekan-rekannya, setelah naik dari level sebelumnya di sekitar 95,998.

Yen Jepang menguat dari atas 114 ke 113,67 terhadap greenback sementara dolar Australia berpindah tangan pada $0,7176. Harga minyak turun pada hari Jumat selama jam perdagangan Asia.

Minyak mentah berjangka AS turun 0,82% menjadi $71,79.

Kamis, 16 Desember 2021

Equity World | Wall Street menguat, The Fed umumkan akan akhiri pembelian obligasi era pandemi

Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup naik tajam pada akhir perdagangan Rabu (15/12) setelah Federal Reserve mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi atau melakukan tapering off yang menandai keluarnya dari kebijakan yang diberlakukan pada awal krisis kesehatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 383,25 poin atau 1,08% ke 35.927,43, S&P 500 naik 75,76 poin atau 1,63% ke 4.709,85 dan Nasdaq Composite naik 327,94 poin atau 2,15% ke 15.565,58.

Harga Emas Turun Abaikan Peningkatan Penjualan Ritel AS | Equity World

Di antara 11 indeks sektor S&P 500, indeks sektor teknologi melonjak 2,7% dan sektor layanan kesehatan naik 2,1%.

Saham Apple Inc naik 2,85% dan saham Nvidia Corp menguat 7,49%, dengan keduanya mengangkat S&P 500 lebih banyak daripada saham lainnya.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,2 miliar saham dengan rata-rata 11,6 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, Kamis (16/12), setelah pertemuan kebijakan dua hari, The Fed mengisyaratkan target inflasinya telah terpenuhi, dan pengumumannya untuk mengakhiri pembelian obligasi membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2022.

Ketiga indeks saham utama AS membalikkan penurunan sebelumnya dan naik ke wilayah positif. Wall Street memperpanjang kenaikan tersebut karena Ketua Fed Jerome Powell selama konferensi persnya memberikan nada optimistis tentang pemulihan ekonomi AS dan menyatakan kesediaan untuk menaikkan suku bunga yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

"Apa yang dikatakan pasar adalah, karena Fed meningkatkan taper mereka, mungkin mereka merasa inflasi terkendali," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta. 

"Mereka melakukan apa yang diharapkan. Itu akan menambah kredibilitas The Fed dan itu akan - seimbang - netral hingga positif bagi pasar."

Kenaikan tajam S&P 500 pada hari Rabu menghapus hampir semua kerugiannya dari awal pekan ini dan membuatnya hampir mencapai rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat.

Inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi telah menjadi perhatian utama di Wall Street dalam beberapa bulan terakhir. 

Data pada hari Selasa menunjukkan harga produsen meningkat lebih dari yang diharapkan dalam 12 bulan hingga November, mencatat kenaikan terbesar sejak 2010. Data harga konsumen minggu lalu menunjukkan kenaikan terbesar dalam hampir empat dekade.

"Anda memiliki dana lindung nilai yang diposisikan untuk yang terburuk, dalam hal yang terburuk untuk ekuitas, datang ke pernyataan Fed," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles. 

"Hari ini, saya pikir, adalah fungsi dari menjual ekspektasi dan membeli berita."

Rabu, 15 Desember 2021

Equity World | Harga Sedang Lemas, Yakin Mau Main Emas?

Equity World | Harga emas dunia naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, bagaimana prospek harga sang logam mulia?

Pada Rabu (15/12/2021) pukul 06:47 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.771,94/troy ons. Naik tipis 0,1% dari posisi hari sebelumnya.

Wall Street Tersungkur Imbas Saham Teknologi hingga Inflasi | Equity World

Kenaikan ini belum bisa membantu harga emas keluar dari tren koreksi. Dalam sebulan terakhir, harga masih anjlok nyaris 5% secara point-to-point.

Rasanya tren penurunan harga emas masih akan terjadi. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas bisa jauh ke US$ 1.769/troy ons karena kegagalan menembus titik resistance US$ 1.789/troy ons.

"Harga emas terlihat terlalu lemah untuk menembus US$ 1.789/troy ons dan menuju US$ 1.805/troy ons. Sepertinya harga akan tertahan di bawah US$ 1.789/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.

Andai harga emas berhasil naik ke US$ 1.793/troy ons, lanjut Wang, maka ada peluang untuk berlanjut ke US$ 1.805/troy ons. Potensi kenaikan harga relatif terbatas. Bahkan saat harga naik sampai US$ 1,805/troy ons, tambah Wang, kemungkinan akan berbalik turun mengarah ke US$ 1.761/troy ons.

"Sinyal pergerakan harga emas masih mixed. Harga memang bertahan di atas titik support, tetapi terlalu lemah untuk menuju target bullish US$ 1.803/troy ons. Pasar sedang kurang bergairah. Apabila harga sampai menembus ke bawah US$ 1.768/troy ons, maka menjadi konfirmasi terjadinya downtrend," tambah Wang.