Kamis, 02 Desember 2021

Equityworld Futures | Wall Street Tertekan Setelah CDC Temukan Varian Omicron di AS

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 1 Desember 2021. Wall street tertekan setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengkonfirmasi kasus pertama omicron di AS.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow  Jones turun 461,68 poin menjadi 34.022,04. Sebelumnya indeks Dow Jones sempat naik lebih dari 520 poin. Indeks S&P 500 merosot hampir 1,2 persen ke posisi 4.513,04. Indeks Nasdaq tergelincir 1,8 persen menjadi 15.254,05 setelah naik 1,8 persen pada awal sesi perdagangan.

Wall Street berubah menjadi merah saat Omicron mencapai AS, Dow jatuh 460 poin | Equityworld Futures

Pergerakan wall street pada Rabu pekan ini melanjutkan rentetan volatilitas dari empat sesi terakhir karena munculnya ancaman omicron. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis (2/12/2021).

Pembalikan saham terjadi setelah CDC melaporkan kasus pertama varian baru COVID-19 omicron di California, AS. Omicron pertama kali terdeteksi pekan lalu di Afrika Selatan telah dilaporkan setidaknya di 23 negara, menurut World Health Organization (WHO).

Saham perjalanan mencatat performa yang buruk seiring kasus pertama di AS. Saham American Airlines turun hampir 8 persen, Delta Air Lines tergelincir 7,3 persen, dan United Airlines susut 7,5 persen. Saham Boieng merosot 4,8 persen.

Sementara itu, saham Norwegian Cruise Line Holdings dan Karnaval masing-masing merosot 8,8 persen dan 7 persen. Saham Wynn Resorts turun 6,1 persen dan Hilton Worldwide merosot 3,8 persen.

Saham ritel juga terpukul pada Rabu pekan ini. Saham Nordstrom melemah 5,3 persen. Saham Kohl tergelincir 5,6 persen. Saham Best Buy dan Macy masing-masing turun 4,3 persen dan 4,6 persen. Indeks Russell 2000 merosot 2,3 persen.

”Rasanya seolah-olah pasar bertanya-tanya kapan, bukan apakah akan ada varian baru di negara kita,” ujar National Securities Chief Market Strategist Art Hogan.

Namun, dia belum khawatir tentang dampak pasar dari omicron. “Saya pikir kita berada di tempat sekarang di mana kita memahami ada dampak yang berkurang dengan gelombang baru dan varian baru dengan virus ini,” ujar Hogan.

Rabu, 01 Desember 2021

Equityworld Futures | Wajah Bursa Asia beragam pagi ini, setelah Wall Street jatuh akibat Omicron

Equityworld Futures | Wajah bursa saham Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Rabu (1/12) pagi, menyusul penurunan Wall Street semalam. Pasar terus menilai dampak dari varian Covid Omicron yang baru ditemukan.

Melansir CNBC, di Jepang, Nikkei 225 naik 0,3% pada awal perdagangan, mencoba untuk pulih setelah beberapa sesi penurunan. Indeks Topix naik 0,22%. Sedangkan, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,62%.

Tragis! Baru Melambung Emas Kena "Smash" Jay Powell | Equityworld Futures

Sementara, indeks S&P/ASX 200 tertinggal, turun 0,3%. Data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga Australia diperkirakan akan keluar pada pukul 8:30 pagi HK/SIN pada hari Rabu.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,35% lebih tinggi.

Sebuah survei pribadi tentang aktivitas pabrik China pada bulan November dijadwalkan rilis pada hari ini, dengan Indeks Manajer Pembelian manufaktur Caixin/Markit ditetapkan pada pukul 9:45 pagi HK/SIN.

Asal tahu, bursa saham Amerika Serikat turun semalam, dengan S&P 500 turun 1,9% menjadi 4.567, di tengah kekhawatiran atas varian Covid-19 Omicron. Dow Jones Industrial Average juga anjlok 652,22 poin menjadi 34.483,72 dan Nasdaq Composite turun 1,55% menjadi 15.537,69.

Sementara itu, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan, bank sentral akan membahas percepatan taper pembelian obligasi pada pertemuan Desember.

Di tempat lain, indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 95,994 setelah penurunan baru-baru ini dari di atas 96,5.

Yen Jepang diperdagangkan pada 113,29 per dolar setelah melemah baru-baru ini dari bawah 113 terhadap greenback. Dolar Australia berada di US$0,7124, turun dari level di atas US$0,715 yang terlihat baru-baru ini.

Selasa, 30 November 2021

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok, Investor Tengah Menilai Dampak Varian Omicron

Equityworld Futures | Harga emas melemah pada perdagangan hari Senin, melanjutkan kejatuhan yang telah ditorehkan pada pekan sebelumnya. Pelemahan harga emas ini terjadi karena dolar AS menguat dan sentimen risiko dampak penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.

Mengutip CNBC, Selasa (30/11/2021), harga emas di pasar Spot turun 0,4 persen menjadi USD 1.784,41 per ounce pada pukul 11.17 ET, setelah pada minggu lalu juga tertekan 2,9 persen yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak Juni.

Bursa Asia: Saham Jepang naik lebih 1%, pasar menanti rilis PMI China bulan November | Equityworld Futures

Sedangkan harga emas berjangka AS tetap tidak berubah di USD 1.786,30 per ounce.

Kepanikan yang terjadi ke pasar dunia mulai kembali tenang setelah aksi jual minggu lalu yang didorong oleh penemuan varian baru yang mendorong beberapa negara untuk memperketat kontrol perbatasan.

Saat ini pelaku pasar tengah mencoba mencerna berita tentang varian COVID-19 yang baru.

“kenyataannya saat ini pelaku pasar sudah kembali mengoleksi aset-aset berisiko. Pasar saham mulai kembali dan harga emas bergerak flat," kata analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi juga ikut membebani  harga emas dunia. Saat ini pelaku pasar tengah melihat garis waktu yang akan dijalankan oleh Federal Reserve AS untuk memperketat kebijakan moneter.

Prediksi Analis

Mengutip Kitco, kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, harga emas akan bergerak lebih tinggi minggu ini karena pasar terus bereaksi terhadap varian baru virus COVID-19 dari Afrika Selatan yaitu omicron.

"Munculnya varian COVID baru telah mengguncang investor, memicu pelarian modal ke tempat berlindung tradisional seperti emas. Minyak mentah dan tembaga semakin terpukul, sehingga inflasi komoditas dapat mereda," katanya.

Kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, dirinya tetap netral terhadap emas dan harga tidak bisa kembali di atas USD 1.835 per ounce. Dia menambahkan bahwa pelemahan harga perak dan platinum bukan pertanda baik untuk harga emas di minggu ini.

Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, ketakutan COVID-19 telah membantu pasar emas memangkas kerugiannya.

"Pemantulan emas berhenti di angka USD 1.816 per punce sebagai target retracement utama," kata dia.

Senin, 29 November 2021

Equityworld Futures | Jelang Tapering, Korporasi AS Kejar Penerbitan Obligasi

Equityworld Futures | Perusahaan blue chips Amerika Serikat diperkirakan bakal menyerbu pasar surat utang pada pekan depan sebelum pelaksanaan tapering pada Desember 2021 di tengah perhatian investor akan merebaknya varian baru Covid-19.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (28/11/2021), sindikasi Wall Street memproyeksikan adanya penerbitan obligasi baru dengan peringkat investasi senilai US$35 miliar pada pekan depan. Selain itu, terdapat pula senilai US$55 miliar pada Desember.

Wall Street Sepekan: Varian Baru Covid-19 Jadi Ancaman Pasar Global | Equityworld Futures

Surat utang yang diterbitkan korporasi ini akan memasuki pasar ketika adanya perubahan pada kondisi jalur pelayaran, persewaan mobil, dan bioskop menanggung bebas karena mutasi virus yang sedang memicu kekhawatiran pemerintah di sejumlah negara.

Kondisi tersebut dapat berdampak pada penjualan jika dilanjutkan hingga pekan depan. Namun, sejauh ini pasar pada tahun ini telah pulih dengan cepat.

Para penerbit mungkin masih perlu untuk memanfaatkan pasar sebelum pasar perdana mencapai perlambatan normal pada akhir Desember," kata Schachter dalam sebuah wawancara.

Kepala Investasi untuk pendapatan tetap AS BMO Global Asset Management Scott Kimball mengatakan adanya perlambatan pada penerbitan bisa menjadi hal yang positif bagi investor yang mencari kesempatan di pasar perdana yang mulai terlihat lemah dan butuh bernapas.

Sementara itu, General Electric Co., memperkirakan akan melakukan buyback obligasi senilai US$25 miliar, menjadi aksi pembelian kembali yang terbesar. GE berencana untuk membeli kembali surat utang senilai US$23 miliar.

Dengan demikian, perusahaan Amerika ini diperkirakan akan memangkas utangnya hingga lebih dari US$80 miliar sampai akhir tahun.

Sementara itu, pasar obligasi sampah tidak menunjukkan adanya transaksi setelah aktivitas penjualan menurun sebelum hari libur. Namun, kondisi penerbitan di sini melunak dengan imbal hasil naik menjadi 4,66 persen pada pekan ini meskipun tetap ada aksi jual dari perusahaan.