Selasa, 03 Maret 2020

Equityworld Futures | Investor Mulai Tarik Cuan, Begini Arah Harga Emas Dunia

Equityworld Futures | Investor Mulai Tarik Cuan, Begini Arah Harga Emas Dunia

Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin kemarin (2/3/2020) setelah merosot tajam hingga 3,5% pada Jumat (27/2/2020) pekan lalu. Merosotnya harga emas pekan lalu karena investor melakukan aksi profit taking alias ambil untung.

Data Refinitiv mencatat, pada pukul 16:08 WIB Senin kemarin, harga emas diperdagangkan di level US$ 1.603,17/troy ons, menguat 1,16% di pasar spot.

Pekan lalu, harga emas merosot kala itu bursa saham juga mengalami aksi jual. Para analis melihat lonjakan kasus wabah virus corona memicu aksi jual di berbagai instrumen investasi, termasuk emas yang sudah menguat cukup tajam.

Para investor mencairkan keuntungan dari penguatan emas tersebut, sehingga harga emas merosot tajam.

"Para pelaku pasar menjual apapun yang mereka bisa, ini merupakan aksi jual di semua instrumen" kata Michael Matousek, Kepala Trader Global Investors AS, dilansir CNBC International.

Lonjakan kasus virus corona terjadi di Korea Selatan (Korsel), Italia, dan Iran. Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE jumlah kasus virus corona di Korsel hingga Senin kemarin mencapai 4.212 kasus, dengan 17 orang meninggal dunia, di Italia ada 1.694 kasus dengan 34 orang meninggal dunia, dan Iran 978 kasus dengan 54 orang meninggal dunia.

Jumlah korban meninggal di Iran kini menjadi yang terbanyak kedua setelah China yang merupakan pusat wabah virus corona.

Secara global, virus corona sudah memakan korban jiwa lebih dari 3.000 orang, dan menjangkiti lebih dari 89.000 orang. Terbaru, 2 orang terinfeksi di Depok, Jawa Barat.

Lembaga riset global, Moody's Analytics, memprediksi virus corona Wuhan (Covid-19) dapat menekan pertumbuhan ekonomi China pada 2020 menjadi tinggal 5,4% dari angka pertumbuhan tahun lalu 6%.

"Di dalam skenario dasar kami, kemungkinan besar penyebaran wabah akan tetap tertahan di China dan masih akan terjadi pada musim semi. Ekonomi China akan berkontraksi pada kuartal pertama tahun ini, dan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan terpangkas menjadi 5,4%," ujar Mark Zandi, Chief Economist Moody's Analytics dalam risetnya, Rabu (26/2/20).

Selain berdampak pada ekonomi China, ekonomi AS juga akan diprediksi akan melambat 0,6 ppt (persentase poin) dan hanya dapat tumbuh 1,3% pada kuartal I-2020.

Tahun ini, ekonomi AS diprediksi melambat 0,2 ppt dari prediksi awal 2% atau artinya hanya tumbuh 1,7%.

Dengan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi di China dan AS itu, maka dampaknya diprediksi dapat membuat pertumbuhan ekonomi dunia melambat 0,4 ppt menjadi 2,4% tahun ini dari prediksi awal 2,8%.

Ekonomi di AS yang diprediksi akan melambat membuat Goldman Sachs memprediksi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga secara agresif di tahun ini.

CNBC International mewartakan, ekonom Goldman Sachs memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) di bulan Maret menjadi 1-1,25%, dan sepanjang tahun ini bank sentral pimpinan Jerome Powell tersebut diprediksi akan memangkas suku bunga sebanyak 100 bps.

Prediksi Goldman tersebut diperkuat dengan data dari piranti FedWatch milik CME Group, dimana pelaku pasar melihat probabilitas 100% The Fed akan memangkas suku bunga 50 bps di bulan ini.

Prediksi pemangkasan suku bunga tersebut membuat harga emas kembali menguat kemarin.

Analisis Teknikal
Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di bawah kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), di kisaran MA 21 hari (garis merah), dan di atas MA 125 hari (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) mulai bergerak turun meski di wilayah positif. Sementara histogramnya sudah masuk ke wilayah negatif akibat penurunan tajam di hari Jumat. Indikator ini menunjukkan emas kembali memasuki fase konsolidasi.

Pada time frame 1 jam, emas bergerak di ksiaran MA 8 dan MA 21, tetapi di bawah MA 125. Indikator Stochastic bergerak naik dan memasuki wilayah jenuh beli (overbought).

Equityworld Futures



RI Terpapar Corona, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rekor! | Equityworld Futures


Emas masih kini bergerak di dekat US$ 1.604/troy ons yang kini menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah resisten, emas berisiko memangkas penguatan ke support (tahanan bawah) US$ 1.600 hingga US$ 1.595/troy ons.

Jika level tersebut ditembus, emas berisiko melemah ke US$ 1.588/troy ons, sebelum menuju US$ 1.580/troy ons. Sementara jika resisten ditembus, emas berpeluang menguat ke US$ 1.611 sampai US$ 1.616/troy ons.

Emas Antam
Di sisi lain, harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 4.000 (0,53%) menjadi Rp 761.000 per gram pada Senin kemarin, dari Rp 757.000/gram akhir pekan lalu.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 76,1 juta dari harga akhir pekan lalu Rp 75,7 juta per batang.

Senin, 02 Maret 2020

Equityworld Futures | Tenang! Harga Emas Antam Masih Kokoh, Cuma Hari Ini Ambles

Equityworld Futures | Tenang! Harga Emas Antam Masih Kokoh, Cuma Hari Ini Ambles

Equityworld Futures | Harga logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dalam sepekan terakhir (24-29 Februari) bergerak naik tipis kala harga emas global tergelincir dan keluar dari level tertingginya.

Hari ini, Sabtu (29/2/2020) harga emas Antam untuk kepingan 100 gram dibanderol Rp 757.000/gram atau turun Rp 10.000 dibanding posisi perdagangan Jumat kemarin. Sepanjang pekan ini harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar 0,26%.

Walau mencatatkan penguatan tipis dalam sepekan, gerak harga emas Antam mengekor harga emas global. Apalagi harga emas Antam sempat tergelincir Rp 10.000 kemarin saat harga emas global juga dirundung aksi jual oleh investornya.

Dalam sepekan harga emas dunia di pasar spot anjlok 3,56%. Harga emas harus tersungkur dan keluar dari level tertingginya dalam 7 tahun pada perdagangan kemarin.

Investor lebih memilih untuk mencairkan cuan dari harga emas yang sudah sangat tinggi. "Ada aksi ambil untung pada emas" kata Xiao Fu, analis Bank of China seperti diwartakan Reuters. "Jadi tak heran jika ada koreksi dari waktu ke waktu apalagi (harga) sudah meningkat secara tajam" tambahnya.

"Mungkin yang dibayangkan adalah, permintaan emas akan tetap kuat dalam kondisi seperti sekarang ini, tetapi yang terjadi malah sebaliknya" tulis analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Lebih lanjut Commerzbank menilai aksi jual emas ini dilakukan para investor untuk mengimbangi kerugian di tempat lain. Maklum sejak lonjakan kasus baru infeksi virus corona di luar China dilaporkan, terjadi tekanan jual yang masif di bursa saham global.

"Ketika sentimen diliputi oleh rasa ketakutan, investor selalu memilih kas dan likuiditas dan memilih menjual investasi yang sudah untung karena margin calls atau untuk menutupi kerugian pada investasi lain" kata Samson Li, seorang analis logam mulia Refinitiv yang berbasis di Hong Kong, melansir Reuters.


Equityworld Futures


Investor Panik Virus Corona, Harga Emas Anjlok pada Akhir Pekan | Equityworld Futures


Aksi ambil untung terjadi di tengah merebaknya wabah virus corona di berbagai penjuru dunia. Berdasarkan data terbaru John Hopkins University CSSE, sudah ada 85.406 kasus infeksi virus corona di lebih dari 55 negara.

China sebagai episentrum penyebaran virus merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 79.251 kasus disusul Korea Selatan di peringkat kedua dengan 3.150 kasus dan Italia 889 kasus.

Virus corona yang jadi risiko utama untuk perekonomian global membuat investor beralih ke aset-aset safe haven seperti surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun yang menunjukkan imbal hasil terendah sepanjang masa.

Walau emas dunia sedang kena tekanan jual, harga emas antam masih relatif kokoh di level tertingginya. Hal ini mengindikasikan minat beli emas sebagai salah satu aset investasi yang relatif aman di dalam negeri masih tinggi.

Jumat, 28 Februari 2020

PT Equity World | Makin Mahal, Harga Emas Antam Naik jadi Rp 816 Ribu per Gram

PT Equity World | Makin Mahal, Harga Emas Antam Naik jadi Rp 816 Ribu per Gram

PT Equity World | Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam pada perdagangan Jumat (25/2/2020) naik Rp 3.000 menjadi Rp 816 ribu per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas antam dibanderol Rp 813 ribu per gram.

Sementara, harga buyback emas Antam berada juga naik Rp 3.000 menjadi Rp 738 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 738 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.28 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 8.400.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 16.250.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).


PT Equity World

Bursa Saham Babak Belur, Harga Emas Masih Nyaman | PT Equity World



* Pecahan 0,5 gram Rp 432.500

* Pecahan 1 gram Rp 816.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.581.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.350.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.900.000

* Pecahan 10 gram Rp 7.735.000

* Pecahan 25 gram Rp 19.230.000

* Pecahan 50 gram Rp 38.385.000

* Pecahan 100 gram Rp 76.700.000

* Pecahan 250 gram Rp 191.500.000

* Pecahan 500 gram Rp 382.800.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 765.600.000

Kamis, 27 Februari 2020

PT Equity World | Virus Corona Kini Serang Swiss, Harga Emas Antam Tembus Rekor

PT Equity World | Virus Corona Kini Serang Swiss, Harga Emas Antam Tembus Rekor

PT Equity World  | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali melonjak ke level tertinggi baru yakni Rp 764.000 per gram pada perdagangan Kamis ini (27/2/2020), atau naik Rp 5.000/gram (0,66%) dari Rp 759.000/gram kemarin.

Rekor harga emas Antam tertinggi sebelumnya tercetak pada 24-25 Februari di harga Rp 760.000/gram untuk besaran acuan 100 gram.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 76,4 juta dari harga kemarin Rp 75,9 juta/batang.

Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang naik tadi pagi seiring dengan dampak lanjutan dari penyebaran virus corona Wuhan ke negara-negara Eropa seperti Australia, Swiss, dan Spanyol. Faktor lain adalah pelarangan umroh sementara ke Arab Saudi untuk mencegah meluasnya virus tersebut ke jazirah Arab.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 5.000/gram hari ini menjadi Rp 735.000/gram dari Rp 730.000/gram kemarin.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.639,57 per troy ounce (oz), naik 0,27% dari US$ 1.635,08/oz pada hari sebelumnya. Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,64% menjadi US$ 1.650,12/oz.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.


PT Equity World



Wall Street Berisiko Diterpa Aksi Jual, Emas Bersiap Melesat | PT Equity World



Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.