Selasa, 11 Februari 2020

Equity World \ Korban Tewas Corona 1.000 Lebih, Harga Emas Antam Melesat!

Equity World \ Korban Tewas Corona 1.000 Lebih, Harga Emas Antam Melesat!

Equity World | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 1.000 (0,14%) pada perdagangan Selasa ini (11/2/2020) menjadi Rp 727.000 per gram, dari Rp 726.000/gram Senin kemarin seiring dengan semakin mencekamnya ancaman dari virus corona Wuhan yang korban tewasnya sudah tembus 1.000 orang.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 72,7 juta dari harga kemarin Rp 72,6 juta per batang.

Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang naik kemarin karena kembalinya kekhawatiran pasar akibat virus corona Wuhan.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 2.000/gram hari ini menjadi Rp 692.000/gram dari Rp 690.000/gram kemarin.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.571,9 per troy ounce (oz), naik 0,13% dari US$ 1.569,9/oz pada hari sebelumnya. Hari ini, harga emas di pasar spot masih turun 0,2% menjadi US$ 1.568,8/oz.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Equity World



Virus Korona 'Suntik' Harga Emas ke Level Tertinggi | Equity World


Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

Senin, 10 Februari 2020

Equity World | Harga Emas Dunia Bisa Tembus 1.600 Dollar AS

Equity World | Harga Emas Dunia Bisa Tembus 1.600 Dollar AS

Equity World | Sepanjang Januari 2020 harga komoditas emas masih mencatatkan kinerja positif dengan mencatatkan pertumbuhan 3,52 persen di level 1.587,90 dollar AS per ons troi dan semakin mendekati level psikologis di area resistance. Mengutip Bloomberg, pergerakan harga emas di Commodity Exchange (Comex) pada perdagangan Jumat (7/2/2020) tercatat menguat 0,22 persen ke level 1.573,40 dollar AS per ons troi. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebut, pergerakan emas pada awal tahun ini lumayan positif. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat harganya akan menyentuh level psikologis 1.600 dollar AS per ons troi.

"Mungkin di kuartal pertama atau kuartal kedua tahun ini, harga emas berpotensi menyentuh level psikologisnya," sebut Alwi kepada seperti dikutip dari Kontan, Seini (10/2/2020). Menurut dia, penguatan emas yang terjadi di awal tahun tidak lepas dari sentimen panas yang terjadi di awal tahun. Pertama, terkait kesepakatan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berhasil dicapai awal tahun ini. Teranyar, China juga telah memangkas tarif impor sebanyak 75 miliar dollar AS terhadap barang-barang AS. Selain itu, investor cenderung memilih safe haven di tengah ketidakpastian kondisi global. Terutama sejak kabar penyebaran virus corona yang saat ini telah memakan korban jiwa hingga ratusan orang di lebih dari 20 negara.


Equity World


Pasar Was-was Virus Corona, Harga Emas Antam Langsung Lompat! | Equity World


Alhasil, ekonomi terbesar kedua di dunia yakni China juga berpotensi tertekan bahkan diramalkan bakal di bawah 5 persen. Kedua, tren suku bunga rendah juga masih dipertahankan oleh bank-bank sentral di dunia. Upaya tersebut diharapkan mampu memberikan stimulus bagi perekonomian, sekaligus mengatasi risiko pelambatan ekonomi global. Ini tampak dari sikap Bank Sentral AS (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang baru-baru ini memberikan sinyal akan menjaga suku bunga acuan berada di level rendah. "Beberapa sentimen tersebut bakal berdampak sistemik bagi ekonomi global, ditambah sentimen Inggris yang baru keluar dari Uni Eropa (UE) atau Brexit," tegasnya.

Namun, kemilau emas pantang redup meskipun pergerakan indeks saham meningkat, begitu juga dengan dollar AS yang terus menguat. Investor masih menilai emas jadi pilihan utama safe haven di tengah ketidak pastian saat ini. Alwi memperkirakan pergerakan emas bakal berada di rentang 1.500 dollar AS per ons troi hingga 1.640 dollar AS per ons troi.

Jumat, 07 Februari 2020

Equity World | Data Tenaga Kerja AS akan Jadi Penentu Harga Emas

Equity World | Data Tenaga Kerja AS akan Jadi Penentu Harga Emas

Equity World | Harga emas belum banyak bergerak hingga memasuki perdagangan sesi Eropa Jumat (7/2/2020) setelah mencetak penguatan dua hari beruntun.

Pada pukul 15:07 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.565,93/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Rilis data tenaga kerja AS malam ini akan menentukan kemana arah emas hingga penutupan perdagangan nanti. Sepanjang pekan ini, data ekonomi AS dirilis cukup bagus yang memberikan tekanan bagi emas.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan purchasing managers' index (ISM) bulan Januari naik menjadi 50,9 dari bulan sebelumnya 47,2. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atas 50 berarti ekspansi, sementara di bawah berarti kontraksi.

Rilis data tersebut terbilang mengejutkan mengingat polling Reuters memprediksi kenaikan hanya ke 48,5 atau masih berkontraksi.Sementara dari sektor non manufaktur, ISM melaporkan peningkatan ekspansi menjadi 55,5, dari sebelumnya 55.

Kemudian Automatic Data Processing Inc. (ADP) melaporkan sepanjang bulan Januari sektor swasta AS menyerap 291.000 tenaga kerja, jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Desember sebanyak 199.000 orang.


Equity World



Harga Emas Flat Aja nih, Padahal Virus Corona Masih Ganas | Equity World


Untuk diketahui data dari ADP biasanya dijadikan acuan untuk memprediksi rilis data non-farm payroll (NFP) yang dirilis pemerintah pada hari ini. Data tersebut menunjukkan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian yang diserap oleh ekonomi AS sepanjang bulan Januari.

Selain NFP, data lain yang dirilis adalah tingkat pengangguran, dan rata-rata upah per jam. Ketiga data tersebut menjadi satu paket data tenaga kerja AS. Sebabnya, data tenaga kerja AS merupakan salah satu acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menentukan kebijakan moneter.

Rilis data yang bagus akan memperkuat sikap The Fed untuk mempertahankan suku bunga di tahun ini, tetapi jika buruk ada peluang suku bunga akan kembali dipangkas.

Emas dunia merupakan aset tanpa imbal hasil juga dibanderol dengan dolar AS. Penurunan suku bunga di AS memberikan keuntungan bagi investornya karena menurunkan opportunity cost atau biaya yang ditanggung karena memilih investasi emas, dibandingkan investasi lainnya, misalnya obligasi AS.

Selain itu, penurunan suku bunga oleh The Fed juga membuat dolar AS tertekan. Di kala dolar AS melemah, maka harga emas akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaannya berpotensi meningkat.

Sebaliknya jika suku bunga tidak dipangkas, dolar AS berpotensi menguat dan permintaan emas berisiko menurun. Intinya harga emas cenderung tertekan jika dolar AS menguat.

Kamis, 06 Februari 2020

Equity World | Virus Corona Dikabarkan Ada Obatnya, Emas Malah Melemah

Equity World | Virus Corona Dikabarkan Ada Obatnya, Emas Malah Melemah

Equity World | Harga emas yang sempat menguat di awal perdagangan Rabu (5/2/2020), tetapi setelah adanya kabar obat untuk virus corona, logam mulia ini berbalik melemah.

Harga emas sebelumnya sempat menguat 0,63% ke US$ 1.562/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv. Namun, tiba-tiba berbalik melemah 0,35% ke level US$ 1.546,9/troy ons setelah Reuters melaporkan TV di China mengabarkan tim peneliti di Universitas Zhenjiang telah menemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan virus corona.

Selain China, CNBC International yang mengutip Sky News melaporkan ilmuan di Imperial College London telah membuat terobosan signifikan dalam pembuatan vaksin virus corona.

Kabar tersebut sontak membuat pelaku pasar gembira, dan masuk kembali ke aset-aset berisiko. Bursa saham Eropa menghijau, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,81%, CAC 40 Prancis dan DAX 30 masing-masing Jerman melesat lebih dari 1%.

Bursa berjangka AS juga menghijau, indeks Dow Jones Futures naik 0,8%, yang mengindikasikan Wall Street juga akan melesat naik begitu perdagangan dibuka nanti.

Meski demikian penurunan harga emas sedikit tertahan dan berada US$ 1.552,02/troy ons pada pukul 20:50 WIB setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menurunkan euforia pelaku pasar. WHO mengatakan "belum diketahui" ada pengobatan yang dapat menyembuhkan virus corona.

Bukan hanya hari ini emas mengalami tekanan, dalam dua hari terkahir aset yang menyandang status safe haven ini melemah 2,38%. Sebabnya, kebijakan bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) serta data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bagus membuat emas tertekan.

CNBC International melaporkan, Senin lalu PBoC menurunkan suku bunga reverse repo tenor 7 hari menjadi 2,4%, sementara tenor 14 hari diturunkan menjadi 2,55% guna meredam gejolak finansial yang terjadi akibat virus corona. Selain itu dalam 2 hari terakhir PBoC menyuntikkan likuiditas senilai 1,7 triliun yuan (US$ 242,74 miliar) melalui operasi pasar terbuka.

Kebijakan PBoC tersebut membuat selera terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar membaik, akibatnya daya tarik aset aman (safe haven) menjadi menurun, emas pun jeblok.

Sementara itu, data dari AS menunjukkan aktivitas manufaktur berekspansi untuk pertama kalinya setelah mengalami kontraksi lima bulan beruntun


Equity World



Harga Emas Naik Tipis Seiring Aksi Investor Berburu Saham | Equity World


Institute for Supply Management (ISM) melaporkan purchasing managers' index (ISM) bulan Januari naik menjadi 50,9 dari bulan sebelumnya 47,2. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atas 50 berarti ekspansi, sementara di bawah berarti kontraksi.

Rilis data tersebut terbilang mengejutkan mengingat polling Reuters memprediksi kenaikan hanya ke 48,5 atau masih berkontraksi. Ekspansi sektor manufaktur tentunya menjadi kabar bagus bagi ekonomi AS memasuki tahun 2020, yang tentunya mengecilkan peluang suku bunga di AS kembali dipangkas, dan dolar AS menjadi perkasa.

Peluang dipangkasnya suku bunga yang mengecil, serta dolar yang perkasa menjadi kombinasi yang memberatkan bagi emas dunia.

Emas dunia merupakan aset tanpa imbal hasil juga dibanderol dengan dolar AS. Penurunan suku bunga di AS memberikan keuntungan bagi investornya karena menurunkan opportunity cost atau biaya yang ditanggung karena memilih investasi emas, dibandingkan investasi lainnya, misalnya obligasi AS.

Selain itu, penurunan suku bunga oleh The Fed juga membuat dolar AS tertekan. Di kala dolar AS melemah, maka harga emas akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaannya berpotensi meningkat. Sebaliknya jika suku bunga tidak dipangkas, dolar AS berpotensi menguat dan permintaan emas berisiko menurun. Intinya harga emas cenderung tertekan jika dolar AS menguat.